Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bebas dari intervensi politik, professional, bersih dari
praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 diperlukan dalam rangka mencapi tujuan
nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sejalan dengan hal ini, undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi CPNS. Diklat tersebut dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar ASN meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu,serta Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA, serta untuk
membentuk karakter ASN yang bertindak profesional dengan menanamkan nilai-nilai
dasar berdasarkan kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yakni Whole of Government (WoG), Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional
sebagaimana disebut di atas adalah Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar).

Berdasarkan landasan aturan ASN tersebut, maka telah dilaksanakan Pendidikan dan
Pelatihan Dasar (Latsar) bagi Golongan II pada bulan Maret - April tahun 2021. Dari
Latsar ini penulis berharap nantinya dapat menerapkan dan membiasakan nilai-nilai
dasar dalam unit kerja penulis (habituasi) dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujudnya ASN yang kompeten dan
profesional khususnya dalam pelayanan sebagai elektromedis di Puskesmas Jerowaru.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, banyak terdapat isu yang terjadi di


Puskesmas Jerowaru. Diantaranya adalah tidak berjalannya pemeliharaan alat kesehatan
yang berpengaruh pada masa pakai alat kesehatan dan tidak memiliki data inventaris alat
kesehatan. Untuk itu pada rancangan aktualisasi ini penulis tertarik menarik isu

1
“Kurang maksialnya penggunaan alat kesehatan di Puskesmas Jerowaru”.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di instansi tempat
bekerja.

2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN.


3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan kerja.

4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi
ASN.

5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.


Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain :
1) Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS serta peran dan kedudukannya.
2) Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja dan kenyamanan
masyarakat sebagai stakeholder.

3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat memahami,
menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.

4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari peserta
diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama. Stake holder juga
mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan yang
dilaksanakan oleh peserta diklat latsar.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai dasar profesi
PNS yaitu Kurang maksialnya penggunaan alat kesehatan di Puskesmas Jerowaru dalam
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun Anggaran 2021.

2
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Organisasi


2.1.1 Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan dibangun pada tanggal 12 Oktober
2002 dan terletak di ibukota Kabupaten Boalemo yaitu di Kecamatan Tilamuta
tepatnya di Jl. Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe, Desa Lamu. Pada bulan April 2004 dibentuk
Tim Pengelola Persiapan Operasional Rumah Sakit yang bertugas mengelola aset
rumah sakit dan mempersiapkan operasional rumah sakit dalam hal perencanaan
kebutuhan sumber daya, sarana dan prasarana penunjang operasional rumah sakit.

Pada Mei 2005 dilaksanakan peresmian operasional RSUD Tani dan Nelayan oleh
Gubernur Gorontalo yang saat itu menjabat Ir. Fadel Mohamad. Pada 1 Mei 2006
dengan diterbitkannya Perda Organisasi dan Tata Kerja RSUD Tani dan Nelayan,
rumah sakit ini menjadi instansi Badan Pemerinta Daerah dan berubah nama menjadi
Badan Pengelola RSTN Kabupaten Boalemo. Pada 20 Juli 2007, RSUD Tani dan
Nelayan telah terregistrasi di Departemen Kesehatan RI, untuk memperoleh izin
operasional yang menjadi landasan hukum operasional rumah sakit dengan klasifikasi
kelas C.

Hingga saat ini RSUD Tani dan Nelayan terus tumbuh dan berkembang terlebih
dalam bidang pelayanan. Dalam hal kepemimpinan rumah sakit, RSUD Tani dan
Nelayan telah mengalami 8 kali pergantian kepemimpinan. Pada tahun 2008, RSUD
Tani dan Nelayan mendapat piala Citra Pelayanan Prima dari MENPAN sebagai
supremasi tertinggi mutu pelayanan publik.Dalam upaya peningkatan kualita
pelayanan rumah sakit, RSUD Tani dan Nelayan mengupayakan agar memperoleh
status sebagai BLUD. Sehingga pada 21 November 2011, Bupati Boalemo yang pada
saat itu menjabat DR. Ir. H. Iwan Bokings, MM, meresmikan RSUD Tani dan
Nelayan sebagai PPK-BLUD. RSUD Tani dan Nelayan terakreditasi tanggal 16 Juni
2012 oleh Komite Akreditasi RS untuk 4 pelayanan dasar. Pada tahun 2018, RSUD
Tani dan Nelayan melakukan perbaikan layanan, peningkatan mutu dan patient safety
sesuai persyaratan akreditasi KARS versi 2012 dan SNARS (Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit).

3
RSUD Tani dan Nelayan ditetapkan menjadi salah satu RS Rujukan Regional di
provinsi Gorontalo. Sejak awal tahun 2018, RSUD Tani dan Nelayan mempersiapkan
diri dalam menghadapi proses penilaian kelayakan rumah sakit berdasarkan standar
pelayanan yang telah ditetapkan oleh lembaga independen akreditasi Kementerian
Kesehatan dengan melakukan berbagai upaya pembenahan sesuai standar akreditasi
SNARS Edisi I tahun 2018. Setelah melalui beberapa tahap pembinaan,
pembimbingan hingga tahap penilaian, akhirnya pada awal Januari 2019, RSUD Tani
dan Nelayan terakreditasi bintang tiga atau terakreditasi tingkat Madya.

Dari segi sumber daya manusia pada tahun 2018, tenaga dokter RSUD Tani dan
Nelayan diantaranya berjumlah 21 orang dokter spesialis, 13 orang dokter umum, dan
1 orang dokter gigi. Tenaga bidan berjumlah 37 orang. Tenaga perawat berjumlah 146
orang. Tenaga farmasi berjumlah 17 orang. Tenaga kesehatan masyarakat berjumlah 8
orang. Tenaga gizi berjumlah 14 orang. Tenaga fisioterapi berjumlah 2 orang. Tenaga
keteknisian berjumlah 19 orang yang didalamnya adalah tenaga radiologi,
elektromedis, analis kesehatan, dan rekam medik. Dan tenaga penunjang/pendukung
kesehatan berjumlah 130 orang.

RSUD Tani dan Nelayan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam hal
jumlah pasien rawat inap yaitu sebanyak 16,1%, oleh karena itu jumlah tempat tidur
pasien yang tadinya 111 unit saat ini menjadi 150 unit. Sepuluh penyakit terbanyak
rawat inap tahun 2015 hingga tahun 2017 diantaranya diare, demam berdarah,
hipertensi, dispepsia, sepsis, tuberculosis, neoplasma jinak, pneumonia, anemia dan
demam tifoid.

2.1.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi Visi :

Menjadi rumah sakit rujukan regional tipe B yang profesional dan berkualitas dalam
suasana damai tahun 2022 Misi :

1) Mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima secara berkesinambungan


2) Mewujudkan akses pelayanan kesehatan yang merata dan berkeadilan kepada
seluruh masyarakat yang terintegrasi dengan lintas sektor

3) Mewujudkan pengelolaan keuangan rumah sakit dengan prinsip praktek bisnis


yang sehat

4
Nilai Organisasi :
Nilai Organisasi pada RSUD Tani dan Nelayan, antara lain :
1) Disiplin
2) Amanah
3) Mandiri 4) Adil

5) Inovatif

2.1.3 Struktur organisasi

5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Tani dan Nelayan

6
2.2 Deskripsi Isu/ Situasi Problematik
Khusus untuk Pelatihan Dasar CPNS pengambilan dari hal-hal berkaitan dengan
manajemen asn, manajemen pelayanan publik dan whole of government didapatkan isu-
isu berikut :

1) Kurang optimalnya pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan.


Pelayanan elektromedik meliputi Penempatan dan penyimpanan alat elektromedik,
pemindahan dan pemasangan ulang alat elektromedik, pencatatan alat elektromedik,
perbaikan alat elektromedik, pengawasan alat elektromedik, serta pemeliharaan alat
elektromedik. Oleh karena itu, pelayanan elektromedik memiliki nilai yang sangat
penting karena alat kesehatan yang digunakan berhubungan langsung dengan
pelayanan medis. Peran elektromedis sangat diperlukan dalam melaksanakan
pelayanan elektromedik tersebut. Elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan memiliki
jumlah yang terbatas. Dengan keterbatasan jumlah elektromedis maka pelayanan
elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan belum optimal dalam beberapa aspek. Yang
pertama adalah tidak memiliki data inventaris alat kesehatan yang valid, sehingga
sangat sulit untuk mengetahui berapa banyak alat kesehatan yang dalam kondisi baik
dan tidak. Kedua, pemeliharaan alat kesehatan yang belum mencapai standar
pelayanan mutu.

Jika masalah ini tidak segera ditangani, maka pelayanan elektromedis di RSUD Tani
dan Nelayan akan mengalami kemunduran perlahan setiap harinya yang dapat
berakibat fatal bagi tenaga medis lainnya karena pelayanan elektromedik tidak
berjalan dengan baik, terlebih fatal dampak pada pasien dengan pelayanan yang lama
dan tidak sesuai aturan maka akan muncul keluhan-keluhan yang dapat meluas hingga
ke masyarakat luas.

2) Kurangnya keamanan penyimpanan alat kesehatan baru di RSUD Tani dan Nelayan
Setiap tahun RSUD Tani dan Nelayan melakukan pengadaan alat kesehatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Tani dan Nelayan. Alat kesehatan tersebut
biasanya akan disimpan di gudang penyimpanan alat kesehatan baru. Oleh karena itu,
gudang sebagai tempat penyimpanan alat kesehatan baru haruslah aman, tidak terkena
sinar matahari langsung, serta terjaga kelembabannya. Saat ini, kondisi gudang alat
kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan tidak memenuhi syarat syarat tersebut. Jika hal
ini terus dibiarkan, maka akan berdampak rusaknya alat kesehatan yang tentu saja

7
akan merugikan anggaran pengadaan alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan. 3)
Kurangnya peralatan keselamatan kerja elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan

Dalam menjalankan tugas sebagai elektromedis, tentunya memiliki banyak risiko


yang akan dihadapi. Maka dari itu, seorang elektromedis membutuhkan peralatan
keselamatan kerja yang meliputi sarung tangan safety, sepatu safety, apron, masker,
serta pelindung kepala. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan membahayakan
elektromedis

4) Kurangnya kelegkapan peralatan kerja elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan


Peralatan kerja merupakan hal dasar dalam menjalankan pelayan elektromedik. Ada
beberapa peralatan kerja elektromedis yang tidak tersedia, sehingga jika terus
dibiarkan akan mengganggu pelayanan elektromedik

5) Tidak adanya pencatatan distribusi sparepart alat kesehatan


Pencatatan distribusi sparepart alat kesehatan sangat penting, karena dapat diketahui
berapa banyak jumlah sparepart yang tersedia dan jumlah sparepart yang sudah
didistribusikan. Jika terus dibiarkan maka akan berdampak pada pemborosan dana
pemeliharaan alat kesehatan

2.3 Analisis Isu


Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di atas,
analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk menentukan kriteria
isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK menggunakan bobot penilaian
sebagai berikut :

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

8
Tabel 2.1 Analisis isu dengan analisis AKPK
No ISU A K
P (1- K Jml Peringkat
(1-5) (1-5) 5) (1-5)
1 Kurangnya alat keselamatan kerja 5 2 1 3 11 4
elektromedis di RSUD Tani dan

Nelayan
2 Kurangnya peralatan kerja 5 2 2 3 12 3
elektromedis di RSUD Tani dan

Nelayan
3 Kurang optimalnya pelayanan 5 5 4 5 19 1
elektromedik di RSUD Tani dan

Nelayan
4 Kurangnya keamanan 5 4 3 4 16 2
penyimpanan alat kesehatan baru
di RSUD Tani dan Nelayan

5 Tidak adanya pencatatan 5 1 2 2 10 5


distribusi sparepart alat kesehatan

Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK.

Tabel 2.2 Analisis isu dengan analisis USG


No Penilaian Kriteria Jml Rank
Masalah U S G
1 Kurang optimalnya pelayanan 5 5 4 14 1
elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan
2 Kurangnya keamanan penyimpanan alat 3 3 3 19 3
kesehatan baru di RSUD Tani dan

Nelayan

9
3 Kurangnya peralatan kerja elektromedis 3 4 3 10 2
di RSUD Tani dan Nelayan

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat dilihat bagaimana
kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah isu final dan menjadi
isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “Kurang optimalnya pelayanan
elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan”.

2.4 Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih


Isu yang terpilih menjadi core issue dari dua alat analisis di atas adalah “Kurang
optimalnya pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan”. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemecahan isu dengan ”mengoptimalkan pelayanan elektromedik di RSUD
Tani dan Nelayan” melalui kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut antara lain :

1) Mengkonsultasikan rencana kegiatan pelayanan elektromedik dengan atasan


langsung Menyampaikan rancangan kegiatan pelayanan elektromedik serta meminta
saran dan masukan dari atasan

2) Melaksanakan inventaris alat kesehatan


Inventaris merupakan kegiatan pencatatan data alat kesehatan yang meliputi nama
alat, merek alat, tipe alat, nomor seri, serta tahun pengadaan alat

3) Melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan


Pemeliharaan alat kesehatan merupakan kegiatan yang meliputi pengecekan kondisi
dan kelengkapan alat serta uji fungsi alat kesehatan

4) Melaksanakan perbaikan alat kesehatan


Perbaikan alat kesehatan dilakukan berdasarkan pelaporan dari masing masing unit
kerja. Perbaikan alat kesehatan perlu dilakukan, agar alat kesehatan dapat berfungsi
lagi dengan baik

2.5 Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Uraikan dan narasikan pembahasan mengenai nilai-nilai ANEKA dan Nilai nilai
Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI.

1) Akuntabilitas

10
Nilai dasar akuntabilitas adalah tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral,
mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, dan partisipasif

2) Nasionalisme
Nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1) sila pertama: etos kerja,
religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung jawab, dan transparan. (2) sila
kedua: humanis, persamaan derajat, tidak diskriminatif, saling menghormati, dan
tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela berkorban, gotong royong, cinta tanah air, menjaga
ketertiban, dan mengutamakan kepentingan publik. (4) sila keempat: musyawarah
mufakat, menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, dan tidak serakah. (5) sila
kelima:

bersikap adil, dan kerja keras


3) Etika publik
Nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,
disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat perintah, dan
menjaga rahasia

4) Komitmen mutu
Nilai dasar di dalamnya antara lain: efektifitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi
mutu 5) Anti korupsi

Nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil

2.6 Matrix Rancangan


Unit Kerja : RSUD Tani dan Nelayan

Identifikasi Isu :
1) Kurang optimalnya pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan
2) Kurangnya keamanan penyimpanan alat kesehatan baru di RSUD Tani dan Nelayan
3) Kurangnya peralatan keselamatan kerja elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan

4) Kurangnya peralatan kerja elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan 5)


Tidak adanya pencatatan distribusi sparepart alat kesehatan

Isu yang diangkat : Kurang optimalnya pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan

11
Nelayan

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan


Nelayan, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Mengkonsultasikan rencana kegiatan pelayanan elektromedik dengan atasan


langsung
2) Melaksanakan inventaris alat kesehatan
3) Melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan
4) Melaksanakan perbaikan alat kesehatan

12
Tabel 2.3 Matriks Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Substansi Mata Pencapaian Visi dan Pencapaian
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengkonsultas 1. Menghadap Sebelum melakukan Etika publik : Dengan mengkoordinasikan Inovatif
ikan rencana atasan langsung pelayanan - Ramah rencana kegiatan pelayanan
kegiatan elektromedik, terlebih - Sopan elektromedik, maka dapat
pelayanan dahulu menghadap ke
elektromedik atasan langsung dengan berkontribusi mewujudkan
dengan atasan ramah dan sopan. visi organisasi yaitu
langsung Menjadi rumah sakit
rujukan regional tipe B yang
2. Menjelaskan Menjelaskan rencana Akuntabilistas : profesional dan berkualitas
rencana kegiatan pelayanan - Jelas dalam suasana damai tahun
kegiatan elektromedik dengan 2022 serta misi organisasi
Jelas agar
pelayanan yaitu mewujudkan kualitas
mendapatkan masukan
elektromedik pelayanan kesehatan yang
dan saran dari atasan
prima secara
langsung
3. Menerima Mentaati instruksi dari Etika publik : Taat berkesinambungan
masukan dan atasan dan
saran dari melaksanakannya
atasan sehingga
langsung terkonsultasinya
mengenai rencana kegiatan
rencana
kegiatan
No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Substansi Mata Pencapaian Visi dan Pencapaian

13
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
2. Melaksanakan 1. Membuat
Membuat jadwal Komitmen Mutu : Dengan mengkoordinasikan Mandiri
inventaris alat jadwal kunjungan ke masing - Efektif rencana kegiatan pelayanan
kesehatan kunjungan ke
masing unit kerja yang - efisien elektromedik, maka dapat
berkontribusi mewujudkan
masing masing
efektif, sehingga dapat visi organisasi yaitu
unit kerja menyelesaikan Menjadi rumah sakit
inventaris dengan rujukan regional tipe B yang
efisien profesional dan berkualitas
2. Mengunjungi Melaksanakan Akuntabilitas : - dalam suasana damai tahun
masing masing kunjungan ke masing Jelas 2022 serta misi
- Konsisten organisasi yaitu
unit kerja masing unit kerja
mewujudkan pengelolaan
dengan konsisten pada
Nasionalisme : keuangan rumah sakit
jadwal dan penuh rasa - Sila 1 dalam dengan prinsip praktek
tanggung pancasila bisnis yang sehat
jawab.Bertemu dengan
penaggung jawab unit Etika Publik :
kerja dengan - Sopan
menjelaskan tujuan
kedatangan dengan Anti korupsi :
- Tanggung jawab
sopan dan jelas.
3. Melakukan Melakukan pencatatan Komitmen Mutu :
pencatatan data alat dengan cermat - Cermat
data alat dan teliti - teliti
sehingga mendapatkan
kesehatan
data inventaris alat
kesehatan yang valid

No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Kontribusi


Substansi Mata Pencapaian Visi dan Pencapaian
Penguatan Nilai-nilai
14
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3. Melaksanakan 1. Membuat
Membuat jadwal Komitmen Mutu : Dengan mengkoordinasikan Disiplin
pemeliharaan jadwal kunjungan - Efektif rencana kegiatan pelayanan
alat kesehatan pemeliharaan
pemeliharaan alat - Efisien elektromedik, maka dapat
alat kesehatan
kesehatan yang efektif., berkontribusi mewujudkan
di masing
sehingga dapat visi organisasi yaitu
masing unit
menyelesaikan Menjadi rumah sakit
kerja kerjapemeliharaan alat rujukan regional tipe B yang
kesehatan dengan profesional dan berkualitas
efisien dalam suasana damai tahun
2. Mengunjungi Mengunjungi ke masing Akuntabilitas : 2022 serta misi organisasi
dan masing unit kerja - Tanggung jawab yaitu mewujudkan kualitas
melaksanakan dengan konsisten pada - Jelas pelayanan kesehatan yang
- konsisten
pemeliharaan jadwal dan penuh rasa prima secara
sesuai dengan tanggung jawab. berkesinambungan
Nasionalisme :
jadwal Bertemu dengan - Sila 1 dalam
penaggung jawab unit pancasila
kerja dengan
menjelaskan tujuan Etika Publik :
kedatangan dengan - Sopan
sopan dan jelas.
Anti korupsi :
- Tanggung jawab

3. Melakukan Melakukan pengecekan Komitmen mutu : -


pengecekan fisik secara teliti, Teliti
fisik alat sehingga dapat
kesehatan dipastikan
No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Substansi Mata Pencapaian Visi dan Pencapaian

15
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
kelengkapan aksesoris
alat kesehatan

4. Melakukan uji Menguji fungsi alat Nasionalisme :


fungsi alat kesehatan dengan - Sila Pertama
kesehatan mematuhi SOP dari
penggunaan alat, Etika Publik :
- Patuh
sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam uji
Anti korupsi :
fungsi alat kesehatan - Patuh
5. Melakukan Jujur dalam Akuntabilitas :
pencatatan pencatatan kondisi alat - Jujur
kondisi alat kesehatan sehingga
kesehatan dapat diketahui berapa Anti korupsi :
- Jujur
jumlah alat kesehatan
yang berfungsi dengan
baik dan tidak
4. Melaksanakan 1. Merespon Memberikan Etika Publik : Dengan Amanah
perbaikan alat laporan tanggapan kepada - Sopan mengkoordinasikan
kesehatan kerusakan alat pelapor dengan bahasa rencana kegiatan pelayanan
yang sopan bahwa alat
kesehatan di kesehetan yang rusak elektromedik, maka dapat
unit unit kerja tersebut akan ditangani berkontribusi mewujudkan
secepatnya. visi organisasi yaitu
Menjadi rumah sakit
rujukan
No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Substansi Mata Pencapaian Visi dan Pencapaian

16
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
2. MengunjungiMengunjungi dan Etika Publik : regional tipe B yang
unit kerja yang
menemui pelapor - Ramah profesional dan berkualitas
terdapat dengan ramah dan - Sopan dalam suasana damai tahun
kerusakan sopan untuk 2022 serta misi organisasi
pada alat
menanyakan perihal yaitu mewujudkan kualitas
kesehatannya kerusakan alat pelayanan kesehatan yang
kesehatan prima secara
3. Melakukan Melakukan Etika publik : berkesinambungan
pemeriksaan pemeriksaan dan - Cermat
serta perbaikan alat
kesehatan dengan Komitmen mutu :
perbaikan cermat dan teliti agar - Teliti
pada alat kerusakan pada alat
- Efektif
kesehatan kesehatan dapat diatasi
dengan cepat sehingga
waktu pelaksanaan
perbaikan
digunakan dengan
efektif

17
2.7 Jadwal Kegiatan
Dalam Menjalankan kegiatan dibutuhkan penjadwal agar kegiatan dapat terorganisir
dengan baik, berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan

Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Tahapan Time Schedule
(Penjadwalan)
1. Mengkoordinasikan 1. Menghadap atasan langsung 5 – 6 Agustus
rencana 2. Memberitahukan rencana 2019
kegiatan kegiatan pelayanan
pelayanan
elektromedik
3. Menerima masukan dan saran
elektromedik dengan
dari atasan langsung mengenai
atasan langsung
rencana kegiatan

2. Melaksanakan 1. Membuat jadwal kunjungan ke 6 Agustus 2019 –


inventaris alat masing masing unit kerja 3 September 2019
kesehatan
2. Mengunjungi masing masing
unit kerja
3. Melakukan pencatatan data alat
kesehatan
3. Melaksanakan 1. Membuat jadwal pemeliharaan 6 Agustus 2019 –
pemeliharaan alat alat kesehatan di masing masing
3 September 2019
kesehatan unit kerja kerja
2. Mengunjungi dan melaksanakan
pemeliharaan sesuai dengan
jadwal
3. Melakukan pengecekan fisik alat
kesehatan

4. Melakukan uji fungsi alat


kesehatan

5. Melakukan pencatatan kondisi


alat kesehatan

No Kegiatan Tahapan Time Schedule


(Penjadwalan)

18
4. Melaksanakan ala 1. Merespon laporan kerusakan 6 Agustus 2019
perbaikan t –
alat kesehatan di unit unit kerja
kesehatan
6 September
2. Mengunjungi unit kerja yang 2019
terdapat kerusakan pada alat
kesehatannya
3. Melakukan pemeriksaan serta
perbaikan pada alat kesehatan

19
2.8 Kendala dan Antisipasi
Dalam setiap proses kegiatan pasti terdapat kendala yang akan dihadapi, adapun kendala
tersebut adalah :

1) Tidak adanya data yang valid tentang inventaris alat kesehatan di bagian bendahara
barang. Antisipasinya adalah melakukan inventaris secara menyeluruh di masing
masing unit kerja

2) Terbenturnya antara pelaksanaan inventaris alat kesehatan dengan perbaikan alat.


Antisipasinya adalah mengutamakan kondisi yang cito terlebih dahulu ditangani

20
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1 KEGIATAN 1 : MENGKONSULTASIKAN RENCANA KEGIATAN


PELAYANAN ELEKTROMEDIK DENGAN ATASAN
LANGSUNG

A. TAHAPAN KEGIATAN
1. Menghadap atasan langsung (19 Agustus 2019)
a) Etika publik
Sebelum melakukan pelayanan elektromedik, terlebih dahulu saya menghadap ke
atasan langsung dengan ramah dan sopan. Sopan yang dimaksud adalah sopan dalam
bertutur kata serta sopan dalam berpenampilan

b) Dokumentasi

Gambar 3.1 Menemui Atasan


c) Analisis Dampak
Penampilan merupakan hal yang pertama kali dilihat ketika kita bertemu
dengan seseorang, selain itu dari penampilan juga dapat mempengaruhi
kenyamanan orang lain untuk berkomunikasi dengan kita. Jika saya tidak
ramah dan sopan ketika menghadap dengan atasan langsung maka yang terjadi
adalah ketidaknyamanan dalam berkomunikasi

2. Menjelaskan rencana kegiatan pelayanan elektromedik (19 Agustus 2019)


a) Akuntabilistas
Menjelaskan rencana kegiatan pelayanan elektromedik dengan jelas agar
atasan dapat memahami maksud dan tujuan dari kegiatan kegiatan dalam
pelayanan

21
elektromedik yang akan dilakasanakan
b) Dokumentasi

Gambar 3.2 Menjelaskan Rencana Kegiatan Kepada Atasan


c) Analisis Dampak
Komunikasi merupakan hal yang utama dalam berorganisasi. Oleh karena itu,
dalam merancang kegiatan dalam suatu unit kerja perlu dikonsultasikan
kepada atasan. Jika saya tidak memberitahukan rencana kegiatan pelayanan
elektromedik kepada atasan dengan jelas, maka akan terjadi perbedaan
persepsi terkait kegiatan pelayanan elektromedik

3. Menerima masukan dan saran dari atasan langsung mengenai rencana kegiatan (19
Agustus 2019) a) Etika Publik

Menerima masukan tentang rencana kegiatan serta mentaati instruksi dari


atasan merupakan hal penting yang harus dilakukan, sehingga terarahnya
pelaksanaan kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan
elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan

b) Dokumentasi

Gambar 3.3 Menerima Masukan Dan Instruksi Dari Atasan

22
c) Analisis Dampak
Menerima masukan dan saran dari atasan perlu dilakukan. Jika saya tidak
menerima masukan dan saran dari atasan maka tidak akan terjadinya
kooperasi antara atasan dan bawahan. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan kegiatan kegiatan tentang pelayanan elektromedik

B. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI


Melaksanakan konsultasi dengan atasan langsung di RSUD Tani dan Nelayan
merupakan salah satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan elektromedik di
RSUD Tani dan Nelayan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan
misi RSUD Tani dan Nelayan yaitu mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang
prima secara berkesinambungan

C. PENGUATAN NILAI ORGANISASI


Mengkonsultasikan rencana kegiatan pelayanan elektromedik dengan atasan langsung
merupakan salah satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Tani
dan Nelayan, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam penguatan terhadap nilai
organisasi yaitu inovatif

3.2 KEGIATAN 2 : MELAKSANAKAN INVENTARIS ALAT KESEHATAN


A. TAHAPAN KEGIATAN
1. Membuat jadwal kunjungan ke masing masing unit kerja (19 Agustus 2019)
a) Komitmen Mutu
Untuk melaksanakan inventaris alat kesehatan, dibutuhkan jadwal agar proses
inventaris bisa berjalan dengan baik. Sehingga dapat menyelesaikan kegiatan
inventaris alat kesehatan tepat pada waktunya dengan efektif dan efisien

b) Dokumentasi

23
Gambar 3.4Jadwal Inventaris Alat Kesehatan

Gambar 3.4
Jadwal Inventaris Alat Kesehatan (Lanjutan)
c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak menjadwalkan kegiatan inventaris alat kesehatan, maka akan
terjadi ketidak teraturannya pelaksanaan kegiatan sehingga menyebabkan data
inventaris alat kesehatan akan tumpang tindih

2. Mengunjungi masing masing unit kerja (20 Agustus 2019 – 6 September 2019)
a) Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi
Melaksanakan kunjungan ke masing masing unit kerja dengan konsisten pada
jadwal dan penuh rasa tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Kemudian
bertemu dengan penaggung jawab unit kerja dan menjelaskan tujuan dan
maksud kedatangan dengan sopan dan jelas

b) Dokumentasi

24
Gambar 3.5 Mengunjungi Ruangan Sesuai Dengan Jadwal Pemeliharaan Alat
Kesehatan
c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak konsisten dan tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan terrsebut, maka akan terbengkalainya kegiatan tersebut
dan akan berpengaruh pada ketidak tercapainya tujuan atau hasil dari kegiatan
tersebut.

3. Melakukan pencatatan data alat kesehatan (20 Agustus 2019 – 6 September 2019)
a) Komitmen Mutu
Dalam melakukan pencatatan data alat kesehatan haruslah teliti dan cermat,
sehingga mendapatkan data inventaris alat kesehatan yang valid. Adapun data
alat kesehatan tersebut meliputi jenis alat, merek alat, tipe alat, nomor seri
alat, tahun pengadaan alat, serta kondisi alat tersebut.

b) Dokumentasi

Gambar 3.6 Melakukan Pencatatan Data Alat Kesehatan

25
Gambar 3.7 Data Alat Kesehatan Yang Dikumpulkan Disatukan dalam Satu
File Dokumen

c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak cermat dan teliti dalam pencatatan data alat kesehatan
tersebut, maka akan terjadi ketidak sesuaian antara data inventaris alat dengan
data alat yang terdapat pada alat. Hal ini tentunya berpengaruh pada hasil
perhitungan jumlah alat nantinya.
B. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI
Melaksanakan inventaris alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan salah
satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan
Nelayan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan misi RSUD
Tani dan Nelayan yaitu mewujudkan pengelolaan keuangan rumah sakit dengan
prinsip praktek bisnis yang sehat

C. PENGUATAN NILAI ORGANISASI


Melaksanakan inventaris alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan salah
satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Tani dan Nelayan dari
segi pencatatan alat kesehatan, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam
penguatan terhadap nilai organisasi yaitu amanah

3.3 KEGIATAN 3 : MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN A.


TAHAPAN KEGIATAN

1. Membuat jadwal pemeliharaan alat kesehatan di masing masing unit kerja kerja
(19 Agustus 2019)
a) Komitmen Mutu

26
Untuk melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan, dibutuhkan jadwal agar
proses pemeliharaan alat kesehatan bisa berjalan dengan baik. Sehingga dapat
menyelesaikan kegiatan pemeliharaan alat kesehatan tepat pada waktunya
dengan efektif dan efisien.

b) Dokumentasi

Gambar 3.8Jadwal Pemeliharaan Alat Kesehatan


c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak menjadwalkan kegiatan pemeliharaan alat kesehatan, maka
akan terjadi ketidak teraturannya pelaksanaan kegiatan. Selain itu ketika
pemeliharaan alat kesehatan tidak dilakukan, maka akan berpengaruh ke
kondisi layak pakai alat.

2. Mengunjungi dan melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan jadwal (20 Agustus


2019 – 6 September 2019)
(20 Agustus 2019)
a) Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Anti korupsi
Setelah jadwal dibuat, tahap selanjutnya adalah melaksanakan kunjungan ke
masing masing unit kerja dengan konsisten sesuai jadwal yang telah dibuat
dan dengan rasa penuh tanggung jawab melaksakan kegiatan tersebut.

27
Sebelum melaksakan kegiatan pemeliharaan alat kesehatan, terlebih dahulu
saya bertemu dengan penaggung jawab unit kerja untuk menjelaskan tujuan
dan maksud

kedatangan dengan sopan dan jelas


b) Dokumentasi

Gambar 3.9 Mengunjungi Ruangan Sesuai Dengan Jadwal Pemeliharaan Alat


Kesehatan

c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak konsisten dan tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan terrsebut, maka akan terbengkalainya kegiatan tersebut
dan akan berpengaruh pada ketidak tercapainya tujuan atau hasil dari kegiatan
tersebut

3. Melakukan pengecekan fisik alat kesehatan (20 Agustus 2019 – 6 September


2019)
a) Komitmen Mutu
Dalam melakukan pengecekan fisik alat kesehatan haruslah dilakukan secara
teliti. Pengecekan dimulai dari casing alat, panel kontrol alat, serta
kelengkapan dan kondisi aksesoris alat kesehatan tersebut. Sehingga dapat
dipastikan alat dalam keadaan baik dari segi fisik.

b) Dokumentasi

28
Gambar 3.10 Melakukan Cek Fisik Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation

Gambar 3.11 Melakukan Cek Fisik Microwave Diathermy

Gambar 3.12 Melakukan Cek Fisik Patient Monitor


c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak melakukan pengecekan fisik alat kesehatan dengan tidak
teliti, maka yang akan terjadi adalah ketidak amannnya penggunaan alat
kesehatan yang diakibatkan kecacatan fisik dari alat kesehatan contohnya
seperti kabel yang terkelupas. Selain itu juga, tidak lengkapnya aksesoris alat
kesehaatan yang berakibat tidak dapat beroperasinya alat kesehatan tersebut.

4. Melakukan uji fungsi alat kesehatan (20 Agustus 2019 – 6 September 2019)

29
a) Nasionalisme, Etika Publik, Anti korupsi
Dalam melaksakann uji fungsi alat kesehatan haruslah dilakukan dengan benar
serta mematuhi SOP pengoperasian dari alat yang ada, sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam uji fungsi alat kesehatan
b) Dokumentasi

Gambar 3.13 Melakukan Uji Fungsi Lampu Pada Patient Monitor

Gambar 3.14 Melakukan Uji Fungsi Lampu Infra Red


c) Analisis Dampak
Uji fungsi alat kesehatan dilakukan agar mengetahui kondisi alat dari segi
kinerja alat tersebut, seperti keakuratan dalam pembacaan hasil, keakuratan
dalam penunjukan parameter, dan lain sebagainya. Ketika saya melakukan uji
fungsi dengan tidak mematuhi SOP pengoperasian alat, maka yang akan
terjadi adalah ketidak sesuaian dalam uji fungsi yang berakibat pada hasil uji
fungsi tersebut. Sebagai contoh alat yang seharusnya tidak lulus uji fungsi,
ketika saya melakukan uji fungsi tidak sesuai dengan SOP maka alat itu saya
bisa nyatakan lulus uji fungsi dan layak digunakan.

5. Melakukan pencatatan kondisi alat kesehatan (20 Agustus 2019 – 6 September


2019)

30
a) Akuntabilitas, Anti korupsi
Dalam melakukan pencatatan kondisi alat kesehatan harus dilakukan dengan
jujur berdasarkan fakta dan kondisi yang terjadi dilapangan, sehingga dapat
diketahui berapa jumlah alat kesehatan yang berfungsi dengan baik dan tidak.

c) Analisis Dampak
Jika saya tidak jujur dalam pencatatan kondisi alat kesehatan, maka yang akan
terjadi adalah pemborosan anggaran alat kesehatan. Sebagai contoh terdapat
alat yang kondisinya termasuk dalam kategori rusak ringan yang disebabkan
oleh tidak lengkapnya aksesoris alat tersebut. Akan tetapi oleh saya alat
tersebut dikategorikan dalam rusak berat. Dalam hal ini alat yang sudah masuk

31
kategori rusak berat, sudah tidak dapat dioperasikan lagi dan perlu adanya
penggantian atau pengadaan alat kesehatan baru yang akan memerlukan
anggaran lebih besar.
B. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI
Melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan
salah satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan elektromedik di RSUD Tani
dan Nelayan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan misi RSUD
Tani dan Nelayan yaitu mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima secara
berkesinambungan

C. PENGUATAN NILAI ORGANISASI


Melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan
salah satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Tani dan Nelayan
dari segi terjaminnya kelayakan pakai alat kesehatan yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam penguatan
terhadap nilai organisasi yaitu disiplin

3.4 KEGIATAN 4 : MELAKSANAKAN PERBAIKAN ALAT KESEHATAN


A. TAHAPAN KEGIATAN
1. Merespon laporan kerusakan alat kesehatan di unit unit kerja (28
Agustus 2019) a) Etika Publik

Sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari


hari, karena dengan menunjukan sikap sopan seseorang dapat dihargai dan
disenangi dengan keberadaanya sebagai makhluk sosial di manapun tempat
dia berada. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini saya
harus berperilaku sopan dalam memberikan tanggapan kepada pelapor yang
mengalami kerusakan alat di unit kerjanya.

b) Dokumentasi

32
Gambar 3.17 Menerima Telepon Dan Memberikan Respon Terhadap
Pelaporan Kerusakan Alat Kesehatan Di Unit Kerja
c) Analisis Dampak
Jika saya tidak sopan dalam memberikan tanggapan, maka yang terjadi adalah
perselisihan antara unit kerja dengan saya sendiri sebagai teknisi elektromedis.
Hal ini tentunya akan berpengaruh ketika saya melaksanakan pelayanan
elektromedik.

2. Mengunjungi unit kerja yang terdapat kerusakan pada alat kesehatannya


(28 Agustus 2019) a) Etika Publik

Ketika kita bersikap ramah dan sopan terhadap orang lain, maka kita akan
dihargai oleh orang tersebut. Oleh karena itu, untuk menanyakan perihal
kerusakan alat kesehatan saya harus ramah dan sopan agar pelapor juga
merasa nyaman dan senang memberitahukan keluhan yang mereka alami.

b) Dokumentasi

Gambar 3.18 Menemui Pelapor Dan Meminta Penjelasan Terkait Kerusakan


Alat Kesehatan
c) Analisis Dampak

33
Ketika saya tidak ramah dan sopan dalam menanyakan perihal kerusakan alat
kesehatan, maka pelapor akan bersikap acuh tak acuh terhadap saya. Sehingga
saya tidak dapat mengetahui kronologi kerusakan, kerusakan apa yang terjadi,
maupun keluhan lain tentang alat kesehatan tersebut, yang akhirnya saya tidak
dapat melakukan tindakan selanjutnya.

3. Melakukan pemeriksaan serta perbaikan pada alat kesehatan (28 Agustus 2019)
a) Etika publik, Komitmen Mutu
Dalam melakukan pemeriksaan dan perbaikan alat kesehatan, dibutuhkan
kecermatan dan ketelitian agar kerusakan pada alat kesehatan dapat diatasi
dengan cepat sehingga waktu yang digunakan dalam perbaikan alat kesehatan
digunakan dengan efektif.

b) Dokumentasi

Gambar 3.19 Melakukan Perbaikan Pada Tensimeter

Gambar 3.20 Melakukan Perbaikan Pada Patient Monitor


c) Analisis Dampak
Hal yang akan terjadi ketika saya tidak cermat dan tidak teliti dalam
pemeriksaan dan perbaikan alat kesehatan adalah tidak efektifnya menangani

34
kerusakan alat kesehatan yang mengakibatkan menumpuknya pekerjaan
sehingga akan berdampak pada pelayanan elektromedik.

B. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI


Melaksanakan perbaikan alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan salah
satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan
Nelayan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan misi RSUD
Tani dan Nelayan yaitu mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima secara
berkesinambungan.
C. PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Melaksanakan perbaikan alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan salah
satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Tani dan Nelayan dari
segi terjaminnya siap pakai alat kesehatan yang digunakan dalam pelayanan
kesehatan, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam penguatan terhadap nilai
organisasi yaitu amanah

35
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu nilai-nilai dasar ASN
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta
nilainilai Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN, Whole of Government,
Pelayanan Publik) dapat dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan perancangan aktualisasi yang telah dibuat sebelumnya. Sehubungan dengan hal
ini, peserta pelatihan dapat menjadi insan yang aktif dan terus berinovasi dalam
lingkungan tempat kerja serta peka terhadap permasalahan yang terjadi sehingga akan
mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Dengan adanya kegiatan aktualisasi, peserta dapat menjaga pelayanan di instansi tempat
bekerja agar selalu memberikan pelayanan yang prima dan bekerjasama dengan baik
dengan petugas lainnya di tempat kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat dan
profesional.

4.2 SARAN
Pengamalan nilai-nilai dasar ASN serta nilai-nilai kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI sebagai Teknisi Elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan harus dilakukan secara
berkesinambungan secara menyeluruh sehingga dapat menciptakan pelayanan yang prima
kepada masyarakat berupa lingkungan kerja yang sehat dan profesional agar dapat
meningkatkan standar mutu pelayanan sesuai visi, misi dan nilai organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi : Modul Diklat Prajabatan Golongan I
dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi : Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan
II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas : Modul Diklat Prajabatan Golongan I


dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

36
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan
II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu : Modul Diklat Prajabatan Golongan I
dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan Golongan I
dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme : Modul Diklat Prajabatan Golongan I


dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik : Modul Diklat Prajabatan Golongan
I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Whole of Government : Modul Diklat Prajabatan


Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

37

Anda mungkin juga menyukai