Conclusion
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu kesimpulan utama dari penelitian ini
adalah KM telah ditemukan sebagai mekanisme yang signifikan untuk meningkatkan inovasi
dan kinerja perusahaan. Secara khusus, perusahaan mengetahui bahwa dengan strategi KM
yang jelas, mereka dapat menjadi lebih inovatif, mencapai hasil keuangan yang lebih baik,
meningkatkan proses, dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia.
Hasil dari penelitian ini dilakukan untuk mencerahkan hubungan antara OC, KM dan OI yang
dimediasi oleh OL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan
positif antara OC dan OI. Selain itu, hasil tersebut menegaskan hubungan yang signifikan
dan positif antara KM dan OI. Lebih lanjut, hasil penelitian mengungkapkan bahwa KM
tidak memiliki peran mediator dalam hubungan antara OC dan OI.
Conclusion
Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa karena kemampuan untuk belajar tidak secara alami
dan mudah terjadi dalam organisasi, sangat penting bagi organisasi untuk memastikan bahwa
sumber daya dialokasikan dan upaya dilakukan untuk menanamkan pembelajaran dalam
organisasi. Oleh karena itu, sangat penting bahwa public institutions of higher education
(PIHE), yang sejajar dengan organisasi lain, menjadi learning organization untuk
memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.
Conclusion
Dalam penelitian ini, para peneliti berhipotesis bahwa inovasi organisasi mempengaruhi
kinerja organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
organisasional terhadap inovasi organisasi dan kinerja organisasi. Hipotesis yang diantisipasi
diuji menggunakan SEM. Koefisien jalur H1, H2 dan H3 secara statistik cukup besar dalam
perhitungan. “Penelitian ini menyimpulkan bahwa learning organizational berdampak positif
pada organizational innovation (H1)”.
Sebuah organisasi yang mengabdikan diri pada upaya pembelajaran karena sangat ingin
mewujudkan lingkungannya, yang terdiri dari teknologi, pesaing, dan pelanggan yang terus
muncul. Inovasi organisasi juga menyerap aspirasi untuk mengasumsikan pemikiran-
pemikiran baru. Dengan cara ini, suasana belajar yang positif menjadi penting bagi UKM
yang berusaha menemukan kinerja yang lebih baik dari para pesaingnya melalui proses
inovasi yang berbeda.
Conclusion
Dalam penelitian ini, hasil empiris penelitian ini menunjukkan bahwa OC di perguruan tinggi
negeri dan swasta di Damaskus berpengaruh signifikan terhadap OL, hal ini berarti
pentingnya lingkungan kerja yang baik (budaya organisasi) menjadi pendorong pembelajaran
berorganisasi. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dibahas di atas,
bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap OL berbeda-beda sesuai dengan jenis budaya
organisasi.
Berdasarkan hasil kami, jenis budaya organisasi yang mendorong OL adalah adhokrasi,
sedangkan budaya hierarki dikaitkan secara negatif dengan OL. Hasil menarik lainnya dari
penelitian ini adalah terkait budaya marga dan pasar. Dalam kasus budaya marga, diharapkan
memiliki efek positif pada OL karena orientasi fleksibilitas (versus stabilitas dan kontrol)
tetapi hasilnya tidak signifikan untuk budaya ini.