Anda di halaman 1dari 49

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN

GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA


KELAS XI IPS SMAN 2 MAWASANGKA TENGAH

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Seminar Proposal
Pada Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Geografi,
Universitas Sembilanbelas November Kolaka

OLEH

LISNAWATI
NIM 171310180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA
2021
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ...................................................................................... 7
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Media Pembelajaran ................................................................................ 10
2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ...................................................... 10
2.1.2 Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran Dalam Proses
Mengajar ........................................................................................ 10
2.2 Multimedia Interaktif ................................................................................ 12
2.2.1 Pengertian Multimedia Interaktif ................................................... 12
2.2.2 Keuntungan Menggunakan Multimedia Interaktif ......................... 14
2.2.3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Multimedia
Interaktif ......................................................................................... 15
2.3 Minat Belajar ............................................................................................ 16
2.3.1 Pengertian Minat Belajar ................................................................ 16
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar .......................... 17
2.3.3 Ciri-Ciri Minat Belajar Siswa ......................................................... 19
2.3.4 Cara Meningkatkan Minat Belajar Siswa ....................................... 21
2.4 Penelitian Relavan .................................................................................... 23
2.5 Kerangka Penelitian .................................................................................. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis dan Metode Penelitian .................................................................... 31
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 31
3.2.1 Waktu Penelitian ............................................................................ 31
3.2.2 Tempat Penelitian ........................................................................... 31
3.3 Subjek Penelitian ..................................................................................... 32
3.4 Desain Penelitian ..................................................................................... 33
3.4.1 Siklus I ............................................................................................ 34
3.4.2 Siklus II ........................................................................................... 36
3.5 Sumber Data ............................................................................................ 37
3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38
3.7 Instrumen Penelitian ................................................................................ 39
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 41
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Multimedia secara etimologis berasal kata multi yang berarti banyak, bermacam-

macam atau jamak, dan medium berarti sarana untuk menyampaikan pesan atau

informasi seperti teks, gambar, suara dan video. Multimedia secara bahasa istilah

diartikan sebagai media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang terdiri

dari teks, gambar, grafis, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi untuk

menyampaikan pesan informasi (Surjono, 2017).

Multimedia interaktif adalah suatu Multimedia yang dilengkapi dengan alat

pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat

memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya diartikan sebagai proses

penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

Pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar dalam pengertian

aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan perilaku yang bersifat relative konstan (Daryanto, 2016).

Perkembangan multimedia saat ini memiliki peranan penting dalam

kehidupan di masyarakat dan pendidikan yang membuka potensi besar dalam

perubahan cara belajar memperoleh informasi dan sebagainya. Multimedia tidak

hanya mencakup pada suara dan teks saja tapi sekarang telah berkembang

dengan adanya televisi dan komputer bahkan multimedia dengan adanya internet

yang dimana kita dapat berkomunikasi dengan sanak family yang bertempat

jauh. Multimedia dalam bidang pendidikan dimana komputer belum terlalu

1
2

dikenal di
2

Indonesia, guru dalam menyampaikan pembelajaran hanya dengan tulisan dan

lisan, sekarang bahan pembelajaran lebih interaktif dan dapat mempermudah

pembelajaran karena didukung oleh berbagai aspek seperti teks, suara, gambar,

animasi, grafik dan video bahkan pengajaran secara online (E-learning) (Rizki,

2017).

Multimedia interaktif memegang peranan penting dalam bidang pendidikan

yang semakin memudahkan aliran produk multimedia dari satu komputer ke

komputer lainnya terutama pada minat belajar siswa yang dapat meningkatkan

minat belajar siswa. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting

karena dalam pembelajaran dimana ketidakjelasan bahan ajar yang disampaikan

oleh guru dapat dibantu dengan media sebagai perantara penyampaian kepada

siswa dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang guru kurang

mampu ucapkan melalui kalimat-kalimat tertentu dapat di konkritkan dengan

kehadiran media, demikian peserta didik lebih mudah untuk mencerna bahan ajar

dari bantuan media. Media pembelajaran alat bantu yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan dari penganjar kepada pembelajar guna mengefektifkan proses

pembelajaran sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran (Wiyono, 2015).

Pembelajaran multimedia interaktif memiliki beberapa kelebihan seperti

diantaranya bahwa multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan

generik sains siswa serta meningkatkan daya ingat seseorang. Penerapan

penggunaan multimedia interaktif berupa video diharapkan dapat menumbuhkan

minat belajar pada pembelajaran geografi, yang pada dasarnya siswa masih

berada pada tahap konkrit. Penggunaan multimedia interaktif berupa video yang


3

dapat memudahkan siswa dalam mencerna materi yang diajarkan dan mampu

mengkonkritkan hal-hal yang dianggapnya membingungkan (Sutarno, 2011).

Multimedia interaktif memiliki kelemahan bahwa Pembelajaran dengan

menggunakan multimedia interaktif menuntut keahlian guru dan siswa dalam

menggunakan dan mengoperasikan komputer serta pembelajaran sedikit bersifat

isolative. Penggunaan multimedia interaktif yang berupa video menuntut sekolah

mengadakan komputer dan sebagainya namun belum memadai perhatian dari

pemerintah (Sutarno, 2011).

Proses pendidikan faktor yang sangat menentukan keberhasilan siswa salah

satunya ialah guru yang mampu meningkatkan mutu pendidikan karena hal

tersebut merupakan efektifitas pembelajaran yang diterapkan oleh guru

profesional. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai dan

menyampaikan materi pelajaran saja, tetapi harus dapat menumbuhkan minat

belajar siswa. Profesi seorang guru tugas utamanya ialah mendidik, mengajar,

membimbing, dan mengarahkan serta mengevaluasi siswa yang bertujuan untuk

meningkatkan pendidikan suatu bangsa maka diperlukan suatu pembaharuan

(Sherly dkk, 2019).

Keterlibatan seorang guru dapat meminimalisir dalam membimbing siswa

merekonstruksi pengetahuan di akhir pembelajaran apabila media pembelajaran

dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, memberi manfaat

yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Umumnya manfaat yang dapat

diperoleh proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu

mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses
4

belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta minat belajar siswa

dapat ditingkatkan. (Sutarno, 2011)

Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki

seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap

dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya

yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan

interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Faktor yang

menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu.

Dorongan motif sosial dan dorongan emosional. Minat belajar dapat disimpulkan

bahwa pengertian minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki

rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan

pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku (Munarsih, 2020).

Minat belajar yang rendah pada peserta didik dapat mempengaruhi

keefektifan proses pembelajaran pada saat mengikuti materi pembelajaran di

dalam kelas sering menjadi masalah dari keefektifan siswa dan pengajar

melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Upaya meningkatkan minat

belajar siswa sangat penting pada saat proses pembelajaran, minat diartikan

sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Minat dalam pelaksanaan belajar adalah minat melahirkan

perhatian yang serta merta, menciptakan konsentrasi, mencegah gangguan dari

luar, memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan, dan memperkecil

kebosanan belajar dalam diri sendiri (Syah dkk, 2013:57).


5

Berdasarkan informasi dari guru dan siswa di SMA Negeri 2 Mawasangka

Tengah pada tanggal 20 november 2020 bahwa pembelajaran geografi di kelas

XI media yang digunakan oleh guru yaitu masih menggunakan media berupa

buku dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi. Masalah yang ditemui

disekolah sampai saat ini adalah minat belajar siswa pada pelajaran geografi

yang rendah sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang rendah. Guru geografi

belum menggunakan multimedia dalam mengajar dan guru hanya menggunakan

media berupa buku dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi. Proses

pelaksanaan pembelajaran dikelas belum kondusif, dimana banyak siswa yang

ribut dan keluar masuk kelas saat proses pembelajaran berlangsung, meskipun

sudah mendapat teguran dari guru sehingga belum optimal pengintegrasian

pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari siswa, serta kurangnya minat belajar

siswa pada saat guru menjelaskan. Media yang digunakan guru saat megajar

hanya berupa buku, hal ini membuat siswa merasa bosan dan minat belajar siswa

menjadi rendah dengan proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugroho,dkk.

(2015) bahwa dengan menggunakan multimedia interaktif guru dapat

menggunakan media pembelajaran geografi berbasis multimedia interaktif

sebagai alat bantu alternatif untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang

efektif dan dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran

geografi serta guru perlu meningkatkan keterampilan dalam hal memanfaatkan

dan menciptakan media pembelajaran yang inovatif, salah satunya seperti media

pembelajaran geografi berbasis multimedia interaktif. Sejalan dengan Agus


6

Supardi,dkk. (2018) bahwa multimedia interaktif dalam penggunaan bahan ajar

dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh–pengaruh psikologis terhadap siswa. Kemudian sejalan

dengan Tiara Anggia Dewi,dkk (2015) bahwa Pembelajaran yang efektif

memerlukan perencanaan baik dari segi media maupun unsur pendukung lainnya

agar dapat memanfaakan media pembelajaran dapat memberikan hasil yang

optimal.

Berdasarkan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang saya

teliti adalah penelitian sebelumnya memfokuskan bahwa penggunaan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif guru dapat memanfaatkan media

dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Multimedia interaktif dalam

peggunaan bahan ajar yang dapat meningkatkan motivasi dan minat baru yang

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Sejalan dengan

penelitian yang saya teliti adalah memfokuskan pada bagaimana penggunaan

media berbasis multimedia interaktif dapat meningkatkan minat belajar siswa

dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang

menjadi subtansi pokok dalam penelitian ini adalah “ Penggunaan Multimedia

Interakif Dalam Pembelajaran Geografi Untuk Meningkatkan Minat

Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA 2 Mawasangka Tengah “.


7

1.2 Batasan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, agar penelitian ini

dapat terarah dan tidak keluar dari pokok permasalahan penelitian, maka penulis

membatasi permasalahan penelitian pada aspek penggunaan multimedia interaktif

dalam pembelajaran geografi untuk meningkatkan minat belajar geografi siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan multimedia interktif

dalam pembelajaran geografi agar dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas

XI IPS di SMA Negeri 2 Mawasangka Tengah?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, tujuan penulis

melakukan penelitian ini adalah medeskripsikan penggunaan multimedia interaktif

dalam pembelajaran geografi untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI

IPS di SMA Negeri 2 Mawasangka Tengah.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian pada umumnya, mengharapkan adanya manfaat dari penlitian

yang dilakukannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini diharapkan memiliki

manfaat penelitian sebagai berikut:


8

a. Secara Teoritis

Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan bahan masukan bagi program studi pendidikan geografi dan juga dapat

memberikan tambahan wawasan yang berkaitan dengan penggunaan Multimedia

dalam pembelajaran geografi.

b. Secara Praktis

1) Bagi siswa

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam proses belajar

siswa dan untuk mempermudah siswa memahami pelajaran dengan metode

multimedia karena materi yang disajikan melalui proyektor lebih menarik

serta siswa mampu meningkatkan minat belajar.

2) Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan guru dalam

merencanakan media pembelajaran yang baik sehingga tujuan pendidikan

dapat tercapai, khususnya pada pelajaran geografi agar proses belajar

mengajar menjadi efektif.

3) Bagi sekolah

Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan-bahan pertimbangan bagi

sekolah, memperkaya konsep, ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya

tentang penerapan media berbasis multimedia interaktif dalam proses belajar

mengajar serta dapat dijadikan informasi bagi kepala sekolah dapat

menempatkan guru yang sesuai dengan bidangnya.


9

4) Bagi peneliti
Hasil penelitian diharapkan peneliti dapat memahami lebih jauh

tentang pemilihan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran

geografi sebagai bekal dikemudian hari.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Media Pembelajaran

2.1.1 Pengertian media pembelajaran

Pengertian media pembelajaran, kata media berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Banyak ahli yang telah berpendapat tentang pengertian media

yaitu bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsang untuk belajar (Sadiman, 2011).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan

dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan peserta didik

sehingga dapat meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar

2.1.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Salah satu fungsi atau kegunaan media pembelajaran adalah alat bantu

mengajar guru untuk mempengaruhi dan mengkondisikan lingkungan belajar

(Sadiman, dkk, 2014).

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai

berikut:

a. Memperjelas penyampaian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya inder.


11

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik.

d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan

pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan

ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan

bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.

Fungsi media pembelajaran secara umum adalah untuk memperkuat berbagai

kemampuan penghantaran pembelajaran sebagai salah satu perangkat terpenting,

media memiliki berbagai kegunaan khusus untuk membantu kegiatan

pembelajaran (Sudjana dkk, 2015)

a. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan

pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan

verbal mengenai bahan pengajaran.

b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut

dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat

menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.

c. Sumber belajar bagi siswa. Artinya media tersebut berisikan bahan-bahan

yang harus dipelajari para siswa baik individu maupun kelompok

Manfaat media pembelajan berarti hasil yang dapat diraih ketika fungsi

telah ditetapkan. Manfaat media pemelajaran sebagai berikut (Arsyad dkk,

2016)

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.


12

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar

sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya

misal melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun

binatang.

Berdasarkan beberapa yang telah diuraian dari para ahli dapat disimpulkan

bahwa fungsi media pembelajaran adalah alat bantu mengajar guru untuk

mengkondisikan lingkungan belajar siswa. Dimana fungsinya untuk memperjelas

penyampaian informasi yang diberikan guru kepada peserta didik, serta manfaat

penggunaan media pembelajaran adalah untuk meningkatkan dan mengarahkan

perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, merangsang

pikiran siswa, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan

kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan

minatnya.

2.2 Multimedia Interaktif

2.2.1 Pengertian Multimedia Interaktif

Multimedia secara umum dapat diartikan sebagai gabungan data, suara,

video, audio, animasi, grafik, teks dan suara dimana gabungan elemen-elemen
13

tersebut mampu dipaparkan melalui komputer. Implementasi multimedia sehari-

hari telah banyak digunakan, diantaranya televisi, film layar lebar, video,

handphone, dan masih banyak media-media lainnya.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat

pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat

memilih yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto, 2015)

Unsur-unsur pendukung multimedia antara lain:

1. Teks, bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan

adalah teks.

2. Grafik, alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi

multimedia adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi

kebosanan dibandingkan dengan teks.

3. Bunyi atau sound dalam komputer multimedia, khususnya pada aplikasi

bidang bisnis dan game sangat bermanfaat.

4. Video adalah rekaman gambar hidup atau gambar bergerak yang saling

berurutan.

5. Animasi dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk

menciptakan gerak pada layar

Mempelajari satu topik bahasan, siswa dapat memilih mana yang dipelajari

lebih dulu. Dengan demikian ciri khas dari multimedia interaktif adalah adanya

semacam pengontrol yang biasa disebut dengan graphical user interface (GUI),

yang dapat berupa icon, button, scroll atau yang lainnya. Setiap GUI tersebut

dapat dioprasikan oleh siswa (pengguna) untuk mencari informasi yang


14

diinginkan. Dalam media Katana Learning 1 terdapat button-button yang dapat

mempermudah siswa untuk mengoperasikan media dan membantu mendapatkan

informasi yang diinginkan dalam media tersebut (Sanjaya, 2012).

Berdasarkan beberapa yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa multimedia interaktif merupakan suatu tampilan multimedia

yang dirancang agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan

memiliki interaksi kepada penggunanya/user. Tampilan multimedia merupakan

gabungan dari media audio dan visual yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto,

audio, video maupun animasi yang terintegrasi dan telah dikemas menjadi file

digital (komputerisasi).

2.2.2 Keuntungan Menggunakan Multimedia Interaktif

Keuntungan menggunakan multimedia dalam pembelajaran geografi di dalam

kelas gambar bergeraknya, dengan menggunakan multimedia siswa disuguhkan

media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Penggunaan multimedia

sangat menolong dalam pendidikan karena karakteristiknya yang interaktif,

fleksibel dan integrasi dari media yang berbeda dapat mendukung proses belajar

dan membantu siswa untuk meningkatkan motivasinya dalam belajar (Andressen

dkk. 2013).

Keuntungan penggunaan multimedia interaktif adalah sebagai berikut

(Sanjaya, 2012).

1) Multimedia interaktif sifatnya lebih dinamis sehingga tidak membosankan.


15

2) Multimedia interaktif memberikan pilihan menu yang lebih beragam sehingga

siswa sebagai pemakai media ini memiliki kesempatan untuk memilih menu

pilihan yang lebih disukai.

3) Kajian materi pelajaran yang lebih lengkap memungkinkan multimedia

interaktif lebih memiliki keanekaragaman materi yang dapat dipahami siswa.

4) Umpan balik dapat diberikan secara beragam sehingga dapat meningkatkan

motivasi belajar.

Berdasarkan penjelasan terdapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

keuntungan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat

memudahkan guru dalam mengajar dengan menggunakan proyektor (power

point). Media yang menampilkan gambar dapat menarik perhatian siswa sehingga

dapat memberikan motivasi juga membawa aspek positif sehingga mereka dapat

meningkatkan keterampil.

2.2.3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Multimedia Interaktif

Menerapkan penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran

diperlukan langkah-langkah yang tepat agar proses pembelajaran dapat berjalan

dengan baik. Adapun langkah-langkah dalam menerapkan multimedia interaktif

dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut (Munarsih, 2020)

1) Persiapkan tema atau bahan materi ajar yang akan disampaikan.

2) Persiapkan perlengkapan multimedia interaktif yang akan digunakan.

3) Kondisikan kelas seperti lampu sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dapat berlangsung dengan baik.


16

4) Kondisikan siswa agar selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan dapat

mengikuti dengan baik.

Multimedia interaktif ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Power Point.

Langkah-langkah dalam menerapkan multimedia interaktif dalam kegiatan

pembelajaran :

1) Buka media pembelajaran multimedia interaktif yang sudah dibuat pada

aplikasi Power Point.

2) Kemudian tampilkan slide show pada Power Point.

3) Di dalam media yang sudah dibuat terdapat icon dan menu pilihan.

4) Sebelum masuk ke materi yang diajarakan, kita bisa membuka icon lainnya

terlebih dahulu. Seperti melakukan icon breaking atau bernyanyi bersama

siswa.

Berdasarkan beberapa yang telah diuraian diatas dapat disimpulkan bahwa

multimedia interaktif dalam pembelajaran geografi dapat menggunakan alat

sebagai bahan ajar dengan bantuan power poin yang bisa menggabungkan antara

animasi, teks, dan video dkk, dalam satu bidang yang membantu guru dalam

menyampaikan suatu materi.

2.3 Minat Belajar

2.3.1 Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kecederungan yang menetap dalam subyek untuk merasa

tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Sehingga minat mengandung unsur keinginan untuk mengetahui dan mempelajari

obyek yang di inginkan itu sebagai wawasan pengetahuan bagi dirinya, orang
17

tersebut akan melakukan tindakan yang nyata untuk mengetahui dan mempelajari

dari sesuatu yang di inginkan itu sebagai kebutuhannya oleh karena itu, minat atau

disebut juga keinginan seseorang terhadap sesuatu yang di cita-citakan,

merupakan hasil kesesuaian antara kondisi dan situasi dengan kebutuhan yang di

harapkan (Prasetyo, 2012).

Berdasarkan pengertian minat diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

suatu keinginan atau rasa ketertarikan yang berasal dari diri sendiri terhadap

sesuatu tanpa adanya tekanan atau dorogan dari pihak tertentu. Suatu minat dapat

diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa seseorang lebih

menyukai suatu hal daripada hal lainya, dan dapat pula dimanifestasikan melalui

partisipasi dalam suatu aktivitas.

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa adalah sebagai

berikut.

1) Faktor yang bersumber dari siswa itu sendiri

a) Tidak mempunyai tujuan yang jelas, jika tujuan belajar sudah jelas maka

siswa cenderung menaruh minat terhadap belajar, Sebab belajar

merupakan suatu kebutuhan. Besar kecilnya minat terhadap belajar

tergantung pada tujuan belajar yang jelas dari siswa, bermanfaat atau

tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu. Apabila pelajaran kurang

dirasakan bermanfaat bagi perkembangan dirinya, siswa cenderung untuk

menghindar.
18

b) Kesehatan yang sering mengganggu. Kesehatan ini sangat berpengaruh

dalam belajar, seperti sakit, kurang vitamin, hal ini mempengaruhi siswa

dalam belajarnya atau menjalankan tugas-tugasnya di kelas.

c) Adanya masalah atau kesukaran kejiwaan. Masalah atau kesukaran

kejiwaan misalnya gangguan emosional, rasa tidak senang, gangguan-

gangguan dalam proses berpikir berpengaruh pada minat belajar siswa.

2) Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah

a) Cara menyampaikan pelajaran. Dalam proses belajarmengajar

penyampaian pelajaran oleh guru sangat menentukan minat belajar siswa.

Apabila guru menguasai materi tetapi kurang pandai dalam menerapkan

metode belajar yang tepat mempengarhi minat belajar siswa.

b) Adanya konflik pribadi antara guru dengan siswa, adanya konflik pribadi

antara guru dengan siswa ini mengurangi minat pada mata pelajaran tetapi

dengan adanya konflik tersebut menyebabkan minat siswa berkurang lebih

jauh lagi kemungkinan bisa hilang.

c) Suasana lingkungan sekolah. Suasana lingkungan sekolah sangat

berpengaruh terhadap minat belajar siswa, suasana lingkungan disini

termasuk iklim di sekolah, iklim belajar suasana tempat dan fasilitas yang

semuanya menimbulkan seseorang betah dan tertuju perhatiannya kepada

kegiatan belajar mengajar.

3) Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat

a) Masalah broken home. Masalah yang terjadi dari pihak orang tua dan

lingkungan keluarga mempengaruhi minat belajar siswa.


19

b) Perhatian utama siswa dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan di luar

sekolah. Pada saat ini di luar sekolah banyak sekali hal-hal yang dapat

menarik minat siswa yang dapat mengurangi minat siswa terhadapbelajar

seperti kegiatan olah raga dan bekerja. (Munarsih, 2020)

Berdasarkan faktor-faktor yang mempegaruhi minat belajar siswa maka

dapat disimpulkan bahwa jika tidak mempuyai tujuan yang tidak jelas maka

tujuan belajar siswa cenderung menaruh minat terhadap belajar. Adanya konflik

pribadi dan siswa juga berpengaruh mengurangi minat pada mata pelajaran tetapi

dengan adanya konflik tersebut menyebabkan minat siswa berkurang lebih jauh

lagi kemungkinan bisa hilang. Serta suasana lingkungan sekolah sangat

berpengaruh terhadap minat belajar siswa, suasana lingungan dsini termaksud

iklim disekolah, iklim belajar suasana tempat dan fasilitas yang semuanya

menimbulkan seseorang betah dan tertujuh perhatiannya kepada kegiatan belajar

mengajar.

2.3.3 Ciri-Ciri Minat Belajar Pada Siswa

Siswa yang berminat dalam belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut

(Munarsih, 2020).

1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengingat

sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus. Siswa yang memiliki minat yang

tinggi terhadap pelajaran yang disenanginya siswa memperhatikan pelajaran

itu secara terus menerus tidak mudah terpengaruh.

2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminati yaitu siswa yang

memiliki minat belajar yang tinggi akan belajar dengan senang, perasaan
20

bahagia, tidak ada perasaan yang membuatnya tertekan sehingga siswa akan

mudah untuk memahami materi yang telah diajarkan.

3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.

Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi setelah memperoleh hasil dari

yang telah diusahakannya maka siswa merasa puas dan bangga terhadap jerih

payahnya dalam memperoleh nilai belajar, seperti saat menerima raport ia

akan puas, menemukan referensi materi pelajaran yang sulit akan bangga, dan

merasa puas memecahkan masalah yang membuatnya tertarik seperti

mengerjakan soal matematika, fisika, kimia dan lain-lain yang membuatnya

menantang.

4) Lebih menyukai suatu hal dari pada yang lainnya. Siswa yang memiliki minat

belajar yang tinggi siswa mengabaikan aktifitas atau kegiatan yang tidak

berhubungan dengan minatnya contoh: Siswa mengabaikan ajakan teman

untuk pergi bermain bola, basket, pergi ke perpustakaan dan lain-lain ketika

sedang mempelajari pelajaran yang disukainya.

5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktifitas atau kegiatan. Siswa yang

berminat belajar yang tinggi maka siswa mengikuti berbagai aktifitas yang

berhubungan dengan materi pelajaran yang mereka sukai seperti ikut karya

ilmiah, studi kampus, belajar kelompok dan membuat karya yang sesuai

dengan pelajaran yang diminatinya. (Munarsih, 2020)

Berdasarkan uraian ciri-ciri minat belajar pada siswa dapat disimpulkan

bahwa siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi setelah memperoleh hasil

dari yang telah diusahakannya maka siswa merasa puas dan bangga. Siswa yang
21

berminat belajar yang tinggi maka siswa mengikuti berbagai aktifitas yang

berhubungan dengan materi pelajaran yang mereka sukai seperti ikut karya ilmiah,

studi sekolah, belajar kelompok dan membuat karya yang sesuai dengan pelajaran

yang disukainya.

2.3.4 Cara Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Faktor-faktor yang membuat siswa berminat belajar yaitu: Cara mengajar

guru, karakter guru, suasana kelas tenang dan nyaman, dan fasilitas belajar yang

digunakan. Untuk meningkatkan minat belajar siswa, upaya yang harus dilakukan

oleh guru yaitu:

1) Faktor cara mengajar guru, yaitu peran yang harus dimiliki dalam hal cara

mengajar guru yaitu guru sebagai demonstrator dan guru sebagai evaluator.

Adapun langkah-langkah meningkatkan minat belajar siswa sesuai dengan

peran tersebut adalah:

a) Menarik perhatian siswa, perhatian siswa muncul karena didorong oleh rasa

ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat dirangsang melalui hal-hal yang baru.

b) Membuat tujuan yang jelas.

c) Mengakhiri pelajaran dengan berkesan, agar materi pelajaran yang telah

disampaikan teringat terus serta siswa mempelajarinya, guru harus mengakhiri

pelajaran dengan berkesan.

2) Faktor karakter guru, yaitu karakter guru yang dapat membangkitkan minat

belajar siswa yaitu sabar, memiliki 3 S (senyum, sapa, santun), menghargai

kekurangan siswa, adil, baik, disiplin, tidak menakuti atau mengancam siswa,

dan memiliki semangat.


22

3) Faktor suasana kelas yang nyaman dan tenang, yaitu lingkungan kelas yang

tenang dan nyaman sangat merangsang siswa untuk melakukan

kegiatankegiatan yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Karena itu

guru harus mengelolah kelas dengan baik.

4) Faktor fasilitas belajar, yaitu belajar yang efektif harus dimulai dengan

pengalaman langsung dan menuju ke pengalaman yang lebih abstrak. Belajar

lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran dari pada siswa

belajar tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Fasilitas belajar misalnya

menggunakan kaset, televisi, papan tulis, OHP, dan projektor. (Munarsih,

2020)

Usaha yang dapat dilakukan untuk membina minat anak agar menjadi lebih

produktif dan efektif antara lain sebagai berikut (Munarsih, 2020).

a) Memperkaya ide atau gagasan

b) Memberikan hadiah yang merangsang

c) Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif

d) Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara sehat

e) Mengembangkan fantasi

f) Melatih sikap positif

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

multimedia interaktif diharapkan siswa dapat memahami materi yang diajarkan

serta guru juga memudahkan dalam proses belajar yang sedang berlangsung

materi meningkatkan minat belajar terhadap siswa dengan dibantu alat pengajaran

seperti komputer, proyektor (power point).


23
24

2.4 Penelitian Relavan

Berdasarkan penelitian relavan bahwa telah ada beberapa penelitian

sebelumnya yang mengangkat tema yang menyerupai tentang isi dalam penelitian

ini. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1) Abidin (2011) “Efektivitas Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif

Terhadap Minat Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas V Pada Mata

Pelajaran Bahasa Inggris”. Penelitian ini ada perbedaan minat belajar pada

siswa yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan. Pembelajaran

dengan menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar

merupakan hal yang baik untuk meningkatkan minat belajar siswa, malah satu

metode belajar yang relatif baru ialah pembelajaran dengan multimedia

interaktif. Karena metode ini merupakan hasil kemajuan dari teknologi yang

memudahkan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Metode pembelajaran

dengan multimedia interaktif efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa

sehingga dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam pembelajaran.

2) Paseleng & Afriyani (2015) “Pengimplementasian Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah

Dasar”. Media pembelajaran yang dibuat interaktif berbasis multimedia dapat

meningkatkan minat belajar siswa dalam mempelajari operasi perkalian dan

pembagian pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar karena

memberikan pengalaman bermakna melalui tampilan menarik dan kegiatan

menyenangkan melalui permainan (game).


25

3) Wahdah Refia Rafianti (2015) “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam Siswa SD Negeri Pekauman 1 Kota Banjarmasin Melalui

Model Multimedia Pembelajaran interaktif”. Pembelajaran dengan

menggunakan multimedia interaktif bagi siswa sangat menarik dan

menyenangkan, karena dikemas dalam tampilan yang memudahkan siswa

untuk menguasai materi. Hal ini berarti penggunaan multimedia interaktif

pada pembelajaran IPA sangat efektif karena dapat meningkatkan motivasi

dan minat belajar siswa.

4) Munarsih (2020) “Pemanfaatan Multimedia Interaktif Dalam Meningkatkan

Minat Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Tematik Di Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi” pada Pemanfaatan Multimedia Interaktif

dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran Tematik

di Madrasah Ibtidayah Nurul Ittihad Kota Jambi. Penelitian ini memfokuskan

pada proses pembelajaran Tematik dengan menggunakan media pembelajaran

Multimedia Interaktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

tindakan kelas. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi,

angket (kuisioner) dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis

deskriptif.

5) Rafita (2016) “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif

Berbasis Autoplay Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Sejarah di SMK Negeri 4 Malang” penggunaan media pembelajaran

multimedia interaktif berbasis autoplay berhasil menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa kelas X sehingga siswa cepat


26

memahami sejarah melalui cerita sejarah dan di dalam pelakasanaannya siswa

mejadi lebih bersemangat, perhatian, dan aktif dalam belajar sejarah.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan terdahulu, terdapat perbedaan

dengan penelitian yang saya lakukan. Skripsi Abidin (2011) “Efektivitas

Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Terhadap Minat Belajar Siswa

Madrasah Ibtidaiyah Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris”. Perbedaannya

dari penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah penelitian lebih

memfokuskan pada efektivnya penggunaan multimedia interaktif terhadap minat

belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Sedangkan penelitian

yang saya teliti lebih memfokuskan pada penggunaan multimedia interaktif dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran geografi.

Jurnal Paseleng & Afriyani (2015) “Pengimplementasian Media

Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Matematika di

Sekolah Dasar”. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang saya

lakukan adalah penelitian ini memfokuskan pada pengimplementasian media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran Matematika di

sekolah dasar. Sedangkan penelitian yang saya teliti lebih memfokuskan pada

penggunaan multimedia interaktif dalam meningkatkan minat belajar siswa pada

pembelajaran geografi.

Jurnal Wahdah Refia Rafianti (2015) “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Ilmu Pengetahuan Alam Siswa SD Negeri Pekauman 1 Kota Banjarmasin Melalui

Model Multimedia Pembelajaran interaktif”. Perbedaan dari penelitian ini dengan

penelitian yang saya lakukan adalah penelitian ini memfokuskan pada upaya yang
27

dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan penelitian

yang saya teliti lebih memfokuskan pada penggunaan multimedia interaktif dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada pemelajara geografi.

Jurnal Munarsih (2020) “Pemanfaatan Multimedia Interaktif Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Tematik Di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi”. Perbedaan dari penelitian ini

dengan penelitian yang saya lakukan adalah penelitian ini memfokukan pada

pemanfaatan proses pembelajaran Tematik dengan menggunakan media

pembelajaran Multimedia Interaktif. Sedangkan penelitian yang saya teliti lebih

memfokuskan pada penggunaan multimedia interaktif dalam meningkatkan minat

belajar siswa pada pemelajara geografi.

Rafita (2016) “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif

Berbasis Autoplay Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Sejarah di SMK Negeri 4 Malang”. Perbedaan dari penelitian ini dengan

penelitian yang saya lakukukan penelitian ini memfoskukan penggunaan media

pembelajaran multimedia interaktif berbasis autoplay yang dapat berhasil

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Sedangkan

penelitian yang saya teliti lebih memfokuskan pada penggunaan multimedia

interaktif dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pemelajara geografi.


28

Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No Nama Peneliti\Tahun Judul Perbedaan

.
1. Abidin (2011) Efektivitas Pembelajaran Dengan Multimedia Penelitian lebih memfokuskan pada efektifnya
Interaktif Terhadap Minat Belajar Siswa Madrasah penggunaan multimedia interaktif terhadap minat
Ibtidaiyah Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa
Inggris. Inggris.
2. Paseleng & Afriyani (2015) Pengimplementasian Media Pembelajaran Berbasis Penelitian ini memfokuskan pada pengimplementasian
Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran media pembelajaran berbasis multimedia interaktif
Matematika di Sekolah Dasar. pada mata pelajaran Matematika di sekolah dasar.
3. Wahdah Refia Rafianti (2015) Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Penelitian ini memfokuskan pada upaya yang
Pengetahuan Alam Siswa SD Negeri Pekauman 1 dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar
Kota Banjarmasin Melalui Model Multimedia siswa.
Pembelajaraninteraktif
4. Munarsih (2020) Pemanfaatan Multimedia Interaktif Dalam Penelitian ini memfokukan pada pemanfaatan proses
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V Pada pembelajaran Tematik dengan menggunakan media
Pembelajaran Tematik Di Madrasah Ibtidaiyah pembelajaran Multimedia Interaktif.
Nurul Ittihad Kota Jambi
5. Rafita (2016) Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Penelitian ini memfoskukan penggunaan media
Interaktif Berbasis Autoplay Untuk Meningkatkan pembelajaran multimedia interaktif berbasis autoplay
29

Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah yang dapat berhasil menciptakan suasana
di SMK Negeri 4 Malang pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
30

2.5 Kerangka Berpikir

Kegiatan belajar mengajar yang baik haruslah di mulai dari keinginan para

siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diadakan maupun

ketertarikannya materi yang disampaikannya dan hal ini berhubungan dengan

minat. Peranan minat dalam belajar itu sendiri yaitu sebagai motivating force

yakni sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar (Usman dkk, 2011).

Minat juga memiliki andil yang besar dalam keberhasilan prestasi siswa di

sekolah. Bukan hanya dalam bidang-bidang pelajaran tertentu saja minat ini di

butuhkan, melainkan untuk semua bidang mata pelajaran. Untuk memberikan

minat yang tinggi terhadap siswa di sekolah diketahui guru dapat menggunakan

berbagai media pembelajaran. Salah satunya adalah multimedia interaktif yang

dapat meningkatkan minat yang ada dalam diri siswa, berupa hasrat dan dorongan

untuk belajar. Sebagimana mestinya hasrat dan dorongan belajar siswa timbul jika

media pembelajaran yang digunakan menyenangkan dan juga membuat adanya

rasa ketertarikan siswa terhadap materi yang di ajarkannya (Kusumadewi, 2011).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang

memiliki minat dalam suatu pelajaran, maka sudah pasti ia akan memberikan

perhatian yang penuh terhadap pelajaran tersebut, perasaan senang, perasaan

tertarik, giat belajar, mengerjakan tugas dan menaati peraturan pada proses

pelajaran tersebut agar belajar berjalan dengan baik dan tidak terganggu dengan

apapun yang dapat merusak proses belajar.


31

Penggunakan multimedia interaktif didalam proses belajar diharapkan dapat

meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran geografi dengan menggunakan

metode penelitian tindakan kelas memberikan kejelasan mengenai tindakan yang

dapat dilakukan.

Pembelajaran
Siswa : minat
Kondisi awal menonton
belajar siswa
belum
rendah dalam
menggunakan
pembelajaran
media

Siklus 1 :
Penerapan pembelajaran
Menggunakan dengan menggunakan
Tindakan inovasi media saat multimedia interaktif secara
pembelajaran konseptual, implementasi, dan
assessment siswa

Siklus 2 :

Pengguanan multimedia Penerapan multimedia


interaktif dapat interaktif secara
Kondisi konseptual,
meningkatkan minat
akhir belajar siswa dalam implementasi, dan
pembelajaran assessment siswa

2.1 Gambar diagram alir penelitian


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan

kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam kelas. Melalui refleksi

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakann yang dilakukan

memiliki tujuan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik (Sugiyono,

2016:2).

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan

terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersamaan (Suyadi, 2014).

Berdasarkan uraian pendapat diatas mengenai Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) sehingga dapat disimpulkan bahwa, Penelitian Tindakan Kelas adalah

suatu kegiatan tindakan yang dilakukan oleh guru yang memiliki tujuan untuk

memperbaiki proses dan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022

dikelas XI IPS di SMA Negeri 2 Mawasangka Tengah.

2. Tempat Penelitian
32

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Mawasangka Tengah.

Kecamatan Mawasanga Tengah, Kabupaten Buton Tengah


(Gamabar 3.1 Peta Lokasi Penelitian)

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS di SMA Negeri 2

Mawasangka Tengah yang terdaftar pada semester genap tahun Ajaran

2021/2022, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sebaran Subjek Penelitian Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah


Laki-laki 10
Perempuan 10
Jumlah total 20
Sumber: data dari wakasek SMA 2 Mawasangka Tengah
33

3.4 Desain Penelitian

Model yang digunakan pada desain penelitian ini adalah model yang terdiri

dari empat komponen yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan

Refleksi.

Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas

Tindakan

Perencanaan
SIKLUS 1 Pengamatan

Refleksi

Tindakan
Tindakan

Perencanaan SIKLUS 2 Pengamatan

Refleksi

(Gambar 3.2 Desain penelitian dari Supardi dkk, 2012)


34

3.4.1 Siklus I

1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai

berikut :

a. Menyusun rencana yang meliputi keseluruhan aspek terkait yang

dilakukan persiklus.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi

Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia

c. Mempersiapkan perangkat yang akan digunakan untuk pengamatan

(Observasi), adapun instrumen yang disiapkan adalah:

1) Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana situasi dalam

membawakan pembelajaran

2) Membuat lembar observasi siswa untuk melihat bagaimana situasi

respon siswa terhadap pembelajaran geografi dengan menggunakan

multimedia.

d. Mempersiapkan alat evaluasi pembelajaran geografi

2. Tindakan

Pelaksanaan pada siklus I peneliti bertindak sebagai pengajar pada

kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas XI IPS yang mengacu pada

RPP dengan (2 x 45 menit) dalam satu kali tatap muka. Pokok bahasan pada

pelaksanaan pembelajaran siklus I adalah sebaran flora da fauna di Indonesia

dan di Dunia.
35

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan tindakan siklus I

ini adalah :

a. Pendahuluan

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bedoa

bersama

2) Guru megkondisikan siswa sebelum memulai pelajaran

3) Guru mengabsen dan menanyakan kabar siswa

4) Guru memberikan apresiasi berupa motivasi

5) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah proses

pembelajaran

b. Kegiatan inti

1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati materi dan

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

2) Memberikan pertanyaan kepada siswa sesuai materi

3) Memberi penguatan dan kesimpulan

4) Memberikan angket yang terdapat tanggapan siswa mengenai

pembelajaran geografi dengan menggunakan multimedia interaktif.

c. Penutup

1) Membuat rangkuman/simpulan pelajaran

2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4) Mempersiapkan diri untuk materi yang akan datang


36

3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pengamatan pada pembelajaran

yang berlangsung untuk memperoleh data minat belajar siswa, maupun

pengamatan aktifvitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi (Reflecting)
Pada Tahapan refleksi ini peneliti mengemukakan kembali yang sudah

dilakukan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksanaan

sudah selesai melakukan tindakan, tahap ini menguraikan tentang prosedur

analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak

tindakan pembaikan yang dilakukan, serta rencana tindakan pada siklus

berikutnya. Pelaksanaan siklus ini berlanjut, jika hasil belum maksimal sesuai

dengan tujuan penelitian dan tujuan pembelajaran yang dicapai.

3.4.2 Siklus II

1. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada

siklus satu. Perencanaan pembelajaran siklus dua masih sama dengan siklus

satu hanya saja guru lebih dimaksimalkan dalam memotivasi dan

membimbing siswa.

2. Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran multimedia interaktif dan

berdasarkan rencana pembelajaran hasil siklus satu. Disetiap awal

pembelajaran disampaikan indikator pembelajaran agar siswa mengetahui

sasaran yang dicapai dalam proses pembelajaran.


37

3. Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati serta mendokumentasikan

kejadian-kejadian di dalam kelas yang muncul akibat dari tindakan yang sudah

dilakukan. Pengamatan dilakukan terhadap perilaku peserta didik dalam

kegiatan belajar mengajar dan juga kesesuaian guru saat membawakan materi.

4. Refleksi

Tahap ini peneliti melakukan analisis data dengan melakukan kategorisasi

dan menyimpulkan data yang telah terkumpul berupa hasil tes, Hasil observasi

aktivitas guru. Dalam tahapan refleksi peneliti melakukan refleksi terhadap

pelaksanaan siklus dua dan pada siklus dua minat belajar siswa diharapkan

benar-benar harus meningkat setelah melakukan siklus satu.

Pelaksanaan siklus ini berlanjut, jika hasil belum maksimal sesuai dengan

tujuan penelitian dan tujuan pembelajaran yang di capai.

3.5 Sumber data

Sumber data yang dibutuhkan yaitu berasal dari narasumber, dokumen dan

proses belajar mengajar dikelas. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini yaitu

berupa data minat belajar siswa yang diperoleh dari angket minat belajar siswa.

Sumber data yang dikumpulkan dari penelitian ini meliputi:

1. Informasi atau narasumber yaitu siswa di SMA Negeri 2 Mawasangka Tengah

kelas XI IPS, tempat dan peristiwa kegiatan belajar mengajar diadakan dalam

kelas pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia

interaktif.
38

2. Pengisian angket atau kuisioner untuk mengetahui jawaban siswa tentang

minat belajar dalam penggunakan multimedia interaktif.

3. Lembar kerja siswa yang dipergunakan dalam menunjang minat belajar siswa.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang diterapkan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Observasi

Observasi pada penelitian ini digunakan untuk menggali data melalui

pengamatan terhadap keterlaksanaan penerapan pembelajaran dengan

menggunakan multimedia oleh guru dan minat belajar siswa

2) Angket atau kuisioner

Angket dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur minat belajar

siswa pada pembelajaran dengan menggunakan multimedia yang diisi oleh

siswa.

3) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh dokumen-

dokumen yang digunakan sebagai pendukung data-data hasil penelitian seperti

data gambar berupa foto-foto kegiatan pembelajaran dikelas yang diperlukan

dalam penelitian. Dokumentasi merupakan penelahan terhadap referensi-referensi

yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian dan hal-hal yang


39

berkaitan dengan permasalahan penelitian dikelas XI IPS di SMA Negeri 2 Negeri

Mawasangka Tengah.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih muda dan hasil lebih baik sehingga

mudah diolah menggunakan sesuatu metode. (Arikunto, 2013:192).

Memperoleh data tentang aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar dan peningkatan minat terhadap belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri

2 Mawasangka Tengah melalui multimedia interaktif maka jenis instrumen yang

digunakan yaitu instrumen observasi dan angket.

Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan

aktivitas guru serta siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang berupa

lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.

2) Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang diketahui. (Arikunto, 2013)

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui minat

belajar dengan menggunakan multimedia, peneliti menggunakan angket minat

yang diberikan pada tiap akhir siklus pembelajaran.


40

3.8 Teknik Analisis Data

Penelitian tindakan kelas ini mengandung data kuantitatif dan data kualitatif.

Analisis kualitatif dilakukan untuk data kualitatif yang berupa observasi aktivitas

guru dan siswa serta dokumentasi. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk

data kuantitatif yang berupa angket untuk mengukur minat belajar siswa. Angket

minat belajar setiap siswa dihitung melalui tahapan berikut:

Menghitung nilai angket minat belajar peserta didik disetiap pertemuan.

Rumus yang diterapkan dalam mencari rerata nilai minat belajar diadaptasi dari

(Sudijono, 2017:85)

Σfx
M X=
N

Keterangan :

M X: Mean

Σ fx : Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dari masing-masing

interval, dengan frekuesinya.

N : Number of cases

Tabel 3.2 Kriteria penilaian

Nilai (%) Keterangan

85-100 Sangat Tinggi

65-84 Tinggi

55-64 Cukup Tinggi

0-54 Rendah
DAFTAR PUSTAKA

Ali, I. T. (2011). Analisis Hubungan Implementasi Multimedia pada Learning


Management System terhadap Kemampuan Mahasiswa dalam Penguasaan
Materi Pembelajaran. Jurnal Sains Dan Teknologi, 10(1), 1–7.
http://jst.eng.unri.ac.id/index.php/jst/article/view/96

Arif Rahman Hakim, Husen Windayana, (2013). Jurnal tentang Pengaruh


Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sd

De Donno, G., & Cardarelli, E. (2017). VEMI: A flexible interface for 3D


tomographic inversion of time-and frequency-domain electrical data in
EIDORS. Near Surface Geophysics, 15(1), 43–58.
https://doi.org/10.3997/1873-0604.2016037

Deasy, Arisanty. Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Geografi Dalam


Proses Pembelajaran Dengan Minat Belajar Siswa Kelas X Sma Korpri
Banjarmasin. Jpg (Jurnal Pendidikan Geografi), 2020, 2.1: 13-28.

Ekasari, Ria Rizki, Gunawan Gunawan, and Hairunnisyah Sahidu. "Pengaruh


Model pembelajaran langsung berbantuan media laboratorium terhadap
kreatifitas fisika siswa SMA." Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi 2.3
(2017): 106-110.

Geografi, J., Sosial, F. I., & Semarang, U. N. (2016). Kelayakan Penggunaan


Media Pembelajaran Geografi Berbasis Multimedia Interaktif Siswa Kelas X.
Edu Geography, 4(2).

Hanim, F., Sumarmi, & Amirudin, A. (2016). Pengaruh Penggunaan Multimedia


Pembelajaran Interaktif. Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1, 752–757.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6246/ 2669

Husein, Sadam, Lovy Herayanti, and Gunawan Gunawan. "Pengaruh penggunaan


multimedia interaktif terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir
kritis siswa pada materi suhu dan kalor." Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi 1.3 (2017): 221-225.

Istiqlal, A. (2018). Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar dan


mengajar mahasiswa di perguruan tinggi. Jurnal Kepemimpinan dan
Pengurusan Sekolah, 3(2), 139-144.

Mila C.Paseleng & Rizki Arfiyani, (2015). Jurnal tentang Pengimplementasian


Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran
Matematika Di Sekolah Dasar
42

Munarsih. (2020). Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhi. Jakarta :


Rineka Cipta

Munarsih,(2020). Skripsi tentang, Pemanfaatan Multimedia Interaktif Dalam


Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Tematik Di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. 2020. Thesis. Uin Sulthan
Thaha Syaifuddin Jambi.

Rangga Sanjaya, (2016). Jurnal tentang Multimedia Interaktif Pelatihan Service


Excellent Menggunakan Pendekatan Story Based Learning

Rorita, M., Ulfa, S., & Wedi, A. (2018). Pengembangan Multimedia Interaktif
Berbasis Mobile Learning Pokok Bahasan Perkembangan Teori Atom Mata
Pelajaran Kimia Kelas X Sma Panjura Malang. JINOTEP (Jurnal Inovasi
Dan Teknologi Pembelajaran) Kajian Dan Riset Dalam Teknologi
aPembelajaran, 4(2), 70–75. https://doi.org/10.17977/um031v4i22018p070

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta

Supardi, A. (n.d.). Inovasi dalam pemenuhan kebutuhan bahan ajar suplemen


diharapkan mampu mengurangi rendahnya minat baca. Penggunaan
Multimedia Interaktif Sebagai Bahan Ajar Suplemen Dalam Peningkatan
Minat Belajar, 161–167.

Surjono, S., & Lingin, L. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif


Pada Mata Pelajaran Geografi. Jurnal Teknologi Pendidikan (JTP), 5(1), 15–
28. https://doi.org/10.24114/jtp.v5i1.487

Yoto, Z., & Wiyono, K. (2015). Pengembangan multimedia interaktif


pembelajaran teori kinetik gas berbantuan Lectora Inspire untuk Siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika,
2(2), 211-219.

Anda mungkin juga menyukai