“ N ”
BBL FISIOLOGIS CUKUP BULAN USIA 21 JAM
DI PKM SEMEN KECAMATAN SEMEN
KABUPATEN KEDIRI
OLEH
NIM.30718017
FAKULTAS KESEHATAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL KASUS
12 MARET 2021
MAHASISWA
NIM. 30718017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan diluar rahim terjadi segera setelah kelahiran. Pada waktu kelahiran,
sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karena perubahan
dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat
suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga
membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi
dengan berhasil. Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Rahardjo
dan Marmi, 2015).
Kemampuan adaptasi pada bayi baru lahir meliputi adaptasi dalam sikulasi
kardiopulmunal dan penyesuaian fisiologis lain untuk menggantikan fungsi plasentadan
mempertahankan homeostatis. Kelahiran juga merupakan permulaan awal hubungan orang
tua/bayi dan, setelah ibu dan bayi dipastikan sehat, privasi orang tua untuk berbicara,
menyentuh, dan berkumpul berdua saja dengan bayinya merupakan hal penting (Fraser dan
Cooper, 2012). Penelitian menunjukkan bahwa 50% kematian bayi terjadi dalam periode
neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupankurang baiknya penanganan bayi baru lahir
yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur
hidup,bahkan kematian. Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan
dalam penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai organisme yang harus menyesuaikan
diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode
neonatal merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan
bayi (Indrayani, 2013).
Berbagai upaya yang aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi penyebab
utama kematian bayi baru lahir (BBL) adalah pelayanan antenatal yang berkualitas asuhan
persalinan normal atau dasar pelayanan kesehatan neonatal oleh tenaga professional (Depkes
RI, 2013). Selain itu, dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United
Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) dan WHO merekomendasikan
sebaiknyaanak disusui hanyaair susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan (Survei
Demografi dan kesehatan Indonesia, 2012)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
kebidanan dan agar mahasiswa dapat secara nyata dalam memberikan asuhan kebidanan
antenatal care dengan pendekatan 7 langkah varney.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian bayi baru lahir fisiologis pada bayi Ny. “ N ” usia 21 jam.
b. Menyusun diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas bayi baru lahir fisiologis pada
bayi Ny. “ N ” usia 21 jam.
c. Merencanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis pada bayi Ny. “ N ” usia
21 jam.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis pada bayi Ny. “ N ” usia
21 jam.
e. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan bayi baru normal fisiologis yang telah
dilakukan pada bayi Ny. “ N ” usia 21 jam
f. Mendokumentasikan asuhan kebidanan bayi baru lahir normal yang telah dilakukan
pada bayi Ny. “ N ” usia 21 jam
TINJAUAN PUSTAKA
3. Adaptasi Fisiologis
Adaptasi fisiologi pada neonatus perlu diketahui dengan lebih baik oleh tenaga
kesehatan.Saat lahir, bayi harus beradaptasi dengan keadaan yang sangat bergantung
sampai menjadi mandiri.Banyak perubahan yang dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan rahim ke lingkungan luar rahim.Kemampuan adaptasi fisiologi bayi
baru lahir disebut juga homeostasis. Homeostasis neonatus ditentukan oleh
keseimbangan antara maturitas dan status gizi (Tando, 2016). Adaptasi di luar uterus
yang terjadi secara cepat yaitu :
a. Adaptasi sistem pernapasan
Sistem pernapasan adalah sistem yang paling tertentang ketika terjadi perubahan
dari lingkungan di dalam uteri maupun di luar uteri.
b. Adaptasi sistem sirkulasi
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat diklem.Tindakan ini
meniadakan suplai oksigen plasenta dan menyebabkan terjadinya reaksi dalam paru
sebagai respons terhadap tarikan napas pertama.
c. Adaptasi suhu
Neonatus memiliki kecenderungan cepat stress karena perubahan lingkungan dan
bayi harus beradaptasi dengan suhu lingkungan yang cenderung dingin di luar
(Tando, 2016).
4. Kebutuhan Neonatus
Kebutuhan neonatus menurut Wahyuni (2011) dibagi menjadi beberapa hal,yakni :
a. Kebutuhan Nutrisi
ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.ASI diketahui mengandung zat gizi
yang paling banyak sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Menyusui secara dini antara lain, bayi harus disusui sesegera
mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan dilanjutkan selama 6
bulan pertama kehidupan, colostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang karena
untuk menambah kekebalan tubuh bayi,dan bayi harus disusui kapan saja ia mau (on
demand), siang atau malam yang akan merangsang payudara memproduksi ASI
secara adekuat.
b. Kebutuhan Eliminasi
Bayi BAK sebanyak minimal 6 kali sehari.Semakin banyak cairan yang masuk
maka semakin sering bayi miksi. Defekasi pertama berwarna hijau kehitaman.Pada
hari ke 3–5 kotoran berubah warna menjadi kuning kecokelatan. 4–6 hari kotoran
bayi yang biasanya minum susu biasanya cair. Bayi yang mendapat ASI kotorannya
kuning dan agak cair dan berbiji. Bayi yang minum susu botol, kotorannya cokelat
muda, lebih padat dan berbau.
c. Kebutuhan Istirahat
Dalam dua minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur, Neonatus
sampai usia 3 bulan rata–rata tidur sekitar 16 jam sehari. Sediakan selimut dan
ruangan yang hangat pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah
total tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi
5. Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
a. BBL/Neonatus tidak mau menyusu
b. Bergerak hanya jika dirangsang
c. Frekuensi napas < 30 kali permenit/ > 60 kali permenit
d. Suhu tubuh < 35,30C dan > 37,50C
e. Riwayat kejang
f. Merintih
g. Keluar nanah pada bagian mata
h. Tali pusat kemerahan, berbau busuk dan bengkak
i. Mata cekung dan cubitan kulit perut kembali sangat lambat
j. Kulit kuning atau tinja berwarna pucat
k. Berat badan menurut umur rendah
(Maryunani, 2014).
TINJAUAN KASUS
NIM : 30718017
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
a. Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny. “ N ”
Umur : 0 hari (21 jam)
Agama : Islam
Ruangan : PONED PKM Semen
Tanggal MRS : 12, Maret 2021
Tanggal KRS : 12,Maret 2021
Dx Medis : BBL Fisiologis
Tanggal / Jam Lahir : 12, Maret 2021 / pukul 12.30 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Ibu
Nama : Ny. “ N ”
Umur : 27 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
Alamat Kantor :-
Alamat Rumah : Dsn. Petuk 02/07, Kecamatan Semen,
Kabupaten Kediri
c. Bapak
Nama : Tn.”Y”
Umur : 36 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Penghasilan : 2.000.000
Alamat Kantor :-
Alamat Rumah : Dsn. Petuk 02/07, Kecamatan Semen,
Kabupaten Kediri
2. Anamnesa
Sumber informasi : (V) Keluarga ( ) Lain – lain
Keluhan utama : Tidak ada
Riw. Penyakit sekarang : Tidak ada
Jenis persalinan : Normal
APGAR SCORE : 1 Menit Menangis Kuat (skor 10) 5 Menit skor 10
Berat badan : 3500 Gram
Panjang badan : 48 Cm
Usia kehamilan : 38 – 39 Minggu
Ketuban :
( ) Pecah Dini Jam : Warna :
(V ) Tidak Pecah Dini
( ) Lain – lain
Riwayat kehamilan dan kelahiran :
ANTENATAL :
(V ) Dokter (V) Bidan (V) Puskesmas
( ) Rumah sakit ( ) Lain – lain
Berapa kali :7 x
Tempat kelahiran
( ) Dokter ( ) Bidan (V) Puskesmas
( ) Rumah sakit ( ) Lain – lain
NATAL : Bayi lahir spontan, tgl 12/3/2021 pukul 12.30. Jenis
kelamin perempuan, BB: 3500 Kg, TB:48 cm, menangis kuat, kulit
kemerahan, reflek aktif, denyut jantung 128x/menit
POST NATAL : Reflek bayi normal, TTV normal (TD:90/60 mmHg,
N:122x/mnt, RR: 40x/mnt, S:36,70C) Bayi sudah diberikan salep mata, suntik
Vit.K.
Imunisasi : Hb-0 (8,Maret 2021)
Riwayat kesehatan keluarga (contreng di kolom yang sesuai)
B. DATA SUBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : cukup / baik / lemah
Suhu : suhu axilar 36,7 0C
Nadi : 110x/menit
Pernapasan : 48 x/menit
Berat badan : 3500 gram
Panjang badan : 48 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar lengan : 11 cm
Lingkar perut : Tidak Dikaji
Lingkar dada : 34 cm
b. Kesadaran
( ) Gerak aktif (V) Menangis kuat ( ) Lethargi ( ) Merintih
( ) Coma ( ) Lain – lain
c. Kepala
I. Rambut
Tipis : Ya / Tidak Kering : Ya / Tidak
Kotor : Ya / Tidak Jarang : Ya / Tidak
II. Mata
Konjungtiva anemis : Ya / Tidak
Konjungtiva merah : Ya / Tidak
Sklera icterus : Ya / Tidak
Lain – lain : Ya / Tidak
III. Wajah
Icterus : Ya / Tidak Grimace : Ya / Tidak
Pucat : Ya / Tidak Cyanosis : Ya / Tidak
IV. Telinga
Simetris : Ya / Tidak Radang : Ya / Tidak
Sekret : Ada / Tidak Perdarahan : Ya / Tidak
Tulang rawan : + Lain – lain : Ya / Tidak
V. Hidung
Pernapasan cuping hidung : Ya / Tidak
Lain – lain : Tidak ada
VI. Mulut
Bibir kering : Ya / Tidak Trismus : Ya / Tidak
Lidah kotor : Ya / Tidak Lain – lain : Tidak Ada
VII. Leher
Pembesaran vena : Ada / Tidak
Kaku kuduk : Ada / Tidak
d. Thorak
Gerak nafas : Relaksasi otot dada : Normal / Tidak
Bentuk : (V) Normal chest ( ) Barel chest
Irama nafas : (V) Reguler ( ) Irreguler ( ) Stidor
Payudara : Ronchi : Ada / Tidak Whezing : Ada / Tidak
Jantung : (V) Reguler ( ) Irreguler
( ) Murmur ( ) Irama galop
e. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : Buncit / Tegang / Normal
Acites : Ada / Tidak
Tali pusar : Kering, Belum terputus
Palpasi : Massa : Ada / Tidak
Felacit : Ada / Tidak
Distensi : Ada / Tidak
Pembesaran hepar : Ada / Tidak
Perkusi : ( ) Thyampany ( ) Hypertimpany
( ) Dulnes ( ) Lain – lain
Perkusi : Peristaltik usus 7 x/menit
f. Genetalia
Labia : Oedema : Ya / Tidak
Perdarahan : Ya / Tidak
Labia mayor menutup labia minor / Tidak
Scrotum : Oedema : Ya / Tidak
Sudah turun / Belum
g. Anus
Berlubang / Tidak
Perdarahan : Ya / Tidak
Lain – lain : Tidak Ada
h. Ekstremitas
Atas : Polidactili : Ya / Tidak
Syndactili : Ya / Tidak
Gerak aktif : Ya / Tidak
Fraktur : Ya / Tidak
Bawah : Polidactili : Ya / Tidak
Syndactili : Ya / Tidak
CTEV : Ya / Tidak
Genovalgus : Ya / Tidak
i. Neurologi
YA TIDAK YA TIDAK
Kaku kuduk V Kejang V
Muntah V Panas V
j. Reflek Bayi
Moro reflek : Ya / Tidak
Rooting reflek : Ya / Tidak
Sucking reflek : Ya / Tidak
Babynski reflek : Ya / Tidak
Grappe reflek : Ya / Tidak
Swallowwing reflek : Ya / Tidak
k. Pemeriksaan Penunjang
Laborat : Tidak dilakukan
Foto : Tidak dilakukan
Lain – lain : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA DASAR (08, Maret 2021, Pukul 11.30 WIB)
Lingkar kepala : 32 - 33 cm
V. EVALUASI
(12 Maret 2021/ pukul 13.00)
1. Ibu dan keluarga telah menyetujui dan menanda tangani lembar persetujuan untuk
dilakukan tindakan medis pada bayinya
2. Petugas sudah mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3. Ibu mengatakan mengerti dan paham dengan penjelasan bidan mengenai hasil
pemeriksaan bayinya
4. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan mengenai cara pencegahan
hipotermi pada bayinya dan bersedia melakukan nasihat yang telah diberikan
bidan
5. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan dan bersedia memberikan ASI
eksklusif dan memberikan sesuai kebutuhan bayi (on demand)
6. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan mengenai cara perawatan tali
pusat yang benar dan bersedia melakukan nasihat yang diberikan oleh bidan
7. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan segera
memanggil petugas jika terdapat tanda bahaya yang telah disebutkan.
8. Ibu mengatakan bahwa bayinya telah BAK, yakni pada pukul 12.25 dan BAB
pada pukul 12.50 WIB
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada bayi Ny. “ N ” BBL Fisiologis cukup bulan usia 21 jam, yang
dilakukan pada tanggal 12 Maret 2021 di Puskesmas Semenn telah dilakukan pengkajian (data
subyektif dan data obyektif) sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney melalui
anamnesa langsung pada pasien dan beberapa pemeriksaan.
1. Pengkajian
Pada data obyektif, Pemeriksaan umum didapatkan hasil keadaan umum baik,
kesadaran composmentis, suhu : 36,5°C, nadi : 120 x/m, respirasi : 48 x/m, BB :3500
gram, TB : 48 cm, Lingkar kepala :33 cm, Lingkar lengan: 11 cm, lingkar dada: 34
cm. dan pada pemeriksaan fisik didapatka hasil bahwa semua normal. Pada tahap ini
penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
2. Interpretasi data dasar
Dari data yang diperoleh saat melakukan pengkajian dapat ditegakkan diagnosa
kebidanan yaitu bayi Ny. “ N ” BBL fisiologis cukup bulan usia 21 jam. tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek
3. Identifikasi diagnosa potensial
Dapat diketahui bahwa pada pengkajian data dasar dan interpretasi data dasar
tidak terdapat keluhan yang dialami bayi. Pada tahap ini penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
4. Identifikasi tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien. Dapat diketahui pada kasus bayi Ny.” N ” tidak terdapat
diagnosa potensial, maka tidak diperlukan tindakan segera. Pada tahap ini penulis
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
5. Intervensi
Perencanaan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
6. Implementasi
Pada pelaksanaan didapatkan hasil semua rencana telah disusun sesuai asuhan
kebidanan. dan pada pelaksanaan sudah semua dilakukan sesuai SOP dengan hasil
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara sistematis untuk melihat keefektifan dari asuhan dan tidak
ditemukan kesenjangan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan BBL pada bayi Ny. “ N ” BBL Fisiologis cukup bulan usia 21 jam, yang
telah dilakukan pada hari Jumat, 12 Maret 2021 pukul 11.20 – 12.30 WIB di PKM Semen,
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pengkajian pada bayi Ny. “ N ” BBL Fisiologis cukup bulan usia 21 jam tidak
terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
2. Pelaksanaan analisa keluhan/masalah pada bayi Ny. “ N ” BBL Fisiologis cukup bulan usia
21 jam, tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
3. Pelaksanaan penyusunan diagnosa kebidanan pada bayi Ny. “ N ” BBL Fisiologis cukup
bulan usia 21 jam, tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
4. Pelaksanaan intervensi pada bayi Ny. “ N ” BBL Fisiologis cukup bulan usia 21 jam, tidak
terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
5. Pelaksanaan implementasi pada bayi Ny. “ N ” BBL Fisiologis cukup bulan usia 21 jam,
tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
6. Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada bayi Ny. “ N ” BBL
Fisiologis cukup bulan usia 21 jam, tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan
praktik dan teori.
B. Saran
Diharapkan penulis mampu mengkaji masalah dengan cermat dan membuat intrvensi , evaluasi
sesuai asuhan kebidanan dan kebutuhan dari klien.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, K dan Marmi. 2015. Asuhan Neonatus Bayi, Balita Dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: PustakaPelajar.
Fraser, DM dan Cooper, MA. 2012. Buku Saku Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta :Buku
Kedokteran EGC.
Indrayani, D. 2013. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Trans Info Media.
Kemenkes, RI. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012. Badan Pusat
Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kemenkes RI. Jakarta.
Wahyuni,S. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: Penuntun Belajar Praktik Klinik. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Saleha, S. 2012. Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi Dan Balita. Makassar: Alauddin University
Press.
Tando, Naomy Marie. 2016. ASUHAN KEBIDANAN Neonatus, Bayi dan Anak Balita.Jakarta :
EGC.
Wahyuni, Sari. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi & Balita.Jakarta : EGC
Maryunani, Anik. 2014. ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA dan ANAK PRA–SEKOLAH.
Jakarta : EGC
Armini, N. W., Sriasih, N. G. K., & Marhaeni, G. A. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita & Anak Prasekolah. Yogyakarta : CV Andi Offset
Sinta, L. E., dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita.
Sidoarjo : Indomedia Pustaka