Anda di halaman 1dari 17

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

RMK “THE SEARCH FOR OBJECTIVES”

OLEH:
KELOMPOK 8

KOMANG TRI UTARIYANI 1981621005


NI NYOMAN KOSI SYANURI 1981621011

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
THE SEARCH FOR OBJECTIVES

Postulat dan prinsip secara garis besar mengabaikan pertanyaan dari tujuan
pengguna laporan keuangan. Faktanya, kebutuhan pengguna dan objektivitas
menjadi faktor penghubung utama dalam laporan keuangan, banyak yang telah
mencoba membentuk suatu teori yang solid guna melandasi pelaporan keuangan.
Pertanyaan penting adalah posisi apa yang telah diadopsi atau apa pandangan
umum pencarian tujuan ini. Dari sudut pandang ini, laporan-laporan ini sangat
berarti. Perubahan akuntansi keuangan yang utama adalah suatu proses
evolusioner yang akan terus berkembang tanpa batas. Laporan yang tercakup
disini telah memainkan dan akan terus memainkan peran penting evolusioner
dalam teori akuntansi keuangan.
A. ASOBAT
ASOBAT mewakili perubahan penting dalam pekerjaan AAA. Tetapi Komite
Eksekutif AAA pada tahun 1964 menyimpang dari pendekatan sebelumnya
dengan memberi komite tanggung jawab untuk pengembangkan.
1. The Delelopment of the User Approach
ASOBAT mendefinisikan akuntansi sebagai proses
pengidentifikasian, pengukuran dan komunikasi informasi ekonomi untuk
memungkinkan penilaian dan keputusan berdasarkan informasi oleh
pengguna informasi. Mungkin definisi yang paling luas dikembangkan
sebelumnya pada tahun 1941 dan digunakan dalam buletin Terminologi
Akuntansi No, I tahun 1953, yang menyatakan: Akuntansi adalah seni
merekam, mengklasifikasikan, dan meringkas secara signifikan dan dalam
hal uang, transaksi, dan peristiwa yang sebagiannya setidaknya bersifat
finansial, dan menafsirkan hasilnya. Penekanannya adalah pada pekerjaan
dan keterampilan akuntan, dengan hampir tidak menyebutkan pengguna.
2. Orientation to Theory
Komite mendefinisikan teori sebagai "seperangkat prinsip hipotetis,
konseptual dan pragmatis yang kohesif yang membentuk kerangka acuan

1
umum untuk bidang studi”. Dalam mengaplikasikan definisi dari teori
terdiri dari beberapa langkah:
a. Mengidentifikasi bidang akuntansi sehingga generalisasi yang berguna
dapat dibuat dan untuk mengembangkan teori.
b. Membuat standar yang dengan itu informasi akuntansi dinilai.
c. Menjelaskan kemungkinan perkembangan dalam praktik akuntansi.
d. Menyajikan rerangka yang berguna bagi pencarian periset akuntansi
untuk memperluas kegunaan akuntansi dan ruang lingkup subyek
akuntansi sebagaimana kebutuhan masyarakat.
Defenisi ASOBAT difokuskan untuk membentuk kerangka kerja
konseptual, mengevaluasi pendekatan sistematis, mencatat transaksi dan
menyajikan laporan keuangan yang sesuai kepada pengguna. Fokus utama
dari penyusun standar adalah mengevaluasi model dan peraturan akuntansi
spesifik, sehingga menghasilkan metateori akuntansi, dimana metateori
akuntansi sebagai bagian yang dapat mencakup struktur teoritis untuk alasan
dan tujuan informasi akuntansi.
3. Objectives of Accounting
Karena akuntansi berkaitan dengan kebutuhan pengguna, suatu tujuan
yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna berdiri di atas metatheory. Di
bawah tujuan ini akan menjadi seperangkat definisi, karakteristik kualitatif,
dan pedoman pendukung yang akan memfasilitasi pelaksanaan objectif.
Meskipun pentingnya tujuan, bagaimanapun, ASOBAT menutupinya secara
singkat. Oleh karena itu, tampaknya ASOBAT mengasumsikan kerangka
kerja evaluatif standar dan pedoman sebagian besar dapat terlepas dari
tujuan itu sendiri. Meskipun sedikit perhatian diberikan kepada tujuan oleh
ASOBAT. Ada empat dimensi objektivitas menurut ASOBAT, yaitu:
a. Membuat keputusan sehubungan dengan sumber daya yang terbatas,
yaitu:
1) Pengambilan keputusan meliputi evaluasi dari apa yang diharapkan
akan terjadi pada masa yang akan datang.

2
2) Pada pendekatan yang berorientasi pengguna, tujuan terpenting dari
akuntansi adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk
membuat keputusan.
3) Apakah keragaman pengguna akan membawa pada heterogenitas
informasi yang diperlukan pada kelompok pengguna yang berbeda
menjadi sangat penting secara mutlak pada pengembangan akuntansi
di masa depan.
b. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya
Tujuan ini diarahkan kepada manajemen yang menggunakan data
akuntansi. Manajerial bukan hanya membutuhkan data akuntansi yang
tertuang dalam laporan keuangan, tetapi juga lebih dari itu, untuk
mengarahkan dan mengendalikan sumber daya. Beberapa individu tidak
merasa banyak perbedaan internal (manajerial) dan eksternal (keuangan)
yang menggunakan data akuntansi.
c. Mengelola kepemilikan dari sumber daya
Dimensi objektivitas yang ketiga disebut stewadship. Akuntansi yang
tepat dapat digunakan oleh manajemen yang dipercayai oleh pemilik
modal dalam menggunakan dananya dalam sebuah hubungan kontak.
d. Memfasilitasi fungsi sosial dan pengendalian
Tujuan terakhir adalah perpanjangan dari fungsi pelayanan pada
masyarakat secara keseluruhan. Akuntansi terkait dengan beberapa area
seperti perpajakan, pencegahan kecurangan, regulasi pemerintah,
pengumpulan statistik untuk tujuan pengukur aktivitas ekonomi.
4. Standards for Accounting Information
Standar yang digunakan untuk mengevaluasi informasi akuntansi antara
lain:
a. Relevance
Relevansi terkait dengan kegunaan dalam membuat keputusan. Hal
tersebut muncul secara langsung dari keempat tujuan tersebut untuk
berbagai macam tipe informasi; dengan demikian, hal tersebut
merupakan standar utama. Karena ada kelopok pengguna atau pengguna

3
yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda yang membuat
keputusan dalam konteks yang berbeda, relevansi bisa jadi merupakan
masalah utama dalam akuntansi.
b. Verifiability
Pemilihan sistem penilaian dan juga aturan individu untuk sub sistem
harus berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan relevansi. Pemilihan
metode tidak harus berdasarkan relevansi saja tanpa mempertimbangkan
verifiabilitas dan verifiabilitas tidak harus melebihi dari relevansi. Oleh
karena itu, standar pengukuran merupakan bagian yang sangat penting
dari kerangka kerja metateori. Poin terakhir yang perlu dicatat di sini
adalah bahwa verifiabilitas muncul untuk mendukung objektifitas sebagai
istilah yang tepat untuk menggambarkan derajat consensus statistik antar
pengukuran. 
c. Freedom from Bias
Standar ini perlu karena permasalahan keberagaman pengguna atau
pengguna dan juga hubungan yang potensial antara manajemen (yang
tentu saja bertanggung jawab atas presentasi laporan keuangan) dan
pengguna eksternal. Tentu saja, bias susah digambarkan dan mungkin
saja susah untuk dipecahkan. Contohnya, demi relevansi dan
keterbukaan, sebuah perusahaan diminta untuk menghitung laporan
keuangan atau catatan-catatan jumlah dari penilaian yang diharapkan
dalam kasus hukum. 
d. Quantifiability
Verifiabilitas adalah sebuah aspek dari teori pengukuran, verifiabilitas
muncul sebagai sub quantifiabilitas.  Sebuah poin penting dilahirkan oleh
ASOBAT pada sebuah pertanyaan kenapa akuntansi harus dibatasi pada
jumlah tunggal dalam laporan keuangan. ASOBAT menyarankan untuk
menggunakan cakupan dan juga penilaian ganda dalam penyusunan “sisi
demi sisi”. Kemungkinan ini terlihat sebagai sebuah respon terhadap data
yang dinaikan dan kebutuhan pengguna akan informasi dan terlihat
sebagai solusi yang masuk akal terhadap permasalahan yang disebabkan

4
oleh kelompok pengguna yang beragam. Lebih lanjut, mereka merupakan
alat untuk memecahkan permasalahan pilihan antar metode akuntansi
yang dihadapi oleh badan pembuat aturan. Beberapa usaha untuk
mencegah permasalahan pilihan antar sistem atau metode penilaian
dengan memberikan data lebih tergantung pada hal yang menghalangi
proses informasi pengguna.
5. Guidelines for Communicating Accounting Information
Petunjuk untuk Mengkomunikasikan Informasi Akuntansi:
a. Appropriateness to expected use yaitu mengulangi standard yang relevan
dengan kebutuhan pengguna walaupun hal itu juga menyebutkan
ketepatan waktu presentasi.
b. Disclosure of significant relationships merupaka perhatian pada
permasalahan pengumpulan data, dalam hal ini informasi penting
mungkin terkubur atau tersembunyi dalam bentuk ringkasan di dalam
laporan keuangan.
c. Inclusion of environmental information adalah Informasi lingkungan
mengacu pada kategori kondisi-kondisi yang luas berdasarkan data yang
dikumpulkan dan asumsi yang disiapkan yang berhubungan dengan
penggunaan informasi, terutama jika informasi dimaksudkan untuk
tujuan yang spesifik bukan tujuan yang umum.
d. Uniformity of practice within and among entities and Consistency of
practices through time, ASOBAT menginginkan jenis keseragaman yang
tampak sesuai dengan keseragaman terbatas.
e. Concluding remarks on ASOBAT, ASOBAT dapat dikritik karena
berbagai alasan. Struktur metatheoritical bias diperpanjang dengan
mengunakan terminology yang lebih tepat. ASOBAT memiliki pengaruh
yang penting dan bermanfaat terhadap keberhasilan dokumen dan
laporan.

B. APB STATEMENT 4

5
Pernyataan ini dipublikasikan pada Oktober 1970 ditengah beratnya
kritik untuk Opini 16 dan 17 akibat tidak cukupnya penelitian, kurangnya
independensi dari anggota, dan kurangnya keterbukaan. Tujuan dari APB
Statement 4 adalah untuk mengungkapkan konsep fundamental dari pelaporan
keuangan sebagai suatu dasar untuk opini APB. Moonitz merasa bahwa
pernyataan yang dikeluarkan haruslah sebagai opini dibandingkan sebuah
pernyataan karena GAAP dikeluarkan sebagai pernyataan yang tidak perlu
diungkapkan.
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk
menyediakan informasi kuantitatif, terutama informasi keuangan, dari entitas
ekonomi yang diharapkan bermanfaat dalam membuat keputusan ekonomi.
Penekanan pada keberagaman pengguna (seperti ASOBAT). Pengguna dibagi
menjadi dua: a) Pengguna yang mempunyai kepentingan langsung, b)
Pengguna yang tidak berkepentingan langsung. Para pemakai laporan
keuangan harus banyak mengetahui dan harus memahami karakteristik dan
batas-batas kemampuan laporan keuangan tersebut. Laporan Keuangan
seharusnya tidak hanya berorientasi pada pengguna yang terbatas, tetapi juga
berorientasi pada pengguna dalam arti luas.
Defenisi Lain APB Statement 4 mengulang kembali definisi yang sia-sia
Termiologi akuntansi dasar didefinisikan oleh apapun yang dilakukan pada
praktiknya Statemen ini menjadi kurang. Aspek Lain dari APB, Karakteristik
Kualitatif Relevance, Understandability, Verifiability, Neutrality, Timeliness,
Comparability, and Completeness. Keterbatasan APB Statement 4, Corak dasar
akuntansi keuangan sebagian besar suatu membicarakan kembali sebagian dari
dalil dari ARS 1.

C. THE TRUEBLOOD REPORT


AICPA membentuk Komite Trueblood pada bulan April 1971, pada saat
APB berada di bawah kritik keras tetapi juga pada titik ketika beberapa tingkat
kemajuan sedang dibuat dalam hal merumuskan kembali struktur teori
akuntansi. Komite menggunakan Pernyataan APB 4 sebagai alat untuk

6
menyempurnakan tujuan laporan keuangan sebagai bagian dari struktur
metatheoretical. Komite tersebut menyebutkan total 12 tujuan akuntansi
keuangan, diantaranya:
1) Tujuan dasar laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
berguna untuk membuat keputusan ekonomi.
2) Tujuan laporan keuangan adalah untuk melayani para pengguna yang
mempunyai kekuasaan, kemampuan, atau sumber daya yang terbatas untuk
mendapatkan informasi serta tergantung pada laporan sebagai sumber
informasi utama mereka mengenai aktivitas ekonomi perusahaan.
3) Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
berguna bagi investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan,
dan mengevaluasi arus kas yang potensial bagi mereka dalam hal jumlah,
waktu, dan ketidakpastiannya.
4) Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada para
pengguna untuk dapat memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi
kekuatan pemasukan perusahaan.
5) Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
berguna dalam menilai kemampuan manajemen dalam menggunakan
sumber daya perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
6) Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi aktual dan
akurat mengenai transaksi dan kejadian-kejadian lain yang berguna dalam
rangka memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi keluaran
pemasukan perusahaan (enterprise earning power). Asumsi mendasar
mengenai interpretasi, evaluasi, prediksi atau estimasi harus dibuka.
7) Tujuannya adalah untuk memberikan laporan posisi keuangan, yang
berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan
pendapatan perusahaan. Laporan ini harus memberikan informasi terkait
dengan transaksi perusahaan dan kejadian-kejadian lain.
8) Tujuannya adalah untuk laporan pemasukan berkala yang berguna untuk
memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan pemasukan
perusahaan.

7
9) Tujuan lainnya adalah untuk memberikan laporan aktivitas keuangan yang
berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan
pemasukan perusahaan.
10) Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informas yang
berguna untuk proses yang dapat diprediksi. Prediksi keuangan harus
diberikan ketika mereka akan meningkatkan reliabilitas prediksi pengguna.
11) Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintah dan organisasi
nirlaba adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk
mengevaluasi keefektivan
manajemen sumber daya dalam mencapai tujuan perusahaan.
12) Tujuan laporan keuangan adalah untuk melaporkan pada aktivitas
perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan dan
digambarkan atau diukur dan yang penting terhadap peran perusahaan
dalam lingkugan sosialnya.
1. Objctivities of Financial Statements
a. Objective 1, Tujuan pertama adalah penekanan pada pengguna baik
ASOBAT dan APB Statement No. 4. Tujuan ini tumpang tindih dengan
standar relevan dan panduan kesesuaian untuk diharapkan menggunakan
ASOBAT dan tujuan umum APB Statement No.4.
b. Objective 2, Tujuan kedua menjelaskan pengguna utama yang dilayani
oleh laporan keuangan. Melalui penekanan pada pengguna dengan
otoritas nonlimited, kemampuan, atau sumber daya, Trueblood
Committee menyimpang dari bentuk dua pendahulunya. Dalam APB
Statement No.4, pengguna diharapkan akan pengetahuan tentang laporan
keuangan dan informasi.
c. Objective 3, Tujuan ketiga adalah tentang pentingnya arus kas. Para
pengguna menyebutkan untuk siapa informasi ini diperlukan adalah
pemberi pinjaman dan investor.
d. Objective 4, Produktif daya (potensi pendapatan pembangkit tenaga
listrik), yang terpenting dipandang sebagai salah satu ukuran berguna
membantu untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi

8
potensi arus kas. Selama jangka panjang, arus kas dan pendapatan
memiliki korelasi yang tinggi.
e. Objective 5, Akuntabilitas juga meliputi ide-ide efektif dan effisien
menggunakan aset dalam melaksanakan tujuan perusahaan dari
memaksimalkan arus kas masa depan yang konsisten dengan tingkat
risiko tertentu.
f. Objective 6, Kata kunci dalam tujuan keenam adalah faktual dan
interpretatif. Beda antara kedua kualitas dihubungkan dengan konsep
siklus diberbagai perusahaan. Siklus dapat berupa luas atau sempit.
Perolehan, penggunaan, dan disposisi dari suatu aktiva tetap akan
menjadi contoh dari siklus yang luas. Siklus yang sempit akan uang tunai
untuk persediaan ke rekening piutang ke kas. Secara umum, laporan arus
kas mungkin menyediakan informasi lebih faktual dan kurang
interpretatif dari laporan laba rugi, yang pada urutannya, memiliki
informasi lebih faktual dan kurang interpretif dari neraca.
g. Objective 7, 8 dan 9, Dalam laporan posisi keuangan (neraca), nilai
adalah indikasi dari nilai kini arus kas masa depan sebagaimana
ditentukan oleh pasar. Oleh karena itu, nilai ini berguna untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi usaha produktif
kekuasaan. Produktif laporan sebagian besar dapat dibatasi secara siklus
lengkap produktif dengan menghilangkan beban yang berkaitan dengan
pengukuran aktiva tetap dikonsumsi selama periode berjalan.
h. Objective 10, Perkiraan keuangan, tentu saja benar-benar interpretatif di
alami. Perusahaan akuntan publik tidak menunjukkan antusiasme yang
besar untuk perkiraan auditing. Pada saat ini, SEC mendorong untuk
membeli tetapi tidak mengharuskan perusahaan untuk membuat.
Kegunaan dan potensi mereka untuk memprediksi, membandingkan, dan
mengevaluasi kekuatan perusahaan produktif harus jelas.
i. Objective 11 dan 12, Akuntansi untuk keuntungan organisasi pemerintah
dan bukan pemerintahan merupakan penting adalah biaya untuk
masyarakat yang tidak ditanggung oleh usaha adalah pembahasan yang

9
menarik. Selain itu, ada banyak kegiatan yang dijalankan oleh usaha
yang tidak dilaporkan pada laporan keuangan yang mempengaruhi
lingkungan yang akan cukup menarik bagi pengguna.

2. Concluding Remarks on the Trueblood Committee Report


Trueblood Report berisi bab singkat tentang karakteristik kualitatif
pelaporan, sebagian besar didasarkan pada standar dan pedoman ASOBAT
dan tujuan kualitatif APB Laporan 4. Laporan tersebut mengungkapkan
keyakinan bahwa dasar penilaian yang berbeda sesuai untuk aset berbeda
dan kewajiban, pandangan yang mengabaikan argumen aditif.
Tetapi definisi tujuan laporan keuangan menyatakan bahwa laporan tersebut
harus dievaluasi. Tujuan ini merupakan sebuah langkah penting yang
diambil menuju pembentukan kerangka kerja konseptual bermakna tujuan
dan juga penting untuk menegaskan bahwa Trueblood Report menekankan
pentingnya arus kas untuk pengguna dan hubungan produktif pengukuran
kekuatan untuk generasi arus kas masa depan.

D. SATTA
Tujuan dari SATTA adalah untuk menyediakan sebuah survey buku atau
literatur akuntansi keuangan pada masa sekarang ini dan pernyataan mengenai
seni dari Teori Akuntansi.
1. Theory Approaches in Acoounting
SATTA mengklasifikasikan beberapa pendekatan untuk Teori Akuntansi
yaitu:
a. Classical Approach
SATTA secara ringkas dan efisien dilacak dan dikategorikan berbagai
sistem valasi yang disajikan dalam literatur. Sebagian besar daftar dalam
kelompok ini ditandai sebagai normatif, deduktif, dan tidak berbeda
untuk variasi kebutuhan informasi pengguna.
b. Decision Usefulness Approach

10
Dibagi menjadi decision model orientation dan decision maker
orientation.
1) Decision model orientation: Normatif dan deduktif; menekankan
relevansi terhadap keputusan pengguna; kriteria relevansi tersebut
mempengaruhi pemilihan metode pengukuran.
2) Decision maker orientation: Deskriptif, induktif, dan pendekatan
positif, termasuk penelitian behavioral accounting.
c. Information Economic Approach
Informasi akuntansi dipandang sebagai barang ekonomi;
pendekatan positif. Karena pengguna dan informasi yang mereka
butuhkan bersifat heterogen, serta fakta bahwa informasi akuntansi
merupakan barang publik, maka mustahil untuk memiliki sebuah closure
pada teori akuntansi normatif. Hal ini merefleksikan kebingungan
diantara akademisi akuntansi pada tahun 1970an mengenai perbedaan
antara teori akuntansi normatif dan positif.
2. Deficies of Present Apporoaches to Theory
Pesan yang lebih penting dari SATTA berkaitan dengan kenapa kita
tidak bisa mencapai akhir teori – penerimaan sistem penilaian tertentu pada
saat ini. Analisis kami pada aspek SATTA ini akan mewakili permasalahan
paling penting yang timbul (dari standpoint teori akuntansi). Baik ASOBAT
dan Laporan APB 4 menghadirkan fakta bahwa banyak kelompok pengguna
membutuhkan informasi demi tujuan pembuatan keputusan. Salah satu
reaksi ASOBAT terhadap permasalahan ini adalah untuk membutuhkan
pengukuran ganda. Tetapi, ada batasan terhadap kemampuan pengguna
untuk menyerap dan memproses informasi tambahan, sehingga ekspansi
data tidak dapat terserap secara utuh. Di lain pihak, laporan Trueblood
membangun premis lebih awal sementara ada kelompok pengguna lain,
mereka mempunyai keputusan dan kebutuhan informasi yang sama.
SATTA jauh lebih pesimis dibandingkan dengan Laporan Trueblood
mengenai keputusan dan informasi baik antar atau sesama kelompok
pengguna. Diagram Venn mengilustrasikan perbedaan antara homogenitas

11
pengguna dan keberagaman pengguna dalam hal kebutuhan informasi.
Informasi akuntansi lebih merupakan barang publik dibandingkan barang
pribadi. Seandainya informasi akuntansi tersebut merupakan barang pribadi,
informasi yang dibutuhkan akan menjadi barang yang mudah diubah bagi
tipe solusi pasar; hal tersebut akan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. 
SATTA berusaha untuk menggambarkan status teori akuntansi
keuangan seperti pada akhir tahun 1970an. Kami tidak bermaksud untuk
membantah kesimpulan yang dibuat oleh SATTA; walaupun begitu
beberapa pernyataan dinyatakan sesuai urutan. Asumsi bahwa kebutuhan
informasi pengguna itu beragam jauh dari betul. Penelitian empiris
sangatlah diperlukan untuk memberikan titik terang pada pertanyaan
penting ini. 
Mungkin apa yang dibutuhkan diaplikasikan pada organisasi yang membuat
kebijakan untuk mengontrol tindakan mereka agar mencapai barang yang
paling luar biasa untuk jumlah individu yang luar biasa. Bahkan tidak
terbantahkan peringanan kendali Paretian masih meninggalkan tugas yang
berat bagi organisasi seperti FASB.
3. Concluding Remarks on SATTA
SATTA adalah sebuah sintesa literature akuntansi keuangan teoritis
yang sangat luar biasa. Juri masih mempunyai pertanyaan mengenai
keberagaman kebutuhan informasi dan penerapan Pareto, akan tetapi sangat
sulit untuk beradu argumentasi dengan kesimpulan yang dibuat oleh
SATTA. Pada gilirannya, kita dapat mengharapkan pernyataan dan
visualisasi kelompok yang membuat aturan, seperti FASB, yang diajukan
dalam pengaturan pasar yang tidak lengkap, untuk dipenuhi dengan
antusiasme penuh. Dengan demikian situasi paradoks muncul. Sebuah
dokumen penting yang ditulis oleh kelompok pendidik mengambil
pandangan peran yang sangat pesimistis dan kemungkinan formulasi teori
akuntansi pada saat yang sama bahwa kerangka kerja konseptual sebuah
dokumen teoritis dimulai oleh badan yang membuat aturan. 

12
E. USER OBJECTIVITIES AND USER DIVERSITY
Pencarian tujuan pengguna telah dirumitkan dengan adanya masalah
keberagaman pengguna yang dibahas dalam laporan SATTA. Yang pertama
mengacu pada tujuan kemampuan prediktif. Kedua adalah perluasan penjagaan
yang disebut akuntabilitas. Kedua tujuan tersebut dapat dibagi menjadi
berbagai macam sub kategori. Akan tetapi, pembahasan kita terpatok pada
aspek dasar masing-masing tujuan.
1. Predictive Ability
Kegunaan data-data akuntansi sebagai sebuah bantuan untuk
memprediksikan variable-variabel di masa yang akan datang dalam konteks
pasar modal sangatlah efisien (informasi baru dengan cepat direfleksikan
dalam harga keamanan) menjadi sangat penting dalam penelitian akuntansi.
Walapun efisiensi pasar mensahkan tujuan kemampuan prediktif, akan
tetapi tugas FASB masih satu yaitu memilih alternative akuntansi yang
bersaing dalam sebuah konteks di mana keuntungan standar ekonomi harus
melampui harganya.
Akan tetapi, Revsine telah menganggap bahwa pendapatan itu sendiri
sebagai sebuah “artefak”. Dalam hal ini, artefak mengacu pada sebuah
angka, determinasi yang berdasarkan pada aturan yang
dipertanggungjawabkan dari pada kepercayaan terhadap hal yang sedang
diukur. Dengan demikian, karena ada kebebasan dalam memilih metode-
metode alternatif (yang dikombinasikan dengan keinginan manajemen yang
potensial terhadap pedapatan yang lancar), tidak mengherankan jika
pendapatan historis muncul sebagai predictor yang lebih baik pada dirinya
sendiri dibandingkan dengan metode pengukuran pemasukan lainnya yang
nampak berisi angka-angka yang lebih relevan. Revsine juga berpendapat
bahwa karena pendapatan merupakan “benda artefak” pusat prediksinya
tersandar pada kemampuan untuk mengantisipasi kejadian nyata, seperti
arus kas yang akan datang. Akhirnya, karena kejadian yang nyata itu sendiri
cukup tidak tetap, prediktornya juga harus tidak tetap juga, sementara

13
penelitian yang dibahas diatas benar-benar menguji permasalahan
kelancaran pedapatan.
2. Accountability
Kami menggunakan kata akuntabilitas untuk mengartikan konsep
yang lebih luas dibandingkan konsep penjagaan yang lebih sempit, yang
utamanya terkait dengan penjagaan asset. Arti yang dikemukakan oleh Ijiri
ini mengikuti kegunaan tanggung jawab manajemen terhadap laporan dalam
mencapai tujuan untuk pemanfaatan sumber daya perusahaan yang efisien
dan efektif. Pengukuran yang berdasarkan tujuan akuntabilitas akan
melibatkan pemasukan per pembagian dan pengembalian investasi dan
komponen-komponennya (capital turnover dan profit margin). Pertanyaan
system penilaian memberikan input terbaik dan pengukuran yang lainnya
yang berorientasi pada akuntabilitas sangatlah penting. Contohnya, Ijiri
membuat kasus yang kuat untuk biaya historis (termasuk kemungkinan
penambahan level harga umum).
Kemampuan prediktif dan akuntabilitas merupakan tujuan yang
terpisah. Salah satu terkonsentrasi pada data yang akan berguna dalam
menilai prospek di masa yang akan datang, sementara yang lain terfokus
pada mengevaluasi kinerja perusahaan. Antara dua tujuan ini, tentu saja ada
kaitannya. Seberapa bagus sebuah perusahaan melakuakn suatu pekerjaan
dapat menjadi input yang penting bagi tujuan prediktif. Dengan demikian,
informasi yang sama mungkin tidak bisa diaplikasikan untuk masing-
masing tujuan. Akuntabilitas mulai menerima lebih banyak perhatian
sebagai pengganti yang masuk akal untuk tujuan kemampuan prediktif. Ijiri
mengumpulkan kerangka kerja konseptual yang diatur untuk akuntabilitas.
3. Secondary Objectives
Tujuan ini terkait dengan pengukuran likuiditas total yang tersedia
untuk perusahaan. Berdasarkan definisi, hal ini ditentukan dengan
mengukur nilai keluar aset perusahaan yang dikurangi hutang perusahaan.
Ukuran likuiditas total yang tersedia untuk sebuah perusahaan tentu saja
mempunyai beberapa relevansi, akan tetapi pengadaptasian tidak terlalu

14
penting jika dibandingkan dengan kemampuan prediktif dan akuntabilitas.
Perusahaan yang sukses mungkin hanya akan menggunakan porsi kecil dari
likuiditas total yang tersedia selama periode singkat tertentu. Pengukuran
pengadaptasian akan jauh lebih penting terhadap pemilik perusahaan kecil
dan kreditor jangka pendek. Pendekatan adaptif nampak lebih dekat terkait
dengan teori kelayakan dari pada teori kesatuan. Pendekatan nilai keluar
nampak mempunyai kegunaan yang terbatas bagi kemampuan prediktif dan
tujuan akuntabilitas.
4. User Diversity
Tidak terbantahkan, ada jumlah pengguna laporan keuangan yang
beragam dan luas. Akan tetapi yang tidak jelas apakah kebutuhan informasi
mereka akan berbagai macam jenis tujuan dapat dipuaskan oleh laporan
yang bertujuan khusus. Daftar kelompok pengguna tentu saja panjang dan
akan melibatkan: (1) Pemegang saham, (2) Kreditor , (3) Analis dan
penasihat keuangan, (4) Pekerja, (5) Persatuan buruh, (6) Konsumen, (7)
Supplier, (8) Asosiasi perdagangan industry, (9) Agen pemerintah, (10)
Kelompok yang menampung keinginan publik, dan (11) Peneliti dan
pembuat standar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, James L. Dodd. (2001). Accounting Theory:


A Conceptual and Institutional Approach. Edisi 5. USA; South Western
Collage Publishing.

Anda mungkin juga menyukai