Anda di halaman 1dari 9

Escharotomy dan fasciotomy

Azis Aimaduddin AI

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH I

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

2017
Pedoman Escharotomy dan fasciotomy:

Indikasi
Luka bakar melingkar pada seluruh ketebalan kulit & luka bakar derajat dalam pada dada
atau anggota badan dengan gangguan peredaran darah atau pernafasan1.
1. Pada Tungkai
Escharotomy diindikasikan saat terjadi vaskuler kompromise karena terjadi tekanan yang
meningkat pada anggota badan yang terbakar dan gangguan ini tidak dapat diatasi dengan
elevasi sederhana2, bila tekanan kompartemen otot yang meningkat memerlukan fasciotomy4.
Kulit yang terbakar tampak kaku dan terjadi edema di bawah kulit yang dapat mengganggu
sirkulasi.
Tanda-tanda pada anggota badan yang mungkin memerlukan Escharotomy atau fasciotomy
adalah:
Hilangnya aliran darah, dengan gejala:
- Pucat, sianosis
- Berkurangnnya kapilari refille atau tidak adanya kapilari refille pada area yang tidak
terbakar
- Teraba dingin
- Hilangnya pulsasi arteri atau melemah
- Menurunnnya saturasi oksigen yang diukur dengan pulse oxymateri2
Mati rasa pada anggota badan
Penurunan saturasi oksigen yang dideteksi dengan pulse oksimetri

2. Pada Dada
Escharotomy harus dipertimbangkan saat terjadi luka bakar melingkar pada dinding dada
sehingga terjadi gangguan pernapasan akibat gangguan pergerakkan dinding dada1,2
escharotomy mungkin diperlukan untuk luka bakar di sekitar dinding dada yang tidak
melingkar bila terdapat gangguan pergerakan dinding dada.
Luka bakar melingkar pada perut juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan karena
terjadi gangguan pergerakan diafragma. Terutama Bayi di bawah 12 bulan sangat rentan
karena pernafasan didominasi dengan pernafasan dafragmatik1. Dalam keadaan seperti ini
perlu dilakukan subdiafragmatik Escharotomi.
Luka bakar api pada dada sering disertai luka bakar pada wajah dan leher dan Umumnya
terkait dengan cedera inhalasi.
Prioritas pada luka bakar inhalasi:
• Amankan airway
• Gunakan oksigen dengan masker rebreathing 8 ltr / min1
• Intubasi endotrakeal harus dipertimbangkan lebih awal jika jalan nafas terganggu.

Setelah jalan napas diamankan, pertimbangkan escharotomy pada dada jika terdapat:
• Luka bakar seluruh ketebalan kulit pada dada dan perut.
• Gerakan dinding dada atau perut yang terbatas
• Gangguan aliran udara pernafasan
• Pernafasannya dangkal
• Takipnea
• Terjadi Hipoksemia
• NB. Pada pasien luka bakar anak-anak di perut bisa membahayakan fungsi pernafasan
Karena pada anak pernafasan abdominal.

Hal yang perlu diperhatikan bila melakukan Escharotomy dan fasciotomy 1


Escharotomy dan fasciotomy harus dilakukan dengan pedoman di bawah ini:
• Sebelum memulai, ekstremitas atas harus berada dalam posisi telentang, dan tungkai
bawah pada posisi netral.
• Prosedur harus steril : Persiapan luka dengan klorheksidin atau non-alkohol Betadine
pada kulit
• Potong dengan baik menggunakan diathermy atau pisau bedah di sepanjang garis
• Pada Tungkai: Insisi harus dilakukan pada "mid axial line" secara bilateral
• Pada escharotomy orang dewasa umumnnya tidak perlu general anastesi, tapi pasien
harus diberi obat penenang dan antinyeri3. Anestesi umum harus digunakan untuk
anak-anak.
• Selalu mulai dan selesaikan sayatan satu sentimeter ke jaringan sehat yang tidak
terbakar jika memungkinkan1.
• Hindari saraf ulnaris pada siku dan saraf peroneal pada lutut
• Insisi anggota badan berada di mid axial line antara permukaan fleksor dan ekstensor;
Hindari sayatan di lipatan sendi1
• Insisi dibawa lengan harus sampai ke thenar dan hipotenar dan sepanjang sisi
dorsolateral dari digiti untuk benar-benar membuka tangan.
• Pada dada, sayatan di sepanjang garis mid axilaris, terus di atas dinding perut jika
Luka bakar meluas ke wilayah ini. Insisi elips melintang perut di bawah batas costa
dapat diteruskan dengan sayatan vertikal
• Buat garis dahulu di mana akan membuat sayatan
• Insisi pada seluruh ketebalan kulit sampai lemak subkutan untuk melihat pemisahan
yang jelas pada luka.
• Melakukan pemeriksaan digital di sepanjang sayatan akan mendeteksi daerah
restriksi residual
• Insisi harus berada di kedua sisi tungkai atau dada untuk mengembalikan sirkulasi
• Pastikan kecukupan sayatan dengan menilai ulang sirkulasi atau pernapasan (Harus
terjadi pemisahan yang nyata dan hilangnnya efek "tourniquet" pada anggota badan
yang terbakar)
• Menggunakan diathermy atau ligasi untuk pengendalian perdarahan
• perawatan luka dengan alginate dressing misalnya Kaltostat® atau kasa Vaseline
• sirkulasi anggota badan harus terus dinilai / ekspansi dada untuk memastikan
prosedurnya efektif.
• Jika vaskular kompromise telah berlangsung lama, reperfusi setelah escharotomy
dapat menyebabkan hiperemia reaktif dan pembentukan edema lanjut di otot,
sehingga melakukan pengamatan lanjutan terhadap ekstremitas distal diperlukan.
• Tekanan kompartemen otot yang meningkat mungkin memerlukan fasciotomi.
• Komplikasi yang paling umum terkait dengan prosedur ini adalah kehilangan darah
dan hipotensi yang disebabkan oleh pelepasan metabolit anaerob.
• Jika perfusi distal tidak membaik dengan tindakan ini, hipotensi sentral sekunder
akibat hipovolemia harus dicurigai dan diobati.
Gambar, Sabiston Textbook of Surgery, 18th ed.
jj

Kompartement pada lengan atas

Kompartement pada lengan bawah


Kompartement pada tangan

Kompartement pada tungkai atas


Kompartement pada tungkai bawah

Referensi:

1. Australian & New Zealand Burn Association, Emergency Management for Severe
Burn Injuries Manual; Edition 15, 2011
2. Orgille DP & Piccolo N 2009, ‘Escharotomy and decompressive therapies in burns’,
Journal of Burn Care & Research, vol 30, pp759-768.
3. Feldmann ME, Evans J & Seung-Jun O 2008, ‘Early management of the burned
pediatric hand’, Journal of Craniofacial Surgery, vol 19, no 4, pp 942-950.

4. Sabiston Textbook of Surgery, 18th ed.

Anda mungkin juga menyukai