Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PERHITUNGAN BIAYA PEMBUATAN DAN PERAWATAN

A. Perhitungan biaya pembuatan mesin pelembut sampah organik


Dalam menghitung besarnya biaya pembuatan mesin pelembut sampah
organik ini harus diperhitungkan biaya total yang meliputi: 1. biaya bahan,
2. biaya pemesinan, 3. biaya operator, 4. biaya assembeling dan 5. biaya
desain dan rancangan.
1. Biaya bahan
Perhitungan biaya bahan baku dilakukan dengan menghitung berapa
banyak bahan baku yang diperlukan dan disesuaikan dengan harga yang
dipasaran.

No Nama Jumla Ukuran Harga Total


barang h satuan (Rp)
(Rp)
1 Motor 1 2 HP 1.300.000 1.300.000
listrik
2 Puli motor 1 ϕ 90 mm 25.000 25.000
3 Puli screw 1 ϕ 600 mm 200.000 200.000
4 Puli roll 1 ϕ 300 mm 125.000 125.000
5 Sabuk V 1 Tipe A 52 50.000 50.000
6 Sabuk V 1 Tipe A 51 50.000 50.000
7 Poros roll 1 ϕ32 x 500 mm 120.000 120.000
8 Poros 1 ϕ 40 x 600 180.000 180.000
screw mm
9 Pasak pada 1 15 x 15 x 150 22.000 22.000
poros mm
10 Bantalan 4 Bantalan 6205 35.000 140.000
poros roll

11 Bantalan 2 Bantalan 6206 40.000 80.000


poros screw
12 Kabel 1 3m 2.500 7.500
13 Stop kontak 1 10.000 10.000

74
14 Cat 1 1 kg 15.000 15.000
15 Plat SC 37 1 4m 20.000 80.000
16 Profil 1 1 lonjor 100.000 100.000
rangka
17 Baut 10 M 12, M 10 1.000 10.000
18 Roda gigi 1 baja karbon 45.000 45.000
penggerak S45 C dengan
ϕ 150 mm
19 Roda gigi 1 besi cor FC 40.000 40.000
yang 30dengan ϕ
digerakkan 150 mm
Total biaya bahan Rp. 2.599.500

2. Biaya penyewaan mesin


Biaya penyewaan mesin adalah biaya yang didasarkan pada jumlah
yang dibutuhkan dalam proses pemesinan pada saat pengerjaan
pembuatan komponen mesin pelembut ini.

75
Perhitungan waktu pemesinan disini merupakan perhitungan secara
teoritis, dimana dihitung berdasarkan perkiraan dan pengamatan dalam
pembuatan mesin ini.

No Nama Kegunaan Waktu Biaya/jam Total biaya


mesin (jam) (Rp) (Rp)
1 Mesin Pembuatan poros 5 20.000 100.000
bubut roll , poros screw,
dan roda gigi
2 Mesin Mengeborrangkam 1 20.000 20.000
bor esin
3 Mesin Pembuatanpasakda 3 20.000 60.000
frais nrodagigi
4 Mesin Pengelasanpadaran 2 30.000 60.000
las gkamesin
5 Gergaji Pemotongan plat 1 10.000 10.000
mesin
Total biaya pemesinan Rp. 250.000

3. Biaya operator

No Nama Kegunaan Waktu Biaya/jam Total biaya


mesin (jam) (Rp) (Rp)
1 Mesin Pembuatan poros roll , 5 10.000 50.000
bubut poros screw, dan roda

76
gigi
2 Mesin Mengebor rangka 1 10.000 10.000
bor mesin
3 Mesin Pembuatan pasak dan 3 10.000 30.000
freis roda gigi
4 Mesin Pengelasan pada rangka 2 10.000 20.000
las mesin
5 Gergaji Pemotongan plat 1 10.000 10.000
mesin
Total biaya operator Rp. 120.000

4. Biaya assembeling
Dalam melakukan assembling (perakitan) kerja yang harus dilakukan
adalah las dan kerja bangku. Dalam menentukan waktu berdasarkan
atas perkiraan.
Biaya assembling diperkirakan: Rp. 130.000
5. Biaya desain dan rancangan
Baiya yang dimaksudkan adalah biaya dari rancangan pembuatan mesin
yang meliputi pembuatan desain gambar dan perhitungan dari
pembuatan mesin ini.
Biaya desain dan rancangan diperkirakan: Rp. 240.000

Total baiaya pembuatan =


Biaya bahan + biaya mesin + biaya operator + biaya assembling + biaya
desain dan rancangan
= Rp. 2.599.500+ Rp. 250.000 + Rp. 120.000 + Rp. 130.000 +
Rp. 240.000
= Rp. 3.339.500
Jadi total biaya perkiraan untuk pembuatan rancangan mesin pelembut
sampah organik ini adalah Rp. 3.339.500

B. Perawatan mesin pelembut sampah organik

77
Perawatan mesin pelembut sampah organik bertujuan untuk menjaga
agar mesin tetap awet dan tetap bekerja secara optimal. Di samping itu juga
agar komponen-komponen mesin lebih awet. Perawatan perlu dilakukan
pada mesin pelembut sampah organik secara berkala atau dalam jangka
waktu tertentu. Yang termasuk dari perawatan berkala pelembut sampah
organik ini antara lain yaitu perawatan harian, perawatan mingguan,
perawatan bantalan, pelumasan, perawatan sabuk dan puli serta perbaikan
mesin.

1. Perawatan harian
Perawatan harian merupakan perawatan yang dilakukan secara
rutin setiap hari pada mesin. Adapun perawatan ini meliputi: Menjaga
kebersihan dengan membersihkan sisa-sisa sampah organik yang
tertinggal pada mesin terutama pada bagian ruang screw, roll dan lubang
masuk sampah organik sehingga mesin selalu dalam keadaan bersih pada
saat tidak digunakan sehingga komponen mesin tidak mudah berkarat
dan tidak tersendat.

2. Perawatan mingguan
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan secara
berkala yaitu dalam satu minggu sekali. Adapun perawatan ini meliputi :
Pemeriksaan baut-baut pengikat, apakah masih merekat dengan kencang
atau kendor. Apabila ada yang kendor maka perlu kita kencangkan
sehingga tidak mengganggu kerja mesin dan jalannya produksi.
Pemeriksaan terhadap sumbu poros roll yang bertujuan untuk
mengetahui kekencangan dari sabuk terhadap puli. Apabila sabuk terlalu
kendor maka putarannya tidak maksimal dan bisa terjadi slip ataupun
sabuk keluar dari jalurnya. Sebaliknya apabila sabuk terlalu kencang
maka akan menghambat putaran.
Pemeriksaan jarak roll 1 dan roll 2 apakah masih sesuai dengan posisi
yang direncanakan.

78
3. Perawatan bantalan
Untuk mengetahui kondisi bantalan dalam keadaan baik atau tidak
dilakukan dengan cara membuka tutup bantalan (rumah bantalan) dan
memeriksa kondisi bantalan tersebut atau dengan cara memegang poros
pada saat mesin tidak sedang beroperasi, apakah poros dalam keadaan
goyah atau tidak. Apabila dalam keadaan goyah berarti bantalan sudah
aus atau rusak dan segera diganti. Hal penting dalam perawatan bantalan
adalah pemberian minyak pelumas pada bantalan.
Pemberian pelumas pada bantalan bertujuan untuk mengurangi
gesekan, keausan dan panas yang tinggi pada bantalan yang bergerak.
Bantalan hendaknya tidak dilumasi secara berlebihan karena dapat
menyebabkan pecah dan rusaknya penutup bantalan.

4. Perawatan sabuk dan puli


Karena kondisi pengoperasian sabuk dan puli adalah operasi
kering, perlu dihindari adanya air atau pelumas yang menempel pada
sabuk dan puli. Bila hal ini terjadi maka akan mengganggu jalannya
pengoperasian mesin, yaitu akan terjadi slip antara sabuk dan puli. Jika
hal ini dibiarkan terus menerus maka akan menimbulkan kerusakan pada
sabuk dan puli. Ketentuan umum untuk perawatan dan penggunaan sabuk
antara lain:
a. Tegangan sabuk perlu dijaga agar tetap kencang.
Sabuk yang kendor dapat mengakibatakan slip, bergetar, dan
keausan yang berlebihan. Apabila tidak ada alat yang tepat untuk
menguji tegangan sabuk, sabuk dapat disesuaikan sedemikian rupa
sahingga terpasang rapi pada alur puli agar sabuk menempati alur
dengan baik,
b. Puli yang mentransmisikan sabuk perlu dijaga
dalam kesejajaran yang tepat,
c. Apabila mesin tidak beroperasi dalam jangka
waktu yang lama, akan lebih baik jika sabuk dilepas dan disimpan di
tempat yang sejuk serta terhindar dari sinar matahari secara
langsung,

79
d. Tidak memaksa atau merentang sabuk di atas puli
pada waktu melepas atau mengganti,
e. Sabuk terbebas dari debu, vaselin, dan minyak.

5. Perbaikan mesin
Perbaikan pada mesin pelembut sampah organik ini berupa
penggantian komponen-komponen mesin yang sudah tidak dapat
berfungsi dengan baik atau rusak. Dengan tujuan untuk menjaga tingkat
produktifitas mesin.

6. Pelumasan
Pelumasan diberikan pada bagian yang bergerak pada suatu mesin,
hal ini digunakan untuk mengurangi gesekan langsung antara logam
dengan logam yang dapat menaikkan temperatur. Selain itu pelumas
mengakibatka suara kerja mesin tidak berisik. Oleh karena itu,
komponen mesin yang bergerak perlu diberi pelumas, yaitu: bantalan,
roda gigi, dan poros.

80

Anda mungkin juga menyukai