Amalia Kinar Kinanthi (1407619055) - Permasalahan HAM Di Era Global
Amalia Kinar Kinanthi (1407619055) - Permasalahan HAM Di Era Global
NIM : 1407619055
Kalasan, Surabaya. Latar belakang mereka melakukan aksi tersebut karena dugaan
terhadap bendera Merah Putih yang dibuang ke selokan. Aksi yang dilakukan oleh
Ormas ini juga mendapatkan penjagaan dari pihak kepolisian agar tidak
perwakilan Ormas untuk membuat laporan terkait hal ini dan berharap pihak dari
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dapat mengklarifikasi hal ini, namun tidak ada
tanggapan dari AMP tersebut. Ormas juga meminta bantuan kepada camat, lurah,
kepolisian.
jawaban, aparat kepolisian mengambil tindakan mengeluarkan gas air mata dan
membawa sebanyak 43 mahasiswa Papua ke kantor Polsek Wonokromo untuk
beberapa oknum polisi ataupun ormas yang melontarkan kata – kata berbau rasisme
yang dilontarkan oleh para oknum polisi dan ormas tersebut, hal ini tentu saja
menyinggung dan membuat sakit hati para mahasiswa Papua. Selain itu, video atas
kasus ini juga telah tersebar luas di sosial media yang membuat masyarakat Papua
di nusantara pun juga merasa geram. Oleh karena itu, muncul banyak kericuhan di
Manokwari, Sorong, Jayapura, dan beberapa daerah lain di Papua dan Papua Barat.
Hal ini diperparah dengan penyebaran berita hoax yang ada di masyarakat,
Kemkominfo menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 230.000 URL hoax di Papua
yang diviralkan melalui media sosial, terutama melalui Twitter. Konten tersebut
bersifat masif, menghasut, bahkan mengadu domba. Karena sudah semakin beredar
berita hoax ini, maka aparat keamanan pun berusaha mencari pelaku dari
penyebaran informasi hoax dan pelaku yang mengucapkan kata – kata rasis kepada
mahasiswa Papua. Selain mencari pelaku berita hoax dan ujaran rasisme,
Papua Barat. Alasan pemerintah melakukan hal ini untuk meredam berita hoax yang
Menilik dari kasus diatas, menurut saya hal ini termasuk ke dalam
pelanggaran Hak Asasi Manusia. Karena kasus mengenai diskriminasi atau rasis ini
telah dibahas dalam peraturan Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang
Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan juga telah diatur dalam Undang –
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Bab 1 Pasal 1 ayat 3.
Dalam Undang – Undang Nomor 29 Tahun 1999 Bab 1 Pasal 1 ayat 3 ini
manusia ayas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial,
penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya,
dilakukan oleh oknum aparat kepolisian beserta ormas sudah termasuk ke dalam
tersebut dengan binatang. Mereka bukanlah hewan, mereka sama seperti kita.
Manusia yang ingin hak – hak nya dihargai dan dihormati. Terkait penodaan pada
bendera merah putih, setelah diselidiki lebih lanjut itu bukan merupakaan kesalahan
dari para mahasiswa yang bertempat tinggal di asrama tersebut. Lalu mengapa
oknum aparat kepolisian dan ormas bisa mengeluarkan kata – kata yang mampu
mereka mengenai pentingnya menghargai suku, agama, ras, serta bangsa atau
budaya yang lain. Oleh karena itu pendidikan mengenai menghargai suku, agama,
ras, sera bangsa dan budaya yang lain ini perlu ditanamkan sejak kecil agar kelak
Ketika dewasa nanti tidak akan ada masalah seperti ini kembali. Karena jika kita
tidak menanamkan pembelajaran tersebut sejak dini, hal ini dapat memicu
perpercahan dan juga dapat membuat Papua ingin melakukan tindak separatisme
dari Indonesia.
Masalah diskriminasi tak hanya dialami oleh Indonesia saja, namun juga
dialami oleh seluruh dunia. Salah satunya masalah diskriminasi yang terjadi pada
terletak di ujung Barat dan Barat Laut China. Suku ini memiliki provinsi sendiri
seperti shalat dan juga berpuasa pada saat bulan Ramadhan. Masjid – masjid pun
dijaga ketat oleh pasukan keamanan pemerintah PKC, warga muslim Uighur juga
dilarang untuk memasuki Masjid dan berdoa, bahkan para pejabat membagikan
makanan serta minuman ke rumah - rumah warga muslim Uighur pada saat bulan
suci Ramadhan dan memaksa warga muslim Uighur untuk tidak berpuasa.
Pemerintah China berdalih bahwa hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan
Selain masjid – masjid yang dijaga ketat, keberadaan sekolah Islam dan
imam dikontrol secara ketat oleh pemerintah China, para imam juga diharuskan
Muslim Uighur. Sejak tahun 1995 hingga 1999, pemerintah China telah
meruntuhkan 70 tempat beribadah serta mencabut surat izin 44 imam yang tidak
etnis muslim Uighur. Sebagian besar Muslim Uighur mengalami kesulitan untuk
tindakan yang kasar. Dan kebanyakan muslim Uighur tidak mendapatkan lapangan
Melalui kasus yang telah terjadi pada masyarakat Uighur tersebut, hal ini
memusnahkan (membuat punah) bangsa atau suku tersebut. Hal ini dapat kita lihat
aspek sehingga mau tidak mau tentu saja juga membuat masyarakat Uighur
menderita. Opini saya terkait masalah ini adalah diperlukan adanya keterlibatan
genosida, hal ini telah dimuat dalam Statuta Roma. Dimana peraturan ini juga
penjara seumur hidup ataupun denda dan penyitaan dana serta properti atau asset –
asset yang dimiliki oleh pelaku. Kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah China
Diunduh dari:
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-17-I-
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-16-II-
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/Commercium/article/view/36706 pada
https://media.neliti.com/media/publications/164525-ID-none.pdf pada 7