PENDAHULUAN
Pada era modern seperti saat ini, kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia tidak
bisa lepas dengan listrik. Hal ini dikarenakan munculnya bermacam-macam teknologi yang
canggih menyebabkan manusia (termasuk masyarakat Indonesia) menggunakannya sebagai
penunjang kehidupan sehari-seharinya. Dan teknologi yang bermunculan merupakan barang-
barang elektronik yang membutuhkan listrik sebagai sumber energinya. Sebagai penyalur
energy listrik dari jaringan distribusi primer 20 kV, maka dibutuhkan GTT sebagai penyalur
energy listrik kepada konsumen.
Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah merupakan salah satu komponen instalasi tenaga
listrik yang terpasang di Jaringan Distribusi berfungsi sebagai trafo daya penurun
tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah, dan selanjutnya tegangan rendah
tersebut disalurkan ke konsumen. Mengingat fungsi dan harga trafo tersebut cukup mahal bila
dibandingkan dengan peralatan distribusi lainnya, maka pemeliharaan preventif yang
dilakukan secara intensif, dengan kriteria pemeliharaan yang jelas untuk setiap komponen
GTT dan ditangani oleh tenaga yang terampil dengan peralatan yang memadai agar
pemeliharaan tersebut berjalan dengan efektif.
Hal inilah yang menjadi salah satu acuan Politeknik Negeri Malang untuk bisa
mencetak para ahli teknik yang memiliki keahlian dalam bidang kelistrikan. Mahasiswa
program studi teknik listrik Politeknik Negeri Malang dituntut untuk terus belajar dan
memahami dari perkuliahan yang diberikan setiap harinya, mahasiswa juga dituntut untuk
terampil, disiplin dan juga bekerjasama dalam segala kegiatan perkuliahan yang
dilangsungkan. Sehingga laporan pengamatan GTT ini sangat bermanfaat dan membantu
mahasiswa dalam memahami kodisi GTT di lapangan.
Dalam pelaksanaan praktek pengamatan GTT ini tidak mencakup pada seluruh GTT
yang ada pada rumah tinggal atau industri pada umumnya. Pengamatan GTT yang kami
lakukan ini hanya dilakukan pada area kampus Politeknik Negeri Malang.
Perlu suatu landasan wawasan agar tidak menimbulkan pemikiran yang terlalu luas
pada laporan pengamatan ini, maka masalah yang akan dibahas pada tulisan ini dibatasi.
Penulis akan lebih menitikberatkan pada permasalahan yang bersifat praktis dalam aplikasi di
lapangan dengan dukungan penguasaan teori.
LANDASAN TEORI
Gardu Tiang Trafo(GTT) berlokasi dekat dengan konsumen, trafo dipasang pada
tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan trafo dan sistemnya,
GTT dilengkapi dengan unit-unit pengaman yang ditempatkan pada Perangkat Hubung Bagi
Tegangan Rendah (PHB-TR) khususnya sistem pada PLN Distribusi Jatim. Trafo daya step
down berfungsi untuk menurunkan dari tegangan menengah 20kV ke tegangan rendah
380/200 V(referensi tegangan trafo 400/231 V).
Untuk lokasi Gardu Distribusi khususnya tipe Gardu Trafo (GTT) berdekatan
langsung dengan daerah pelayanan konsumen, selanjutnya GTT disalurkan ke konsumen
melewati jurusan-jurusan, dan untuk setiap unit GTT disalurkan empat jurusan. Jaringan
Tegangan Menengah (JTM) atau Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20kV. Karena
tegangan masih tinggi belum dapat digunakan untuk mencatu beban secara langsung, kecuali
pada beban yang didesain khusus. Ditribusi primer merupakan saluran yang akan mensuplay
ke Gardu Tiang Trafo(GTT)
Besar arus sambungan SUTM menuju ke saluran trafo distribusi sisi primer dihitung
berdasarkan besar kapasitas daya trafo terpasang.
Cut Out
Cut Out berfungsi untuk opersai dan sebagai unit trafo, cara kerjanya sebagai berikut:
Besar kapasitas CO tergantung dari besar Fuse Link, dan besar Fuse Link harus disesuaikan
dengan daya trafo, dan berfungsi sebagai pengaman(seperti pada fuse atau sekering). Apabila
terjadi gangguan pada unit trafo maka fuse link akan putus, dan bisa diganti. Besar fuse link
dari PLN adalah 3, 6, 10 A., karena disuaikan dengan besar kapasitas Trafo Distribusi milik
PLN.
Lightning Arrester
Lightning Arrester (LA) digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap gangguan tegangan
lebih surja petir, system pemasangan LA, sbb:
LA dipasang setelah CO
Apabila SUTM tersambar surja petir, maka arus gangguan akan diamankan CO lebih dan
arus sisa gangguan akan diamankan lebih lanjut oleh LA.
PHB-TR
Perlengkapan Hubung Bagi jaringan distribusi tegangan rendah, PUIL mensyratkan sebagai
berikut:
PHB-TR adalah suatu perlengkapan listrik yang berfungsi sebagai pengendali, penghubung
dan melindungi, serta membagi tenaga dari sumber tenaga listrik ke suatu beban atau
pemakai.
Untuk instrument ukur indicator dan terminasi, PHB-TR diisyaratkan sebagai berikut:
Harus dipasang paling sedikit instrument indikator dengan warna yang sesuai.
Panel PHB-TR utama pada gardu distribusi (GTT) harus dipasang instrument ukur
minimal Volt meter dan Ampere meter.
Instrument indicator harus disambung pada sirkit masuk sebelum saklar masuk.
Sambungan sirikit pada PHB harus memakai sepatu kabel yang sesuai dengan jenis
metalnya dan ukuran penghantar serta harus dijepit/dipress pada penghantar, KHA
terminal sepatu kanel harus minimum sama dengan kemampuan sakelar dari sirikit
yang bersangkutan rangkaian.
Pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya tekan dan gaya tarik, sehingga
gaya tersebut tidak akan langsung dipikul oleh gawai listrik lain.
II. TUJUAN
Tujuan dibuat SOP adalah untuk dapat mengoptimalkan pekerjaan pemeliharaan sehingga
akan meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.
III. PERALATAN
1. Peralatan Kerja
Toolkit
AVO meter
Squencial
Puller
2. Pelaksanaan Pemeliharaan
1. Periksa fisik trafo, apakah ada perubahan bentuk fisik trafo dan bila ada,
sejauh mana dapat diperbaiki segera.
2. Periksa paking dan baut penyikat.
3. Periksa minyak trafo, ambil contoh minyak trafo untuk tes.
4. Periksa kondisi bushing MV isolator .
5. Periksa kondisi bushing LV isolator.
1. Masuk CO bertahap
2. Masukkan saklar utama
3. Masukkan fuse utama bertahap
4. Masukkan fuse jurusan bertahap\
Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain :
1. Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat
tersebut adalah:
Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang
bisa mengenai kepala secara langsung. Pemakaian safety
helmet secara tepat dan benar dapat mengurangi
konsekuensi yang mungkin timbul pada saat terjadinya
hal-hal yang disebutkan di atas. Cara pemakaian safety
helmet yang benar akan memberikan proteksi maksimal bagi kepala. Karena
potensi hazard yang berasal dari atas kepala manusia banyak terdapat di
lingkungan kerja seperti itu. Dalam menggunakan safety helmet, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya,
Sebelum digunakan, yakinkan bahwa helmet tersebut dapat digunakan,
pas dan nyaman di kepala anda (tidak longgar dan tidak terlalu sempit),
tidak rusak dan cacat.
Pasang dikepala dengan benar (tidak miring, terlalu mendongak,
menunduk sehingga menutupi pandangan, atau terbalik.
Jika berada pada tempat yang tinggi dan kondisi berangin, chain strip
harus digunakan untuk menghindari safety helmet yang dikenakan
terbang karena tiupan angin kencang.
Dalam penggunaannya, safety helmet sering terjadi insiden seperti
benturan atau tertimpa benda yang jatuh. Setelah terjadi insiden,
biasanya safety helmet mengalami kerusakan. Sekecil apapun kerusakan
yang terjadi, safety helmet harus didiganti dengan yang baru. Jangan
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang
benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja.
Arus Primer
Arus Sekunder
EARTH TESTER
Fitur:
* Anti percikan air dan debu (di desain
sesuai standar IEC 529 IP54).
* Sebagai tambahan fasilitas untuk
pengukuran yang presisi, test lead untuk
penyederhanaan sistem pengukuran dua
kabel juga disertakan sebagai asesoris
standar (unit dapat digantung dari leher
untuk pengukuran yang simple).
* Didesain memenuhi standar keamanan IEC
61010-1.
* Dapat mengukur tegangan tanah.
* Peringatan otomatis ketika resistansi paku pancang berada diluar toleransi/berlebihan.
* Kecil dan ringan. Material casing baru anti goncangan.
* Pengukuran arus 2mA memungkinkan penge-tesan resistansi tanah tanpa harus men-
tripping arus bocor tanah pada rangkaian yang sedang diukur.
Cara Pengukuran
Pada switch pilih mode Ω, tekan push button.
Lihat penunjuk voltase tanah apabila jarum bergerak dengan cepat sampai mentok ke
ujung volt meter
check kembali instalasi kabel.
Adjust ohm meter sampai nilai voltase pada galvanometer “0 volt”.
INSULATION TESTER
Test insulasi dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan. Insulasi
yang memadai diperlukan untuk menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit
atau ground fault. Buruknya insulasi jaringan bisa mengakibatkan terjadinya arus bocor dan
bisa membahayakan nyawa seseorang. Dimungkinkan juga akan menimbulkan percikan api
yang bisa mengakibatkan kebakaran.
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Pada saat inspeksi GTT, pada saat pelaksanaannya harus sesuai dengan SOP
Diwajibkan memakai APD ( Alat Pelindung Diri ) pada saat inspeksi GTT
Menggunakan Earth Tester serta Insulation Tester pada saat inspeksi GTT
PENDAHULUAN
Pada era modern seperti saat ini, kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia tidak
bisa lepas dengan listrik. Hal ini dikarenakan munculnya bermacam-macam teknologi yang
canggih menyebabkan manusia (termasuk masyarakat Indonesia) menggunakannya sebagai
penunjang kehidupan sehari-seharinya. Dan teknologi yang bermunculan merupakan barang-
barang elektronik yang membutuhkan listrik sebagai sumber energinya. Untuk menunjang
keandalan penyaluran energy listrik dibutuhkan Genset guna untuk membackup ketersediaan
energy listrik disaat terjadi pemadaman
Hal inilah yang menjadi salah satu acuan Politeknik Negeri Malang untuk bisa
mencetak para ahli teknik yang memiliki keahlian dalam bidang kelistrikan. Mahasiswa
program studi teknik listrik Politeknik Negeri Malang dituntut untuk terus belajar dan
memahami dari perkuliahan yang diberikan setiap harinya, mahasiswa juga dituntut untuk
terampil, disiplin dan juga bekerjasama dalam segala kegiatan perkuliahan yang
dilangsungkan. Sehingga laporan pengamatan Genset ini sangat bermanfaat dan membantu
mahasiswa dalam memahami kodisi Genset di lapangan.
Dalam pelaksanaan praktek pengamatan Genset ini tidak mencakup pada seluruh
Genset yang ada pada rumah tinggal atau industri pada umumnya. Pengamatan Genset yang
kami lakukan ini hanya dilakukan pada area kampus Politeknik Negeri Malang.
Perlu suatu landasan wawasan agar tidak menimbulkan pemikiran yang terlalu luas
pada laporan pengamatan ini, maka masalah yang akan dibahas pada tulisan ini dibatasi.
Penulis akan lebih menitikberatkan pada permasalahan yang bersifat praktis dalam aplikasi di
lapangan dengan dukungan penguasaan teori.
LANDASAN TEORI
Prinsip-prinsip Diesel
Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan
untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan ggl (gaya
gerak listrik). Mesin Diesel termasuk mesin kalor yang mengubah tenaga panas menjadi
tenaga gerak. Tenaga panas diperoleh dari proses pembakaran solar dengan bantuan oksigen
dari udara. Gas hasil pembakaran itu dipergunakan untuk menggerakkan torak secara gerak
translasi.Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan
proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar pada poros engkol.
Demikian juga sebaliknya gerak rantai dari poros engkol dan rotor disambung secara
kopling. Dengan adanya rotor yang diputra oleh mesin diesel, sedangkan kepada gulungan
rotor diberikan arus listrik searahm, maka pada pihak stator terbangkit out put tegangan :
bolak balik. Untuk mendapatkan putaran yang stabil diperlukan sistem Governor ( pengaturan
putaran ) dan VR ( Voltage Regulator).
Syarat-syarat untuk mendapatkan diesel sebagai penggerak mula yang baik diperlukan
Keterangan Gambar
Fungsi saringan
Saringan bahan bakar diperlukan untuk menyaring kotoran kedalam pompa tekanan
rendah. Pompa tekanan tinggi dan penyemprot bahan bakar. Kotoran ini dapat
mengakibatkan kerusakan penyumbatan pada pompa, penyemprot dan saluran bahan
bakar. Fungsi dari pompa tekanan rendah ( penyalur) diperlukan untuk mengalirkan
mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi, agar bahan bakar selalu memenuhi
pompa tekanan tinggi.
Pompa penyalur ini harus mempunyai tekanan yang lebih tinggi dari tekanan
Atmosfir supaya udara tidka masuk kedalam aliran bahan bakar, bila udara masuk
maka akan terjadi ganguan pada mesin, yaitu terjadinya pembakaran yang tersendat-
sendat dan mesin tidak dapat beroperasi secara sempurna.
System Pelumasan
Untuk memahami bahwa kecepatan gerak dan panas mempunyai hubungan yang erat,
maka gesekan antara permukaan benda yang saling bergerak akan mengakibatkan
timbulnya panas. Begitu pula yang terjadi pada genset, dimana didalam genset terjadi
pengubahan tenaga mekanis (gerak) menjadi energi listrik.
Keterangan
Prinsip kerja
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan
oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol,
melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media
pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar
dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses
pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa
kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek
saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun
sirkulasi di dalam mesin sendiri. Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan
melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak
rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak
per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke
bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-
dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding
charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
Memahami tentang fungsi dan bekerjanya pelumasan tersebut harus dijaga jangan
sampai sistem pelumasan terganggu, gangguan gangguan dalam pelumasan dapat
terjadi oleh penyebab-penyebab sebagai berikut :
Keterangan
Begitu pula pada filter oli setelah sekian lama dipakai maka akan terjadi endapan
sehingga filternya harus diganti dengan filter yang baru. Pemeriksaan yang kontinue
menjadikan mesin mempunyai keandalan yang cukup tinggi, hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemeriksaan pada saat over haul nanti perlu diadakan pemeriksaan yang teliti keadaan
lubang jalan oli, pada dinding crang case atau blok mesin jangan sampai ada yang buntu.
Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan sangat penting artinya bagi keawetan suatu mesin, pada waktu
berjalan mesin akan menjadi panas, karena proses pembakaran di dalam silinder,
Air mengalir ke bawah dari bagian atas radiator melalui pipa-pipa radiator, udara
dihembuskan melintasi radiator ke arah depan genset, terjadilah proses pendinginan udara,
udara ini menghembus keras karena adanya kipas yang berputar di belakang radiator. Pada
saat air sampai di bagian bawah radiator, air menjadi dingin dan masuk kembali ke blok
silinder dari bawah untuk mendinginkan mesin.
Dalam praktek kelebihan bahan bakar dibanding dengan jumlah udara ini ditandai dengan
asap hitam ke luar dari knalpot. Untuk keperluan start mesin, orang membuat agar udara yang
dimasukan kedalam mesin tidak dingin ( hangat), sebab udara dingin sukar bersenyawa
dengan bahan bakar.
Agar Supaya proses pendinginan ini berlangsung efektif, maka perlu dijaga kebersihan dari
sirip-sirip silinder.
Sikat mendapat tegangan searah dari sumber searah ( voltage regulator) dimana tegangan yang
diberikan kepada sikat tersebut oleh voltage regulator telah diatur sehingga tegangan yang
diberikan pada sikat tersebut tetap konstan sesuai dengan keperluan. Sumber searah dari VR
yang telah melalui sikat ini, mengalir lebih slip ring dan masuk ke bagian rotor yang diputra.
Pada bagian stator terbangkitlah medan magnet yaiut pada bagian ujung kutub utara dan selatan.
Diantara kedua ujung kutubnya akan timbul garis gaya magnet ( fluksi) dan akibat adanya rotor
yang berputar yaitu kumparan jangkar diantara kutub utara dan selatan ini, maka garis gaya
magnet akan terpotong oleh kumparan jangkar. Dalam perpotongan garis gaya magnet oleh
kumparan jangkar, keadaanya tidak selalu tetap, ada dalam keadaan netral artinya kumparan
jangkar sejajar dengan arah garis gaya magnetnya, ada juga dalam keadaan emmotong garis gaya
magnet sehingga dihasilkan tegangan bolak balik.
Bila stator dari generator dibuat untuk menghasilkan listrik AC tiga phasa maka out put generator
juga dibuat dengan tiga phasa.
Arus mengalir dari sumber arus searah voltage regulator. Alat ini telah mengatur agar tegangan
yang diberikan tetap konstan sesuai dengan keperluan. Sumber arus DC dari VR ini mengalir
kedalam stator gulungan Exiter (A), maka alam stator exiter ini mengalir akan timbullah medan
magnet yang kemudian menginduksi gulungan rotor exiter (B) yang berputar. Maka garis gaya
magnet ( fluksi rotor dari stator exiter (A) yang menginduksi rotor exiter (B) akan terpotong oleh
kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena dalam perpotongan oleh kumparan jangkar dari
rotor exiter (B). Karena dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar diantara
kutub utara dan selatan ini keadaannya tidak selalu tetap yaitu ada dalam keadaan netral artinya
kumparan jangkar kedudukannya searah dengan garis gaya magnet ada juga dalam keadaan
memotong garis gaya magnet ada juga dalam keadaan memotong garis gaya magnet sehingga
timbullah beda potensial yang biasa disebut dengan arus bolak balik AC. Kemudian arus AC ini
disearahkan oleh penyearah (C) yang kemudian mengalir ke gulungan stator (D) hingga
timbullah kembali garis gaya magnet di kutub utara dan selatan stator tersebut. Kemudian garis
gaya magnet ii akan terpotong oleh kumparan jangkar yang keadaannya tidak selalu tetap
sehingga tiimbullah beda potensial yang biasa disebut dengan arus AC untuk selanjutnya
digunakan untuk mencatu perangkat Telekomunikasi yang membutuhkan arus AC tersebut.
Bila pada bagian stator ini dibuat untuk menghasilkan energi listrik tiga phasa maka dibuatlah
out put dari generator yang juga dengan tiga phasa.
Untuk keperluan penguatan bagi kutub-kutub magnet selalu dibutuhkan sumber arus searah. Jika
ditinjau dalam menghasilakannya, terhadap bermacam-macam cara yaitu :
a. Secara Konvensional
Mesin utama ( main machine), DC penguat utama ( main DC exiter) dan DC penguat
pembantu ( Pilot exiter) berada dalam satu poros. Tegangan keluaran dari DC penguat
pembantu dipergunakan untuk memperkuat kemagnetan pada penguat utama yang mana besar
kecilnya arus yang mengalir pada mesin DC utama dapat diatur dengan menggunakan
Rheostat utama ( main rheostat) yang diatur dengan menggunakan Rheostat utama ( main
rheostoat) yang dapat dioperasikan secara manual atau otomatis ( automatic regulator),
b. Sebagai pengembangan, dengan adanya kemajuan teknologi telah banyak suatu pembangkit
yang mana sumber arus searah sebagai arus penguat magnet tidak diperoleh dari generator
arus searah (DC), melainkan menggunakan rectifier ( penyearah).
Tegangan keluaran dari sumber AC penguat yang digunakan untuk penguatan sendiri
dikontrol dengan menggunakan regulator utama ( main regulator) yang mana regulator ini
dapat dikerjakan dengan menggunakan seperangkat amplidin ( amplidyne set).
Penguatan dengan sistem ini sangat baik untuk mesin-mesin yang sangat besar yang dapat
mencapai ratusan MVA.
Adapun cara yang ketiga adalah suatu cara yang sering disebut “ Brushlaless Exition”.
Untuk mengalirkan arus kemagnetan tidak diperlukan sikat-sikat ( cincin seret) seperti halnya
cara yang lain.
Tegangan keluaran dari mesin utama sebagian kecil disearahkan untuk penguatan pada
sumber AC penguat ( AC exiter), yang mana pengontrolan arus kemagnetan dilakukan oleh
regulator.
Tegangan keluaran dari AC exiter langsung digunakan untuk memperkuat kemagnetan mesin
utama ( tanpa menggunakan sikat dan cincin) dengan perantara penyearah utama main (
rectifier)
Jika mesin berputar lebih rendah dari pada ratingnya akan berakibat tegangan out put
regulator sedemikian tingginya dan arus akan sangat tinggi sehingga merusak peralatan VR.
Maka untuk mengadakan testing mesin yang berhubungan dengan rpm, VR harus dimatikan /
dilepas, untuk percobaan pada rpm normal VR boleh disambung.
Biasanya VR pada batas-batas kemampuan tertentu ( dapat disetel) kalan ada kenaikan/
penurunan tegangan melebihi batas kemampuan ( 10 %) harus diusahakan agar beban
terlepas dari beberapa saat kemudian mesin mati.
2. Governor
Seperti hanya VR, alat pengatur putaran ( Governor) berfungsi untuk mengatur atau
mempertahankan putaran mesin agar dalam kecepatan yang tetap. Jika ada kenaikan beban,
mesin bertendensi menurunkan putarannya dan Governor akan memberikan signal kepada
katup pembuka bahan bakar. Sehingga bahan bakar yang masuk ke dalam Injector bertambah
banyak, sehingga mesin akan berputar normal kembali dan tidak terjadi penurunan putaran,
sebaliknya kalau ada penuruanan beban mesin akan berputar melebihi ratingnya. Governor
akan mengirim signal kepada katup bahan bakar agar mengurangi bahan bakar yang masuk
sehingga mesin berputar normal.
3. Indikator-indikator
Fungsinya :
Indikator dan peralatanya yaitu relay-relay, timer, switch semuanya dipasanag pada panel
kontrol, antara lain :
4. Alat Pengaman
- Mengamankan Generator
- Mengamankan Prime Mover ( Diesel)
Pengaman Generator bertugas mematikan seluruh Genset apabila ada hal-hal yang
membahayakan Generator. Pengaman Diesel sama dengan pengaman Generator, hanya
berbeda dari asal usul gangguan. Kalau Temperatur mesin diesel terlalu panas bekerja
pengaman diesel itu akan bekerja. Kalau tegangan generator naik bekerjalah pengaan
generator
Untuk pengaman ini sebaiknya dipasang pemutus beban dan pematikan mesin, baik yang
bekerja secara otomatis maupun secara manual. Keduanya harus ada dan disambung seri.
Untuk jenis otomatis dipergunakan apabila sewaktu-waktu ada gangguan yang dapat
membahayakan Genset secara otomatis pengaman ini akan bekerja. Sedangkan untuk jenis
manual dipakai bila harus mematikan mesin atau melepaskan beban setiap saat yang
dikehendaki
Misalnya :
Untuk menjaga agar mesin selalu bekerja dalam keadaan yang diijinkan maka diusahakan
mesin secara otomatis melakukan hal-hala sebagai berikut :
- Kalau mendapat temperatur air pendingin lebih dari 2000 F ( 94°C) maka pemutus beban
harus bekerja dan mesin jalan tanpa beban.
- Kalau terjadi Over Speed sampai mencapai 30 detik, mesin dibuat mati total.
Keterangan :
Sebenarnya untuk panel kontrol dapat dibuat otomatis penuh dan selengkap mungki. Tetapi
diperlukan rangkaian-rangkaian listrik ( rangkaian kontrol) yang cukup rumit,. Tentu saja
komponen-komponen yang dipakai harus dari jenis yang terbaik. Sebab pemakaian dari
kualitas biasa-biasa saja sering mengalami gangguan yang berakibat mesin tidak dapat
bekerja walaupun dalam kondisi yang baik.
Peralatan tambahan yang dimaksudkan adalah hal-hal yang dipasang pada diesel untuk
mengetahui kondisi dari seluruh sistemnya. Sistem-sitem yang ada di dalam diesel biasanya :
b. Sistem Pelumasan
- Bila Tekanan minyak pelumas turun sebaiknya timbul alarm
- Bila tekanan minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm
- Bila suhu minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm, dan lain sebagainya
c. Sistem Pendinginan
- Bila suhu air tinggi ( lebih 24°C) sebaiknya timbul alarm
- Bila level air turun sebaiknya timbul alarm
- Bila tekanan air kurang sebaiknya timbhul alarm
d. Sistem Starting
- Bila motor starter terlampau laa senempel pada Fly Wheel Timbul alarm
- Charger tidak dapat mengisi Battery sebaiknya timbul alarm
f. Lain-Lain
- Bila mesin jalan dengan rpm yang rendah sebaiknya timbul alarm
Dalam hal yang demikian, perlu kiranya memaralelkan dua generator atau lebih dengan maksud
untuk memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan.
Selain untuk tujuan diatas, kerja parallel juga sering dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas
pelayanan jika ada generator yang harus dihentikan misalnya untuk istirahat atau reparasi.
Keuntungan dari kerja beberapa generator kapasitas yang kecil secara paralel untuk mencuplai
beban yang sama dibanding dengan hanya satu generator yang besar adalah sebagai berikut :
1. Beberapa unit yang kecil lebih handal dibanding satu unit yang besar. Apabila satu rusak
kelangsungan suplai beban dapat dipertahankan oleh kerja unit yang lain.
2. Jika terdapat beberapa unit station tenag perbaikan untuk unit-unit menjadi lebih mudah dan
ekonomis.
3. Biaya dari unit yang siap dipakai adalah lebih kecil
4. Penambahan unit dapat dipasang saat diperlukan sesuai dengan pertambahan beban pada
station tenaga.
Untuk maksud memaralelkan ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu :
Jika ketiga syarat diatas telah dipenuhi maka akan diperoleh vektor tegangan seperti
gambar 54b. Jika terjadi perubahan pada salah satu generator misal G2 mempunyai
putaran lebih cepat dari pada G1 maka akan mengalir suatu arus lokal antara G1 dan G2
dan antara tenagan V1 dan V2 mempunyai beda phasa lebih kecil dari 180°. Hal ini dapat
dilukiskan seperi gambar 54c. dimana Ec merupakan beda tegangan antara G1 dan G2
antara tegangan lokal Ec dan arus lokal Ic terdapat beda phasa sebesar :
Ec
Ic = .........................................( 41)
2( Ra i. Xs )
Dengan arti :
Jika G1 berputar lebih cepat dari G2 maka arus lokal Ic tertinggal Фs dari tegangan lokal
Ec seperti dapat dilukiskan pada gambar 54d.
Dengan adanya ketiga syarat pokok dalam memaralelkan generator dapat diperlukan
peralatan-peralatan untuk dapat mengetahui apakah ketiga syarat tersebut telah terpenuhi.
a) Sambungan gelap, jika kedua generator sudah sephasa maka semua lampu menyala.
b) Sambungan terang, jika kedua generator suah sephasa maka semua lampu menyala sangat
terang, sedangkan kedua generator belum sephasa maka semua lampu mati.
c) Sambungan cahaya putar
Jika terlihat bahwa nyala lampu berputar baik kekiri atau kekanan, hal ini menunjukkan
bahwa kedua generator belum spahasa, yang mana masalah kecepatan berputarnya nyala
lampu tersebut disebabkan oleh frkwensi dari kedua generator yang juga belum sama.
Sedangkan jika nyala lampu sudah tetap tidak berputar, ini berarti disamping frekwensi
kedua generator sudah sama, pahasanya juga suda sama.
Dalam keadaan yang demikian ini, dari ketiga lampu yang dipasang, satu lampu mati dan
dua lampu yang lain menyala sama terang.
Dalam praktek biasanya masing-masing cara diatas dilengkapi dengan Vo meter, yang
mana setelah frekwensi sama tegangan sama dan phasa sama, saklar utama yang
digunakan untuk memaralelkan ditutup (ON) saat Vo meter pada phasa yang sama antara
generator yang satu dengan lainnya.
Synchronous Lincoln merupakan sebuah motor kecil berkutub dua. Motor mempunyai
dua lapisan kumparan yang masing-masing dihubungkan pada generator yang akan
diparallelkan.
Dengan adanya sifat-sifat diatas, maka diperoleh arus kemagnetan yang mengalir pada
kumparan R murni sephasa dengan tegangan V’sedangkan arus kemagnetan yang
mengalir pada F. Sebatang jarum yang dipasang pada jangkar akan menunjukkan
bagaimana keadaan phasa antara tegangan-tegangan yang diserempakkan .
Dalam keadaan serentak yang mana tegangan V dan V’ dalam keadaan sephasa, maka
jarum akan menunjukkan angka nol. Jika generator yang diparalelkan tidak dalam
keadaan serenpakmaka jarum tersebut akan menunjukkan angka dibawah nol atau diatas
nol, tergantung pada tegangan yang diparalelkan, apakah lebih cepat atau lebih lambat
dari generator yang akan dibantu.
Gambar 57 melukiskan atu contoh dalam proses memaralelkan dua buah generator AC 3
pahasa beserta perlengkapannya.
Prinsip Kerja.
G1 sudah melayani beban dengan data : V 1 dan F1 . Dalam hal ini Ss1 dan Sm2 dibuka G2
yang akan diserempakkan dimasukkan kedalam rel penyerempak dengan menutup Ss 2 .
Dengan mengatur G2 sedemikian rupa sehingga V 1 = V2 dan F1 = F2 . Setelah lampu
cahaya putar berada pada kondisi tetap (satu lampu mati, dua lampu yang lain menyala
sama terang) atau Vo meter menunjukkan harga nol, dengan secepat mungkin Sm2
ditutup.
Dalam pembangkit yang besar, untuk menutup saklar Sm2 biasanya digunakan kontaktor.
Setelah kedua generator berada dalam kondidi paralel maka agar G2 dapat ikut memikul
beban maka daya penggerak G1 dikurangi dan daya penggerak G2 ditambah.
PENGAMATAN GENSET
Agar genset dapat beroperasi dengan baik, perlu dilakukan atau dilaksanakan
pemeliharaan dengan rekomendasi pabrik atau prosedur yang berlaku. Dalam pelaksanaan
pemeliharaan, dilakukan pemeriksaan (inspection) pada mesin-mesin dan bagiannya baik
pada penggeraknya (diesel) maupun pada pembangkitnya terhadap adanya kerusakan atau
keausan.
Pemeliharaa kontinyu adalah pemeliharaan yang harus dilakukan setiap hari sekalipun
mesin tersebut jarang dioperasikan diantaranya:
Setelah mencapai 4000 sampai 5000 jam kerja perlu diadakan perawatan atau service
tambahan (Top Overhoul)
Setelah mencapai 9000 jam kerja supaya diadakan General Overhoul.
Bahan Bakar
Pemeriksaan permukaan minyak pelumas yang ada di dalam pompa injeksi bahan
bakar.
1. Kendorkan oil check plug satu atau dua putaran dan cerat kelebihan minyak
lumas
2. Buka tutp filter lubang pengisian/ventilasi
3. Tuangkan kedalam pompa injeksi melalui filter minyak lumas baru sampai
minayk tersebut terlihat keluar melalui oil check plug
4. Kencangkan kembali plug tersebut.
Harus diperhatikan betul-betul agar permukaan minyak pelumas tidak lebih dari oil
check plug.
Periksa semua baut-baut, mur-mur dan pipa-pipa karet, jika kendor dikencangkan
kembali sesuai dengan yang diijinkan oleh pabrik.
Catatan: Pengencangan baut-baut cylinder hanya boleh dilakukan oleh tenaga yang
terlatih dengan menggunakan torque meter.
Pemeriksaan Accu
1. Dengan menggunakan hygrometer dapat dibaca kadar accu zuur bila
pembacaan menunjukkan kurang dari 1,21 kg/l. (normal antara 1,23 kg/l
sampai 1,25 kg/l), hal ini menunjukkan bahwa accu perlu di charge/di stroom
lagi. Arus pengisian accu max. 6,5 Amp.
1. Bantalan (bearing)
2. Pegas-pegas pemegang sikat arang
3. Pemegang sikat arang
Sistem Pelumasan
Gambar 1
Gambar 2
Sistim Pendinginan
Gambar 3
Gambar 4
Pengertian
Panel Kontrol Genset atau biasa disebut PKG, terdiri dari komponen- komponen
pengontrol yang mendapatkan catu daya dari Genset, dan biasanya mendapat catuan
daya dari PLN hanya untuk pengechargean battery. Panel merupakan pusat kontrol dari
sebuah genset. Tergantung dari rangkaian, panel dapat memiliki beberapa komponen,
beberapa di antara nya yaitu: kontrol, pengaman, auto dan meter. panel listrik yang
fungsi utamanya untuk mengoperasikan generator yang meliputi starting , running,
stoping, emergency stop dan dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi
dan monitoring terhadap diesel engine maupun
terhadap alternator (generator).
- Over/under voltage
- Over/under Frekuensi
- Over current
- Overload
- Over temperature
- Reverse Power
- Unbalancing Voltage
- Unbalancing current
- Earth Fault
Fungsi utama dari PKG adalah mengontrol kapan memerintah Genset untuk
Start dan kapan untuk Off. Sesuai perintah yang diterima dari panel ATS, dan
melaporkan kapan Genset siap untuk di gunakan kepada ATS. Kontrol berfungsi untuk
mengkontrol output dari genset tersebut, biasanya dalam bentuk besar voltase, ampere
dan frekuensi. Pengaman berfungsi sebagai pelindung dari genset yang otomatis
mematikan genset apabila temperatur berlebih, tekanan oli kurang atau air radiator
habis. Auto berfungsi untuk menyalakan atau mematikan genset secara otomatis.
Biasanya dipasangkan dengan rangkaian lain yang disambungkan ke PLN. Meter
berfungsi untuk membaca beberapa data penting seputar genset, seperti RPM, suhu, air,
tekanan oli dan lain sebagainya.
Pengoperasian
1. Perintah yang diterima panel PKG pada saat power utama putus diproses di
kontrol panel PKG dan diteruskan ke unit Genset dengan perintah otomatis
beroperasi.
2. Perintah yang diterima panel PKG pada saat power utama (PLN) siap kembali di
kontrol panel PKG dan diteruskan ke unit Genset dengan perintah Stop.
1. Panel Mesin
2. Panel Generator
Volt Meter
Volt meter gunanya untuk menampilkan tegangan keluaran dari generator sesuai
yang tertera pada pelat nama generator.
Frekuensi Meter
Ampere meter
Ampere meter untuk menampilkan berapa besar arus listrik yang disalurkan ke
beban terpasang .
Ada juga panel generator ditambahkan sebuah alat ukur daya Listrik (KWH).
Selain dilengkapi beberapa alat ukur, panel generator dilengkapi juga Lampu Indikator
, alat pengaman generator dan instalasi listrik seperti MCCB ( Moulded case circuit
breaker) atau MCB(Mini Circuit Breaker).
Panel Kontrol Genset juga berhubungan dengan panel yang lain, antara lain :
3. Panel AMF-ATS
o Cara Kerja AMF dan ATS (Automatic Mains Failure & Automatic Transfer
Switch)
Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat dari
suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai utama.AMF akan
beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur catu daya cadangan
(genset). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai utama dari PLN mati dan
memutuskan genset jika suplai utama dari PLN hidup lagi.
o Fungsi
Panel ini disediakan dengan saling bertautan secara mekanis atau tiang listrik
kontaktor atau MCCBs. Dipasang di dinding atau di luar ruangan yang berdiri bebas
kabinet dengan kabel. Aliran keluar dan masuk terjadi melalui basis melalui aluminium
gland plates.
Sambungan dapat berupa kabel keras atau dengan cara tiang tunggal atau multi-pin
konektor.
Panel memiliki sirkuit, yang begitu dilantik sehingga mulai mengirim sinyal ke
generator jika terjadi kegagalan suplai utama. Dilengkapi dengan urutan tahap relay
yang membuatnya yakin bahwa pasokan generator memiliki fase akurat rotasi.
Perubahan panel ini sumber arus hanya setelah waktu tunda. Ini memberikan waktu
yang cukup untuk generator untuk mulai sebelum mengambil beban. Panel ini juga
Komponen Kontrol
Relay
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis
mengontrol penghubungan rangkaian listrik. Relay adalah bagian yang penting dari
banyak sistem kontrol, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh dan pengontrolan alat
tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol tegangan dan arus rendah.
Kontroler
Dalam suatu mesin yang diinginkan bekerja secara automatis maka selain sensor
dan aktuator dibutuhkan komponen utama yaitu sebuah kontroler. Kontroler merupakan
otak dari dari suatu sistem kontrol. Programmable logic controller (PLC) merupakan
suatu bentuk khusus pengontrol berbasis - mikroprosesor yang memanfaatkan memori
yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan untuk
mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika, pewaktuan (timing), pencacahan
(counting) dan
aritmatika guna
mengontrol mesin-
mesin dan proses- proses.
Gambar 1 DSE (Deepsea 4420) PLC, Auto Start & Automains (Utility) Failure Control Modules
Dalam perkembangannya PLC saat ini diproduksi dalam berbagai bentuk dan
fungsi yang lebih modern dan mudah. Salah satu modul PLC yang diproduksi oleh
Deep Sea Electronics seperti yang terlihat pada gambar diatas adalah Deepsea 4420.
Tombol Tekan
Tombol tekan atau disebut sakelar ON/OFF banyak digunakan sebagai alat
penghubung atau pemutus rangkaian kontrol. Memiliki dua kontak, yaitu NC dan NO.
Artinya saat sakelar tidak digunakan satu kontak terhubung Normally Close, dan satu
kontak lainnya Normally Open. Ketika kontak ditekan secara manual kondisinya
berbalik posisi menjadi NO dan NC.
Selector Switch
Selector Switch merupakan alat yang di gunakan untuk memilih. Kerja dari
selector switch yaitu menyambung rangkaian sesuai dengan yang ditunjuk oleh tangkai
selector. Banyak sekali type selector switch, tapi biasanya hanya dua type yang sering di
gunakan, yaitu 2 posisi, (ON-OFF/Start-Stop/0-1, dll) dan 3 posisi (ON-OFF-ON/Auto-
Off-Manual,dll)
Buzzer
Kontaktor
MCCB
MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yang berfungsi
sebagai pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus beban lebih. MCCB
memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting sesuai kebutuhan.
Ie = 40 A-2500 A
Alat yang memiliki sumber energi kimia yang dapat menghasilkan energi listrik
disebut dengan electric cell (sel listrik). Dan ketika beberapa sel listrik tersebut
dihubungkan secara elektrik akan menjadi baterai. Battery charger ini biasanya sebagai
charger yaitu alat ini mendapat suplai listrik dari sumber PLN atau dari generator itu
sendiri. Battery charger untuk mengisi energi listrik ke accu. Accu ini biasanya
berkapasitas 12/24 V, maka battery charger ini harus dapat mengisi accu sampai
kapasitas tersebut.
Current Transformer atau yang biasa disebut Trafo arus adalah suatu peralatan
listrik yang dapat memperkecil arus besar menjadi arus kecil, yang dipergunakan dalam
rangkaian arus bolak-balik. Fungsi CT adalah untuk memperoleh arus yang sebanding
dengan arus yang hendak diukur (sisi sekunder 5 A atau 1 A) dan untuk memisahkan
sirkuit dari sistem yang arus nya hendak diukur (yang selanjutnya di sebut sirkuit
Alat Ukur
Pada ATS-AMF digunakan tiga jenis alat ukur untuk menunjukkan secara
langsung besaran yang ingin diketahui. Alat ukur tersebut yaitu ampermeter, voltmeter
dan frekuensi meter. Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam
rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan
elemen listrik.Voltmeter merupakan alat untuk mengukur beda potensial dalam suatu
rangkaian listrik. Untuk mengukur beda potensial antara dua titik pada suatu komponen,
kedua terminal voltmeter harus dihubungkan dengan dengan kedua titik yang
tegangannya akan diukur sehingga terhubung secara paralel dengan komponen tersebut.
Prinsip kerja dari frekuensi meter ini berdasarkan pada getaran mekanik sejumlah
kepingan plat baja yang tipis membentuk lidah-lidah bergetar. Masing–masing memiliki
perbedaan frekuensi getar dan relatif tidak berjauhan satu sama lain. Jika kepingan
mendapatkan arus medan magnet dari arus bolak–balik, maka salah satu lidah akan
menimimbulkan getaran dan beresonansi, memberikan defleksi yang besar sesuai
frekuensi yang ditimbulkan oleh arus bolak–balik tersebut.
Keterangan :
9. Buzzersebagai alrm
Keterangan :
Kondisi yang harus diperhatikan dalam transfer dari catu daya utama (PLN) ke
catu daya cadangan (genset) oleh ATS-AMF adalah dipastikannya beban tersambung
hanya pada satu sumber. Sumber utama saja, atau sumber cadangan saja. Untuk
memenuhi kondisi ini, pada ATS-AMF dibuat sistem interlock.
1. Panel ACOS
2. Synchronizing Panel
Synchroun dapat dilakukan antara Genset dengan Genset atau Genset dengan
PLN ketika 2 atau lebih generator sets running bersama untuk mensupplay sebuah
system kelistrikan, Genset tersebut harus disinchronkan secara manual atau automatic
sehingga mempunyai phase, voltage dan frekwensi yang sama.
Perangkat ini dilengkapi dengan tombol kontrol di panel depan. Saklar ini
bertanggung jawab untuk menaikkan dan menurunkan kecepatan dan tegangan dari
generator agar sesuai dengan frekuensi dan tegangan bus sebelum sinkronisasi. Ada volt
meter digital dalam perangkat yang menawarkan bus generator dan pengukuran.
Penggunaan Synchronizing Panel antara lain:
o Rekayasa system
o Komunikasi multimedia
o Telekomunikasi
o Peralatan electron
Genset jenis ini memiliki kelebihan yaitu memiliki sebuah box atau canopy (rumah
genset) yang berdimensi segi empat. Bahan plat besi serta dilapisi dengan busa peredam
(accoustic foam) yang terbuat untuk canopy tersebut. Suara mesin dikeluarkan tidak
membuat kebisingan (dalam batas normal) karena lapisan tersebut memberikan peredam
yang cukup baik.
Canopy genset dirancang dan diproduksi dengan knock down serta dilengkapi pintu-
pintu untuk memudahkan akses ke dalam genset akan memudahkan pengoperasian dan
perawatan. Disamping itu, pintu-pintu ini dilengkapi juga dengan handle dan kunci
Untuk mengalirkan udara panas dari radiator dan asap knalpot ke luar, itu fungsi lubang
– lubang pon terdapat bagian atas genset. Terminal untuk memasang kabel distribusi ke
beban terletak di samping kiri genset dengan dilengkapi sebuah pintu kecil untuk
keamanannya. Disamping itu terdapat lubang – lubang akses pengisian solar maupun
pengisian air radiator. Pada bagian samping – bawah terdapat sebuah nepel untuk
mengeluarkan oli mesin dengan membuka kran drain oli.
Untuk genset jenis ini dalam melakukan perawatan memiliki tingkat kerumitan lebih
besar dari pada genset tipe open, karena harus membongkar canopy (rumah genset)
terlebih dahulu.
Genset tipe ini memiliki kemudahan dalam hal perawatan atau servis genset karena
genset ini merupakan tipe genset yang terbuka atau bisa dibilang tanpa adanya box (
canopy atau rumah genset), bongkar pasang genset jadi lebih mudah dan cepat
dilakukan.
Perlengkapan genset open type sudah dilengkapi dengan panel control yang mudah
dibaca, tangki solar yang mudah dipasang dan knalpot sudah terpasang langsung
dimesin. Pemakai hanya tinggal memasang selang solar ke tangki solar, memasang
baterai yang tersedia, dan memeriksa kondisi air radiator, oli mesin dan memasang
kabel load di terminal genset maka genset sudah siap digunakan.
Untuk genset tipe ini pada saat pengoperasian memiliki tingakat kebisingan lebih tinggi
dari pada genset tipe silent, karena genset tidak memiliki peredam khusus untuk
mengurangi kebisingan.
Genset silent type atau dikenal dengan genset tipe diam adalah genset yang dibuat untuk
kebutuhan genset yang praktis dalam penggunaannya. Genset Silent Type memiliki
kanopi (rumah genset) berbentuk segi empat yang terbuat dari bahan besi plat dan
dilapisi dengan busa peredam yang tahan api. Lapisan ini sangat baik untuk mengurangi
kebisingan yang dikeluarkan oleh suara mesin genset (dalam batas normal).
Genset Silent Type merupakan mesin yang sudah dibungkus dengan plat besi dan busa
soundproofing, sehingga menghasilkan bunyi yang relatif jauh lebih hening
dibandingkan Genset Open Type.
Untuk box Silent yang digunakan pun tidak boleh sembarangan. Berikut adalah ciri-ciri
box yang berkualitas
Box silent yang berkualitas memiliki tebal (tanpa tambahan tebal cat) antara 1,8mm –
2,8mm. Semakin tebal akan semakin kokoh dan semakin berat. Plat yang tebal dapat
membantu meredam getaran dan suara yang muncul ketika genset dioperasikan.
Mesin genset akan dioperasikan di dalam ruang tertutup (di dalam box silent). Sehingga,
box silent yang digunakan harus memiliki sistem udara masuk dan udara keluar yang
memadai untuk menjaga suhu mesin agar tetap normal dan tidak terlalu panas. Genset
Silent Type yang bagus akan dapat menjaga suhu di bawah 80 derajat Celcius untuk
pemakaian di Full Load.
Genset Silent Type, tidak berbeda dengan mesin pada umumnya, memerlukan
perawatan secara berkala. Perawatan yang dimaksud seperti pengisian air radiator,
penggantian oli genset, penggantian filter oli genset, penggantian filter solar genset,
penggantian filter udara genset dan lain-lainnya. Untuk sebab itu, diperlukan beberapa
lubang dan pintu yang bisa digunakan untuk melakukan perawatan tersebut. Lubang
Busa soundproof / busa peredam suara dengan kualitas bagus memiliki ketahanan
terhadap api (tidak akan terbakar). Untuk melindungi apabila sampai ada suhu panas di
dalam box Genset Silent Type.
Standar untuk Genset Silent Type yang berkualitas adalah maksimal 70dB untuk jarak 7
meter.
Engine yang tersedia adalah Perkins, Cummins, MTU, Kubota, Yanmar, Deutz, Lovol,
Isuzu Foton. Sedangkan alternator yang tersedia adalah Stamford, Leroy Somer.
Genset open type atau juga dikenal dengan genset tipe terbuka biasanya digunakan bagi
pengguna yang mempunyai power house sendiri dan dirancang khusus untuk
penempatan genset di dalam ruang/gedung yang kedap suara.
Genset jenis open type ini bisa digunakan untuk pemakaian secara paralel (sinkron)
beberapa unit genset. genset open type mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan
perawatan karena kondisinya yang terbuka tanpa box / kanopi. Proses bongkar pasang
mesin lebih mudah dilakukan.
Genset dibuat untuk kondisi siap pakai dan sudah dilengkapi dengan panel kontrol yang
mudah dibaca, tangki solar yang mudah dipasang dan knalpot yang sudah terpasang
langsung di mesin. Pemakai hanya tinggal memasang slang solar ke tangki solar,
memasang battery yang tersedia, dan memeriksa kondisi air radiator, oli mesin dan
memasang kabel load di terminal genset.
Peletakan genset
Genset harus diletakkan di tempat yang permukaannya rata atau di atas pondasi yang
kuat dan tidak labil. Pondasi yang tidak kuat bisa menyebabkan kerusakan genset.
MASALAH GANGGUAN
1. Gangguan yang paling banyak terjadi dalam sistem adalah pada Saluran Transmisi
dan Saluran Distribusi.
3. Sifat Gangguan :
b. Lebih dari 90% pada Kabel Tanah bersifat Permanen, terjadi kerusakan.
a. Lebih dari 90% gangguan Temporer adalah gangguan satu fasa ke tanah.
b. Gangguan Permanen pada Saluran Udara umumnya terjadi karena kerusakan isolator
atau kawat putus ke tanah dan bersifat satu fasa ke tanah.
c. Gangguan pada KabelTanah lebih dari90% disebabkan karena tekanan mekanis dari
luar atau karena kelalaian pemasangan. Bersifat gangguan antar fasa atau fasa-fasa-
tanah.
a.Instalasi Listrik tidak terbuka terhadap l ingkungan, terlindung terhadap petir dan
tanaman.
c.Instalasi Listrik dari Generator ke Rel umumnya memakai Cable Duct yang
kemungkinannya mengalami Gangguan kecil.
d.Tripnya PMT Generator sebagian besar (lebih dari 50%) disebabkan oleh Gangguan
Mesin Penggerak Generator.
b.Menaikkan nilai arus gangguan hubung tanah agar bisa dideteksi oleh Relay.
b. Karena tegangan Generator paling tinggi adalah 21 kV, maka tidak ada pentanahan
titik Netral Generator secara langsung.
a. Untuk Trafo dengan tegangan nominal di atas 70 kV maka pentanahan langsung dari t
it i k Netral memberi penghematan isolasi yang memadai.
b.Karena Trafo banyak yang berdekatan dengan Saluran Udara, sedangkan Saluran
Udara banyak mengalami Gangguan Temporer, maka apabila titik Netral Trafo
ditanahkan, PMT Saluran harus dilengkapi RelayPenutup Balik agar lamanya interupsi
pasokan daya bisa berkurang.
c. Pengaruh Gangguan Temporer pada Saluran harus diblokir melalui blok Trafo
Generator Y-∇ ∇ ∇ ∇ agar tidak mengganggu Generator.
Generator umumnya dihubungkan ke rel (busbar). Beban dipasok oleh saluran yang
dihubungkan ke rel. Gangguan kebanyakan ada di saluran yang mengambil daya dari
rel. Instalasi penghubung generator dengan rel umumnya jarang mengalami
gangguan.Karena rel dan saluranyangkeluar dari rel sudah mempunyai proteksi
sendiri,maka proteksi generatorterhadap gangguan luar cukup dengan relayarus lebih
dengan time delay yang relatif lama.
c.Suhu tinggi
d.Penguatan hilang
•Kalau relay ini bekerja maka selain mentripkanPMT generator, PMT medan
penguatgeneratorharustripjuga.
Suhu Tinggi
Penguatan hilang
•Daya balik
Daya Balik
Daya balik dimana generator menjadi motor dapat menimbulkan kerusakan karena
pemanasan berlebihan pada sudu-sudu tekanan rendah Turbin uap. Pada Turbin air
dapat meningkatkan kavitasi. Oleh karenanya diperlukan relay daya balikpada generator
yangdigerakkan oleh turbin uap atau turbinairdengan melalui Alarmter lebih dahulu
Putaran Lebih
•Untuk generator yang didinginkan dengan gas Hidrogen, harus ada relay yang
mendeteksi tekanan rendah dan kebocoran Hidrogen untuk memberhentikan mesin
penggerak generator dan memutus arus medan.
DOKUMENTASI INSPEKSI
KESIMPULAN
Jadi dari kegiatan inspeksi generator set dapat kita simpulkan, bahwa :
Generator set memiliki 2 tipe generator, yaitu Generator Set Tipe Open dan
Generator Set Tipe Silent dimana genset tipe silent tidak bising pada saat
pengoperasian dibandingkan dengan genset tipe open, namun pada saat
maintenance memiliki tingkat kesulitan lebih rumit dibanding genset tipe open.
Terdapat Standar Operational Procedure dalam pelaksanaan perawatan genset,
agar perawatan dilakukan secara baik dan benar, dan mengurangi terjadinya
kejadian kecelakaan kerja.