TENTANG
NASIKH DAN MANSUKH
DOSEN PEMBIMBING
EKA ERAMAHI,LC.MA
KELAS: IEIE
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
ISTITUD AGAMA ISLAM BUKITTINGGI
2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 1
BAB 3. PENUTUP................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan..................................................................................... 7
3.2. Saran-Saran..................................................................................... 7
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telahmemberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah
Metodologi Studi Islam sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
”Kelompok Dan Posisi Islam”.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang kelompok Dan Posisi Islam. Kami juga berharap
dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan
pada mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami mengharapkan saran
dankritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat
bermanfaat, Amin.
BAB 1
PENDAHULUAN
Quraish Shihab, melalui penelitiannya menemukan kata nasakh di dalam al-Quran dalam
berbagai bentuk sebanyak empat kali, yaitu : Q.S. al-Baqarah: 106, al-A`raf: 154, al-Hajj: 52,
dan al-Jatsiyah: 29.4
Sementara menurut ulama mutaakhirin, nasakh adalah dalil yang datang kemudian, berfungsi
untuk menggugurkan dan menghilangkan hukum yang pertama.
Dengan demikian mereka mempersempit ruang lingkup nasakh dengan beberapa syarat, baik
yang menasakh maupun yang dinasakh. Lebih lanjut ulama mutaakhirin mendefinisikan
nasakh sebagai berikut :
“Mengangkat (menghapus) hukum syara` dengan dalil hukum (khatab) syara` yang datang
kemudian”.
Atas dasar itu, dalil yang datang kemudian disebut nasakh (yang menghapus). Sedangkan
hukum yang pertama disebut mansukh (yang terhapus). Sementara itu, penghapusan
hukumnya disebut nasakh. Berdasarkan pengertian itu, para ulama mutaakhirin lebih
mempersempit makna nasakh dengan mendefinisikannya sebagai amandemen sebuah
ketentuan hukum atau berakhirnya masa berlakunya ketentuan hukum oleh hukum yang
datang kemudian, sehingga hukum yang terdahulu tidak berlaku lagi. Sementara itu, menurut
az-Zarqani, sebagaimana dinukil Moh. Nur Ichwan, yang dimaksud dengan terminologi
“menghapuskan” dalam definisi tersebut adalah terputusnya hubungan hukum yang dihapus
dari seorang mukallaf dan bukan terhapusnya subtansi hukum itu sendiri. Dalam arti bahwa
semua ayat al-Quran tetap berlaku, tidak ada kontradiksi. Yang ada hanya pergantian hukum
bagi masyarakat atau orang tertentu karena kondisi yang berbeda. Dengan demikian, ayat
hukum yang tidak berlaku lagi baginya tetap berlaku bagi orang lain yang sama dengan
kondisinya dengan mereka.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari bab II, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
2. Macam-macam Nasikh ada empat antara lain: Al-Quran dinasikhkan dengan Al-
Quran, Al-Quran dinasikhkan dengan Sunnah, Sunnah dinasikhkan dengan Al-Quran, dan
Sunnah dinasikhkan dengan Sunnah.
3.2 SARAN
Konsep naskah merupkan objek kajian yang sangat penting dan krusial juga kajian
yang bersifat sensitif. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian dan kehati-hatian agar
jangan terjadi kesemena-menaan dalam menetapkan apakah nas telah dinasikh atau tidak,
jangan hanya persoalanya karena ditemukan adanya pertentangan dengan nass lannya.
menciptakan iklim keterbukaan untuk berdialog dengan kajian mereka, juga melatih
DAFTAR PUSTAKA
http://shofiyullahpptu.blogspot.com/2017/10/macam-macam-nasikh-
mansukh.html
http://mahad-aly.sukorejo.com/2014/05/17/pendapat-ulama-tentang-nasikh-
mansukh-dan-dalil-dalilnya.html
https://hidayatuna.com/pengertian-dan-perbedaan-pandangan-tentang-nasikh-
mansukh/