Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOMEDIK 2

METABOLISME KARBOHIDRAT

Disusun oleh : Kelompok 8


Nama anggota :
Ella Hayyu Nurul 'Aini Putri (2011016077)
Malfa Nabila Pamuncak (2011016065)
Meilida Ulfah (2011016017)
Salsabila Dwi Aulia Rismayuti (2011016025)
Silaban, Vandy Rejamulia (2011016005)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
A. Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang
befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai zat gizi
merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang
berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri atas
monosakarida yang merupakan molekul dasar dari karbohidrat, disakarida yang
terbentuk dari dua monosa yang dapat saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula rantai
pendek yang dibentuk olh galaktosa, glukosa dan fruktosa. Karbohidrat kompleks terdiri
atas polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida dan serat yang
dinamakan juga polisakarida nonpati.
Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan energi, juga mempunyai fungsi
yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada makanan,
penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses.

B. Jenis-jenis Karbohidrat

Karbohidrat terbagi menjadi 2 jenis yaitu :


1. Karbohidrat Sederhana
Terdiri atas :
 Monosakarida. Ada tiga jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaitu
glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Glukosa
merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan
dan manusia. Fruktosa, dinamakan sebagai gula buah yang merupakan gula paling
manis. Galaktosa, terdapat di dalam tubuhsebagai hasil pencernaan laktosa.
 Disakarida. Ada tiga jenis disakarida yang mempunyai arti gizi yaitu sukrosa,
maltosa dan laktosa. Sukrosa, dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Bila
dihidrolisis atau dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu unit yaitu glukosa dan
fruktosa. Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada
setiap pemecahan pati. Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri
atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa.
 Oligosakarida. Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh
monosakarida.

2. Karbohidrat Kompleks
Terdiri atas :
 Polisakarida. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,
glikogen dan polisakarida nonpati. Pati, merupakan karbohidrat utama yang
dimakan manusia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Dalam proses pencernaan
semua bentuk pati dihidrolisis menjadi glukosa. Pada tahap pertengahan akan
dihasilkan dekstin dan maltosa. Dekstrin, merupakan produk antara pada
pencernaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis parsial pati. Glikogen atau Pati
hewan merupakan bentuk simpanan karbohidrat, yang dimana dua per tiga bagian
dari glikogen disimpan di dalam otot yang hanya dapat digunakan untuk keperluan
energi otot namun jika pada hati dapat di gunakan sebagai sumber energi untuk
keperluan semua sel tubuh.
 Polisakarida nonpati/ Serat. Serat mendapat perhatian kaena peranannya dalam
mencegah bebagai penyakit.

C. Fungsi Karbohidrat

Fungsi-fungsi karbohidrat, yaitu:


1. Sumber energi. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Karbohidrat di dalam
tubuh sebagian berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera, dan sebagian lagi disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi dalam jaringan lemak. Sistem saraf sentral dan otak sama
sekali tergantung pada glukosa untuk keperluan energinya.
2. Pemberi rasa manis pada makanan. Karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa
manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
3. Penghemat protein. Protein akan digunakan sebagai sumber energi, jika
kebutuhan karbohidrat tidak terpenuhi, dan akhirnya fungsi protein sebagai zat
pembangun akan terkalahkan.
4. Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang
tidak sempurna.
5. Membantu pengeluaran feses. Karbohidrat membantu pengeluaran feses
dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dan
serat makanan mengatur peristaltik usus, sedangkan hemiselulosa dan pektin
mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada
sisa makanan yang akan dikeluarkan. Serat makanan mencegah kegemukan,
konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar,
penyakit diabetes mellitus dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar
kolesterol.
D. Sumber-sumber Karbohidrat
Sumber utama karbohidrat :
1. Jagung
Jagung adalah sayuran populer yang bisa dinikmati dalam bentuk lauk, rebusan atau
campuran salad. Dalam 100 gram jagung mengandung sekitar 25 gr karbohidrat dan
3,36 gr protein. Jagung juga mengandung vitamin C. Menurut sebuah penelitian tahun
2007, jagung bermanfaat untuk kadar gula darah dan tekanan darah tinggi.
2. Nasi merah
Nasi merah adalah lauk alternatif yang sehat untuk nasi putih. Satu cangkir nasi
merah mengandung 36 gr karbohidrat. Biji-bijian ini juga kaya akan antioksidan.
3. Ubi jalar
Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi adalah ubi jalar. Satu buah ubi jalar
ukuran sedang dengan kulitnya mengandung 23,61 gram karbohidrat. Ubi jalar
merupakan sumber potasium dan vitamin A serta C.
4. Kentang
Jumlah karbohidrat per 100 g: 15,4 gr. Sebagai salah satu bahan makanan pokok di
sebagian negara, kentang otomatis adalah makanan berkarbohidrat serta memberi efek
kenyang apabila mengkonsumsinya. Satu cangkir kentang rebus telah bisa
mengenyangkan perut karena memiliki kandungan 21 gram karbohidrat per 100 gr.
Selain karbohidrat, kentang juga memiliki kandungan kalium, lemak, zat besi, serta
beragam vitamin seperti Vitamin C serta Vitamin B6.
5. Singkong
Singkong juga berperan sama dengan ubi serta kentang. Menjadi salah satu
tumbuhan dengan kelas yang sama, singkong juga mempunyai kandungan karbohidrat
serta bisa menjadi makanan pengganti nasi di mana singkong tak begitu mempunyai
rasa yang kuat. Dalam sepotong singkong kandungan karbohidratnya sebanyak 16
sampai 17 persen.
6. Roti gandum utuh
Roti yang mempunyai banyak jenis mengandung banyak karbohidrat sampai
sepersekian persen di bagiannya. Khususnya untuk roti yang memiliki kandungan
banyak gandum alias roti gandum. Selain memiliki kandungan serat yang tinggi, dalam
satu tangkap roti gandum mempunyai kandungan karbohidrat kurang lebih 20
karbohidrat. Apa lagi jika mengkonsumsinya dengan penambahan sayur juga daging
seperti sandwich.
7. Kacang-kacangan
Beragam kacang – kacangan juga memiliki kandungan banyak karbohidrat di mana
bisa mengatur berat badan. Kacang – kacangan berperan memperlancar pencernaan
dalam tubuh. Kacang – kacangan seperti kacang tanah serta kacang kedelai memiliki
kandungan protein, lemak, omega 3, serta beragam vitamin. Kacang tanah sebanyak
100 gram memiliki kandungan 5,2 karbohidrat.

Sumber-sumber karbohidrat :
1. Glukosa : Dibuat dari pati dan ditemukan pada sebagian buah, misalnya buah anggur.
2. Fruktosa : Ditemukan didalam madu dan buah-buahan.
3. Sukrosa : Gula pasir yang bias akita pakai, yang diperoleh daei tanaman tebu.
4. Laktosa : Gula yang ditemukan didalam susu.
5. Maltosa : Ditemukan pada biji yang berkecambah.
6. Glikogen: Hewan menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen pada hati dan
ototnya.
7. Selulosa : Ditemukan dalam serealia, sayuran dan buah-buahan yang dikenal sebagai
serat.
8. Galaktosa: Tidak terdapat secara alami, tetapi dihasilkan melalui proses pencernaan
manusia.
9. Starch (pati) : Ditemukan pada semua jenis biji-bijian, buah-buahan mentah, sayuran,
misalnya kentang, kacang polong dan buncis.

E. Metabolisme Karbohidrat
Dalam tubuh manusia, karbohidrat yang dikonsumsi seperti nasi, roti dan lain-lain
akan diproses menjadi bentuk yang paling sederhana yaitu glukosa. Glukosa di dalam
tubuh ini nantinya akan meliputi 2 proses yaitu disimpan sebagai sumber cadangan
energi di masa yang akan datang atau langsung digunakan.

1. Disimpan terlebih dahulu


 Akan disimpan dalam bentuk glikogen dengan melewati proses glikogenesis
 Glikogen akan disimpan di hati dan otot
 Kalau nanti di masa yang akan datang glikogen dibutuhkan oleh tubuh, maka
glikogen akan dipecah menjadi glukosa dengan melewati proses glikogenolisis

2. Langsung digunakan yaitu dengan pembentukan energi dari glukosa dalam bentuk atp
 Glukosa akan melalui proses glikolisis dan berubah menjadi bentuk asam piruvat
yang dalam prosesnya disertai pembentukan atp dan nadh.
 Apabila oksigen tersedia maka hasil dari glikolisis akan melalui proses
dekarboksilasi oksidatif dan akan mengasilkan asetil koenzim a
 Setelah itu asetil koa akan melalui proses siklus krebs
 Proses-proses di atas akan menghasilkan banyak energi dan produk sisa yaitu CO2
dan air.

Proses metabolisme karbohidrat:

1. Proses glikogenesis (https://www.edubio.info/2015/06/glikogenenesis-proses-


pembentukan.html)

 Fosforilasi glukosa oleh ATP menjadi glukosa 6-fosfat, dikatalisis oleh enzim
glukokinase/hexokinase.
 Berikutnya glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat,
dikatalisis oleh enzim fosfoglukomutase.
 Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri phosphate (UDP) menjadi uridil di
phosphate glukosa (UDP-glukosa), dikatalisis oleh enzim glukosa 1-fosfat uridil
transferase.
 UDP-glukosa kemudian akan diikatkan pada rantai glikogen yang sudah ada,
dikatalisis oleh enzim glikogen sintase. Dalam proses ini, atom C pertama dari
UDP-glukosa diikatkan ke atom C keempat yang ada pada rantai glikogen primer
dan membentuk ikatan α 1-4 glikosidik.
 Berikutnya enzim pembentuk cabang (branching enzyme) akan memindahkan
kurang lebih 6 residu glukosa pada salah satu residu glukosa yang ada pada
glikogen primer untuk membentuk titik cabang. Enam residu glukosa tersebut akan
diikatkan pada atom C nomor 6 pada molekul glikogen primer.
 Penambahan glukosa terus berlangsung pada kedua cabang hingga semakin
panjang dan akan terbentuk banyak cabang-cabang baru di berbagai lokasi.
 Glikogenesis akan berakhir apabila gula dalam darah telah mencapai kadar yang
normal.

2. Proses glikogenolisis (https://www.edubio.info/2015/06/glikogenolisis-proses-


pemecahan-glikogen.html)
 Enzim glikogen fosforilase akan menambahkan fosfat anorganik dan
membebaskan glukosa dalam bentuk glukosa 1-fosfat. Pemecahan ini akan terus
berlangsung hingga tersisa kurang lebih 4 residu glukosa dari titik cabang.
 Enzim transferase akan memindahkan 3 residu glukosa menuju ujung cabang yang
lain, proses ini akan menyisakan satu residu glukosa pada titik cabang yang terikat
dengan ikatan α 1-6 glikosidik.
 Debranching enzyme atau enzim pemecah cabang (α 1-6 glukosidase) akan
membebaskan glukosa pada titik cabang dan melepaskannya dalam bentuk glukosa
(bukan glukosa 1-fosfat seperti pada reaksi pertama).
 Proses glikogenolisis berakhir pada tahapan diatas, namun hasil pemecahan
glikogen yang berupa glukosa 1-fosfat akan mengalami proses lebih lanjut agar
dapat berubah menjadi glukosa.

3. Proses glikolisis (https://www.edubio.info/2015/08/proses-dan-tahapan-


glikolisis.html)
 Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim
hexokinase. Tahap ini membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat). ATP
yang telah melepaskan energi yang disimpannya akan berubah menjadi ADP.
 Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim
fosfohexosa isomerase.
 Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, reaksi ini dikatalisis
oleh enzim fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan energi dari ATP.
 Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah menjadi gliseraldehida 3-fosfat (3
atom C) dan dihidroksi aseton fosfat (3 atom C). Reaksi tersebut dikatalisis oleh
enzim aldolase.
 Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk akan diubah menjadi
gliseraldehida 3-fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase. Enzim tersebut bekerja
bolak-balik, artinya dapat pula mengubah gliseraldehida 3-fosfat menjadi dihdroksi
aseton fosfat.
 Gliseraldehida 3-fosfat kemudian akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat oleh
enzim gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan terbentuk
NADH.
 Kemudian 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat kinase. Para reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk ATP.
 Kemudian 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat mutase.
 Kemudian 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim
enolase.
 Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim piruvat
kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.

4. Proses dekarboksilasi oksidatif (https://www.nafiun.com/2012/11/dekarboksilasi-


oksidatif.html)
 Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C) melepaskan elektron (oksidasi)
membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan molekul berkarbon 2).
 Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima elektron) menjadi NADH + H+.
 Pada tahap 3, molekul berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzim A)
sehingga terbentuk asetil Ko-A.
 Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH.
5. Siklus krebs
 Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat, reaksi ini
dikatalisis enzim sitrat sintase.
 Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
 Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat dehidrogenase.
Dalam reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan NADH.
 Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan dihasilkan NADH.
 Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A sintetase.
Pada reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat berupah menjadi ATP.
 Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase. Pada
reaksi ini akan dihasilkan FADH2.
 Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.
 Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase. Pada
tahap ini juga dihasilkan NADH.

Anda mungkin juga menyukai