PRODUKSI ___________ 02/06 ______ 19/01/2021 Slide
Golf adalah salah satu ukuran atau indikasi
ekonomi yang jarang orang perhatikan karena memang golf adalah olah raga kaum kolonial. Golf bukan olehraga milenial dan gen Z!!
Mereka yang di bawah 40 tahun jarang main
golf karena golf bukan lagi “passion” anak muda.
Fakta lain, tontonan golf di media utama dunia
tinggal 25% dibanding masa jayanya golf dan media di 15 – 20 tahun an yang lalu.
Lalu mengapa golf jadi ukuran indikasi
ekonomi mikro? Ini dikarenakan pemegang kendali keuangan saat ini adalah masih kaum kolonial. Mereka yang di atas 40 tahun masih memegang 80% keuangan dunia swasta.
Ini bukan di Indonesia saja tetapi di seluruh
dunia, dan sampai kapanpun yang 40 tahun keatas tetap memegang peredaran uang 80% dunia swasta. Jadi kalian yang usianya 40 tahunan saat ini, nanti 20 tahun lagi, kalianlah bagian dari pengontrol 80% peredaran uang swasta dunia.
PRODUKSI ___________ 03/06 ______ 19/01/2021 Slide
Tunggu aja gilirannya.
Jadi, kembali ke golf yang sebentar lagi jadi
dinosaurus akan musnah ya kira kira 20 tahunan lagi deh. Karena mereka yang main golf adalah usianya 40 tahun ke atas berkumpul di lapangan golf maka disini bisa kita lihat ekonomi negara maju atau tidak, pada saat ini.
Mitra saya kebetulan punya beberapa
lapangan golf yang mengatakan bahwa pemain golf saat ini berkurang jumlahnya. Yang baru mungkin sedikit namun YANG TIDAK MAIN LAGI nambah banyak karena golf itu mahal.
Tahun lalu dia rugi 10 milyar pertahun dan di
tahun 2021 dia lepas 1 lapangan golf nya yang kalau dia pertahankan 7 tahun ke depan dia berpotensi rugi 120 milyaran. Untung di dalam bisnis selalu ada the next looser. Jadi ya diambi- lah sama pengusaha lain, yang kita perkirakan akan menjadi korban, pasti kerugian rugi. Tetapi, kalau mereka yang punya duit tebal terkadang punya lapangan golf adalah POSITIONING saja di komunitas creme de la creme, walau pun rugi,
PRODUKSI ___________ 04/06 ______ 19/01/2021 Slide
terutama di tempat yang ini.
Mitra saya, dia realistik, memang golf mem-
buat dirinya punya posture di kalangan pebisnis dan pejabat. Namun di pembiayaan yang merugi dia realistik. Mengapa merugi? Karena para pemain golf yang nota bene kolonial banyak mengeluhkan ekonomi saat ini memberat, susah, efek covid, efek de-globalisasi yang Indonesia tidak siap, serta banyak lagi masalah- nya membuat KALANGAN ATAS berkurang incomenya.
Ini cukup mengejutkan, kalau kalangan the
have yang punya cuan mulai mengurangi biaya biaya tidak perlu seperti belanja barang mewah, golf, liburan wisata keluar negeri maka arus kas pasti tidak berputar kencang. Ini membuat arah putaran ke bawah atau dikenal dengan nama vicious cyrcle.
Vicious cyrcle adalah gerakan ekonomi negatif
yang terus menggulung ke bawah ibarat gulu- ngan air yang menyedot ke bawah ketika sebuah kapal tenggelam.
PRODUKSI ___________ 05/06 ______ 19/01/2021 Slide
Virtous cyrcle adalah sebaliknya, seperti topan
tornado yang membawa ekonomi naik ke atas saling topang.
Ketika ekonomi kena impbas memukul di
bottom of pyramid walau banyak, namun secara global makro Indonesia belum tentu menggo- yang ekonomi nasional.
3% jumlah pebisnis besar itu memutar 70%
ekonomi nasional. 97% jumlah pengusaha ekonomi UKM hanya 30% menopang ekonomi nasional.
Jadi kalaupun UKM terpengaruh 10% turun dari
30% namun pengusaha besar naik 10% maka ekonomi makro Indonesia tidak terpengaruh. Walau faktanya di 10% ekonomi mikro UKM yang jatuh tadi membuat 10 – 15 juta manusia di kelas bawah menjerit menderita.
Sekarang dengan infromasi kelas atas tadi
banyak yang terpukul artinya, ekonomi mikro yang 3% kena imbasnya, ini bisa memukul 10% ekonomi nasional dalam arti sebenarnya.
kedepan masih diragukan positifnya, bisa pan- jang ini minus pertumbuhannya kalau melihat fakta pemain golf berkurang walau itu hanya salah satu indikasi.
Lalu bagaimana solusinya? Nah ini perlu
pemikiran gila sontoloyo dan nggak punya takut walau nanti di tentang IMF World bank bahkan OBOR Tiongkok marah marah.
Kita buat semacam NASDAQ nya Indonesia,
faham? perlu dirinci? Kita rincikan tetapi selalu ada hal yang jadi pertanyaan, pertanyaan men- dasar, wani ora? Atau wis manut GBHN negara lain dan globalis wae. Lah percuma tak rinci dul!! #peace