Amalia Kinar Kinanthi - 1407619055 (Materi 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Nama : Amalia Kinar Kinanthi

NIM : 1407619055

Kelas : Pendidikan IPS A 2019

Mata kuliah : Kurikulum IPS (Materi 3 PPT)

1. Organisasi kurikulum
Jawab: Merupakan pola atau desain bahan kurikulum atau pengalaman
belajar yang nantinya akan diajarkan atau disampaikan kepada peserta
didik dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dapat
dilakukan secara efektif. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dapat
mempengaruhi pola atau desain kurikulum karena tujuan tersebut dapat
menentukan pola atau kerangka untuk memilih, merencanakan, dan
melaksanakan segala pengalaman dan kegiatan belajar di sekolah.
2. Pola organisasi kurikulum
Jawab:
 Separataed Cirruculum (Mata Pelajaran Terpisah)
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam
berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain,
seakan-akan ada batas pemisah antara mata pelajaran satu dengan
yang lain, juga antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.
Secara fungsional bentuk kurikulum ini mempunyai
kekurangan dan kelebihan. Kekurangan pola mata pelajaran yang
terpisah-pisah dalam (Rusman, 2009):
a. bahan pelajaran diberikan atau dipelajari secara
terpisah-pisah, yang menggambarkan tidak ada
hubungannya antara materi satu dengan yang
lainnya
b. bahan pelajaran yang diberikan atau yang dipelajari
siswa tidak bersifat actual
c. proses belajar lebih mengutamakan aktivitas guru,
sedangkan siswa cenderung pasif,
d. bahan pelaharan tidak berdasarkan pada aspek
permasalahan sosial yang dihadapi siswa maupun
kebutuhan masyarakat
e. bahan pelajaran merupakan informasi maupun
pengetahuan dari masa lalu yang terlepas dengan
kejadian masa sekarang dan yang akan datang
f. proses dan bahan pelajaran sangat kurang
memerhatikan bakat, minat, dan kebutuhan siswa.
Keuntungannya ialah bahwa pengetahuan yang telah
dimiliki itu telah disusun itu secara logis dan sistematis dalam
bentuk disiplin ilmu oleh para ahli dan ilmuan. Disiplin ilmu tidak
hanya mempunyai isi, atau bahan akan tetapi juga memiliki,
metode atau cara berpikir tertentu sehingga cabang ilmu itu dapat
selanjutnya dikembangkan. Dengan model ini, siswa tidak hanya
memperluas pengetahuannya melainkan juga memperoleh cara-
cara berpikir tertentu.
 Correlated Curriculum (Mata Pelajaran Gabungan)
Pada correlated curriculum ini, mata pelajaran tidak
disajikan secara terpisah-pisah. Pola kurikulum correlated
curriculum ini menghendaki agar mata pelajaran berhubungan dan
bersangkut paut satu sama lain (correlated) walaupun mungkin
batas-batas yang satu dengan yang lain. Contohnya, mata pelajaran
biologi, kimia fisika, dikelompokkan menjadi bidang studi IPA.
Demikian juga dengan mata pelajaran geografi, sejarah, ekonomi,
dikelompokkan dalam bidang studi IPS.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pola kurikulum ini.
Kekurangannya dalam (Rusman, 2009) adalah sebagai berikut:
a. bahan pelajaran yang diberikan kurang sistematis
serta kurang begitu mendalam
b. kurikulum ini kurang menggunakan bahan pelajaran
yang aktual yang langsung berhubungan dengan
kehidupan nyata siswa
c. kurikulum ini kurang memerhatikan bakat, minat,
dan kebutuhan siswa
d. apabila prinsip penggabungan belum dipahami,
kemungkinan bahan pelajaran yang disampaikan
masih terlampau abstrak
Sementara itu, kelebihan pola mata pelajaran gabungan (correlated
curriculum) dalam (Rusman, 2009) adalah sebagai berikut:
a. bahan bersifat korelasi walau sebatas beberapa mata
pelajaran
b. memberikan wawasan yang luas dalam lingkup atau
bidang studi
c. menambah minat siswa berdasarkan korelasi mata
pelajaran yang sejenis.
 Broad Field Curriculum (Kurikulum Bidang Studi)
Beberapa mata pelajaran memiliki korelasi antara beberapa
mata pelajaran (interdisipliner) yang lebih jauh sehingga tidak
tampak lagi batas-batas mata pelajaran dalam satu rumpun.
Korelasi semacam ini merupakan fusi antara beberapa mata
pelajaran serumpun dan memiliki ciri-ciri yang sama, yang dikenal
(Broad Field Curriculum). Misalnya, antara mata pelajaran sejarah,
geografi, ekonomi, difusikan menjadi bidang studi Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), mata pelajaran kimia, fisika, biologi
difusikan menjadi bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ciri-ciri kurikulum bidang studi dalam (Zainal Arifin,
2011) antara lain:
a. Kurikulum terdiri atas bidang studi yang merupakan
perpaduan beberapa mata pelajaran yang serumpun
dan memiliki ciri-ciri yang sama
b. Bahan pelajaran bertitik tolak pada suatu ini
masalah (core subject) tertentu, kemudian
dijabarkan menjadi pokok bahasan
c. Bahan pelajaran disusun berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
d. Strategi pembelajaran bersifat terpadu
e. Guru berperan sebagai guru bidang studi
f. Penyusunan kurikulum mempertimbangkan minat,
masalah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
 Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu)
Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang menyajikan
bahan pembelajaran secara unit dan keseluruhan tanpa mengadakan
batas - batas antara satu pelajaran dengan yang lainnya. Bentuk
kurikulum ini tidak hanya ditunjang oleh semua mata pelajaran
atau bidang studi yang ada, tetapi lebih luas. Bahkan mata
pelajaran baru dapat saja muncul dan dimanfaatkan guna
pemecahan masalah. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah
yang harus dipecahkan. Masalah tersebut kemudian dinamakan
tema atau unit. Belajar berdasarkan unit bukan hanya menghafal
sejumlah fakta, tetapi juga mencari dan menganalisis fakta sebagai
bahan untuk memecahkan masalah. Dengan belajar melalui
pemecahan masalah itu diharapkan perkembangan siswa tidak
hanya terjadi pada segi intelektual, tetapi juga seluruh aspek,
seperti sikap, emosi, dan keterampilan.
Peran guru sama aktifnya dengan peran murid. Guru selaku
pembimbing.
Ada beberapa kekurangan maupun kelebihannya dalam
kurikulum bentuk ini. Kekurangan kurikulum dalam diantaranya
sebagai berikut:
a. ditinjau dari ujian akhir atau tes masuk yang
uniform, maka kurikulum ini akan banyak
menimbulkan keberatan
b. kurikulum ini tidak memiliki urutan yang logis dan
sistematis
c. diperlukan waktu yang banyak dan bervariasi sesuai
dengan kebutuhan siswa maupun kelompok
d. guru belum memiliki kemampuan untuk
menerapkan kurikulum bentuk ini
e. masyarakat, orang tua, dan siswa belum terbiasa
dengan kurikulum ini.
Sementara itu, kelebihan kurikulum adalah sebagai berikut:
a. mempelajari bahan pelajaran melalui pemecahan
masalah dengan cara memadukan beberapa mata
pelajaran secara menyeluruh dalam menyelesaikan
suatu topik atau permasalahan
b. memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar
sesuai dengan bakat, minat, dan potensi yang
dimilikinya secara individu
c. memberikan kesempatan pada siswa untuk
meyelesaikan permasalahan secara komprehensif
dan dapat mengembangkan belajar secara bekerja
sama (cooperative)
d. mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam
pembelajaran
e. memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar
secara maksimal
f. memberikan kepada siswa untuk belajar
berdasarkan pada pengalaman langsung
g. dapat membantu meningkatkan hubungan anatara
sekolah dengan masyarakat
h. dapat menghilangkan batas-batas yang terdapat
dalam pola kurikulum yang lain
i. bahan pelajaran tidak disusun secara logis dan
sistematis
j. bahan pelajaran tidak bersifat sederhana
k. dapat memungkinkan kemampuan yang dicapai
siswa akan berbeda secara mencolok
l. memungkinkan akan memerlukan biaya, waktu, dan
tenaga yang banyak.
 Core Curriculum (Kurikulum Inti)
Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan integrasi,
melayani kebutuhan siswa dan meningkatkan keaktifan belajar dan
hubungan antara kehidupan dan belajar. Kurikulum inti merupakan
bagian dari kurikulum secara keseluruhan dan termasuk kurikulum
terpadu. Alasannya adalah kurikulum inti menggunakan bahan dari
segala disiplin ilmu atau mata pelajaran yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik, termasuk juga
bahan dari lingkungan
Ciri yang membedakan kurikulum inti, yaitu: Kurikulum
inti menekankan kepada nilai-nilai sosial, unsur universalitas
dalam suatu kebudayaan memberikan stabilitas dan kesatuan pada
masyarakat. Struktur kurikulum inti ditentukan oleh problem
sosial. Karakteristik yang dapat dikaji dalam kurikulum ini adalah:
a. kurikulum ini direncanakan secara berkelanjutan
(continue) selalu berkaitan dan direncanakan secara
terus menerus
b. isi kurikulum yang dikembangkan merupakan
rangkaian dari pengalaman yang saling berkaitan
c. isi kurikulum selalu mengambil atas dasar masalah
maupun problema yang dihadapi secara actual
d. isi kurikulum cenderung mengambil atau
mengangkat substansi yang bersifat pribadi maupun
sosial
e. isi kurikulum ini lebih difokuskan berlaku untuk
semua siswa sehingga kurikulum ini sebagai
kurikulum umum, tetapi substansinya bersifat
problema, pribadi, sosial, dan pengalaman yang
terpadau.
 Experience atau Activity Curriculum.
Kurikulum ini cenderung mengutamakan kegiatan-kegiatan
atau pengalaman siswa dalam rangka membentuk kemampuan
yang terintegritas dengan lingkungan maupun dengan potensi
siswa. Isi kurikulum ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
minat peserta didik serta membantu peserta didik dalam memilih
kebutuhan dan minat yang dianggap penting. Kurikulum harus
disusun bersama oleh guru dan peserta didik dengan penekanan
utama pada prosedur pemecahan masalah. Kelebihan kurikulum ini
antara lain:
a) Sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik
b) Memperhatikan perbedaan individual
c) Memberikan bekal kemampuan khusus untuk hidup di
masyarakat.
Sedangkan kekurangannya, antara lain:
a) Kebutuhan dan minat peserta didik benlum tentu relevan
dengan realitas kehidupan yang begitu kompleks
b) Kontinuitas dan urutan bahan masih sangat lemah
c) Memerlukan guru yang kompeten dan profesional yang
tidak hanya menguasai mata pelajaran atau bidang studi,
tetapi juga memiliki kemampuan sosial
3. Bagaimana organisasi kurikulum IPS
Jawab:
Sumber:
https://gengheehcom.wordpress.com/2018/05/05/bentuk-bentuk-
organisasi-kurikulum/
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/10/macam-macam-kurikulum-
organisasi.html
Aset Sugiana. PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI
KURIKULUM DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI
INDONESIA dalam Jurnal Pedagogik, Vol. 05 No. 02, Juli-Desember
2018.
Aset Sugiana. PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI
KURIKULUM DI INDONESIA dalam Jurnal Kajian dan Penelitian
Pendidikan Islam Vol. 12, No. 1, Juni 2018, h. 91-103.

Anda mungkin juga menyukai