Anda di halaman 1dari 32

PKK KEPERAWATAN MATERNITAS

OLEH:
A.Hasriani Yusuf (A1810003)
Fadliah Isnaini (A1810019)
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas

a. Identitas Klien

Nama : Ny.N

Umur : 28 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Suku/bangsa : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Sumber biaya : BPJS

Alamat :Tanete

Tanggal pengkajian :13 Januari 2021

Diagnosa medic : Post op sc

indikasi bokong nifas hari pertama


b. Identitas suami

Nama : Tn.A

Umur 31

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pelayaran

Alamat : Tanete

Hubungan dengan klien : Suami

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

1) Keluhan utama:Nyeri

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 Januari 2021 pukul 08.30,

klien mengeluh nyeri pada luka post SC, klien mengatakan nyeri

seperti di iris iris, nyeri yang dirasakan menyebar kearah abdomen

dengan, skala nyeri 7 (0-10), nyeri bertambah saat klien bergerak dan

nyeri berkurang saat di beri obat, klien mengatakan nyeri yang dirasa

lebih kurang 3 menit dengan waktu yang tidak menentu.

2) Keluhan penyerta :pusing


b. Riwayat kesehatan dahulu

Klien mengatakan pernah dirawat di rsud kota Bulukumba dengan janin

tunggal mati, dan dilakukan SC 4 tahun yang lalu, klien mengatakan tidak

mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, ginjal, dan

jantung.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan di dalam keluarga nya tidak ada yang mempunyai

riwayat keturunan seperti dm,hipertensi,atsma dan lain-lain dan klien

mengatakan di dalam keluarga nya tidak ada riwayat penyakit menular

seperti TB, dan hepatitis.

3. Riwayat Obstetric

a. Riwayat menstruasi

Klien mengatakan menstruasi pertama kali pada usia 15 tahun, siklus haid

28 hari, selama haid biasanya mengganti pembalut 3 kali sehari, keluhan

yang menyertai saat menstruasi yaitu nyeri pada saat haid pertama haid,

klien mengatakan haid teratur setiap bulan dengan lama 7 hari.

b. Riwayat perkawinan

Klien mengatakan menikah usia 20 tahun dan suami pada usia 23 tahun,

lamanya pernikahan 6 tahun dan merupakan pernikahan pertama.


c. Riwayat keluarga berencana

Klien mengatakan sebelumnya sudah memakai KB PIL mulai dari anak

pertamanya sekitar 4 tahun yang lalu, rencana kontrasepsi yang akan

digunakan setelah kelahiran ini adalah KB PIL, klien mengatakan sudah

nyaman menggunakan KB suntik.

d. Riwayat Kehamilan Sekarang

1) Pemeriksaan kehamilan

Klien mengtakan selama hamil memeriksakan kehamilanya sebanyak

9 kali selama hamil, pada trimester pertama sebanyak1kali/bulan, pada

trimester kedua sebanyak 1 kali/bulan, dan trimester ketiga sebanyak 1

kali/bulan. Klien memeriksakan kehamilanya pada bidan.

2) Riwayat imunisasi

Klien mengatakan tidak melakukan `imunisasi TT

3) Riwayat pemakaian obat selama kehamilan

Klien mengatakan hanya mengkonsumsi tablet fe selama hamil.

4) keluhan selama kehamilan

Klien mengatakan tidak ada keluhan selama kehamilan.


e. Riwayat Persalinan Sekarang

Klien mengatakan melahirkan Pada tanggal 25 Desember pada usia

kehamilan 38 minggu dengan pesalinan Seksio Sesaria atas indikasi

presentasi bokong, klien mengatakan merasa mules pada kala 1

pembukaan masih 5 cm, dilakukan VT didapatkan bokong berada pada

jalan lahir, setelah itu dokter menyarankan untuk melakukan operasi SC,

dengan lama kala I adalah 11 jam kemudian dokter pun melakukan operasi

pada kala II selama 1 jam dan kala III adalah 10 menit melahirkan bayi

dengan jenis kelamin perempuan dengan BB 4500 gr, PB 50cm,

pemeriksaan fisik didapatkan TD: 100/70 mmhg, N: 84 x/menit, RR:

20x/menit.

4. Riwayat Kebiasaan Sehari-hari

a. Pola Nutrisi

1) sebelum masuk RS

klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi nasi, sayur, dan

lauk. Klien mengatakan nafsu makan baik, tidak ada makanan yang

tidak disukai, kebiasaan klien sebelum makan mencuci tangan dan

berdoa.
2) Saat ini

Klien mengatakan selama dirumah sakit makan 3 kali sehari dengan

porsi nasi, sayur, lauk dan buah. Klien mengatakan menghabiskan

porsi yang disediakan dari rumah sakit. Tidak ada makanan yang tidak

disukai, kebiasaan klien sebelum makan mencuci tangan dan berdoa.

b. Pola Eliminasi

1) BAK

a) sebelum masuk RS

Klien mengatakan BAK 4-5x sehari dengan waktu tidak menentu,

warna kuning, bau khas, tidak ada keluhan selama BAK.

2) BAB

a) Sebelum masuk RS

Klien mengatakan BAB 1 x/sehari dengan warna kuning,

konsistensi lembek

b) Pola personal hygiene

Sebelum masuk RS

Klien mengatakan mandi 2x, mencuci rambut 2 hari 1x.


Pola Istirahat dan
Tidur

Sebelum masuk RS

Klien mengatakan tidur 8 jam sehari, 7 jam pada malam hari 1 jam

pasa siang hari.kebiasaan sebelum tidur berdoa dan klien mengatakan

tidak ada keluhan saat tidur.

Pola Aktifitas dan Latihan

Sebelum masuk RS

Klien mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga,yang

menggunakan waktu luangnya untuk menonton tv da berkumpul

bersama keluarga, klien tidak pernah olahraga.


5. Riwayat Psikososial

a. Respon ibu terhadap kelahiran bayinya

Klien mengatakan senang dengan kelahiran bayinya.

b. Respon anggota lain atas kelahiran bayinya

Keluarga mengatakan menyambut gembira atas kelahiran anak ke-2 klien.

c. Kesiapan mental untuk menjadi ibu

Klien mengatakan sudah siap menjadi seorang ibu.

d. Rencana perawatan bayi

Klien mengatakan akan merawat bayinya bersama suaminya.

e. Self care

1) Perawatan payudara

klien mengatakan sudah tau tentang perawatan payudara.

2) Perineal care

Klien mengatakan belum melakukan perawatan perineum kaena masih

takut banyak bergerak.


3) Nutrisi

Klien mengatakan makan makanan yang disediakan dari RS (nasi,

sayur, buah).

4) Senam nifas

Klien mengatakan tidak melakukan senam nifas

5) KB

klien mengatakan mengunakan pil KB

6) Menyusui

klien mengatakan belum menyusui bayi nya.

f. Peawatan Bayi

1) Memandikan

Klien mengatakan belum belum bias memandikan bayinya, karena keadaan

fisik yang lemah sehingga bayi nya di mandikan oleh keluarganya.

2) Perawatan tali pusat

Klien mengatakan tidak melakukan perawatan tali pusat karena kondisi

yang masih lemah , perawatan tali pusat dilakukan oleh petugas kesehatan .

6. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) BB sebelum hamil : 42 kg
4) BB saat hamil : 46 kg

5) BB sekarang :-

6) TB : 144 cm

7) Tanda-Tanda Vital

a) TD : 100/80mmhg

b) nadi : 84x/m

c) respirasi : 20/m

d) suhu : 37,0oc

b. Pemeriksaan khusus

1) Wajah

Tidak ada pigemntasi,tidak terdapat oedema.

2) Mata

Posisi mata simetris kanan kiri,kelopak mata dapat membuka dan

menutup, konjungtiva anemis, sclera anikterik, kornea normal,

pergerakan bola mata dapat melihat objek ke kanan dan kiri.

3) Mulut

Keadaan mulut cukup bersih,tidak terdapat caries gigi,tidak ada

stomatitis.

4) Leher

Tidak terdapat pembasaran kelenjar tyroid , tidak ada peningatan vena

jugularis.
5) Daerah Dada

Bentuk payudara simetris kana kiri, warna mamae kecoklatan,tidak

ada nyeri tekan, papilla mamae menonjol, colostrums sudah keluar,

aerola dan puting susu cukup bersih .

6) Abdomen

Warna kulit kecoklatan, tidak terdapat striae, terdapat linea nigra,

bising usus 8 x/m, kondisi vesika urinaria kosong.

Obstetrik: TFU 1 jari di atas pusat, kontraksi uterus sedang,

konsistensi uterus kuat, lebar diastasis rectus abdominalis 3 jari dan

panjang 8 jari. Terdapat luka post SC di bagian bawah abdomen

kuadran bawah, bentuk horizontal, luka tertutup perban, panjang luka

lebih kurang 15 cm, tanda REEDA seperti tidak ada kemerahan, tidak

ada kebiruan, tidak ada pembengkakan, tidak ada cairan sekresi yang

keluar, terdapat jahitan luka post SC.

7) Ektermitas

Klien sudah bisa miring kanan, miring kiri. Human sign (-), reflek

patella (+), terpasang IVFD RL 20 tpm pada ektermitas kiri atas.tidak

terdapat oedema dan varises .


8) Genetalia

Labia mayora dan minora cukup bersih, keadaan vulva kotor,

perineum utuh, tidak terdapat oedema, lochea rubra dengan warna

merah, berbau amis, terpasang dower kateter.

9) Anus

Terdapat pembesaran hemoroid.

7. Pemeriksaan Penunjang

a. Hematologi

Nama : Ny.N

Usia : 28 tahun

Tanggal pemerikaan : 13 Januari 2021


8. Data Fokus

a. Data subjektif

- Klien mengatakan nyeri luka post SC

- Klien mengatakan nyeri seperti di iris iris

- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan menyebar pada dearah

abdomen

- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul

- Klien mengatakan nyeri bertambah saat banyak bergerak dan nyeri

berkurang saat diberi obat

- Klien mengatakan lama nyeri ±3 menit

- Klien mengatakan tidak mengetahaui tentang nutrisi penyembuhan

untuk ibu post SC

- Klien mengatakan belum ganti pembalut

- Klien mengatakan cemas

- Klien mengatakan tidak tahu nutrisi apa untuk perawatan hemoroid.

b. Data obyektif

- Skala nyeri 7

- Terdapat luka post op SC hari pertama


- Klien terlihat meringis

- TD : 100/70 mmhg

- Nadi : 85x/mnt

- Suhu : 37,0oc

- Respirasi : 20x/mnt

- Lochea rubra: (berwarna merah)

- Klien terlihat cemas

- Klien bertanya tentang nutrisi pada ibu post op SC dan nutrisi

perawatan hemoroid.

9. Analisa data

No Data Masalah Etiologi


1 DS : Nyeri Terputusnya
- Klien mengatakan nyeri luka post SC kontinuitas jaringan
- Klien mengatakan nyeri seperti diiris-iris
- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan menyebar
pada dearah abdomen
- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul
- Klien mengatakan nyeri bertambah saat banyak
bergerak dan nyeri berkurang saat diberi obat
- Klien mengatakan lama nyeri ±3 menit.

DO:
- Skala nyeri 7
- Terdapat luka post op SC hari
- Klien terlihat meringis
- TD : 100/70 mmhg
- Nadi : 85x/mnt
- Suhu : 37,0oc
- Respirasi : 20x/mnt
2 DS: Resiko tinggi Insisi pembedahan
- Klien mengatakan tidak mampu melakukan infeksi
- Perawatan seperi mandi, klien mengatakan
kurang nyaman didaerah abdomen
- Klien mengatakan belum ganti balutan

DO:
o
- Suhu 37,0 c
- Lochea rubra (berwarna merah)
- terdapat luka post op sc hari pertama bagian abdomen
kuadran bawah
3 DS : Cemas Kurangnya
- Klien mengatakan cemas informasi tentang
- Klien mengatakan tidak tahu cara perawatan
perawatan hemoroid hemoroid

DO :
- Klien terlihat cemas
- Klien bertanya tentang perawatan hemoroid

10. Daftar Masalah

1. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan

2. Resiko tinggi infeksi b.d Insisi pembedahan

3. Cemas b.d kurangnya informasi tentang perawatan hemoroid

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi infeksi b.d insisi pembedahan

2. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan

3. Cemas b.d kurangnya informasi tentang perawatan hemoroid


C. Intervensi Keperawatan

No Hari/tgl Dx kep. Tujuan Intervensi Rasional

1 Rabu Nyeri b.d Tupan : 1. Kaji karakteristik dan 1. Membedakan


13 terputusnya Setelah dilakukan lokasi ketidak- karakteristik khusus
januari kontinuitas askep selama 2 hari nyamanan, perhatikan dari nyeri
2021 jaringan diharapkan nyeri isyarat verbal dan non
teratasi verbal seperti
menangis.
Tupen : 2. Mempertahankan tirah 2. Meminimilkan
Setelah dilakukan baring stimulus atau
askep selama 1 hari meningkatkan
diharapkan nyeri relaksasi
dapat berkuranag 3. Ajarkan teknik 3. Mengalihkan perasaan
dengan kh : relaksasi nyeri dan menurunkan
- Skala nyeri ketidaknyamanan
berkurang 4. Berikan informasi 4. Meningkatkan
- TTV normal kepada klien dan pemecahan
- Klien keluarga mengenai masalah,membantu
mengungkapkan penyebab ketidak mengurangi nyeri.
nyeri berkurang nyamanan dan
intervensi yang
tepat.

2 Resiko Tupen : 1. Kaji terhdap tanda- 1. Membantu


13 Januari
2021 tinggi Setelah dilakukan tanda infeksi mengidentifikasikan
infeksi b.d askep selama 2hari intervensi selanjutnya
insisi diharapkan infeksi 2. Adanya warna yang
pembedahan pada luka post op sc 2. Kaji kondisi lebih gelap disertai bau
tidak terjadi keluaran/dischart yang tidak enak mungkin
keluar: jumlah, warna, merupakan tanda
bau dari luka operasi infeksi
Tupen: 3. Libatkan keluarga 3. Membantu dalam
Setelah dilakukan dalam penyembuhan luka
askep selama 1 hari mempertahankan klien
diharapkan tidak teknik aseptic
adanya tanda- tanda 4. Bantu klien dalam 4. Meningkatkan
infeksi . perawatan diri (vulva kenyamanan pada
hygiene) daerah vagina
5. Lakukan tindakan 5. mencegah terjadinya
perawatan luka infeksi
3 Cemas b.d Tupan :setelah 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui seberapa
13 Januari
2021 kurang dilakukan askep kecemasan besar ketakutan yang
pengetahuan selama 2 hari dialami pasien
tentang diharapkan kurang 2. Beri waktu untuk 2. Memberi kesempatan
hemoroi nya pengetahuan pasien seluas- luasnya pada
tentang hemoroid mengungkapkan secara klien agar tidak ada
teratasi verbal kecemasan nya kecemasan lagi
3. Libatkan keluarga 3. Dorongan dari pihak
Tupen : setelah dalam memberi keluarga membuat
dilakukan askep dukungan pasien mempunyai
selama 1 hari semangat dalam
diharapkan klien pengobatan ..
klien terlihat 4. Anjurkan makan 4. Feses yang keras atau
tenang. makanan tinggi serat peregangan pada saat
bab akan mengiritasi
hemoroid.
5. Menganjurkan 5. Untuk mengetahui
klien teratur untuk adanya
memeriksa rectal perdarahan/tidak.
secara teratu
D. Implementasi dan evaluasi

No
No Hari/tgl Implementasi Paraf Evaluasi
Dx
1 1 Rabu 13 1. Mengkaji karakteristik S:
januari
2021 dan lokasi - Klien mengatakan nyeri
R: Klien mengatakan pada luka sc
nyeri pada abdomen
0:
bagian bawah
- Terdapat luka post op SC
H: Klien terlihat meringis
hari pertama pada
09.15 2. Memantau tekanan
abdomen kuadran bawah
darah R: Klien mau
- Skala nyeri 7
bekerjasama
H: TD 100/80mmhg, N: A:
09.25 85 x/m Nyeri belum teratasi
3. Mengajarkan teknik
relaksasi P:

R: Klien mendengarkan Lanjutkan intervensi

instruksi
H: Klien melakukan tarik
nafas dalam
2 II Rabu 13 1. Membantu klien dalam S:
januari
memenuhi kebutuhan - Klien mengatakan belum
2021
personal hygine pernah mandi setelah
R: Klien mau diganti oprasi
pembalutnya - Klien mengatakan balutan
H: Klien merasa lebih belum diganti

nyaman
09.45 O:
2. Membantu klien
- Klien tidak rapih
mengganti gurita
- Klien sedikit bau keringat
R: Klien mau bekerjasama
- Balutan belum diganti
09.50 H : Klien merasa nyaman
3. Mengganti laken A:
pasien R : Klien mau Masalah
bekerjasama tidak
H : Klien merasa nyaman terjadi

P:
lanjutkan
intervensi
3 III Rabu 13 1. Mengkaji S:
januari
tingkat - Klien mengatakan cemas
2021
kecemasan - Klien mengatakan tidak
R:klien mau di kaji tahu cara perawatan
10.00
H:klien terlihat cemas hemoroid
2. Memberi waktu pasien
untuk mengungkapkan O:
secara verbal - Klien terlihat cemas
kecemasanya
R: Klien mau bercerita A:
H: Klien menceritakan Masalah
10.15 kecemasannya belum
kepada perawat teratasi
3. Melibatkan keluarga
dalam memberi P:
dukungan R: Keluarga Lanjutkan
selalu intervensi
memberi dukungan
kepada klien untuk
kesembuhanya
H: Keluarga selalu
memberikan dukungan
kepada klien untuk
kesembuhanya.
4 I Rabu 13 1. Mengkaji karakteristik S:
januari
2021 nyeri - Klien mengatakan sudah
R: Klien koopertif tidak nyeri lagi
H: Terdapat luka post op
SC O:
11.00 2. Mengajarkan teknik - Skala nyeri 0 (0-10) :
relaksasi terdapat luka post op sc
R: Klien kooperatif pada abdomen kuadran
H: Klien mengikuti bawah
merasa lebih tenang.

A:
Masalah
teratasi

P:
Hentikan
intervensi.
5 II Rabu, 25 1. Membantu klien dalam S:
Mei 2016 memenuhi kebutuhan - Klien mengatakan dirinya
06.00 personal hygine merasa lebih nyaman
R: Klien mau diganti
pembalutnya O:
H: Klien merasa lebih - Klien terlihat regar
nyaman - Klien harum
06.30 2. Membantu klien - Klien terlihat rileks
mengganti gurita
R: Klien mau bekerjasama A:
H : Klien merasa nyaman Masalah
09.15 3. Mengganti laken tidak
pasien R : Klien mau terjadi
bekerjasama
H : Klien merasa nyaman P:
Hentikan
intervensi
6 III Rabu 13 1. Mengkaji S:
januari
2021 tingkat - Klien mengatakan sudah
kecemasan tidak cemas lagi
13.00
R: Klien mau di kaji
H: Klien terlihat tidak O:
14.30 cemas - Klien terlihat tenang
2. Beri waktu buat pasien
untuk mengungkapkan
secara verbal A:
kecemasanya Masalah
R: Klien mau bercerita teratasi
H: Klien menceritakan
kecemasannya P:
kepada perawat Hentikan
intervensi
15.00
3. Melibatkan keluarga
dalam memberi dukungan
R: Keluarga mengerti apa
yang disarankan oleh
perawat
H: Keluarga selalu
memberikan dukungan
kepada klien untuk
kesembuhanya.
BAB IV

PEMBAHASAN

Penulis pada bab ini akan membahas kesenjangan yang diperoleh dari

hasil perbandingan antara bab II dan bab III (antara tinjauan teori dan

tinjauan kasus) yang penulis dapatkan selama melakukan asuhan

keperawatan pada Ny.N dengan post partum SC dengan presentasi

bokong nifas hari kesatu tanggal 13 Januari 2021. Adapun

pembahasan ini meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses asuhan keperawatan dengan

mengumpulkan data yang didapat melalui teknik wawancara, observasi langsung,

pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan catatan keperawatan untuk

memperoleh data klien.

Pengkajian yang dilakukan menurut teori Varney (2008), pada tinjauan kasus

meliputi : pemeriksaan tanda-tanda vital, tanda-tanda anemia, edema, varises,

keadaan payudara, keadaan abdomen, keadaan vulva. Pada pemeriksaan fisik

telah dilakukan pada Ny.N seperti pemeriksaan tanda-tanda vital, edema pada

kaki, varises, keadaan vulva. Hal ini dilakukan penulis untuk mengetahui lebih

dini adanya masalah pada Ny.N, sedangkan yang tidak dilakukan dalam tinjaun

kasus yaitu pemeriksaan darah lengkap (Hb, Ht) dikarenakan tidak ada tanda-
tanda anemia serta tidak dilakukan pemeriksaan lochea vagina, tidak dilakukan

kultur urine dikarenakan tidak ditemukan tanda-tanda preeklampsia/eklampsia.

Pengkajian yang dilakukan pada Ny.N sudah sesuai dengan tinjauan teori yang

ada di bab II dan pengkajian dilakukan pada hari pertama post partum.

B. Diagnosa Keperawatan

Dalam konsep teori, diagnosa keperawatan post seksio sesarea terdapat diagnosa

keperawatan yaitu :

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan perinium;

insisi pembedahan ; infolusi uteri; hemoroid; pembengkakan payudara.

2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang

berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.

3. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan imobilisasi; kelemahan.

4. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir,luka

5. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan kurang pengetahuan

tentang cara merawat bayi.

Sedangkan pada laporan kasus penulis mengangkat 3 diagnosa keperawatan,

yaitu :

1. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan

2. Resiko tinggi infeksi b.d insisi pembedahan

3. Cemas b.d kurangnya informasi tentang perawatan hemoroid


Adapun diagnosa yang ada pada teori tetapi tidak muncul pada kasus yaitu :

a. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang

berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan. Hal ini dikarenakan

pada saat pengkajian tidak ditemukan tanda-tanda perubahan nutrisi seperti

mual, muntah

b. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan imobilisasi; kelemahan.

Hal ini dikarenakan pada saat pengkajian klien sudah dapat miring kanan dan

miring ke kiri serta dapat melakukan aktivitas secara mandiri.

c. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan kurang pengetahuan

tentang cara merawat bayi. Hal ini dikarenakan pada saat pengkajian klien

mengatakan sudah pernah melahirkan post sc dengan indikasi KPD, tetapi

klien mengatakan sudah mempunyai pengalaman pernah merawat bayi dari

saudara kandungnya.

C. Intervensi

Intervensi untuk masing-masing diagnosa diambil dari asuhan keperawatan

maternitas (Mitayani, 2011). Penulis membuat intervensi dari konsep teori dan

disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi klien, yaitu :

1. Pada diagnosa pertama nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan intervensi

yang dilakukan adalah kaji karakteristik dan lokasi ketidak-nyamanan,

perhatikan isyarat verbal dan non verbal seperti menangis, mempertahankan


tirah baring, ajarkan teknik relaksasi dan berikan informasi kepada klien dan

keluarga mengenai penyebab ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat.

2. Pada diagnosa resiko tinggi infeksi b.d insisi pembedahan, intervensi yang

dilakukan adalah kaji terhdap tanda-tanda infeksi, kaji kondisi

keluaran/dischart yang keluar: jumlah, warna, bau dari luka operasi, libatkan

keluarga dalam mempertahankan teknik aseptic, bantu klien dalam perawatan

diri (vulva hygiene) dan lakukan tindakan perawatan luka.

3. Diagnosa cemas b.d kurangnya informasi tentang perawatan hemoroid,

intervensi yang dilakukan adalah kaji tingkat kecemasan, beri waktu untuk

pasien mengungkapkan secara verbal kecemasannya, libatkan keluarga dalam

memberi dukungan, anjurkan makan makanan tinggi serat dan menganjurkan

klien teratur untuk memeriksa rectal secara teratu.

D. Implementasi

Komponen tahap implementasi yaitu tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi.

1. Diagnosa nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan. Implementsi yang

penulis lakukan sesuai dengan intervensi pada teori seperti kaji karakteristik

dan lokasi ketidak-nyamanan, perhatikan isyarat verbal dan non verbal

seperti menangis, mempertahankan tirah baring, ajarkan teknik relaksasi dan

berikan informasi kepada klien dan keluarga mengenai penyebab ketidak

nyamanan dan intervensi yang tepat.


Penulis melakukan semua intervensi didalam teori seperti: mengkaji

karakteristik dan lokasi nyeri, memantau tekanan darah, mengajarkan teknik

relaksasi napas dalam, hal ini penulis lakukan untuk memenuhi standar

tindakan pelayanan keperawatan, agar nyeri yang dirasakan klien berkurang

dan klien dapat mengontrol nyeri yang dirasakan klien dengan latihan nafas

dalam. Pada diagnosa ini penulis tidak melakukan intervensi menganjurkan

kilen berbaring tengkurap dengan bantal karena sudah dilakukan teknik

relaksasi nafas dalam. Ada beberapa intervensi yang tidak ada dalam teori

yang penulis lakukan seperti: merapihkan tempat tidur untuk kenyamanan

klien.

2. Diagnosa resiko tinggi infeksi b.d insisi pembedahan. Implementasi yang ada

pada landasan teori yang perawat lakukan adalah kaji terhdap tanda-tanda

infeksi, kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar: jumlah, warna, bau dari

luka operasi, libatkan keluarga dalam mempertahankan teknik aseptic, bantu

klien dalam perawatan diri (vulva hygiene) dan lakukan tindakan perawatan

luka.

Pada tahap ini penulis melakukan semua intervensi pada teori, penulis hanya

melakukan semu didalam teori seperti : mengkaji tanda tanda-infeksi, pantau

suhu dan nadi sesuai indikasi, bantu klien dalam perawatan diri, melibatkan

keluarga dalam mempertahankan tehnik anti septik, melakukan tindakan

perawatan luka, berkolborasi dalam pemberian anti biotik. Ada beberapa


intervensi yang tidak ada dalam teori yang penulis lakukan seperti mencuci

tangan sebelum melakukan tindakan dan menganjurkan klien mengganti

pembalut saat sudah penuh.

3. Diagnosa cemas b.d kurangnya informasi tentang perawatan hemoroid. Pada

tahap ini penulis melakukan intervensi sesuai dengan teori yaitu kaji tingkat

kecemasan, beri waktu untuk pasien mengungkapkan secara verbal

kecemasannya, libatkan keluarga dalam memberi dukungan, anjurkan makan

makanan tinggi serat dan menganjurkan klien teratur untuk memeriksa rectal

secara teratur. Pada saat dilakukan pengkajian penulis tidak melakukan

semua implementasi sesuai dengan rencana keperawatan seperti menjelaskan

pola peningkatan bertahap dari aktifitas, hal ini dikarenakan pada saat

dilakukan pengkajian klien sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri

seperti miring ke kanan dan miring ke kiri.

E. Evaluasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari pada Ny.N didapatkan hasil

sebagai berikut :

1. Diagnosa 1

Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan sudah teratasi dibuktikan dengan

klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi dan skala nyeri dalam batas

normal (0-10) : terdapat luka post op sc pada abdomen kuadran bawah.


2. Diagnosa 2

Resiko tinggi infeksi b.d insisi pembedahan bekas operasi sudah teratasi

dibuktikan dengan klien terlihat regar, klien harum dan klien terlihat rileks.

3. Diagnosa 3

Diagnosa cemas b.d kurangnya informasi tentang perawatan hemoroid sudah

teratasi dibuktikan dengan klien mengatakan sudah tidak cemas lagi dan klien

terlihat tenang.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada tanggal Rabu 13 januari 2021, dan

penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengkajian pada Ny. N tidak semua data sama dengan pengkajian pada

teori sehingga terjadi kesenjangan antara tinjauan teori dan keadaan klien.

2. Diagnosa keperawatan yang ada dalam tinjauan teori tidak semua dapat

ditegakkan karena disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saat ini dan

dapat muncul diagnosa baru diluar tinjauan teori. Diagnosa yang muncul pada

tinjauan kasus adalah nyeri bd terputusnya kontuinutas jaringan, resiko tinggi

infeksi bd insisi pembedahan bekas operasi dan cemas bd kurangnya

informasi tentang perawatan hemoroid

3. Rencana tindakan keperawatan dengan kondisi klien dan pedoman pada

berbagai sumber buku dan SOP dengan tetap memperhatikan kondisi klien.

4. Setiap melaksanakan tindakan keperawatan yang baik diperlukan kerjasama

yang baik dari klien, keluarga, maupun tim kesehatan lainnya.


5. Evaluasi yang digunakan dengan menggunakan rumusan SOAP yang muncul

pada klien teratasi dengan kriteria hasil penulis rumuskan ditujuan

keperawatan.

6. Dokumentasi keperawatan dibuat sebagai hasil pencatatan dari asuhan

keperawatan pada Ny. N yang telah dilaksanakan

B. Saran

Melihat dari kesimpulan yang didapat, maka penulis memberi saran sebagai

berikut :

1. Pasien

Diharapkan pasien mampu melakukan perawatan yang dapat dilakukan

dirumah seperti :

a. Melakukan perawatan kebersihan kemaluan seperti mengganti pembalut

setiap kali terasa penuh.

b. Mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah menyusui.

c. Dapat menggunakan teknik menyusui yang baik dan benar dirumah.

Anda mungkin juga menyukai