Bangun R.H. 2008. Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular HIV-AIDS tentang
Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Voluntary Counseling and
Testing (VCT) di Puskesmas Padang Bulan Medan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Modul Pelatihan Konseling dan Tes Sukarela
HIV. Dirjen Pelayanan Medik. Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular
dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
Family Health Internasional. 2007. Standar Oprasional Prosedur Klinik IMS dan
VCT. Clinical Service Unit FHI Indonesia 2007
Husodo. B. T dan Widagdo L, 2008. Pengetahuan dan Sikap Konselor SMP dan
SMA dalam Penyuluhan Kesehatan Reproduksi di Kota Semarang.
Makara,Kesehatan, Vol. 12, No 2, hal: 59-62
Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan edisi ke-2. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Prastowo. W. 2008. Studi Kasus pada Klien di Unit Pelayanan Terpadu RSUPN-
CM. Alasan yang Mendorong Klien untuk Mengikuti Program Voluntary
Counselling and Testing (VCT). Fakultas Ilmu Sosial Politik. Universitas
Indonesia.
Pujianto A, Dwidiyanti M. 2009. Studi Fenomenologi: Kesadaran Diri (Self
Awareness) Wanita Pekerja Seks (WPS) Melakukan Pemeriksaan VCT
(Voluntary Counseling and Testing) di Layanan Mobile VCT RSUD RAA
Soewondo Pati di Resosialisasi Lorong Indah (LI) Margorejo Pati.
Fakultas Kedokteran. Universitas Diponogoro Semarang. Diakses 14 mei
2010.http://eprints.undip.ac.id/8616/1/KESADARAN_DIRI_WPS_MELA
KUKAN_PEMERIKSAAN_VCT_DI_LAYANAN_MOBILE_VCT_RSU
D_RAA_SOEWONDO_PATI.pdf
Wirawan. D. N. 2007. Ledakan Infeksi HIV pada Pekerja Seks-The Second Wave
of HIV Epidemic.Diakases 17 November 2009.http://aids-ina.org.
Yayasan Kerti Praja dan Burnet Indonesia. 2005. Buku Pegangan Konselor HIV,
Edisi 2. Diakses : 16 Januari 2009. www.burnet.internationalhealth.edu.au