PENDAHULUAN
Sejalan dengan hal ini, undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi CPNS. Diklat tersebut dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar ASN meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu,serta Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA, serta untuk
membentuk karakter ASN yang bertindak profesional dengan menanamkan nilai-nilai
dasar berdasarkan kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yakni Whole of Government (WoG), Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional
sebagaimana disebut di atas adalah Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar).
Berdasarkan landasan aturan ASN tersebut, maka telah dilaksanakan Pendidikan dan
Pelatihan Dasar (Latsar) bagi Golongan II pada bulan Maret - April tahun 2021. Dari
Latsar ini penulis berharap nantinya dapat menerapkan dan membiasakan nilai-nilai
dasar dalam unit kerja penulis (habituasi) dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujudnya ASN yang kompeten dan
profesional khususnya dalam pelayanan sebagai elektromedis di Puskesmas Jerowaru.
1
“Kurang maksialnya penggunaan alat kesehatan di Puskesmas Jerowaru”.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di instansi tempat
bekerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi
ASN.
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat memahami,
menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari peserta
diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama. Stake holder juga
mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan yang
dilaksanakan oleh peserta diklat latsar.
2
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
Pada Mei 2005 dilaksanakan peresmian operasional RSUD Tani dan Nelayan oleh
Gubernur Gorontalo yang saat itu menjabat Ir. Fadel Mohamad. Pada 1 Mei 2006
dengan diterbitkannya Perda Organisasi dan Tata Kerja RSUD Tani dan Nelayan,
rumah sakit ini menjadi instansi Badan Pemerinta Daerah dan berubah nama menjadi
Badan Pengelola RSTN Kabupaten Boalemo. Pada 20 Juli 2007, RSUD Tani dan
Nelayan telah terregistrasi di Departemen Kesehatan RI, untuk memperoleh izin
operasional yang menjadi landasan hukum operasional rumah sakit dengan klasifikasi
kelas C.
Hingga saat ini RSUD Tani dan Nelayan terus tumbuh dan berkembang terlebih
dalam bidang pelayanan. Dalam hal kepemimpinan rumah sakit, RSUD Tani dan
Nelayan telah mengalami 8 kali pergantian kepemimpinan. Pada tahun 2008, RSUD
Tani dan Nelayan mendapat piala Citra Pelayanan Prima dari MENPAN sebagai
supremasi tertinggi mutu pelayanan publik.Dalam upaya peningkatan kualita
pelayanan rumah sakit, RSUD Tani dan Nelayan mengupayakan agar memperoleh
status sebagai BLUD. Sehingga pada 21 November 2011, Bupati Boalemo yang pada
saat itu menjabat DR. Ir. H. Iwan Bokings, MM, meresmikan RSUD Tani dan
Nelayan sebagai PPK-BLUD. RSUD Tani dan Nelayan terakreditasi tanggal 16 Juni
2012 oleh Komite Akreditasi RS untuk 4 pelayanan dasar. Pada tahun 2018, RSUD
Tani dan Nelayan melakukan perbaikan layanan, peningkatan mutu dan patient safety
sesuai persyaratan akreditasi KARS versi 2012 dan SNARS (Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit).
3
RSUD Tani dan Nelayan ditetapkan menjadi salah satu RS Rujukan Regional di
provinsi Gorontalo. Sejak awal tahun 2018, RSUD Tani dan Nelayan mempersiapkan
diri dalam menghadapi proses penilaian kelayakan rumah sakit berdasarkan standar
pelayanan yang telah ditetapkan oleh lembaga independen akreditasi Kementerian
Kesehatan dengan melakukan berbagai upaya pembenahan sesuai standar akreditasi
SNARS Edisi I tahun 2018. Setelah melalui beberapa tahap pembinaan,
pembimbingan hingga tahap penilaian, akhirnya pada awal Januari 2019, RSUD Tani
dan Nelayan terakreditasi bintang tiga atau terakreditasi tingkat Madya.
Dari segi sumber daya manusia pada tahun 2018, tenaga dokter RSUD Tani dan
Nelayan diantaranya berjumlah 21 orang dokter spesialis, 13 orang dokter umum, dan
1 orang dokter gigi. Tenaga bidan berjumlah 37 orang. Tenaga perawat berjumlah 146
orang. Tenaga farmasi berjumlah 17 orang. Tenaga kesehatan masyarakat berjumlah 8
orang. Tenaga gizi berjumlah 14 orang. Tenaga fisioterapi berjumlah 2 orang. Tenaga
keteknisian berjumlah 19 orang yang didalamnya adalah tenaga radiologi,
elektromedis, analis kesehatan, dan rekam medik. Dan tenaga penunjang/pendukung
kesehatan berjumlah 130 orang.
RSUD Tani dan Nelayan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam hal
jumlah pasien rawat inap yaitu sebanyak 16,1%, oleh karena itu jumlah tempat tidur
pasien yang tadinya 111 unit saat ini menjadi 150 unit. Sepuluh penyakit terbanyak
rawat inap tahun 2015 hingga tahun 2017 diantaranya diare, demam berdarah,
hipertensi, dispepsia, sepsis, tuberculosis, neoplasma jinak, pneumonia, anemia dan
demam tifoid.
Menjadi rumah sakit rujukan regional tipe B yang profesional dan berkualitas dalam
suasana damai tahun 2022 Misi :
4
Nilai Organisasi :
Nilai Organisasi pada RSUD Tani dan Nelayan, antara lain :
1) Disiplin
2) Amanah
3) Mandiri 4) Adil
5) Inovatif
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Tani dan Nelayan
6
2.2 Deskripsi Isu/ Situasi Problematik
Khusus untuk Pelatihan Dasar CPNS pengambilan dari hal-hal berkaitan dengan
manajemen asn, manajemen pelayanan publik dan whole of government didapatkan isu-
isu berikut :
Jika masalah ini tidak segera ditangani, maka pelayanan elektromedis di RSUD Tani
dan Nelayan akan mengalami kemunduran perlahan setiap harinya yang dapat
berakibat fatal bagi tenaga medis lainnya karena pelayanan elektromedik tidak
berjalan dengan baik, terlebih fatal dampak pada pasien dengan pelayanan yang lama
dan tidak sesuai aturan maka akan muncul keluhan-keluhan yang dapat meluas hingga
ke masyarakat luas.
2) Kurangnya keamanan penyimpanan alat kesehatan baru di RSUD Tani dan Nelayan
Setiap tahun RSUD Tani dan Nelayan melakukan pengadaan alat kesehatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Tani dan Nelayan. Alat kesehatan tersebut
biasanya akan disimpan di gudang penyimpanan alat kesehatan baru. Oleh karena itu,
gudang sebagai tempat penyimpanan alat kesehatan baru haruslah aman, tidak terkena
sinar matahari langsung, serta terjaga kelembabannya. Saat ini, kondisi gudang alat
kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan tidak memenuhi syarat syarat tersebut. Jika hal
ini terus dibiarkan, maka akan berdampak rusaknya alat kesehatan yang tentu saja
7
akan merugikan anggaran pengadaan alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan. 3)
Kurangnya peralatan keselamatan kerja elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
8
Tabel 2.1 Analisis isu dengan analisis AKPK
No ISU A K
P (1- K Jml Peringkat
(1-5) (1-5) 5) (1-5)
1 Kurangnya alat keselamatan kerja 5 2 1 3 11 4
elektromedis di RSUD Tani dan
Nelayan
2 Kurangnya peralatan kerja 5 2 2 3 12 3
elektromedis di RSUD Tani dan
Nelayan
3 Kurang optimalnya pelayanan 5 5 4 5 19 1
elektromedik di RSUD Tani dan
Nelayan
4 Kurangnya keamanan 5 4 3 4 16 2
penyimpanan alat kesehatan baru
di RSUD Tani dan Nelayan
Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK.
Nelayan
9
3 Kurangnya peralatan kerja elektromedis 3 4 3 10 2
di RSUD Tani dan Nelayan
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat dilihat bagaimana
kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah isu final dan menjadi
isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “Kurang optimalnya pelayanan
elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan”.
1) Akuntabilitas
10
Nilai dasar akuntabilitas adalah tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral,
mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, dan partisipasif
2) Nasionalisme
Nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1) sila pertama: etos kerja,
religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung jawab, dan transparan. (2) sila
kedua: humanis, persamaan derajat, tidak diskriminatif, saling menghormati, dan
tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela berkorban, gotong royong, cinta tanah air, menjaga
ketertiban, dan mengutamakan kepentingan publik. (4) sila keempat: musyawarah
mufakat, menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, dan tidak serakah. (5) sila
kelima:
4) Komitmen mutu
Nilai dasar di dalamnya antara lain: efektifitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi
mutu 5) Anti korupsi
Nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil
Identifikasi Isu :
1) Kurang optimalnya pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan Nelayan
2) Kurangnya keamanan penyimpanan alat kesehatan baru di RSUD Tani dan Nelayan
3) Kurangnya peralatan keselamatan kerja elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan
11
Nelayan
12
Tabel 2.3 Matriks Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Substansi Mata Pencapaian Visi dan Pencapaian
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengkonsultas 1. Menghadap Sebelum melakukan Etika publik : Dengan mengkoordinasikan Inovatif
ikan rencana atasan langsung pelayanan - Ramah rencana kegiatan pelayanan
kegiatan elektromedik, terlebih - Sopan elektromedik, maka dapat
pelayanan dahulu menghadap ke
elektromedik atasan langsung dengan berkontribusi mewujudkan
dengan atasan ramah dan sopan. visi organisasi yaitu
langsung Menjadi rumah sakit
rujukan regional tipe B yang
2. Menjelaskan Menjelaskan rencana Akuntabilistas : profesional dan berkualitas
rencana kegiatan pelayanan - Jelas dalam suasana damai tahun
kegiatan elektromedik dengan 2022 serta misi organisasi
Jelas agar
pelayanan yaitu mewujudkan kualitas
mendapatkan masukan
elektromedik pelayanan kesehatan yang
dan saran dari atasan
prima secara
langsung
3. Menerima Mentaati instruksi dari Etika publik : Taat berkesinambungan
masukan dan atasan dan
saran dari melaksanakannya
atasan sehingga
langsung terkonsultasinya
mengenai rencana kegiatan
rencana
kegiatan
No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Substansi Mata Pencapaian Visi dan Pencapaian
13
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
2. Melaksanakan 1. Membuat
Membuat jadwal Komitmen Mutu : Dengan mengkoordinasikan Mandiri
inventaris alat jadwal kunjungan ke masing - Efektif rencana kegiatan pelayanan
kesehatan kunjungan ke
masing unit kerja yang - efisien elektromedik, maka dapat
berkontribusi mewujudkan
masing masing
efektif, sehingga dapat visi organisasi yaitu
unit kerja menyelesaikan Menjadi rumah sakit
inventaris dengan rujukan regional tipe B yang
efisien profesional dan berkualitas
2. Mengunjungi Melaksanakan Akuntabilitas : - dalam suasana damai tahun
masing masing kunjungan ke masing Jelas 2022 serta misi
- Konsisten organisasi yaitu
unit kerja masing unit kerja
mewujudkan pengelolaan
dengan konsisten pada
Nasionalisme : keuangan rumah sakit
jadwal dan penuh rasa - Sila 1 dalam dengan prinsip praktek
tanggung pancasila bisnis yang sehat
jawab.Bertemu dengan
penaggung jawab unit Etika Publik :
kerja dengan - Sopan
menjelaskan tujuan
kedatangan dengan Anti korupsi :
- Tanggung jawab
sopan dan jelas.
3. Melakukan Melakukan pencatatan Komitmen Mutu :
pencatatan data alat dengan cermat - Cermat
data alat dan teliti - teliti
sehingga mendapatkan
kesehatan
data inventaris alat
kesehatan yang valid
15
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
kelengkapan aksesoris
alat kesehatan
16
Pelatihan Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
2. MengunjungiMengunjungi dan Etika Publik : regional tipe B yang
unit kerja yang
menemui pelapor - Ramah profesional dan berkualitas
terdapat dengan ramah dan - Sopan dalam suasana damai tahun
kerusakan sopan untuk 2022 serta misi organisasi
pada alat
menanyakan perihal yaitu mewujudkan kualitas
kesehatannya kerusakan alat pelayanan kesehatan yang
kesehatan prima secara
3. Melakukan Melakukan Etika publik : berkesinambungan
pemeriksaan pemeriksaan dan - Cermat
serta perbaikan alat
kesehatan dengan Komitmen mutu :
perbaikan cermat dan teliti agar - Teliti
pada alat kerusakan pada alat
- Efektif
kesehatan kesehatan dapat diatasi
dengan cepat sehingga
waktu pelaksanaan
perbaikan
digunakan dengan
efektif
17
2.7 Jadwal Kegiatan
Dalam Menjalankan kegiatan dibutuhkan penjadwal agar kegiatan dapat terorganisir
dengan baik, berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan
18
4. Melaksanakan ala 1. Merespon laporan kerusakan 6 Agustus 2019
perbaikan t –
alat kesehatan di unit unit kerja
kesehatan
6 September
2. Mengunjungi unit kerja yang 2019
terdapat kerusakan pada alat
kesehatannya
3. Melakukan pemeriksaan serta
perbaikan pada alat kesehatan
19
2.8 Kendala dan Antisipasi
Dalam setiap proses kegiatan pasti terdapat kendala yang akan dihadapi, adapun kendala
tersebut adalah :
1) Tidak adanya data yang valid tentang inventaris alat kesehatan di bagian bendahara
barang. Antisipasinya adalah melakukan inventaris secara menyeluruh di masing
masing unit kerja
20
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. TAHAPAN KEGIATAN
1. Menghadap atasan langsung (19 Agustus 2019)
a) Etika publik
Sebelum melakukan pelayanan elektromedik, terlebih dahulu saya menghadap ke
atasan langsung dengan ramah dan sopan. Sopan yang dimaksud adalah sopan dalam
bertutur kata serta sopan dalam berpenampilan
b) Dokumentasi
21
elektromedik yang akan dilakasanakan
b) Dokumentasi
3. Menerima masukan dan saran dari atasan langsung mengenai rencana kegiatan (19
Agustus 2019) a) Etika Publik
b) Dokumentasi
22
c) Analisis Dampak
Menerima masukan dan saran dari atasan perlu dilakukan. Jika saya tidak
menerima masukan dan saran dari atasan maka tidak akan terjadinya
kooperasi antara atasan dan bawahan. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan kegiatan kegiatan tentang pelayanan elektromedik
b) Dokumentasi
23
Gambar 3.4Jadwal Inventaris Alat Kesehatan
Gambar 3.4
Jadwal Inventaris Alat Kesehatan (Lanjutan)
c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak menjadwalkan kegiatan inventaris alat kesehatan, maka akan
terjadi ketidak teraturannya pelaksanaan kegiatan sehingga menyebabkan data
inventaris alat kesehatan akan tumpang tindih
2. Mengunjungi masing masing unit kerja (20 Agustus 2019 – 6 September 2019)
a) Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi
Melaksanakan kunjungan ke masing masing unit kerja dengan konsisten pada
jadwal dan penuh rasa tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Kemudian
bertemu dengan penaggung jawab unit kerja dan menjelaskan tujuan dan
maksud kedatangan dengan sopan dan jelas
b) Dokumentasi
24
Gambar 3.5 Mengunjungi Ruangan Sesuai Dengan Jadwal Pemeliharaan Alat
Kesehatan
c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak konsisten dan tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan terrsebut, maka akan terbengkalainya kegiatan tersebut
dan akan berpengaruh pada ketidak tercapainya tujuan atau hasil dari kegiatan
tersebut.
3. Melakukan pencatatan data alat kesehatan (20 Agustus 2019 – 6 September 2019)
a) Komitmen Mutu
Dalam melakukan pencatatan data alat kesehatan haruslah teliti dan cermat,
sehingga mendapatkan data inventaris alat kesehatan yang valid. Adapun data
alat kesehatan tersebut meliputi jenis alat, merek alat, tipe alat, nomor seri
alat, tahun pengadaan alat, serta kondisi alat tersebut.
b) Dokumentasi
25
Gambar 3.7 Data Alat Kesehatan Yang Dikumpulkan Disatukan dalam Satu
File Dokumen
c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak cermat dan teliti dalam pencatatan data alat kesehatan
tersebut, maka akan terjadi ketidak sesuaian antara data inventaris alat dengan
data alat yang terdapat pada alat. Hal ini tentunya berpengaruh pada hasil
perhitungan jumlah alat nantinya.
B. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI
Melaksanakan inventaris alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan salah
satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan elektromedik di RSUD Tani dan
Nelayan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan misi RSUD
Tani dan Nelayan yaitu mewujudkan pengelolaan keuangan rumah sakit dengan
prinsip praktek bisnis yang sehat
1. Membuat jadwal pemeliharaan alat kesehatan di masing masing unit kerja kerja
(19 Agustus 2019)
a) Komitmen Mutu
26
Untuk melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan, dibutuhkan jadwal agar
proses pemeliharaan alat kesehatan bisa berjalan dengan baik. Sehingga dapat
menyelesaikan kegiatan pemeliharaan alat kesehatan tepat pada waktunya
dengan efektif dan efisien.
b) Dokumentasi
27
Sebelum melaksakan kegiatan pemeliharaan alat kesehatan, terlebih dahulu
saya bertemu dengan penaggung jawab unit kerja untuk menjelaskan tujuan
dan maksud
c) Analisis Dampak
Ketika saya tidak konsisten dan tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan terrsebut, maka akan terbengkalainya kegiatan tersebut
dan akan berpengaruh pada ketidak tercapainya tujuan atau hasil dari kegiatan
tersebut
b) Dokumentasi
28
Gambar 3.10 Melakukan Cek Fisik Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation
4. Melakukan uji fungsi alat kesehatan (20 Agustus 2019 – 6 September 2019)
29
a) Nasionalisme, Etika Publik, Anti korupsi
Dalam melaksakann uji fungsi alat kesehatan haruslah dilakukan dengan benar
serta mematuhi SOP pengoperasian dari alat yang ada, sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam uji fungsi alat kesehatan
b) Dokumentasi
30
a) Akuntabilitas, Anti korupsi
Dalam melakukan pencatatan kondisi alat kesehatan harus dilakukan dengan
jujur berdasarkan fakta dan kondisi yang terjadi dilapangan, sehingga dapat
diketahui berapa jumlah alat kesehatan yang berfungsi dengan baik dan tidak.
c) Analisis Dampak
Jika saya tidak jujur dalam pencatatan kondisi alat kesehatan, maka yang akan
terjadi adalah pemborosan anggaran alat kesehatan. Sebagai contoh terdapat
alat yang kondisinya termasuk dalam kategori rusak ringan yang disebabkan
oleh tidak lengkapnya aksesoris alat tersebut. Akan tetapi oleh saya alat
tersebut dikategorikan dalam rusak berat. Dalam hal ini alat yang sudah masuk
31
kategori rusak berat, sudah tidak dapat dioperasikan lagi dan perlu adanya
penggantian atau pengadaan alat kesehatan baru yang akan memerlukan
anggaran lebih besar.
B. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI
Melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan di RSUD Tani dan Nelayan merupakan
salah satu wujud dalam meningkatkan kualitas pelayanan elektromedik di RSUD Tani
dan Nelayan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan misi RSUD
Tani dan Nelayan yaitu mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima secara
berkesinambungan
b) Dokumentasi
32
Gambar 3.17 Menerima Telepon Dan Memberikan Respon Terhadap
Pelaporan Kerusakan Alat Kesehatan Di Unit Kerja
c) Analisis Dampak
Jika saya tidak sopan dalam memberikan tanggapan, maka yang terjadi adalah
perselisihan antara unit kerja dengan saya sendiri sebagai teknisi elektromedis.
Hal ini tentunya akan berpengaruh ketika saya melaksanakan pelayanan
elektromedik.
Ketika kita bersikap ramah dan sopan terhadap orang lain, maka kita akan
dihargai oleh orang tersebut. Oleh karena itu, untuk menanyakan perihal
kerusakan alat kesehatan saya harus ramah dan sopan agar pelapor juga
merasa nyaman dan senang memberitahukan keluhan yang mereka alami.
b) Dokumentasi
33
Ketika saya tidak ramah dan sopan dalam menanyakan perihal kerusakan alat
kesehatan, maka pelapor akan bersikap acuh tak acuh terhadap saya. Sehingga
saya tidak dapat mengetahui kronologi kerusakan, kerusakan apa yang terjadi,
maupun keluhan lain tentang alat kesehatan tersebut, yang akhirnya saya tidak
dapat melakukan tindakan selanjutnya.
3. Melakukan pemeriksaan serta perbaikan pada alat kesehatan (28 Agustus 2019)
a) Etika publik, Komitmen Mutu
Dalam melakukan pemeriksaan dan perbaikan alat kesehatan, dibutuhkan
kecermatan dan ketelitian agar kerusakan pada alat kesehatan dapat diatasi
dengan cepat sehingga waktu yang digunakan dalam perbaikan alat kesehatan
digunakan dengan efektif.
b) Dokumentasi
34
kerusakan alat kesehatan yang mengakibatkan menumpuknya pekerjaan
sehingga akan berdampak pada pelayanan elektromedik.
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu nilai-nilai dasar ASN
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta
nilainilai Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN, Whole of Government,
Pelayanan Publik) dapat dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan perancangan aktualisasi yang telah dibuat sebelumnya. Sehubungan dengan hal
ini, peserta pelatihan dapat menjadi insan yang aktif dan terus berinovasi dalam
lingkungan tempat kerja serta peka terhadap permasalahan yang terjadi sehingga akan
mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Dengan adanya kegiatan aktualisasi, peserta dapat menjaga pelayanan di instansi tempat
bekerja agar selalu memberikan pelayanan yang prima dan bekerjasama dengan baik
dengan petugas lainnya di tempat kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat dan
profesional.
4.2 SARAN
Pengamalan nilai-nilai dasar ASN serta nilai-nilai kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI sebagai Teknisi Elektromedis di RSUD Tani dan Nelayan harus dilakukan secara
berkesinambungan secara menyeluruh sehingga dapat menciptakan pelayanan yang prima
kepada masyarakat berupa lingkungan kerja yang sehat dan profesional agar dapat
meningkatkan standar mutu pelayanan sesuai visi, misi dan nilai organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi : Modul Diklat Prajabatan Golongan I
dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi : Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan
II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
36
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan
II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu : Modul Diklat Prajabatan Golongan I
dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan Golongan I
dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik : Modul Diklat Prajabatan Golongan
I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
37