Anda di halaman 1dari 1

Upaya penegakan HAM di era sekraang belum maksmial, dimana hukum ditentukan

kerumunan massa yang dapat memecahbelahkan HAM, seperti keanarkisan, penyebaran hoax,
dan lain-lain. Pada tahun 1965 banyak sekali HAM yang dilanggar seperti pengabilan hak
tempat tinggal serta hak berperndapat yang di renggut. Indonesia adalah negara demokrasi
yang seharusnya menjunjung tinggi nilai HAM. Demokrasi menjadi jembatan yang dapat
menjembatani hak seluruh warga negara. Namun pada pelaksanaannya masih banyak terjadi
pertetntangan. Bahkan banyak warga negara yang tidak percaya sepenuhnya dengan
pemerintah karena banyak sekali hak-hak yang dilanggar oleh pemerintah.
Tantangan terbesar terhadap demokrasi Pancasila yang paling besar adalah antara
kombinasi internal dan eksternal. Secara internal, identitas keagamaan sering menjadi
problema karena Indonesia memiliki agama yang beragam. Hal tersebut dapat merusak
harmoni, ketertiban dan ketaatan terhadap aturan negara. Hal ini juga diperburuk oleh
politisasi identitas agama yang dikapitalisasi untuk mendapat keuntungan politik misalnya
dalam pemilu maupun pilkada. Situasi ini akan membuat strutur masyarakat sosial akan
terpecah belah. Secara eksternal, hidup kita mengalami globalisasi dan pengaruh dari luar
negeri. Selain itu ada juga konflik di negara lain yang mempengaruhi Indonesia.
Elemen negara yaitu pemerintah dan warga negara harus bekerja sama untuk
menghadapi tantangan HAM tersebut. Namun, kesiapan negara belum optimal. Warga negara
harus diberikan kapasitas secara simultan (pendekatan pendidikan, kebudayan, ekonomi, dan
politik).
Kemampuan untuk mengidentifikasi tantangan HAM penting dalam pencegahan
dampak negatif/mitigasi. Sebagai masyarakat kemampuan tersebut harus dimiliki oleh warga
negara. Hal tersebut merupakan kewajiban warga negara (demos) untuk memahaminya.
Dimana mereka harus memiliki pengetahuan watak dan keterampilan kekeluargaan.
Setelah megenali tantangan HAM, kita harus tau dampak dan cara menanganinya. Kita
harus paham bahwa Indonesia adalah negara Bhineka Tunggal Ika dimana semua warga negara
apapun itu latar belakanganya harus bersatupadu. Lintas antar kelompok (misalnya antar
agama) juga penting agar setiap warga negara mengerti mengenai kelompok lain sehingga tidak
terjadi ketidaksalahpahaman. Hal ini akan menguatkan masyarakat dalam menghadapi
tantangan baik secara internal maupun eksternal.
Pendidikan mengenai Pancasila belum memadai di Indonesia. perlu pelembagaan
pendidikan Pancasila yang lebih terprogram baik dilingkungan pendidikan maupun didalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai