Anda di halaman 1dari 8

Sumber-sumber air

1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal garam Nacl dalam air laut 3%
dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum. Air laut merupakan
campuran dari 96,5% air tawar dan 3,5% material lain seperti garam-garaman, gas-gas terlarut,
bahan-bahan organik serta partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisik utama air laut ditentukan
oleh 96,5% air murni.
2. Air tawar
Merupakan air yang tidak mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di
dalamnya.Air tawar juga berarti air yang dapat dan aman untuk dijadikan minuman bagi
manusia.
a. Air hujan
Air yang merupakan hasil dari proses penyubliman awan atau uap air. Air hujan dapat
ditampung kemudian dijadikan air minum. Tetapi air hujan ini tidak mengandung
kalsium. Oleh karena itu agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan
kalsium di dalamnya.
Karakteristik
• Bersifat soft water (Kesadahan rendah)
• Bakteriologisnya lebih bagus tergantung pada tempat penampungan.
• Melarutkan Unsur yang terlarut di udara antara lain : O2, CO2, N2, debu dan mineral
lainnya
• Kontak dgn CO2 H2CO3 (Hujan Asam)
Kontak dengan SO2 H2SO4 (Korosif)
Kontak dengan NO2 HNO2 (Korosif)
• Besarnya curah hujan merupakan patokan utama dalam perencanaan penyediaan air
bersih
b. Air permukaan
Air yang Berada diatas permukaan tanah
Karakteristik
• Hard water (kesadahan tinggi) tergantung lokasi
• Cukup Mengandung mineral
• Air keruh dan kotor
• Tempat perkembangbiakan MH
• Dipengaruhi daerah yang dilewatinya
• Mudah terkontaminasi oleh aktifitas makhluk hidup
Contoh : Air Sungai, Danau, Waduk, rawa, dll
c. Air tanah
Air yang berada di bawah permukaan tanah
Karakteristik
• Hard water
• Mengandung Banyak mineral
• Kualitas fisik dan biologis lebih baik karena sudah mengalami penyaringan alamiah
• Dipengaruhi Kondisi geologis
Contoh : Air Sumur, mata air
Penggunaan air di industry
1. Sistem pembangkit uap (boiler)
disini air yang diubah menjadi steam yang mempunyai energi panas dan bertekanan
tinggi. Steam dalam dunia industri skala besar sangat banyak kegunaannya, seperti:
penggerak turbin, sebagai fluida panas pada heat exchanger.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah :
a. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi
Korosi disebabkan air mengandung larutan-larutan asam, gas-gas terlarut seperti O2,
CO2, H2S yang masuk kebadan air
b. Zat yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya
berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c. Zat yang menyebabkan foaming dan Priming
Foaming adalah terbentuknya gelembung atau busa dipermukaan air dan keluar bersama
steam. Air yang diambil kembali dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada
boiler karena adanya zat-zat organik dan anorganik dalam jumlah cukup besar. Efek
pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.
Priming adalah adanya tetes air dalam steam (buih dan kabut) yang menurunkan efisiensi
energi steam dan pada akhirnya menghasilkan deposit kristal garam. Priming dapat
disebabkan oleh konstruksi boiler yang kurang baik, kecepatan alir yang berlebihan atau
fluktuasi tiba-tiba dalam aliran.
2. Sistem pendingin
Pendinginan menggunakan air berarti menggunakan air sebagai penerima atau
penampung energi panas karena kalor laten dari air sendiri cukup besar dan cukup efisien
untuk digunakan sebagai media pendingin karena dengan massa yang relatif kecil saja
sudah bisa menerima panas yang besar. Contoh penggunaan air sebagai pendingin di
industri menengah adalah seperti di perkantoran yang menggunakan AC Central atau
HVAC, HVAC yang sudah saya bahas dalam postingan sebelumnya menggunakan
refrigerant sebagai media pendingin, tetapi untuk kantor skala besar atau gedung gedung
bertingkat biasanya menggunakan HVAC dengan pendingin air. untuk industri skala
besar yaitu sebagai cooling water pada peralatan peralatan di kilang dan sebagai fluida
pendingin di Heat Exchanger dan cooling tower.

Cooling tower pada reactor nuklir


Pada ummnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan air digunakan sebagai media
pendingin, yaitu :
a. Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah yang besar
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi dan tidak
terdekomposisi
d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya temperatur
pendinginan
3. Sistem pemroses (air proses)
Merupakan air yang digunakan dalam bidang manufaktur atau proses perawatan dalam
produksi. Contohnya, air yang digunakan untuk mencuci, membilas, kontak langsung,
pendinginan, reaksi kimia, dan aplikasi pengolahan makanan.
Hal-hal yang diperhatikn dalam air proses :
a. Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak
b. Besi yang dapat menimbulkan korosi
c. Minyak yang dapat menyebabkan terbentuknya lapisan film yang mengakibatkan
terganggunya koefisien transfer panas serta menimbulkan endapan.
4. Sistem pemadam kebakaran
Air yang digunakan untuk sistem pemadaman dapat berasal dari sungai, danau,
bendungan, kolam ataupun tempat yang dikhususkan seperti tangki air yang merupakan
paling sering digunakan dalam rangkaian sistem pemadam kebakaran.
5. Sistem air minum
Air yang digunakan harus memenuhi syarat tertentu
a. Syarat fisik :
1). Suhu normal di bawah suhu udara luar
2). Warna jernih
3). Tidak berasa
4). Tidak berbau
b. Syarat kimia :
1). Tidak mengandung zat organik maupun anorganik
2). Tidak beracun
c. Syarat bakteriologis : Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen,
seperti Salmonella, Pseudomonas, Escherichia coli.
Karakteristik air
1. Sifat Fisika :
 Warna (color) :tidak bewarna
Adanya warna pada air disebabkan oleh adanya bahan kimia atau mikroorganik
(plankton) yang terlarut di dalam air. Batas maksimal warna air untuk higiene sanitasi
adalah 50 skala TCU
 Bau (odor) : tidak berbau
Adanya bau pada air dapat disebabkan karena benda asing yang masuk ke dalam air
seperti bangkai binatang, bahan buangan, ataupun disebabkan oleh poses penguraian
senyawa organik oleh bakteri.
 Rasa (taste) : tidak berasa,
adanya rasa yang terdapat di dalam air baku dapat dihasilkan oleh kehadiran organisme
seperti mikroalgae dan bakteri, adanya limbah padat dan limbah cair seperti hasil
buangan dari rumah tangga dan kemungkinan adanya sisa-sisa bahan yang digunakan
untuk disinfeksi misalnya klor
 Kekeruhan (turbidity) : antara 5-25 NTU (Nephelometric Turbidity Unit)
 Suhu (temperature) : 0 oC samapai 100 oC. Suhu air yang baik mempunyai
temperatur normal, ± 3 oC dari suhu kamar (27 oC) untuk higiene sanitasi.
 Padatan :
 Total Solid (TS)
Total Solid (TS) adalah ukuran dari semua padatan baik tersuspensi, koloid, dan
terlarut dalam sampel air. Zat terlarut adalah campuran padatan dengan cairan di
level ion atau molekul  Contoh zat terlarut adalah gula dan garam.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang
dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain. Dimana di antara campuran
homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga
disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen
adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut,
contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah
campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya
air dan minyak.
Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil
padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya,  tepung beras
dilarutkan dalam air, kemudian dikocok dengan kuat, apabila campuran tersebut
dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah.
 Suspended Solid (SS)
adalah partikel yang ukurannya lebih besar dari 2 mikron, dan dapat ditemukan
di kolom air. Sesuatu yang lebih kecil dari 2 mikron (rata-rata ukuran filter)
dianggap sebagai padatan terlarut. Kebanyakan TSS terdiri dari bahan
anorganik, walaupun bakteri dan ganggang juga dapat berkontribusi untuk
konsentrasi total padatan.
 Total Dissolved Solid (TDS)
Total Dissolved Solids (TDS) dalam analisa laboratorium ditentukan dengan
menyaring sampel melalui saringan serat. Filtrat (saringan) kemudian diletakkan ke
piring keramik yang ditempatkan dalam oven pengeringan pada suhu 103 oC.
Setelah sampel mengering, suhu ditingkatkan menjadi 180 oC untuk
menghilangkan air yang tersumbat, yaitu, molekul air yang terperangkap dalam
matriks mineral.  Nilai TDS adalah berat cawan dan kertas saring setelah
dipanaskan dikurangi berat cawan dan kertas saring awal dikalikan seribu dibagi
besaran (ml) sampel. Total padatan terlarut yang tinggi dapat mempengaruhi
kualitas estetika air, mengganggu mencuci pakaian dan korosi perlengkapan pipa.
Zat padat terlarut TDS (total dissolved solid) dalam air dalam jumlah yang melebihi
batas maksimal yang diperbolehkan (1000 mg/L).
 Total Volatile Solid (TVS)
Volatile solids merupakan berat yang hilang setelah sampel dibakar dipanaskan
hingga mengering pada suhu 550oC. Penentuan volatile solids tidak dibedakan
secara tepat antara material organik dan anorganik karena berat yang hilang selama
pembakaran tidak ditentukan pada material organik (Telliard, 2001).
2. Sifat kimia
Anorganik :
 pH : Bersifat netral (pH=7) dalam keadaan murni
 Kebasaan & Keasaman (Alkalinity & Acidity)
pH Basa > 7
pH Asam < 7
 Hardness
Kesadahan (hardness) air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam
air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam
bentuk garam karbonat. Berdasarkan kadar kalsium terdapat empat tingkatan
kesadahan air,
1) Kesadahan Lunak : 0-50 mg/L
2) Kesadahan Medium : 50-150 mg/L
3) Kesadahan Keras : 150-300 mg/L
4) Kesadahan Sangat Keras : >300 mg/L
 Conductivity
Conductivity adalah mengukur kemampuan air untuk melewatkan aliran listrik.
Kemampuan ini langsung berhubungan ke konsentrasi ion di air.
Ion Conductivity berasal dari garam yang terlarut dan material anorganik seperti
alkali, klorida, sulfida, dan campuran karbonat. Konduktivitas air murni berkisar
antara 0-200 μS/cm (low conductivity), konduktivitas sungai sungai besar/major
berkisar antara 200-1000 μS/cm (mid range conductivity), dan air saline adalah
1000-10000 μS/cm (high conductivity). Nilai konduktivitas untuk air layak
minum sekitar 42-500 μmhos/cm.

Organik

 BOD
BOD (Biological Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen terlarut yang diperlukan
oleh mikroorganisme untuk mengurai bahan organik didalam air.

Berikut tabel dari level BOD pada air.

Level Nilai BOD (mg/L) Kualitas Air

Hijau 1–2 Sangat Baik

Kuning 3–5 Baik

Oranye 6–9 Mengandung Polusi

Merah > 100 Sangat Buruk dan Tercemar

 COD
COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan jumlah kebutuhan senyawa kimia
terhadap oksigen untuk mengurai bahan organik.
 TOC
Total organic carbon ( TOC ) adalah jumlah karbon yang terdapat
dalam senyawa organik dan sering digunakan sebagai indikator non-
spesifik kualitas air atau kebersihan peralatan pabrik farmasi. 

Anda mungkin juga menyukai