Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSA AGREGAT REMAJA

OLEH :

KELOMPOK 4

1. Mega Eka Putri


2. Elis
3. Sri Nurahmi
4. Fatmawati
A. Hasriani Yusuf
5. Fadilah Isnaeni
6. Akhyar Khalid
7. Kiki Reski Putri
A. Isnayanti
8. Nur Wahyuni

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

PANRITA HUSADA BULUKUMBA

T.A 2020/2021
DIAGNOSA (1) : DEFISIT KESEHATAN KOMUNITAS
INTERVENSI :
1. Pengembangan Kesehatan Masyarakat
1) Definisi
Memfasilitasi anggota kelompok atau masyarakat untuk mengindentifikasi
isu kesehatan komunitas dan mengimplementasikan solusi yang ada.
2) Tindakan
a. Observasi
a) Identifikasi masalah atau isu kesehatan dan prioritasnya
b) Identifikasi potensi atau aset dalam masyarakat terkait isu yang di
hadapi
c) Identifikasi kekuatan dan partner dalam pengembangan kesehatan
d) Identifikasi pemimpin/tokoh dalam masyarakat
b. Terapeutik
a) Berikan kesempatan kepada setiap anggota masyarkat untuk
berpartisipasi sesuai aset yang di miliki
b) Libatkan anggota masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
terhadap isu dan masalah kesehatan yang di hadapi
c) Libatkan masyarakat dalam musyawarah untuk mendefinisikan isu
kesehatan dan mengembangkan rencana kerja
d) Libatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi
serta repisinya
e) Libatkan anggota masyarakat dalam mengembangkan jaringan
kesehatan
f) Pertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota masyarakat
dan pihak-pihak yang terlibat
g) Perkuat komunikasi antara individu dan kelompok untuk
bermusyawarah terkait daya tarik bernegosiasi
h) Kembangkan strategi dalam manajemen konflik
i) Persatukan anggota masyarakat dengan cita-cita komunitas yang
sama
j) Bangun komitmen antara anggota masyarakat
k) Kembangan mekanisme keterlibatan tatanan lokal, regional bahkan
nasional terkait isu kesehatan komunitas

2. Promosi Perilaku Upaya Kesehatan


1) Definisi
Meningkatkan perubahan perilaku penderita atau klien agar memiliki
kemauan dan kemampuan yang kondusif bagi kesehatan secara menyeluruh
baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitarnya
2) Tindakan
a. Observasi
a) Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat di tingkatkan
b. Terapeutik
a) Berikan lingkunganyang mendukung kesehatan
b) Orientasi layanan kesehatan yang dapat di manfaatkan
c. Edukasi
a) Anjurkan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
b) Anjurkan memberi bayi ASI ekslusif
c) Anjurkan menimbang balita setiap bulan
d) Anjurkan menggunakan air bersih
e) Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f) Anjurkan menggunakan jambang sehat
g) Anjurkan memberantas jentik di rumah seminggu sekali
h) Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari
i) Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
j) Anjurkan tidak merokok di dalam rumah

DIAGNOSA 2 : Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif

INTERVENSI :
1. Edukasi Kesehatan
1) Definisi
Mengajarkan pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku hidup bersih
serta sehat
2) Tindakan
a. Observasi
a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

b. Terapeutik
a) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
b) Jadwakan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
c) Berikan kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
a) Jelaskan faktor resikoyang dapat mempengaruhi kesehatan
b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
c) Ajarkan strategi yang dapat di gunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

2. Kontrol Perilaku Positif


1) Definisi
Melakukan negosiasi kesepakan untuk memperkuat perubahan perilaku
tertentu.
2) Tindakan
a. Observasi
a) identifikasi kemampuan mental dan kognitif untuk membuat kontak
b) identifikasi cara dan sumber daya terbaik untuk mencapai tujuan
c) identifikasi hambatan dalam menerapakan perilaku positif
d) monitor pelaksanaan perilaku ketidak sesuaian dan kurang
komitmen untuk memenuhi kontrak
b. Terapeutik
a) Ciptakan lingkungan yang terbuka untuk membuat kontrak perilaku
b) Fasilitasi pembuatan kontrak tertulis
c) Diskusikan perilaku kesehatan yang ingin di ubah
d) Diskusiakan tujuan positif jangka pendek dan jangka panjang yang
realistis yang dapat di capai
e) Diskusikan pengembangan rencana perilaku positif
f) Diskusikan cara mengamati perilaku ( misal tabel kemajuan
perilaku)
g) Diskusikan penghargaan yang di inginkan ketika tujuan tercapai,
jika perlu
h) Diskusikan konsekuensi atau sanksi todak memenuhi kontrak
i) Tetapkan batas waktu yang di butuhkan untuk pelaksanaan tindakan
yang realistis
j) Fasilitasi meninjau ulang kontrak dan tujuan, jika perlu
k) Pastikan kontrak di tanda tangani oleh semua pihak yang terlibat,
jika perlu
l) Libatkan keluarga dalam proses kontrak, jika perlu

c. Edukasi
a) Anjurkan menuliskan tujuan sendiri, jika perlu

3. Penentuan Tujuan Bersama


1) Definisi
Mengidentifikasi, menyusun dan memprioritaskan tujuan perawatan
bersama dengan pasien sebagai dasar untuk mengembangkan rencana
perawatan
2) Tindakan
a. Observasi
a) identifikasi tujuan-tujuan yang akan di capai
b) identifikasi cara mencapai tujuan secara konstruktif
b. Terapeutik
a) Nyatakan tujuan dengan kalimat positif dan jelas
b) Tetapkan skala pencapaian tujuan, jika perlu
c) Fasilitasi memecah tujuan kompleks menjadi langkah kecil yang
mudah di lakukan
d) Berikan batasan pada peran perawat dan pasien secara jelas
e) Diskusikan sumber daya yang ada untuk memenuhi tujuan
f) Diskusikan pengembangan rencana untuk memenuhi tujuan
g) Prioritaskan aktifitas yang dapat membantu pencapaian tujuan
h) Fasilitasi dalam mengidentifikasi hasi; yang di harapkan untuk
setiap tujuan
i) Tetapkan batas waktu yang realistis
j) Diskusiakan indikator pengukuran setiap tujuan (misal perilaku)
k) Tetapkan evaluasi secra periodik untuk menilai kemajuan sesuai
tujuan
l) Hitung skor pencapaian tujuan
m) modifikasi rencana jika tujuan tidak tercapai
c. Edukasi
a) Anjurkan mengenal masalah yang di alami
b) Anjurkan mengembangkan harapan realistis
c) Anjurkan mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan sendiri
d) Anjrkan mengidentifikasi nilai dan sistem keperacayaan saat
menetapkan tujuan
e) Anjurkan mengidentifikasi tujuan realistis dan dapat di capai

4. Promosi Perilaku Upaya Kesehatan


3) Definisi
Meningkatkan perubahan perilaku penderita atau klien agar memiliki
kemauan dan kemampuan yang kondusif bagi kesehatan secara menyeluruh
baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitarnya
4) Tindakan
d. Observasi
a) Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat di tingkatkan
e. Terapeutik
a) Berikan lingkunganyang mendukung kesehatan
b) Orientasi layanan kesehatan yang dapat di manfaatkan
f. Edukasi
a) Anjurkan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
b) Anjurkan memberi bayi ASI ekslusif
c) Anjurkan menimbang balita setiap bulan
d) Anjurkan menggunakan air bersih
e) Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f) Anjurkan menggunakan jambang sehat
g) Anjurkan memberantas jentik di rumah seminggu sekali
h) Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari
i) Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
j) Anjurkan tidak merokok di dalam rumah

DIANGOSA 3 : Resiko Cedera


INTERVENSI :

1. Manajemen keselamatan lingkungan


1) Definisi
Mengindentifikasi dan mengelolah lingkungan fisik untuk meningkatkan
keselamatan.
2) Tindakan
a. Observasi
a) Identifikasi kebutuhan keselamatan ( mis, kondisi fisik, fungsi
kognitif dan riwayat perilaku)
b) Monitor perubahan status keselamatan lingkungan

b. Terapeutik
a) Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan (mis, fisik, biologi dan
kimia), jika memungkinkan
b) Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
c) Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis, commode cheir dan
pegangantangan)
d) Gunakan perangkat pelindung (mis, pengekangan fisik, relsamping,
pintu terkunci, pagar)
e) Hubungi pihak berwenang sesuai masalah komunitas (mis,
puskesmas, polisi, diamkan)
f) Fasilitasi relokasi kelingkungan yang aman
g) Lakukan program skinning bahaya lingkungan (mis, timbal)

c. Edukasi
a) Aajrkan individi, keluarga dan kelompok risiko tinggi bahaya
lingkungan
2. Pencegahan Cedera
1) Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko mengalami bahya atau kerusakan
fisik.
2) Tindakan
a. Observasi
a) Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
b) Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
c) Identifikasi kesesuaian atas kaki atau stoking elastis pada
ekstremitas bawah
b. Terapeutik
a) Sediakan pencahayaan yang memadai
b) Gunakan lampu tidur selama jam tidur
c) Sosialisasi pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat
(mis, penggunaan telepon, tempat tidur, penerangan ruangan dan
lokasi kamar mandi)
d) Gunakan alas lantai jika berisiko mengalami cedera serius
e) Sediakan alas kaki antislip
f) Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika
perlu
g) Pastikan bel panggilan atau telepon mudah dijangkau
h) Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau
i) Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
j) Pastikan roda tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
k) Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas
pelayanan kesehatan
l) Pertimbangkan penggunaan alam elektronik pribadi atau alam
sensor pada tempat tidur atau kursi
m) Diskusikan mengenal latihan dan terapi fisik yang diperlukan
n) Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis, tongkat
atau alat bantu jalan)
o) Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi
pasien
p) Tingkatan frekuensi observasi dan penggawasan pasien, sesuai
kebutuhan

c. Edukasi
a) Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh kepasien dan keluarga
b) Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama
beberapa menit sebelum berdiri

Anda mungkin juga menyukai