Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Shinta Angelina 03311940000005
Muhammad Rafiq 03311940000022
Nanda Bagus Dwi Bujana 03311940000053
Rini Herawati 03311940007001
Dosen :
Udiana Wahyu Deviantari,ST,MT
Nurwatik,ST,MSc
Departemen Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Kartografi Digital yang berjudul Laporan Kartografi
Digital Peta Rupa Bumi Indonesia Wilayah Kaduk .Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kartogragi digital dan menambah wawasan tekait
langkah langkah pembuatan peta digital. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Udiana
Wahyu Deviantari ST,MT. dan Ibu Nurwatik ST,MSc.,selaku dosen mata kuliah kartografi
digital yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait pembuatan peta digital.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini. Saya sendiri hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu,
apabila terdapat masukan baik kritik ataupun saran akan saya terima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ..................................................................................................... 3
BAB III METODELOGI
3.1 Lokasi Studi ............................................................................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................................ 5
3.3 Metodologi .............................................................................................................. . 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pembuatan Peta Menggunakan ArcGis……………………………………. 15
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 16
5.2 Saran ....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
1.Memenuhi tugas matakuliah Kartografi Digital
2.Mengetahui langkah langkah dan cara pembuatan peta digital
3.Mengetahui hasil dari penerapan kartografi digital pada suatu peta
1
1.Melakukan pemahaman terhadap peta khususnya peta topografi
2.Mempelajari langkah langkah pembuatan peta dengan cara digitasi.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah :
1.Dapat memahami tentang langkah langkah pembuatan peta digital dengan digitasi.
2.Dapat memberikan informasi wilayah terkait peta digital yang telah dibuat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan
skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal
dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum
pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari
suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta
mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang
sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.Menurut Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2011 peta rupabumi Indonesia merupakan peta dasar yang memberikan informasi secara
khusus untuk wilayah darat.
2.2 Kontur
Kontur merupakan garis hubung antara titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama
dan sering digunakan untuk menyatakan tinggi pada peta topografi. Dalam peta kontur, semakin
dekat jarak antar garis kontur maka semakin terjal daerah tersebut. Karena garis kontur
merupakan representasi dari ketinggian suatu lokasi, maka jarak antar kontur menjadi
representasi perbedaan ketinggian antar lokasi. Selain itu, garis kontur tidak akan pernah
memotong garis kontur lainnya, namum setiap garis kontur akan selalu menutup kecuali
sambungannya berada diluar area peta. Informasi relief secara relatif diperlihatkan dengan garis-
garis kontur yang rapat untuk daerah terjal dan garis-garis kontur yang renggang untuk daerah
landai.Sedangkan untuk informasi relief secara absolute diperlihatkan dengan cara menuliskan
nilai kontur yang merupakan ketinggian garis tersebut diatas suatu bidang acuan tertentu.
3
2.3 WGS 1984
WGS (World Geodetic System) 1984 adalah standar untuk digunakan dalam kartografi,
geodesi,dan navigasi yang terdiri dari kerangka koordinat standar untuk Bumi, permukaan
referensi spheroidal standar (datum atau ellipsoid referensi) untuk data ketinggian mentah, dan
permukaan ekuipotensial gravitasi (geoid) yang mendefinisikan permukaan laut nominal.
WGS84 didasarkan pada seperangkat konstanta dan parameter model yang konsisten yang
menggambarkan ukuran bumi, bentuk, dan gravitasi serta medan geomagnetik. WGS-84
dinyatakan menggunakan sumbu koordinat tiga dimensi (3D), baik sebagai koordinat kartesian
(X, Y, Z) ataupun dalam lintang, bujur, dan tinggi koordinat ellipsoid. Sumbu pada WGS-84
memiliki titik origin pada pusat massa Bumi sehingga dapat dikategorikan sebagai Datum
Geosentris. Hingga saat ini, WGS-84 merupakan salah satu datum referensi global yang paling
umum diperlukan untuk berbagai bidang yang membutuhkan pemetaan ataupun bidang terkait
lainnya. Cukup banyak peta di berbagai belahan dunia yang menjadikan WGS-84 sebagai acuan.
Bahkan dalam penentuan posisi menggunakan satelit pun (misal: GPS), WGS-84 juga dapat
dijadikan sebagai datum referensi pada pembuatan peta digital misalnya pada ArcGIS.
2.4 Digitasi
Digitasi adalah suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital dimana dapat
ditambahkan atribut yang berisikan informasi dari objek yang dimaksud. Pada saat ini proses
digitasi biasanya dilakukan dengan menggunakan komputer atau sering disebut Digitasi On
Screen dimana komputer tesebut dilengkapi dengan software pemetaan seperti ArcGIS, ArcView
atau yang lainnya. Proses digitasi akan menghasilkan suatu file dengan format Shapefile (.Shp)
yaitu format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi , bentuk, dan atribut dari fitur
geografis. Format data Shp disimpan dalam satu set file terkait dan berisi dalam satu kelas fitur.
Format data ini berisikan tentang data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek
tunggal seperti jalan, sungai, landamark, dll. Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis
(polyline) dan poligon (polygon). Penggunaan jenis data tersebut bergantung dari objek yang
akan kita rekam
4
BAB III
METODOLOGI
3.3 Metodologi
3.3.1 Diagram Alir Pembuatan Peta Digital
Digitasi sesuai
Input file shp ke dalam
layer,export hasil
software Arcgis
digitasi format shp
5
3.3.2 Langkah Pengerjaan
1.Siapkan data yang akan diolah,data yang akan diolah berupa peta rupabumi wilayah Kaduk
dengan mendownload peta melalui website https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web.
2.Atur pengaturan setting datum dalam Software Autocad Civil 3D sesuai dengan informasi pada
peta. Pada toolspaces kemudian settings, klik kanan pada drawing lalu pilih edit drawing setting.
Lalu atur zona wilayah Peta RBI.
6
Gambar 3.3 Import gambar pada Autocad Civil 3D
7
Gambar 3.5 Adersheet pada peta
Untuk memulai adersheet pertama ketik adersheet di command. Gambar 3.4.Kemudian memilih
basepoint dengan cara “klik” pada pojok peta, base point pada peta RBI dengan skala 1:25000
dapat dilakukan sebanyak 4 kali. Masukkan koordinat pada kolom reference point,dengan mT
adalah kolom pertama,dan mU pada kolom kedua (koordinat x, koordinat y). Lakukan pada
sudut image lainnya.
Setelah proses Rubber Sheet selesai dilakukan, maka pada koordinat Autocad (dapat dilihat di
pojok kiri bawah) telah berubah menjadi koordinat UTM peta.
8
Gambar 3.7 Peta setelah rubbersheet
Setelah peta di rubbersheet,ketik ‘point’ pada command window untuk memastikan rubbersheet
telah sesuai.
9
5.Digitasi pada objek sesuai dengan layer
Gambar 3.9 Ptype untuk menentukan ukuran titik dan bentuk titik digitasi
Ketik “ptype’ untuk menentukan ukuran titik yang akan di digit dan bentuk titik.
Setelah melakukan digitasi,masukkan data elevasi ketinggian dengan menu properties. Setelah
itu pada data geometri posisi Z yang terletak paling bawah diisi dengan angka sesuai pada titik
yang didigitasi.Lakukan digitasi sesuai dengan layer,jika objek berbentuk garis ketik “pline”
kemudian digitasi sesuai garis.Jika objek berbentuk poligon ketik “pline” kemudian digit sesuai
bentuk poligon.
10
Gambar 3.11 Digitasi garis,poligon,dan titik
6.Export layer yang telah di digitasi,lalu simpan dalam format shp dengan ketik pada command
window ‘map export’
11
Gambar 3.13 Tampilan file yang akan di export ke shp
Kemudian pada gambar 3.13 memilih lokasi penyimpanan file shp hasil export, serta memberi
nama filenya.
7.Setelah berhasil export layer pada autocad menjadi shp,kemudian buka file shp pada ArcGis
dengan mengatur folder connection ke folder folder yang berisikan file-file shp ArcGis.
Kemudian pilih layer yang akan ditampilkan pada ArcGis seperti pada gambar 3.13
12
Gambar 3.15 Tampilan layer yang akan ditampilkan pada ArcGis
8.Setelah menampilkan semua layer pada ArcGis kemudian pilih menu ‘insert’ untuk melakukan
layouting pada layer yang sudah diberi ‘labelling’ dengan cara klik kanan pada layer kontur
kemudian properties dan pilih label.
13
Gambar 3.17 Layouting pada peta
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada peta yang telah dibuat menggunakan software Autocad Civil 3D dan software ArcGis
memuat informasi legenda berupa pemukiman,bangunan,masjid,sekolah,jalan setapak,sawah
tadah hujan,semak belukar, hutan,ladang,tanah kosong,kontur,titik tinggi,batas
kecamatan,sungai,dan sungai musiman.Informasi informasi pada peta juga termuat pada peta
digital seperti sumber,waktu pembuatan,skala,sistem proyeksi,sistem grid,datum
horizontal,datum vertikal,satuan tinggi,dan selang kontur.
15
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Telah dilakukan pembuatan peta digital menggunakan software Autocad Civil 3D dan
ArcGis dengan memakai informasi data dari website https://tanahair.indonesia.go.id/portal-
web.Dalam melakukan digitasi diperlukan ketelitian agar hasil digitasi sesuai dengan
objek,selain itu dalam melakukan layouting pada peta diperlukan kesesuaian antara informasi
pada sumber peta dengan hasil pembuatan peta.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembuatan peta digital wilayah Kaduk skala 1:25000 adalah
agar digitasi objek meliputi garis,bentuk,titik sesuai diperlukan ketelitian agar hasil peta sesuai
dengan standar peta Badan Informasi Geospasial.
16
DAFTAR PUSTAKA
Khomsin. 2004. Pemetaan Digital. Surabaya: Program Studi Teknik Geodesi FTSP ITS
Yuwono. 2009. Kartografi. Surabaya: Program Studi Teknik Geomatika FTSP ITS
17