N Facialis
N Facialis
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas
karunia dan rahmat-Nya lah tulisan yang berjudul “Aspek Anatomi Klinis Nervus
Facialis” dapat penulis selesaikan dalam rangka melaksanakan Tri Dharma perguruan
Adapun tulisan ini masih jauh dari sempurna dan perlu kajian yang lebih dalam
lagi. Penulis membuka diri jika ada saran dan kritik yang ditujukan pada tulisan ini.
Penulis juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu
dalam penelitian ini, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan
Penulis
i
ABSTRAK
Nervus facialis adalah nervus cranialis ketujuh yang keluar dari batang otak
diantara pons dan medulla oblonganta. Nervus ini berperan dalam hal mengontrol otot-
otot mimik di wajah, membawa rasa kecap pada 2/3 anterior dari lidah dan cavum oris,
dan memberi serat-serat saraf parasimpatis sekretomotor untuk kelenjar ludah, lakrimal,
nasal dan kelenjar palatina. Gangguan klinis pada nervus facialis isa terjadi pada upper
motor neuron dan lower motor neuron. Lesi pada nervus facialis sering dikenal dengan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...………………………………………………… ii
1. Origo ………………………………………………….. 1
2. Jalur ………………………………………………….. 1
3. Cabang-Cabangnya ………………………………. 3
4. Nucleus …………………………………………………… 5
5. Embriologis …………………………………………………… 5
6. Fungsi …………………………………………………… 6
KESIMPULAN ……………………………………………………. 11
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1. ORIGO
Nervus ini berasal dari angulus cerebellopontin yang merupakan bagian lateral
dari pontomedullary junction. Nervus facialis keluar dari batang otak membawa serat-
serat saraf untuk mengecap dan sekretori viscero eferen (parasimpatis) (Monkhouse,
2006).
2. JALUR
Jalur dari nervus facialis dibagi menjadi 6 segmen (Kahle & Frotscher, 2003):
dari nucleus nervus facialis yang terletak di pons, sedangkan bagian sensoris
Dari batang otak, bagian motorik dan sensoris dari nervus facialis bergabung
pertama dari nervus facialis yaitu nervus petrosus superficialis major berasal
1
Gambar 1. Skema Origo, Perjalanan dan Cabang-Cabang Dari Nervus Facialis (Netter
et al, 2002).
2
memberikan innervasinya pada lidah 2/3 anteriornya dan mengadakan
kelenjar parotis, tetapi tidak memberikan innervasinya pada kelenjar ini. Saat
3. CABANG-CABANGNYA
caum nasi. Saraf ini juga memberikan innervasi untuk rasa kecap di palatum
melalui nervus nasopalatinus major dan minor (Monkhouse, 2006; Kahle &
Frotscher, 2003).
dan bergabung dengan nervus petrosus minor untuk mencapai ganglio oticum
3
Gambar 2. Rami Intracranialis Nervus Facialis (Monkhouse, 2006)
sublingualis, rasa kecap pada lidah 2/3 anterior (Monkhouse, 2006; Kahle &
Frotscher, 2003).
sekitar telinga
stylohyoideus
4
Gambar 3. Rami Extracranialis Nervus Facialis (Monkhouse, 2006).
4. NUCLEUS
Badan sel dari nervus facialis yang berkelompok secara anatomi dikenal dengan
istilah nuclei atau ganglia. Badan sel untuk saraf aferen terletak di ganglion geniculatum
untuk rasa kecap. Badan sel untuk saraf eferen muskular terletak di nucleus motorik
facialis, dan badan sel untuk saraf eferen parasimpatis terletak di nucleus salivatorius.
5. EMBRIOLOGIS
branchialis kedua. Arcus kedua ini disebut juga arcus hyoideus karena berperan dalam
pembentukan cornu inferior dan bagian atas dari corpus os hyoideum (sisa bagian dari
os hyoideum dibentuk oleh arcus ketiga). Nervus facialis memberikan innervasi motorik
dan sensorik untuk otot-otot yang berasal dari arcus pharyngealis kedua, termasuk otot-
otot mimik wajah, posterior belly dari musculus digastricus, stylohyoideus dan
stapedius. Cabang motorik dari nervus facialis berasal dari lamina basalis dari embrio
pons, dimana cabang sensorisnya berasal dari crista neuralis cranialis (Sadler, 2012).
5
Meskipun 2/3 anterior dari lidah berasal dari arcus pharyngealis kedua yang
nanti akan membentuk nervus trigeminus (V), tidak semua bagian dari lingua dilayani
oleh nervus trigeminus (V). Rami lingualis dari cabang nervus V yaitu nervus
mandibularis (V3) melayani rasa umum (tekanan, suhu, dan raba) untuk bagian anterior
dari lidah lewat serat-serat viscero afferen umum. Serat-serat saraf untuk rasa kecap
dilayani oleh cabang chorda tympani dari nervus facialis lewat serat-serat viscero-
6. FUNGSI
Fungsi utama dari nervus facialis adalah mengontrol otot-otot mimik di wajah.
Selain itu juga memberikan innervasi untuk bagian posterior dari musculus digastricus,
stylohyoideus, dan musculus stapedius. Semua otot ini adalah otot lurik yang berasal
dari branchiomeric hasil dari perkebangan arcus pharyngealis kedua (Monkhouse, 2006;
Otot-otot wajah terletak di jaringan subkutan anterior dan posterior dari scalp,
wajah, dan leher. Kebanyakan dari otot ini melekat pada tulang atau fascia dan efek dari
kontraksinya adalah berupa tertariknya kulit. Otot-otot ini menggerakan kulit dan
merubah ekspresi wajah. Otot-otot mimik juga mengelilingi mulut, mata dan hidung dan
berperan sebagai spingter dan dilator untuk menutup dan membuka orifisium (Moore et
al, 2015).
hal tersenyum dan membantu pipi tetap kencang. Orbicularis oculi mentutup kelopak
6
6.2. Sensasi di Wajah
Nervus facialis melayani rasa kecap pada 2/3 bagian anterior dari lidah melalui
chorda tympani. Rasa kecap ini kemudian dikirim ke pars superior dari nucleus
solitarius. Rasa umum dari 2/3 anterior dari lidah dilayani oleh serat-serat aferen dari
nervus V3. Rasa umum dan rasa kecap ini serat-seratnya keduanya dibawa oleh nervus
Gambar 4. Otot-Otot Wajah dan SCALP, A. Otot-Otot Facial B. Innervasi dari Nervus
badan sel untuk serat-serat rasa kecap dari chorda tympani, rasa lain dan jalur sensoris.
Dari ganglion geniculatum serat-serat untuk rasa kecap berlanjut sebagai nervus
intermediatus yang berjalan ke kuadran anterior superior dari fundus meatus acousticus
internus bersama radix motoris dari nervus facialis (Moore et al, 2015; Kahle &
Frotscher, 2003).
7
Nervus intermediatus mencapai fossa cranialis posterior lewat meatus acousticus
internus sebelum mengadakan sinapsis dengan nusleus solitarius. Nervus facialis juga
melayani innervasi afferen oropharynx di bawah tonsila palatina. Begitu juga sedikit
untuk kulit di sekitar auricula yang dibawa oleh nervus intermedius (Moore et al, 2015;
Greenstain, 2000).
7. IMPLIKASI KLINIS
Lesi pada UMN dari nervus facialis tidak menyebabkan terjadinya kelumpuhan
pada musculus frontalis dan orbicularis oris. Ini disebabkan karena adanya kontrol
bilateral dari otot-otot facial atas. Begitu juga jika terjadi gangguan pada serat-serat
corticonuclearis pada satu sisi (capsula interna), sisi yang lain tidak akan terganggu.
Tapi hal ini tidak berlaku untuk otot-otot facial di bagian bawah (Monkhouse, 2006;
Lesi LMN baik itu terjadi di badan sel dari motorik nucleus facialis, jalurnya di
perifer, intrakranial atau ektrakranial akan menyebabkan terjadinya lesi pada nervus
facialis secara komplit pada sisi ipsilateral. Lesi LMN ini lebih dikenal dengan istilah
facialis adalah:
Penyakit pada kelenjar parotis seperti tumor, trauma atau operasi bisa
kelemahan pada otot wajah ipsilateral yang sulit dipulihkan (Monkhouse, 2006).
2. Hiperakusis
8
Disfungsi pada musculus stapedius akan menyebabkan tulang-tulang
pendengaran menjadi tidak aktif, dan timbul suara yang distorsi dan menggema
3. Bell’s Palsy
Kelumpuhan pada otot-otot mimik wajah yang penyebabnya masih belum jelas.
Diduga karena adanya spasme vaskular dari arteri di canalis facialis yang
melayani saraf ini, inflamasi, dan edema pada saraf di dalam canal tulang. Area
lubrikasi kornea menjadi tidak adekuat. Hal ini menyebabkan kornea menjadi
dan orbicularis oris, makanan akan terakumulasi pada vestibulum oris selama
4. Reflex Cornea
Timbul refleks berkedip pada kedua mata jika salah satu mata yang dirangsang.
Ini disebabkan karena aferen dari refleks kornea dibawa oleh nervus trigeminus
Herpes zoster bisa berada dalam kondisi dorman di ganglion geniculatum saat
awalnya terkena varicella, sesaat kemudian infeksi virus ini kembali muncul
9
acousticus externus. Gejalanya berupa hilangnya rasa kecap pada lidah 2/3
10
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nervus facialis akan melayani:
kedua, saraf ini melayani otot-otot lurik yang bearsal dari mesodermnya.
Utamanya adalah otot-otot mimik dan auricula. Juga melayani posterior belly
- Spesial Sensoris (Rasa Kecap). Serat-serat saraf yang dibawa oleh chorda
tympani bergabung dengan nervus lingualis untuk membawa rasa kecap pada
Implikasi klini yang bisa terjadi akibat gangguan saraf ini bisa mengenai lesi
upper motor neuron (UMN dan lower motor neuron (LMN) yang dikenal dengan
11
DAFTAR PUSTKA
New York.
Kahle, W and Frotscher, M. 2003. Nervous System and Sensory Organs. 5Th Ed.
New York
Moore, KL, Agur AMR, and Dalley, AF. 2015. Essential Clinical Anatomy. 5th Ed.
Netter, FH, Craig JA, and Perkins, J. 2002. Atlas of Neuroanatomy and
&Wilkins
12