Anda di halaman 1dari 9

PAPER PENDIDIKAN PANCASILA

AKTUALISASI MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS TERHADAP NILAI


PERWUJUDAN DEMOKRASI PANCASILA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : SUDARMAN, DRS,MM

Disusun Oleh :

Karyn Ariana Wiyadi

( 141200087 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTA EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2021
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ideologi adalah kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat
sistematis yang mengarahkan tingkah laku orang dalam berbagai bidang kehidupan. Sehingga
tanpa adanaya ideologi suatu negara tidak akan terselenggara dengan baik karena tidak
mempunyai arah dan tujuan yang jelas.

Ada beberapa jenis ideologi di dunia yaitu yang pertama adalah Liberalisme, ideologi
ini lebih mengutamakan kebebasan individual atau mengtamakan hak-hak individu. Yang
kedua adalah kapitalisme, ideologi ini memberi kebebasan kepada setiap individu untuk
menguasai sistem perekonomian dengan kemampuan modal yang ia miliki. Yang ketiga
adalah Marxisme-Leninisme, kemudian ada Sosialisme yaitu paham yang meletakkan
ideologi dalam perspektif kepentingan masyarakat, dll.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, setiap negara pastinya mempunyai ideologi
mereka masing-masing agar negara tersebut dapat terselenggara dengan baik tidak terkecuali
Indonesia. Indonesia menganut ideologi Pancasila yang mana ideologi ini merupakan ideologi
terbuka. Ideologi Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka karena Pancasila dapat
menyesuaikan diri menghadapi bebagai zaman tanpa harus mengubah nilai fundamentalnya.
Nilai-nilai tersebut adalah nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis.

Pertama, nilai dasar tersebut mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,


kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut adalah pedoman fundamental yang sifatnya
universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar. Kedua, nilai
instrumental mencakup arahan, kebijakan, stratgei, sasaran, dan lembaga yang
melaksanakannya. Ketiga, nilai praktis yang meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya
nyata dan bisa digunakan untuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, pancasila bisa
melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan dalam kondisi
masyarakat Indonesia yang berubah. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
salah satunya adalah globalisasi.

Globalisasi saat ini telah banyak mempengaruhi kehidupan kita baik dari cara
berkomunikasi, berpakaian, bersikap, cara berpikir dll. Sehingga tidak sedikit orang yang
mengatakan bahwa globalisasi ini merupakan sebuah tantangan bagi sebuah negara karena
dapat menggeser nilai-nilai suatu bangsa. Maka dari itu kita sebagai masyarakat yang
terpelajar harus bisa menyaring perubahan yang dibawa oleh globalisasi, kita harus
mengimplementasikan nilai-nilai pancasila tetapi juga menggabungkannya dengan perubahan
baik yang dibawa globalisasi agar tidak menjadi negara yang tertinggal.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana contoh nyata aktualisasi oleh mahasiswa dalam kehidupan kampus untuk
mewujudkan sosok yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil dan sejahtera?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui contoh nyata aktualisasi oleh mahasiswa dalam kehidupan kampus
untuk mewujudkan sosok yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil dan
sejahtera.
BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Contoh Nyata Aktualisasi Mahasiswa Dalam Kehidupan Kampus Terhadap Nilai
Perwujudan Demokrasi Pancasila

A. Karakter Religius

Kata dasar religious adalah religi yang berasal dari bahasa asing religion sebagai
bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan akan adanya sesuatu kekuatan
kodrati di atas manusia. Sedangkan religious berasal dari kata religious yang berarti sifat
religi yang melekat pada diri seseorang (Thontowi, 2012). Religius adalah sikap dan perilaku
yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain (Suparlan, 2010).

Di Indonesia walaupun negara kita tidak menganut paham teokrasi atau negera
berdasarkan agama, nilai karakter ini sangat penting bahkan yang pertama harus ditanamkan.
Hal ini sejalan dengan dasar falsafah negara kita, yakni Pancasila. Dalam Pancasila, sila
pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi nilai karakter utama yang posisinya
berada di tengah-tengah sila lainnya. Artinya penerapan semua nilai karakter yang terdapat
pada keempat sila tersebut harus berlandaskan pada nilai karakter sila pertama ini.

Nilai karakter religius dalam buku Konsep dan Pedoman PPK memiliki beberapa
subnilai yang mencerminkan dimensi hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan
alam semesta. Subnilainya terdiri dari cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama
dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan
kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,
mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. Nilai karakter religius dalam
penerapannya harus mendorong anak agar dapat terus belajar meningkatkan hubungan yang
harmonis kepada Tuhannya, dan juga ciptaan-Nya, manusia serta alam semesta. Subnilai
tersebut tentunya dapat digunakan untuk pedoman setiap orang terutama mahasiswa dalam
beraktivitas.

Adapun salah satu contoh implementasi yang dapat dilakukan mahasiswa dimasa
pandemi covid-19 ini adalah dengan mengadakan program bakti sosial atau amal, mahasiswa
jurusan manajemen UPN “Veteran” Yogyakarta juga telah mengadakan program amal yaitu
HUMMAN FOR HUMANITY yang akan diberikan kepada anak-anak Panti Asuhan Al-
Falah, Kotagede.

B. Karakter Manusiawi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manusiawi adalah bersifat manusia


(kemanusiaan). Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Dalam Pancasila, ada butir-
butir dan nilai yang terkadung dalam setiap silanya. Salah satunya nilai kemanusiaan, yang
terkandung dalam sila kedua Pancasila yang berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'.
Nilai kemanusiaan terkandung dalam sila kedua Pancasila. Artinya kemanusiaan harus
dijunjung tinggi serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai kemanusiaan harus
dijunjung tinggi karena masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, ras dan
golongan. Pokok pikiran dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab :

1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.


Maksudnya, kemanusiaan itu universal.
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Menghargai hak
setiap warga dan menolak rasialisme.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah

Hakikat manusia memiliki unsur-unsur yang diantaranya adalah susunan kodrat manusia
(yang terdiri atas raga dan jiwa), sifat kodrat manusia (yang terdiri atas makhluk social dan
individu), kedudukan kodrat manusia (yang terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk
Tuhan). Maka sila kedua megandung cita – cita kemanusiaan yang lengkap yang bersumber
pada hakikat manusia. Adapun makna sila ke dua antara lain :

1. Mengembangkan sikap tenggang rasa


2. Saling mencintai sesama manusia
3. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
5. Tidak semena-mena terhadap orang lain
6. Berani membela kebenaran dan keadilan
7. Mampu melakukan yang baik demi kebenaran
8. Menjaga kepercayaan orang
9. Ramah dalam bermasyarakat

Sila kedua Pancasila ini mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui adanya
manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia yang memiliki kedudukan, dan
derajat yang lebih tinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan yang layak),
memperlakukan manusia secara adil dan beradab di mana manusia memiliki daya cipta, rasa,
karsa, niat

Jadi sila kedua ini menghendaki warga Negara untuk menghormati kedudukan setiap
manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, setiap manusia berhak
mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan norma sopan
santun dalam pergaulan sesama manusia. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sila ini
membentuk watak bangsa kita menjadi bangsa yang lemah lembut, sopan santun, tengang
rasa, saling mencintai, bergotong royong dalam kebaikan, dan lain sebagainya. Sehubungan
dengan hal tersebut maka pengamalannya adalah sebagai berikut :

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia mempunyai martabat, sehingga tidak boleh
melecehkan manusia yang lain, atau menghalangi manusia lain untuk hidup secara layak,
serta menghormati kepunyaan atau milik (harta, sifat dan karakter) orang lain.

2. Saling mencintai sesama manusia.

Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan yang sangat besar untuk memperoleh sesuatu
dan rasa untuk memiliki dan kalau perlu pengorbanan untuk mempertahankannya. Dengan
perasaan cinta pula manusia dapat mempergiat hubungan social seperti kerjasama, gotong
royong, dan solidaritas. Dengan rasa cinta kasih itu pula orang akan berbuat ikhlas, saling
membesarkan hati, saling berlaku setia dan jujur, saling menghargai harkat dan derajat satu
sama lain.

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

Sikap ini menghendaki adanya usaha dan kemauan dari setiap manusia Indonesia untuk
menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Harusnya dalam bertingkah laku baik lisan
maupun perbuatan kepada orang lain, hendaknya diukur dengan diri kita sendiri; bilamana
kita tidak senang disakiti hatinya, maka janganlah kita menyakiti orang lain. Sikap tenggang
rasa juga dapat kita wujudkan dalam toleransi dalam beragama.

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

Semena-mena berarti sewenang-wenang, berat sebelah, dan tidak berimbang. Oleh sebab itu
butir ini menghendaki, perilaku setiap manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang,
harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban.

5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Setiap warga Negara harus menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan
dengan baik, seperti :

a. Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk


b. Melakukan musyawarah dengan dasar kesadaran dan kedewasaan untuk
menerima kompromi
c. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan agama
d. Melakukan sesuatu dengan jujur dan kompetisi yang sehat

C. Karakter Bersatu

Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan
pedoman dalam hidup berbangsa dan bernegara. Salah satunya seperti sila ketiga, Persatuan
Indonesia yang mengajarkan warga negara untuk hidup sebagai satu kesatuan yang kuat dan
tidak mudah terpecah belah. Agar nilai tersebut dapat terwujud, seluruh warga negara teutama
mahasiswa dapat mengamalkan sila ketiga Pancasila itu dalam kehidupan kampus.
Mengamalkannya dalam kehidupan dikampus dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ini
penting dilakukan oleh setiap warga negara termasuk mahasiswa agar keutuhan dan kesatuan
bangsa tetap terjaga baik dilingkungan dengan skala yang besar maupun skala yang kecil.
Contoh implementasinya ialah sebagai berikut :

1. Bergaul dengan teman tanpa membedakan suku, ras, dan adat istiadat
2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan membeli produk lokal
3. Tidak saling memaksakan kehendak kepada orang lain
4. Menghargai perbedaan pendapat di antara kelompok
5. Menjaga keamaan lingkungan
6. Mementingkan kepentingan bersama dan tidak egois
7. Bersikap toleransi dan mudah memaafkan
8. Bangga dengan bangsa sendiri
9. Saling menjaga ketertiban
10. Tidak merendahkan suku atau budaya bangsa
11. Saling menghormati perbedaan suku dan budaya
12. Mendamaikan kelompok yang bermusuhan
13. Tidak menyebarkan kebencian dan fitnah
14. Tidak membuat kerusuhan
15. Menjaga perdamaian dan kesatuan di lingkungan kampus

D. Karakter Demokratis

Demokratis merupakan sebuah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain. Sikap demokratis juga dapat dikatakan
sebagai pandangan hidup seseorang untuk mengutamakan persamaan hak dan kewajiban yang
sama bagi semua warga negara. Karakter demokratis ini juga tercemin dari sila keempat
pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.

Dengan demikian, demokrasi Pancasila mengandung tiga karakter utama, yaitu:

1. Kerakyatan
Cita-cita kerakyatan merupakan bentuk penghormatan kepada rakyat Indonesia
dengan memberi kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk berperan atau terlibat
dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah.

2. Permusyawaratan
Cita-cita permusyawaratan memancarkan keinginan untuk mewujudkan negara
persatuan yang dapat mengatasi paham perseorangan atau golongan.

3. Hikmat kebijaksanaan
Cita-cita hikmat kebijaksanaan merupakan keinginan bangsa Indonesia bahwa
demokrasi yang diterapkan di Indonesia adalah demokrasi yang didasarkan pada nilai-
nilai ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan.
Ketiga karakter tersebut sekaligus berkedudukan sebagai cita-cita luhur penerapan demokrasi
di Indonesia.

Contoh implementasi karakter demokratis mahasiswa adalah dengan berdemo tetapi


sesuai dengan peraturan, mengadakan forum diskusi terbuka, saling menghargai pendapat dan
dapat menerima kritikan, contoh nyata dari karakter demokratis adalah pada saat pengesahan
ombinus law ada beberapa pasal yang tidak sejalan dengan para buruh dan mahasiswa pun
membantu menyuarakan keluhan tersebut melalui demo. Peristiwa tersebut juga
menunjukkan bahwa karakter demokratis masih terus berkembang didalam penerus bangsa
dan menunjukkan bahwa pemerintah juga terbuka terhadap demonstrasi yang diadakan
mahasiswa tidak seperti waktu orde baru dulu.

E. Karakter Adil dan Sejahtera

Nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah nilai keadilan. Bangsa
Indonesia ingin agar seluruh masyarakatnya hidup adil atau mendapat keadilan yang merata
dalam berbagai bidang. Misalnya, berdasarkan Undang-Undang setiap masyarakat berhak
memiliki Hak yang sama dalam proses hukum. Implementasi yang bisa dilakukan mahasiswa
adalah sebagai berikut :

1. Bersikap adil. Butir ini menghendaki dalam melaksanakan kegiatan antarmanusia


untuk tidak saling pilih kasih. Pengertian adil juga sesuai dengan kebutuhan manusia
untuk hidup layak, dan tidak diskriminatif terhadap sesama manusia yang ditolong.

2. Menjaga keseimbangan antar hak dan kewajiban. Butir ini menghendaki bahwa
manusia Indonesia jangan hanya mendahulukan hak-haknya seperti hak hidup bebas,
berserikat, perlakuan yang sama, kepemilikan, dan lain-lain, tetapi menjaga kewajiban
secara berimbang. Kewajiban yang harus dilakukan adalah berhubungan baik dengan
sesama manusia, membantu sesama manusia, membela yang teraniaya, memberikan
nasehat yang benar dan menghormati kebebasan beragama. Apabila kewajiban dan
hak berjalan seiring, maka hidup damai dan rukun akan tercipta.

3. Menghormati hak-hak orang lain. Butir ini menghendaki setiap manusia untuk
menghormati hak orang dan memberikan peluang orang lain dalam mencapai hak, dan
tidak beruasah menghalang-halangi hak orang lain. Perbuatan seperti mencuri harta
orang lain, menyiksa, pelit bersedekah, merusak tempar peribadatan agama orang lain,
adalah contoh-contoh tidak menghormati hak orang lain.
BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karakter yang tercermin dari sila pancasila ada lima yaitu karakter religius,
manusiawi, bersatu, demokratis, adil dan sejahtera, karakter tersebut termasuk cita-cita luhur
dari pancasila, kita masyarakat Indonesia terutama mahasiswa sebagai penerus bangsa
diharapkan tidak hanya mengerti mengenai nilai-nilai pancasila tetapi juga menumbuhkan
karakter-karakter dari nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di
lingkungan masyarakat, perguruan tinggi, maupun keluarga.

Anda mungkin juga menyukai