Anda di halaman 1dari 10

CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah

Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor


1

Modul Mata Kuliah


Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor

CHAPTER 3

Menghitung Bea Masuk (BM)


& Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 1 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

CHAPTER 3
Menghitung Bea Masuk (BM) & Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)

Pengertian Bea Masuk (BM)

Pengertian bea masuk adalah pungutan negara berdasarkan undang-undang yang dikenakan
terhadap barang yang memasuki daerah pabean. Sebagai salah satu jenis pajak yang
berdasarkan pada azas domisili, bea masuk menggunakan sistem tarif advalorum yang
besarnya diatur oleh Menteri Keuangan dan dicantumkan dalam Harmonized System.

Sedangkan Berdasarkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN


2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995
TENTANG KEPABEANAN pasal 1 angka 15, pengertian: "Bea masuk adalah pungutan
negara berdasarkan Undang-Undang ini yang dikenakan terhadap barang yang diimpor."

Perdagangan internasional yang semakin berkembang membuat arus keluar-masukmya


barang semakin pesat. Tak hanya perusahaan yang melakukan ekpor-impor, orang pribadi
pun kini banyak yang melakukan kegiatan ekpor-impor. Oleh karena itu, pastinya banyak yang
ingin tahu maupun ingin mencoba menghitung sendiri bea masuk dan PDRI yang dikenakan
terhadap barang impornya. Berikut kami sajikan cara menghitung bea masuk dan PDRI.

Perhitungan Bea Masuk (BM)


Jenis dan kondisi barang yang diimpor akan sangat mempengaruhi pengenaan bea
masuknya. Perhitungan atas pungutan bea masuk atas barang impor dihitung dari unsur yang
disebut sebagai CIF (singkatan dari Cost Freight Insurance), yang terdiri dari:

 Harga Barang (Cost);

 Unsur Biaya Asuransi (Insurance), dan

 Biaya Angkut (Freight)

Nilai CIF tersebut kemudian dikonversi ke dalam satuan kurs Rupiah dengan nilai tukar yang
berlaku pada hari dihitungnya bea masuk tersebut. Nilai tukar atau kurs ini mengikuti nilai
yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan sebagai dasar konversi nilai pabean.

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 2 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

Hasil perhitungan dari ketiga unsur tersebut disebut sebagai Nilai Pabean. Besaran pungutan
bea masuk bisa diketahui dengan cara mengalikan nilai pabean dikali persentase tarif bea
masuk.

Contoh:

bila seseorang membeli lalu mengimpor sebuah HP atau Handphone:

 Harga Barang: USD 900,-


 Biaya Asuransi: USD 15,-
 Biaya Angkut (ongkos kirim): USD 30,-

Maka nilai CIF adalah: USD 900 + 15 + 30 = USD 945,-


Apabila kurs hari ini (yang telah ditetapkan oleh Kemenkeu) adalah Rp 14.050 / dollar Amerika
(USD), dan tarif bea masuk handphone (misalnya) adalah 10%, maka Nilai Pabean adalah:
USD 945 x Rp 14.050 = 13.277.250,-, sehingga bea masuknya adalah Rp 13.277.250 x 10%
= Rp.1.327.725,-

A. DASAR PERHITUNGAN BM & PDRI


1) Nilai Pabean adalah Nilai Transaksi

2) Nilai Pabean = CIF (Cost/FOB, Insurance, & Freight) x NDPBM (Nilai Dasar
Perhitungan Bea Masuk)

3) Cost/FOB adalah nilai barang yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar.
Pembebasan FOB untuk barang kiriman sebesar 50 USD, untuk barang penumpang
sebesar 250 USD/orang atau 1000 USD/ keluarga.

4) Insurance (asuransi) yang tercantum dalam polis asuransi. Apabila asuransi ditutup di
dalam negeri, asuransi dianggap nihil (importir wajib melampirkan polis asuransi)

5) Freight adalah ongkos angkut sampai pelabuhan tujuan ditunjukan dengan B/L, AWB
atau dokumen lainnya.

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 3 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

6) Apabila tidak ada data Biaya Kirim (Freight) dan Asuransi maka:

a. Untuk pengangkutan melalui laut maka Freight-nya:

 5% dari FOB (Free on Board) untuk barang yang dikirim dari negara ASEAN

 10% dari FOB untuk Asia-Non Asean atau Australia

 15% untuk negara selain dari keduanya

b. Sedangkan untuk pengangkutan udara ditentukan berdasarkan Tariff International


Air Transport Association (IATA).

c. Asuransi ditetapkan 0,5% dari nilai Cost and Freight (CFR).

7). NDPBM (Kurs yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan


Untuk penghitungan BM dan PDRI, dipergunakan NDPBM yang berlaku pada saat:
a. dilakukannya pembayaran BM dan PDRI, dalam hal PIB dengan pembayaran bea
masuk, PIB berkala atau PIB penyelesaian atas barang-barang yang mendapat
fasilitas pembebasan;

b. diserahkan jaminan sebesar BM dan PDRI, dalam hal PIB dengan penyerahan
jaminan; atau

c. PIB mendapat nomor pendaftaran di Kantor Pabean, dalam hal PIB dengan
mendapatkan pembebasan bea masuk atau PIB dengan pembayaran berkala.

NDPBM (Kurs) dapat dilihat di http://bctemas.beacukai.go.id/ atau di aplikasi android KURS


PAJAK MINGGU INI

B. PENGHITUNGAN BM DAN PDRI


BM yang harus dibayar dihitung dengan cara sebagai berikut:
 Untuk tarif advalorum
BM = Nilai Pabean x NDPBM x % BM
 Untuk tarif spesifik
BM = jumlah satuan barang x % BM per- satuan barang
Keterangan:
% BM atau tarif BM dapat dilihat di http://bctemas.beacukai.go.id/btki/

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 4 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

PDRI (PPN, PPnBM, dan PPh) yang seharusnya dibayar dihitung dengan cara sebagai
berikut:
 PPN = 10% x (Nilai Pabean + BM)
 PPnBM = % PPnBM x (Nilai Pabean + BM)
 PPh = 2,5% x (Nilai Pabean + BM)
(Jika mempunyai API/APIT)
= 7,5% x (Nilai Pabean + BM)

(Jika tidak mempunyai API/APIT)


= 15% x (Nilai Pabean + BM)
(Jika tidak memiliki NPWP)
Ket :
*) API/APIT – Angka Pengenal Impor / Angka Pengenal Impor Terbatas

C. CONTOH PERHITUNGAN BM DAN PDRI


Barang kiriman pos dari Jepang berupa tas perempuan yang terbuat dari kulit samak
sebanyak 2 buah @250 USD (FOB = 2 x 250 USD = 500 USD).

a) Untuk barang kiriman mendapatkan pembebasan FOB 50 USD,


maka untuk perhitungan BM dan PDRI FOB = 500 USD – 50 USD = 450 USD.

b) Tas perempuan dari kulit samak masuk ke HS 4202.11.00.90 dengan tarif BM 10%.

c) Freight = 10% dari FOB untuk Asia-Non Asean atau Australia

= 10% x 450 USD = 45 USD

d) Insurance = 0,5% dari nilai Cost and Freight (CFR).

= 0,5% x (450+45) = 2,475 USD

e) Nilai Pabean = CIF (Co/FOB, Insurance, & Freight) x NDPBM

= (450+ 2,475+45) x 13.658 = Rp 6.794.513,55

f) Bea Masuk = 10% x Nilai Pabean

= Rp 679.451,355.- (dibulatkan ke ribuan ke atas menjadi = Rp 680.000,-

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 5 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

g) PPN = 10% x Nilai Impor

= 10% x (Nilai Pabean + BM)

= 10% x (Rp 6.794.513,55 + Rp 679.451,355)

= Rp 747.396,4905 (dibulatkan ke ribuan ke atas) menjadi = Rp 748.000,-

h) PPnBM = 0 % X Nilai Impor = Rp 0 ,-


i) PPh non-API = 7,5% x Nilai Impor

= 7,5 % x (Rp 6.794.513,55 + Rp 679.451,355)

= Rp 560.547,368 (dibulatkan ke ribuan ke atas)

= Rp 561.000,-

Jadi, total pungutan yang harus dibayar = BM + PPN + PPnBM + PPh = Rp680.000 +
Rp748.000+ Rp0+Rp561.000 = Rp1.989.000,-

D. CARA PERITUNGAN BM DAN PDRI DI WEB


Langkah menghitung BM dan PDRI di web adalah sebagai berikut :

1) Kunjungi halaman web http://bctemas.beacukai.go.id/kalkulator/ (KALKULATOR BEA


MASUK)
2) Misal untuk kasus barang kiriman pos dari Jepang berupa tas perempuan yang terbuat
dari kulit samak sebanyak 2 buah @250 USD (FOB = 2 x 250 USD = 500 USD). Kita
perlu mencari kurs, tarif BM, asuransi, dan freight.
3) Masukkan data FOB, kurs, tarif BM, tarif PPN, tarif PPnBM, pilih tarif PPh, pilih
pembebasan FOB, asuransi, dan freight.

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 6 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

E. CARA PERITUNGAN BM DAN PDRI DI ANDROID

Cara menghitung BM dan PDRI di android dapat menggunakan aplikasi “Kalkulator Bea
Masuk dan PDRI” yang dapat di download di Play Store. Berikut link tutorial perhitungan BM
dan PDRI di android (KALKULATOR BEA MASUK)

F. TERMINOLOGI DAN ISTILAH

Nilai Pabean adalah Nilai Transaksi


Nilai Pabean = CIF (Cost/FOB, Insurance, & Freight) x NDPBM (Nilai Dasar Perhitungan Bea
Masuk)

Cost/FOB adalah nilai barang yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar.

Pembebasan FOB untuk barang kiriman sebesar 50 USD, untuk barang penumpang sebesar
250 USD/orang atau 1000 USD/ keluarga.

Insurance (asuransi) yang tercantum dalam polis asuransi. Apabila asuransi ditutup di dalam
negeri, asuransi dianggap nihil (importir wajib melampirkan polis asuransi)

Freight adalah ongkos angkut sampai pelabuhan tujuan ditunjukan dengan B/L, AWB atau
dokumen lainnya.

Apabila tidak ada data Biaya Kirim (Freight) dan Asuransi maka:

Untuk pengangkutan melalui laut maka Freight-nya:

 5% dari FOB (Free on Board) untuk barang yang dikirim dari negara ASEAN
 10% dari FOB untuk Asia-Non Asean atau Australia
 15% untuk negara selain dari keduanya

Sedangkan untuk pengangkutan udara ditentukan berdasarkan Tariff International Air


Transport Association (IATA).

Asuransi ditetapkan 0,5% dari nilai Cost and Freight (CFR).

NDPBM – Nilai Dasar Perhitungan Bea Masuk (Kurs yang dikeluarkan oleh Menteri
Keuangan)

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 7 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

Untuk penghitungan BM dan PDRI, dipergunakan NDPBM yang berlaku pada saat:

 dilakukannya pembayaran BM dan PDRI, dalam hal PIB dengan pembayaran bea
masuk, PIB berkala atau PIB penyelesaian atas barang-barang yang mendapat
fasilitas pembebasan;
 diserahkan jaminan sebesar BM dan PDRI, dalam hal PIB dengan penyerahan
jaminan; atau
 PIB mendapat nomor pendaftaran di Kantor Pabean, dalam hal PIB dengan
mendapatkan pembebasan bea masuk atau PIB dengan pembayaran berkala.

NDPBM (Kurs) dapat dilihat di KURS PAJAK MINGGU INI atau di APLIKASI ANDROID

Akan tetapi pungutan dalam rangka impor tidak hanya Bea Masuk saja, melainkan masih ada
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh). Selain itu terhadap barang-
barang tertentu juga bisa dikenakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Bea Masuk
Anti Dumping (BMAD), dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP).

Sehingga untuk dapat mengetahui secara jelas proses pemungutan BM dan PDRI, maka
Anda wajib untuk mempelajari ketentuan yang berlaku di bidang kepabeanan secara
komprehensif.

Bea Masuk lainnya

Selain dari Bea Masuk, masih terdapat jenis Bea Masuk lainnya yaitu:

1. Bea Masuk Anti Dumping (disingkat BMAD)

Bea masuk anti dumping dikenakan terhadap barang impor dalam hal harga ekspor dari
barang tersebut lebih rendah dari nilai normalnya atau harga jual barang tersebut di dalam
negeri asal barang. Misalnya: di China harga televisi ketika dijual di pasar lokal adalah
USD 100, kemudian dijual dan diekspor kepada pembeli di Indonesia seharga USD 90,
maka terhadap barang tersebut akan dikenakan BMAD atau Bea Masuk Anti Dumping.
Bea masuk ini dikenakan apabila impor barang tersebut :

a) Menyebabkan kerugian terhadap industri dalam negeri yang memproduksi barang


sejenis dengan barang tersebut

b) Mengancam terjadinya kerugian terhadap industri dalam negeri yang memproduksi


barang sejenis dengan barang tersebut;

c) Menghalangi pengembangan industri barang sejenis di dalam negeri.

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 8 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

Yang dimaksud dengan "harga ekspor" adalah harga yang seharusnya dibayar atau akan
dibayar untuk barang yang diekspor ke Daerah Pabean Indonesia. Dalam hal diketahui
adanya hubungan antara importir dan eksportir atau pihak ketiga atau karena alasan tertentu
harga ekspor diragukan kebenarannya, harga ekspor ditetapkan berdasarkan:

a) Harga dari barang impor dimaksud yang dijual kembali untuk pertama kali kepada
pembeli yang bebas; atau

b) Harga yang wajar, dalam hal tidak terdapat penjualan kembali kepada pembeli yang
bebas atau tidak dijual kembali dalam kondisi seperti pada waktu diimpor.

Yang dimaksud dengan "nilai normal" adalah harga yang sebenarnya dibayar atau akan
dibayar untuk barang sejenis dalam perdagangan pada umumnya di pasar domestik negara
pengekspor untuk tujuan konsumsi. Dalam hal tidak terdapat barang sejenis yang dijual di
pasar domestik negara pengekspor atau volume penjualan di pasar domestik negara
pengekspor relatif kecil sehingga tidak dapt digunakan sebagai pembanding, nilai normal
ditetapkan berdasar :

a) Harga tinggi barang sejenis yang diekspor ke negara ketiga; atau

b) Harga yang dibentuk dari penjumlahan biaya produksi, biaya administrasi, biaya
penjualan, dan laba yang wajar (constructed value)

Yang dimaksud dengan "barang sejenis" adalah barang yang identik atau sama dalam
segala hal dengan barang impor dimaksud atau barang yang memiliki karakteristik fisik,
teknik, atau kimiawi meneyerupai barang impor dimaksud.

2. Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP)

Bea masuk tindakan pengamananan disingkat BMTP atau sering juga disebut safeguard
adalah bea masuk tambahan yang dikenakan terhadap barang impor, dimana terdapat
lonjakan barang impor baik secara absolut maupun relatif terhadap barang produksi
dalam negeri yang sejenis atau barang yang secara langsung bersaing, dan lonjakan
barang impor tersebut. Disamping itu, menyebabkan kerugian serius terhadap industri
dalam negeri yang memproduksi barang sejenis dengan barang tersebut dan/atau barang
yang secara langsung bersaing, atau mengancam terjadinya kerugian serius terhadap
industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis dan/atau barang yang secara
langsung bersaing.

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 9 of 10


CHAPTER 3 Modul Mata Kuliah
Adm & Teknik Perdagangan Ekspor Impor
1

Bea masuk tindakan pengamanan paling tinggi sebesar jumlah yang dibutuhkan untuk
mengatasi kerugian serius atau mencegah ancaman kerugian serius terhadap industri
dalam negeri. Dalam hal barang ekspor Indonesia diperlakukan secara tidak wajar oleh
suatu negara misalnya dengan pembatasan, larangan, atau pengenaan tambahan bea
masuk, barang-barang dari negara yang bersangkutan dapat dikenai tarif yang besarnya
berbeda dengan tarif yang ditentukan, dimana tariff yang ditentukan paling tinggi 40%
dari nilai pabean.

3. Bea Masuk Imbalan

Bea masuk imbalan adalah bea masuk tambahan yang dikenakan terhadap barang
impor, dimana ditemukan adanya subsidi yang diberikan di negara pengekspor terhadap
barang tersebut. Disamping itu, impor barang tersebut menyebabkan kerugian terhadap
industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis dengan barang tersebut,
mengancam terjadinya kerugian terhadap industri dalam negeri yang memproduksi
barang sejenis dengan barang tersebut, atau menghalangi pengembangan industri
barang sejenis di dalam negeri.

Bea Masuk Imbalan dikenakan terhadap barang impor setinggi-tingginya sebesar selisih
antara subsidi dengan biaya permohonan, tanggungan atau pungutan lain yang
dikeluarkan untuk memperoleh subsidi; dan/atau pungutan yang dikenakan pada saat
ekspor untuk mengganti subsidi yang diberikan kepada barang ekspor tersebut.

4. Bea Masuk Pembalasan

Bea masuk pembalasan adalah bea masuk tambahan yang dikenakan terhadap barang
impor yang berasal dari negara yang memperlakukan barang ekspor Indonesia secara
diskriminatif.
Besarnya tarif bea masuk antidumping, bea masuk imbalan, bea masuk tindakan
pengamanan, dan bea masuk pembalasan ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

-end-

By : Tri Gangga AP, SE. MM. Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai