Anda di halaman 1dari 22

analisis STP dan 4P dalam produk ultra milk

ANALISIS STP DAN 4P DALAM


PRODUK ULTRA MILK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah: Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu: Ekawati Rahayu Ningsih, SH.MM

Disusun Oleh:
LAILY IMAROH
( 212116)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


SYARIAH EKONOMI ISLAM
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
perkembangan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang. Dalam era global yang
semakin maju dan ditandai dengan persaingan yang semakin tajam dan kompleks, pengusaha
dituntut untuk memiliki kemampuan strategik dalam bidang manajemen pemasaran sehingga
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Dunia bisnis tidak lepas dari istilah
persainagan industri manufaktur maupun jasa. Istilah ini mengakibatkan setiap produsen atau
pedagang dalam dunia bisnis dapat mencapai kesuksesan yang dapat meraih pangsa pasar
ataupun kegagalan.
Selain itu persaingan bisnis merupakan suatu yang wajar dan sehat yang dapat
dilakukan dan dicermati dalam pengambilan suatu keputusan. Karena itu tidak sedikit yang
melakukan pengembangan produk guna dapat menarik minat konsumen dan produk yang
dihasilkan tersebut dapat melekat dihati konsumen. Banyak sekali perusahaan yang
menawarkan produk atau jasa maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak pula,
dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Harapan pelanggan
diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk (barang dan
jasa) dan kepuasan pelanggan. Dengan mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan
harapanya sebagai standar atau acuan dalam konteks kepuasan pelanggan.
Pemasaran memiliki peranan penting dalam pasar bebas, dimana setiap perusahaan
bersaing untuk menampilkan keunggulan dari produknya pada konsumen. Strategi pemasaran
merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki
dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Namun
demikian, banyak juga perusahaan yang terpaksa menghentikan aktivitas perusahaanya,
dikarenakan produknya kurang laku sebagai akibat kurang disukainya produk tersebut oleh
konsumen. hal ini bisa disebabkan karena perusahaan kurang memperhatikan keinginana dan
permintaan konsumen, selain itu perusahaan juga kurang memperhatikan pengembangan
produk dari sisi produksi dan promosi. ( James f. Engel, dkk, 1994, hlm.3)
Dalam hal ini, pemasaran mempunyai peranan penting untuk menggugah dan menarik
konsumen. Pemasaran adalah sebagian kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melaui proses pertukaran. (Sofjan Assauri, 2002,
hlm. 5)

Sebagaimana dikutip oleh Kotler dan Susanto strategi pemasaran perusahaan harus
bisa dijabarkan pada setiap program pemasaran. (Ekawati Rahayu Ningsih, 2008, hlm. 146).
Bisa dilakukan dengan cara menentukan berapa besar pengeluaran pemasaran, menggunakan
bauran pemasaran atau tidak, penentuan alokasi pemasaran.
Strategi pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen akan
memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan
mencoba produk, jasa merek tersebut dan kemudian membelinya berulang ulang, menurut
Petter dan Alson. (Ristiyanti Prasetijo, 2005, hlm. 17). Dalam hal ini perusahaan harus
memperhatikan mengenai analisis segmentasi, targeting, dan positioning. Perusahaan akan
menentukan konsumen mana yang akan dipilih untuk dilayani, selanjutnya mengelompokkan
pasar dalam kelompok yang lebih kecil dan melayani yang menguntungkan. Dalam dekade
ini gelombang persaingan pun semakin meningkat. Para pesaing semakin sulit untuk ditebak
dan diantisipasi. Keadaan ini yang meningkatkan strategi bersaing untuk menunjang
kemampuan organisasi untuk tetap bertahan dipasar. Kegiatan pemasaran merupakan kunci
yang akan mampu meghidupi seluruh aktivitas perusahaan. Konsep penting pemasaran
Perusahaan juga harus memperhatikan mengenai bauran pemasaran (marketing mix).
Bauran pemasaran merupakan kumpulan aktivitas pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran. Untuk mewujudkan perencanaan yang telah ditetapkan terdapat sebuah sistem,
dimana sistem ini merupakan cara tertentu untuk melaksanakan suatu atau serangkaian
aktivitas. Dalam bauran pemasaran terdapat empat aktivitas pemasaran yang utama yaitu
produk, harga, distribusi, dan promosi. (Indriyana Gito Sudarmo, 1984, hlm. 9)
Dasar dari persaingan adalah kemampuan untuk mengikat hati para penjual dan
pembeli dipasar. Dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha itu akan diusahakan
sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk tertarik, senang, lalu
membeli kemudian puas akan produk yang dibelinya tersebut. (Indriyana Gito Sudarmo,
1984, hlm. 13)
Untuk dapat mempertahankan konsumen yang sudah ada, tentunya masing-masing
perusahaan memiliki strategi pemasaran tersendiri. Salah satu produsen yang bergerak dalam
industri susu adalah Ultra Milk. Produk PT Ultrajaya Milk Industry and Trading (PT Ultrajaya)
yang bermerek Ultra Milk, merupakan produk yang telah lama memproduksi susu cair.
Perusahaan PT. Ultrajaya berkembang dengan adanya permintaan susu bagi masyarakat.
Umumnya susu sangat dibutuhkan oleh manusia dimana sampai saat ini susu merupakan
minuman yang memepunyai gizi yang baik yang dapat membuat tubuh sehat, susu
dibutuhkan oleh semua kalangan baik itu balita sampai orang tua. dalam peluang ini
perusahaan PT. Ultrajaya memberikan kepraktisan pada minuman susu yang bisa langsung
dikonsumsi tanpa susah-susah mengambil, mengolah sendiri. Sebagai produsen susu
perusahaan PT. Ultrajaya bukanlah satu-satunya perusahaan yang mengolah susu
diindonesia, ada banyak produsen susu diindonesia hal ini menjadi suatu tantangan bagi
perusahaan Ultrajaya sendiri untuk dapat bersaing dengan produk lainnya.
Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang
dijadikan oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu, strategi pemasaran merupakan kombinasi
dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya.
(Indriyana Gito Sudarmo, 1984, hlm. 124)
Bauran pemasaran haruslah diatur sedemikian rupa sehingga akan berfungsi sebagai
senjata dalam pertandinganya dipasar melawan pesaingnnya. dalam upaya peningakatan
kinerja pemasaran, produk terebut, produk akan dipertimbangkan konsumen jika produk
tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Kegiatan
promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk
mengembangkan laju perusahaan. Sedangakn saluran distribusi dipakai perusahaan untuk
memproduksi barang dengan kwalitas baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target
pasarnya. Keadaan ini disebabkan kebijakan distribusi yang kurang baik sehingga
menyebabkan konsumen kurang puas. Selain itu harga juga sangat mempengaruhi pemasaran,
konsumen akan cenderung memilih produk dengan harga yang relatif terjangkau.
Sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi susu bagi para konsumennya, dimana
susu merupakan produk yang bukan semua orang mengkonsumsinya, maka perusahaan PT.
Ultrajaya mencoba memasarkan produk Ultra Milk dengan strategi-strategi yang dapat
menjangkau pangsa pasarnya. Agar produk Ultra Milk yang dihasilkannya dapat sukses di
pasaran, perusahaan menentukan strategi pemasaran dengan menetapkan STP dan 4P. Oleh
karena itu dalam tulisan ini penulis akan menganalisis tentang penerapan STP dan 4P dalam
perusahaan Ultra Milk.

B.       Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian yang berjudul “Analisis STP dan 4P Pemasaran dalam
produk susu Ultra Milk” adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana strategi pemasaran STP dalam perusahaan Ultra Milk?
2.    Bagaimana strategi pemasaran 4P dalam perusahaan Ultra Milk?
C.       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui bagaimana strategi STP dalam perusahaan Ultra Milk.
2.    Untuk mengetahui bagaimana stretegi 4P dalam perusahaan Ultra Milk.
D.      Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang ingin didapat dengan diadakannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.      Manfaat teoritis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam ekonomi, khususnya ilmu
manajemen pemasaran.
2.      Manfaat praktis untuk memberi kontribusi pada praktisi, terutama terkait atibut produk dalam
manajemen pemasaran.

BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam ilmu pemasaran kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk
ataupun jasa. STP adalah singkatan dari segmentation, targeting, dan positioning. Sedangkan
4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni product, price, place,
dan promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing mix apapun konteksnya.
A.      Analisis STP
1.    Segmentation/Segmentasi
a.       Pengertian segmentasi
Segmentasi menurut kotler (2003) dalam bukunya ekaeati rahayu yang berjudul
manajemen pemasaran adalah “market segmentation is the process of breaking a
heterogeneos group of potential buyer into smaller homogeneous group of buyyer, that is with
relatively similiar buying characterstics or needs.”
Dengan kata lain segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki
kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
b.      Prosedur segmentasi pasar
Terdapat tiga langkah prosedur untuk mengidentifikasi segmen pasar, antara lain:
1)   Tahap survai
Periset melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan membentuk kelompok
fokus untu mendapat pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen.selanjutnya,
periset menyiapkan kuisioner resmi untuk mengumpulkan data mengenai atribut dan
peringkat kepentingan atribut tersebut, kesadaranmerek dan peringkat merek, pola-pola
pemakaian produk, sikap terhadap kategori produk, kondisi demografis, geografis,
psikografis, dan mediagrafis responden.
2)   Tahap Analisis
Periset menerapkan analisis faktor terhadap data tersebut untuk membuang variabel-
variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis kelompok untuk
menghasilkan jumlah segmen yang berbeda-beda secara maksimum.
3)   Tahap Pembentukan
Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku,
demografis, psikografis, dan pola media. Masing-masing segmen dapat di beri nama
berdasarkan sifat-sifat dominannya. (Philip Kotler, 2004, hal. 297-298)
c.       Dasar segmentasi pasar konsumen
1)      Segmen geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis
yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah
tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalan satu aatau sedikit wilayah
geografis atau beroperasi dalm seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi
lokal.
2)      Segmentasi demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan
kelas sosial. variabel-variabel demografi merupakan merupakan dasar yang paling populer
untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
3)      Segmen psikografis
Dalam segmen psikografis, pembeli di bagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda
berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atas nilai. Orang-orang dalam kelompokdemografis
yang sama dapat menunjukan gambaran psikografis yang sangat berbeda. (Philip Kotler,
2004, hlm. 300-304)
2.    Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok
konsumen mana yang akan kita sasar.
a.    Pengertian Targeting
Menurut Philip Kotler, Target market adalah keputusan pasar yang akan dituju oleh
perusahaan yang terdiri dari jumlah pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristrik
tertentu.
Targeting yaitu proses menyelesaikan target market yang tepat unuk memproduksi
dan service dari perusahaan.
b.    Kriteria targeting
Ada bebrapa kriteria yang digunakan untuk menyeleksi pasar antara lain :
1)   Ukuran pasar
Ukuran pasar adalah perusahaan harus mampu membaca kekuatan pasar untuk menjadi
menyebar dan poenyalur informasi dan hasil produksi yang akan ditrjunkan, semakin besar
ukuran pasar maka semakin besar posisi yang menguntungkan perusahaan.
2)   Pertumbuhan pasar
Pertumbuhan pasar adalah kepercayaan akan kemampuan pasar untuk terus berjalan dan
berkembang sebagai mediator perusahaan dengan konsumen, semakin besar potensi
pertumbuhanya, maka semakin menjanjikan bagi perusahaan.
3)   Keunggulan komparatif
Keunggulan komparatif adalah cara mengukur apakah sebuah perusahaan memiliki kekuatan
dan keahlian untuk menguasai segmen pasar yang dipilih. (Siti Khotijah, 2004, hlm. 21-22)
c.    Menentukan target pasar
Menurut Kotler (2003:314) dalam bukunya Ekawati Rahayu yang berjudul
Manajemen Pemasaran menetapkan target market perusahaan dapat dipertimbangkan lima
pola pemilihan pasar sasaran yaitu:
1)   Komsentrasi segmen tunggal
Keuntugan dalam menggunakan pola ini adalah jika perusahaan memilih konsentarasi pada
pasra tertentu, maka perusahaan bisa mendapatkan pengetahuan yang luas dan mendalam
tentang perilaku konsumen produk yag ditawarkan. Sedangkan kelemahanya dalah ketika
konsumen mulai meninggalkan produk perusahaan dikarenkan konsumen sudah mulai bosan,
atau adanya pesaing yang mendadak memproduksi barang yang sama maka perusahaan akan
mernghadapi resiko diatas resiko normal.
2)   Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen, secara obyektif memang masing-masing segmen
sangat menarik dan memadai. Cakupan multi segmen memiliki keuntungan
pendiversifikasikan resikoperusahaan.
3)   Spesialisasi produk
Perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual kebeberapa
segmen. Kelebihan strategi ini adalah strategi ini mampu membangun reputasi yang kuat di
bidang produk tertentu.
4)   Spesialisasi pasar
perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagi kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan
tertentu. Kelebihan strategi ini adalah perusahaan mendaptkan reputasi yang kuat dengan
mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan dan menjadi saluran pemasran
bagi semua produk yang mungkin digunakan oleh kelompok pelanggan ini.

5)   Cakupan seuruh pasar


Perusahaan berusaha melayani seluruh poelanggan dengan menyediakan semau produk yang
dibutuhkan pelanggan. Perusahaan yang cukup besar, bisa dan mampu melayani semua
kebutuhan dan melayani strategi cakupan seluruh pasar. (Ekawati Rahayu, 2008, hlm. 97-98)
3.    Positioning
Langkah ketiga adalah positioning, yaitu tindakan membangun dan
mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk didalam pasar. Pokok
bahasan dalam positioning adalah mengidentifikasi konsep positioning yang memungkinkan
bagi masing-masing segmen sasaran dan memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan
konsep positioning yang dipilih.
a.    Pengertian positioning produk
Menurut kotler positioning produk adalah mengatur sebuah produk untuk menempati
tempat yang jelas, berbeda, dan inginkan relatif terhadap produk-produk sainagn didalam
pikiran konsumen sasaran. (Philip Kotler, 1997, hlm. 47)
b.    Strategi posisi produk
Strategi produk merupakan strategi yang berusaha menciptakan defernsiasi yang unik
dibenak pelanggan sasaran sehingga terbentuklah citra atau image merk produk yang lebih
unggul dibandingkan merk pesaing.
Menurut tjiptono ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan
positioningproduk yaitu:(Fandy Tjiptono, 2000, hlm.110)
1)   Posisi produk berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan yaitu dengan jalan
mengasosiasiakn suatu produk dengan atribut-atribut tertentu.
2)   Posisi produk berdasarkan harga dan kualitas
3)   Posisi produk ynag dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi
4)   Posisi produk berdasarkan pemakai produk
5)   Posisi produk berdasarkan kelas produk tertentu
6)   Penempatan produk berkenaan dengan pesaing
7)   Posisi produk berdasarkan manfaat
c.    Langkah-langkah positioning produk
Prosedur yang tepat untuk melakukan penempatan posisi yaitu meliputi langkah-
langkah sebagai berikut (Fandy Tjiptono, hlm. 110)
1)   Menentukan produk atau pasar yang relevan
2)   Mengidentifikasi pesaing secara langsung maupun tidak langsung
3)   Menentukan cara dan standar
4)   Mengetahui persepsi konsumen terhadap produk pesaing
5)   Mengidentifikasi kesenjangan pada posisi yang ditempati
6)   Merencanakan dan melaksanakan strategiproosi
7)   Memantau posisi
d.   Kesalahan dalam positiong produk
Sebuah perusahaan harus menghindari empat kesalahna utama penetpan posisi yaitu:
1)   Kurang posisi (underpositioning)
Bahwa pembeli hanya memiliki gagasan yang samar mengenai merek. Merek dipandang
sekedar salah satu tawaran dipasar yang sudah penuh sesak.
2)   Kelebihan posisi (overpositioning)
Pembeli akan memandang merek dengan citra yang terlalu sempit
3)   Posisi membingungkan (confused positioning)
4)   Pembeli kebingungan melihat merek karena perusahaan membuat klaim yang terlalu banyak
atau mengubah posisi merek terlalu sering
5)   Posisi mengukur ( doubtful positioning)
6)   Pembeli sulit menyakini klaim dari suatu merek mengenai kelengkapan, harga dari
produktersebut. (Philip Kotler dan Swee Hoon Ang, dkk, 2004, hlm.353)
Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting
yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena menentukan
bagaimana kita menggarap pasar.
B.       Marketing Mix atau Bauran Pemasaran
Marketing Mix atau bauran pemasaran merupakan salah satu bagian dari konsep
pemasaran modern, tetapi harus di ingat bahwa pemasaran bukanlah marketing mix. Konsep
marketing mix yang pertama kali dikenalkan oleh Jerome McCarthy mempunyai empat
variabel yang biasa dikenal dengan 4P yaitu product, price, promotion, dan place. Berkat
Jerome McCarthy lah konsep 4P kemudian dikenal luas oleh masyarakat dan sering menjadi
rujukan jika membahas tentang pemasaran.
1.    Product
Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan
target pasarnya. Kesempurnaan sebuah produk dinilai konsumen melalui atribut-atribut
produk yang dimiliki.
a.    Pengertian produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat
perhatian, dimiliki, digunakanatau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa,
kepribadian, tempat,organisasi, dan gagasan atau buah fikiran.
Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang paling penting,
karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainya. Pemilihan jenis produk yang akan
dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta
penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi yang dapat dilakukan mencakup keputusan
tentang acuan atau bauran produk, merek dagang, cara pembungkusan atau kemasan produk,
kualitas dari produk dan pelayanan yang diberikan.
Sesuai dengan prinsip syari’ah, kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan
yang ditawarkan. Jadi sangat dilarang apabila perusahaan menyembunyikan kecacatan dari
produk-produk yang mereka tawarkan. (Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir Sula,
2006, hlm. 178)
b.    Klasifikasi produk
Produk diklarifikasikan kedalam dua kategori yaitu:
1)   Produk konsumen yaitu produk yang dibuat untuk keperluan rumah tangga konsumen.
produk konsumen merupakan produk yang tersedia diberbagai toko dan dapat diperoleh
dengan mudah dengan harga terjangkau. produk ini dikategorikan sebagi convenience.
2)   Produk perusahaan atau industri yaitu barang yang dimaksudkan terutama untuk membuat
produk lainatau untuk menyediakan jasa dalam perusahaan. Produk ini diklarifikasikan
kedalam.
2.    Price (harga)
Produk juga harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
a.    Pengertian harga
Harga adalah salah satu dari sarana bauran pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. (Mas’ud Machfoedz, hlm.110-111) Harga
suatu produk merupakan faktor penentu permintaan pasar pada suatu barang atau produk.
Harga berpengaruh terhadap posisi kompetitif perusahaan dan pangsa pasarnya.karena itu,
harga menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih.
b.    Dasar penetapan harga.
Penerapan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1)   Faktor internal yang terdiri dari: tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya, metode
penerapan harga.
2)   Faktor eksternal yang tediri dari sifat pasar dan permintaan, persaingan, faktor lingkungan
lain (perekonomian, pemerintah).
c.    Tujuan penetapan harga
Penetapan harga harus diarahkan pada suatu tujuan.sebelum penetapan harga
dilakukan, tujuannya harus ditetapkan terlebih dahulu.Tujuan penetapan harga antara lain:
1)   Orientasi laba yaitu mencapai target laba, dan meningkatkan laba.
2)   Orientasi penjualan yaitu meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan atau
mengembangkan pangsa pasar
3.    Place (tempat)/distribusi
Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target
pasar. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan
dengan jalan.(Suryana, 2003, hlm. 108)
a.    Memperbanyak saluran distribusi
b.    Memperluas segmentasi atau cakupannya
c.    Menata penampilan tempat usaha
d.   Menggunakan cara penyampaian barang sefisien mugkin.
Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakuakan oleh pengusahauntuk
menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkanya ini kepada
konsumen.(Indriyono Gitosudarmo, 1994 hlm. 253)
b.    Tipe-tipe dalam distribusi
1)        Saluran langsung yaitu penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan
tidak melalui perantara.
Bentuk saluran distriubusi langsung dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a)   Selling the point production adalah bentuk penjualan langsung yang dilaksanakan ditempat
produksi.
b)   Selling the procedur’s retail store adalah penjualan yang dilaksanakan ditempat pengecer.
Produsen tidak melakukian penjualan langsung kepda konsumen tetapi melalui atau
dilimpahkan kepada pengecer.
c)   Selling dor to dor adalah penjualan yang dilaksanakan oleh produsen langsung ke konsumen
dengan mengarahkan salesman kerumah-rumah atau kekantor-kantor konsumen.
d)  Selling trough mail adalah dilaksanakan perusahaan dengan menggunakan jasa pos.
2)        Saluran tidak langsung Adalah bentuk saluran distribusi yang menggunakan jasa perantara
dan agen tidak menyalurkan barang atau jasa kepada para konsumen.
4.    Promotion (promosi)
Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan produk
kita kepada target pasar.
a.    Pengertian promosi
Promosi adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk memprngaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka
dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. (Indriyono
Gitosudarmono, 1994, hlm. 253) Promosi penjualan meliputi berbagai sasaran promosi yang
didesain untuk memotivasi respon pasar lebih awal.
b.    Tujuan promosi penjualan
Tujuan dari promosi penjualan dapat disebutkan sebagi berikut:
1)    Mengidentifikasikan dan menarik konsumen baru.
2)    Memperkenalkan produk baru
3)   Meningkatkan jumplah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
4)   Mendorong perluasan yang lebih banyak diantara konsumen yang telah terjangkau.
5)   Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk
6)   Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan produk
7)   Menstabilkan pola penjualan yang berfluktuasi
8)   Meningkatkan persediaan bagi perantara
9)   Mengimbangi upaya pemasaran pihak pesaing.
c.    Metode promosi penjualan
Metode promosi penjualan dapat di kategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu:
1)   Promosi penjualan konsumen
Teknik promosi penjualan konsumen ditunjukan untuk memotivasi konsumen untuk
mencoba membuka toko eceran dan atau membeli produk tertentu. tehnik ini dapat di
manfaatkan untuk menarik orang mendatangi toko-toko pengecer tertentu, memperkenalkan
produk baru atau untuk mempromosikan produk yang sudah dikenal
2)   Promosi penjualan perdagangan
Promosi penjualan perdagangan di gunakan untuk memberi dorongan kepada grosir dan
pengecer untuk membawa dan memasarkan produk perusahaan secara agresif. Teknik
promosi ini pada umumnya menawarkan kepada perantara imbalan berupa uang barang
dagangan , hadiah, atau bantuan promosi agar mereka membeli produk.
d.   Fungsi promosi produk
Promosi merupakan salah satu penting unsur bauran komunikasi pemasaran yang
dapat dilakukan oleh pemasar. Unsur penting yang lain adalah personal selling atau
pemasaran langsung, periklanan, dan hubungan masyarakat. Karena sifatnya yang unik,
promosi dapat memenuhi tujuan komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai dengan teknik
lain.
Suatu hasil riset mengemukakan ada faktor-faktor yang dapat dilakukan atau tidak
dapat dilakukan dengan sarana promosi. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa promosi dapat
mempersuasi konsumen untuk segera mengambil keputusan membeli produk yaitu dengan
cara membuat produk lebih bernilai di mata konsumen. Dengan demikian fungsi promosi
adalah untuk memprospek seseorang untuk menjadi konsumen (pull fungtion)bagi produk
yang diciptakan. Promosi dapat mendorong dikenalnya produk melalui saluran distribusi
yang dipilih dengan cara menciptakan merek yang dikenal luas baik oleh penyalur maupun
konsumen diberbagai tempat sepanjang saluran dan rangkaian pembelian.
e.    Sarana promosi
Beberapa sarana promosi yang bisa dipilih perusahaan adalah:
1)   Advertising terdiri dari : public presentation, pervasiveness, amplified expresivesnes,
impersonality.
2)   Sales promotion terdiri dari : communication, incentive, invitation.
3)   Direct marketing terdiri dari : non public, custornized, up to date,.
4)   Public relation and publicity terdiri dari : high credibility, off guard, dramatization.
5)   Personal salling terdiri dari: pesonal confrontation, cultivation, response.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research
yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang
dilakukan dengan metode-metode ilmiah. (Saifudin Azwar, 1997, hlm. 49)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Ciri khas
pendekatan ini terletak pada tujuan untuk mendeskripsikan keutuhan kasus dengan memakai
makna dan gejala. Prinsip-prinsip umum yang mendasarkan perwujudan satuan-satuan. Jadi
sasaran kajianya adalah pola-pola yang berlaku dan menyolok berdasarkan atas perwujudan
dan gejala-gejala yang ada dalam kehidupan manusia. (Lexy J Moelong, 1989, hlm. 3)
B.       Populasi dan Sampel
Populasi yaitu sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden sebesar 100 orang. Teknik
penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode convinience sampling.
Metode convinience sampling, didasarkan pada pertimbangan kemudahan untuk
melakukannya. Responden yang dimaksud adalah responden yang bersedian untuk
diwawancara atau pengunjung supermarket dan pasar tradisional yang kebetulan membeli
susu cair dalam kemasan Ultramilk atau sudah pernah mengkonsumsi susu dalam kemasan
Ultramilk atau konsumen yang sebelumnya telah mengkonsumsi Ultra Milk.
C.       Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang utam adalah peneliti sendiri, namun
setelah fokus penelitian menjadi libih jelas maknanya akan dikembangkan instrument
penelitian sederhana, yang dapat mempertajam serta melengkapi data hasil observasi dan
wawancara.
D.      Sumber data
Untuk memperoleh data yang akurat, maka dalam penelitian ini mula mula dilakukan
penelitian sekunder yang kemudian dilanutkan dengan penelitian lapangan untuk
memperoleh data primer.
1)   Data primer
Data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau
pengambilan data langsung pada sumber objek sebagai sumber informasi yang dicari
(Syaifudin Azwar, 2001, hlm. 91)
2)   Data sekuder
Data yang diperoleh dari pihak lain atau tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek
penelitiannya.
E.       Metode Pengumpulan Data
1)   Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap geala-gejala yang
diteliti yang tersusun dari proses biologis dan psikologis yang lebih mengandalkan
pengamatan dan ingatan si peneliti. (Husaini dan Purnama Setiadyakbar, 1996, hlm. 54)
2)   Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,melibatkan seseorang yang ingin
memperoleh informasi dari seseorang dengan mengaukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
tujuan tertentu. (Deddy Mulyana, 2003, hlm. 180

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Gambaran umum perusahaan PT. Ultra Jaya
Kisah PT Ultrajaya diawali dari sebuah perusahaan susu yang kecil pada tahun 1958.
Lalu pada tahun 1971, perusahaan ini memasuki tahap pertumbuhan pesat sejalan dengan
perubahannya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.
(http://evanalurita.blogspot.com/2010/04/bedah-artikel-pt-ultrajaya.html)
PT Ultrajaya saat ini merupakan perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia yang
menghasilkan produk-produk susu, minuman dan makanan dalam kemasan aseptik yang
tahan lama dengan merek-merek terkenal seperti Ultra Milk untuk produk susu, Buavita
untuk jus buah segar dan Teh Kotak untuk minuman teh segar. Lokasi pabriknya terletak
sangat strategis di pusat daerah pedalaman pertanian Bandung yang menyediakan
sumberdaya alam yang melimpah, segar dan berkualitas, mulai dari susu segar, daun teh
hingga buah-buahan tropis. Kesegaran bahan baku ini dan kualitas gizi alaminya dapat
dipertahankan melalui teknologi proses UHT (Ultra High Temperature) dan pengemasan
aseptik tanpa menggunakan bahan pengawet apapun. Saat ini, 90 persen dari keseluruhan
hasil produksi perusahaan ini dipasarkan di seluruh Indonesia, sementara sisanya diekspor ke
negara-negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Amerika Serikat. Baik untuk pasar
dalam negeri maupun ekspor, produk-produk yang dijual adalah produk yang sejenis.
(http://evanalurita.blogspot.com/2010/04/bedah-artikel-pt-.html)
B.     Gambaran umum Produk susu Ultra Milk
Ultra Milk adalah susu segar yang berasal dari hasil pemerahan sapi yang telah
mengalami proses sterilisasi dan mengandung kaya akan vitamin yang sangat dibutuhkan
untuk perkembangan dan pertumbuhan manusia setiap harinya. Susu cair ultra milk adalah
Produk yang paling diandalkan oleh PT Ultra Jaya yang termasuk kedalam kelompok produk
minuman UHT, perkembangan Ultra Milk sebagai susu cair dalam kemasan rata-rata
mengalami peningkatan 15-20 persen pertahun. Konsistensinya dalam memproduksi susu cair
selama bertahun-tahun menjadikan perusahaan ini selalu menjadi market leader ditingkat
nasional. Hal ini membuktikan bahwa PT Ultra Jaya secara terus menerus akan melakukan
inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap susu cair.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)
C.     Analisis produk susu ultra milk
1.    Analisis STP produk ultra milk
a.    Analisis segmentation produk susu ultra milk
Besarnya prospek susu cair dalam kemasan membuat produsen berupaya
mengembangkan segmentasi dari susu cair dalam kemasan. Segmentasi tersebut mencakup
dari segi usia maupun selera, sehingga bermunculan produk susu cair dalam kemasan dengan
berbagai pilihan rasa yang disesuaikan dengan selera dari segmentasi konsumen mereka.
Sejalan dengan peningkatan permintaan susu dalam kemasan dan perkembangan teknologi
yang semakin maju, produsen-produsen yang bergerak dalam industri susu dalam kemasan
terus melakukan inovasi untuk menambah keunggulan atribut-atribut produknya, sehingga
produk mereka memiliki perbedaaan yang nyata dibandingkan produk sejenis dengan tujuan
menarik minat konsumen. Untuk itu kepuasan atribut perlu ditingkatkan perusahaan untuk
mempertahankan konsumen.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)
1)   Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan, agama, status
perkawinan, pendidikan, etnik dan kebangsaan. Produk ultra milk ini ditujukan kepada
seluruh masyarakat terutama untuk anak-anak dan para remaja. Karena usia anak-anak dan
remaja pasti sangat menyukai susu untuk menambah energi mereka dalam beraktifitas.
2)   Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
Produk ini sangat sesuai dengan seluruh iklim di dunia terutama di indonesia. Indonesia
memiliki iklim tropis, dimana saat musim kemarau sangat cocok untuk kita minum ultra milk
yang dihidangkan dingin dan saat musim hujan dihidangkan biasa.
3)   Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis ini meliputi kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, persepsi, serta
sikap. Produk ultra milk ini ditujukan kepada semua kelas sosial baik kelas menengah ke
bawah maupun kelas menengah ke atas karena harganyapun juga sangat terjangkau.
(http://blog.ub.ac.id/taniayol/2013/03/11/analisis-segmentasi-pasar-pada-ultra-milk/)
b.    Targeting produk susu ultra milk
Susu segar berkualitas tinggi mengandung manfaat alami dan seimbang dari protein,
karbohidrat, vitamin, mineral seperti Kalsium, Magnesium, Fosfor, dan dicampur dengan
gula dan bahan baku lainnya seperti bubuk coklat, sari buah strowbery atau bubuk kopi.
sehingga menjadikan susu sebagai makanan yang lengkap. Susu segar mengandung semua
gizi penting yang dibutuhkan anak-anak dan juga dewasa.
(http://evanalurita.blogspot.com/2010/04/bedah-artikel-pt-ultrajaya.html)
Dari hasil wawancara kepada responden bahwa berdasarkan jenis kelamin, jumlah
responden laki-laki dan perempuan seimbang yakni Ultra Milk adalah susu cair yang dapat
dikonsumsi baik oleh laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan usia, Sebagian besar jumlah
usia responden menunjukkan keterkaitan usia dengan penduduk yang masih sering
beraktifitas. Kelompok usia responden yang mendominasi adalah kelompok usia 22 dan 24
Tahun. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar konsumen Ultra Milk terdiri dari orang-
orang yang masih sering beraktivitas yang memerlukan tambahan gizi untuk nutrisi otak dan
daya tahan tubuh. Hal ini menunjukan bahwa Target market produk ultra milk adalah remaja
dan anak-anak dari kalangan menengah kebawah maupun menengah keatas yang sering
beraktivitas sehingga membutuhkan tambahan gizi yang cukup.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)
c.    Positioning produk ultra milk
Sebagai salah satu bahan kebutuhan pokok masyarakat, susu merupakan produk
pertanian yang sangat penting Ultra Milk, merupakan brand dari salah satu merek susu
kemasan yang ternama di Indonesia.
(http://kaniasanisasmaya.blogspot.com/2013_03_01_archive.html)
Produk susu ultra milk memposisikan dirinya sebagai minuman susu cair sebagai
penambah nilai gizi yang praktis untuk dikonsumsi. Dari beberapa jawaban responden yang
dijadikan objek penelitian, dapat disimpulkan bahwa responden memang puas dengan produk
ulta milk karena memberikan efek yang sesuai dengan keinginan, yaitu praktis untuk
diminum.
2.    Analisis 4P produk ultra milk
a.    Product
PT Ultra Jaya memproduksi susu cair dalam kemasan merek Ultra Milk memiliki dua
kelompok yakni White Fresh Milk dan Flavored Fresh Milk. White Fresh Milk terdiri dari dua
macam yakni Ultra Milk Full Cream dan Ultra Milk Low Fat Hi-Calsium. Sedangkan
Flavored Fresh Milk terdiri dari tiga kelompok yakni Ultra Milk MiMi untuk anak-anak yang
sedang tumbuh, Ultra Milk untuk anak-anak dan juga dewasa, dan SUSU SEHAT untuk
pelanggan khusus seperti sekolah atau pabrik. Susu dalam kemasan seluruhnya berbentuk
cairan dan dikemas dalam kotak dengan volume yang bervariasi yakni 200 ml, 250 ml, 750
ml dan 1.000 ml. Susu cair dalam kemasan PT Ultra Jaya yang telah dikenal luas oleh
masyarakat di Indonesia adalah Ultra Milk yang termasuk dalam kelompok Flavored Fresh
Milk yaitu UltraMilk.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)
Zat-zat yang terkandung dalam Ultra Milk mempunyai komposisi yang seimbang
dalam jumlah yang cukup. Daya cerna dan daya absorsinya sempurna, sehingga sesuai
dengan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia. Selain itu, dengan
mengkonsumsi Ultra Milk juga dapat membantu perkembangan otak. Manfaat lain yang
ditawarkan oleh Ultra Milk adalah rendah kalori, artinya dengan tingkat kalori yang rendah
tidak menyebabkan kegemukan. Ultra Milk juga aman karena tidak mengandung pemanis
buatan, pengawet, pewarna, maupun soda. Salah satu kelebihan Ultra Milk adalah mampu
bertahan hingga satu tahun walaupun tidak mengandung bahan pengawet. Hal ini disebabkan
karena mikroorganisme dalam susu sudah dimatikan lewat proses sterilisasi yakni
UHT(UltraHighTemperature).
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)
Selain itu kelebihan yang dimiliki Ultra Milk adalah kemasan kotak yang praktis
digunakan sebagai kemasan produk. Kemasan kotak Ultra Milk didesain dengan kualitas
yang tinggi, ramah lingkungan sehingga dapat didaur ulang. Kelebihan lainnya dari kemasan
kotak Ultra Milk adalah lapisan aseptik untuk mengeliminasi resiko infeksi atau kontaminasi
bakteri pada susu cair sehingga kualitas susu cair dalam kemasan dapat tetap terjaga dan
dapat dikonsumsi secara maksimal. Dengan kelebihan dan manfaat tersebutlah Ultra Milk
dapat diterima dan disukai oleh konsumennya.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)

b.    Price
Salah satu strategi penting dalam strategi pemasaran adalah harga. PT Ultrajaya tidak
mencantumkan harga dari produk-produknya dikarenakan harga di pasaran sangat variatif
tergantung letak wilayah geografis konsumen dan memiliki latar belakang sosial ekonomi
yang berbeda. (http://www.ultrajaya.co.id)
Atribut harga eceran kinerjanya sudah baik dan harus dipertahankan oleh perusahan.
Apabila pihak perusahaan hendak meningkatkan harganya pada beberapa periode ke depan,
maka perusahaan harus memperhatikan persepsi konsumen terhadap harga eceran Ultra Milk
dibandingkan dengan volume produk, sebab peningkatan harga akan menimbulkan resiko
baru yaitu munculnya biaya yang disebabkan karena kehilangan pelanggan (karena sifat
barang yang elastis).
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)
c.    Place
PT Ultrajaya merupakan perusahaan yang sudah sangat besar saat ini. Produk-
produknya juga sudah tersebar diseluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara Produk ultra
milk dapat ditemukan di supermarket, mini market, toko-toko. Tetapi keadaan saluran
distribusi belum terlalu baik sampai ke pelosok. Salah satunya di warung-warung kecil Ultra
Milk masih sulit ditemukan.
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada responden, terlihat bahwa kelompok
responden paling banyak melakukan pembelian Ultra Milk disupermarket .Urutan selanjutnya
responden melakukan pembelian di warung-warung Sementara pembelian di pinggir jalan
hanya berjumlah sedikit karena distribusi ke pengecer belum terlalu baik.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5)

d.   Promotion
Promosi sangat penting dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat luas.
Media promosi yang dapat digunakan untuk promosi antara lain iklan televisi dan radio,
selebaran, poster, spanduk, plakat maupun pamflet. Keberhasilan iklan yang dilakukan oleh
PT Ultra Jaya baru pada tahap konsumen mengetahui keberadaan Ultra Milk. Perusahaan
percaya bahwa produk yang kinerjanya bagus akan mempromosikan dirinya sendiri. Strategi
promosi yang dilakukan hendaknya merupakan strategi untuk meningkatkan jumlah
segmentasi konsumen sekaligus meningkatkan konsumsi pelanggan yang telah loyal terhadap
Ultra Milk dari segi produk maupun dapat merespon pembelian ulang produk.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1394/A08ara.pdf?sequence=5 )
Dari hasil wawancara dengan responden, sebagian besar responden mengetahui
produk Ultra Milk dari Iklan di Televisi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang
dilakukan oleh PT Ultra Jaya melalui iklan di televisi sudah sangat efektif.

BAB V
KESIMPULAN

1.      Strategi pemasaran susu cair ultramilk menurut segmentasi, targeting, serta positioning sudah
tergolong baik. Hal ini dapat dibuktikan dari responden yang dijadikan objek penelitian.
Segmen yang dituju para pemasar ultra milk adalah remaja dan anak-anak baik laki-laki
maupun perempuan yang sering beraktifitas yang membutuhkan tambahan nilai gizi.
menyatakan bahwa mereka puas dengan produk ultra milk yang memiliki nilai yang berbeda
dari para pesaingnya, dan nilai tersebut adalah susu cair sebagai penambah nilai gizi. Nilai
itulah yang dapat menyebabkan para responden tetap loyal dengan produk ultra milk
2.      Untuk bauran pemasaran ultra milk menurut analisis 4P, ultra milk telah berhasil membuat
konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
responden tentang produk ultra milk. Produk yang dikeluarkan dengan varian yang berbeda-
beda sangat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para konsumen. Harga yang ditetapkan
juga dapat dijangkau semua kalangan mulai dari kalangan menengah kebawah dan kalangan
menengah keatas. Tetapi keadaan saluran distribusi belum terlalu baik sampai ke pelosok.
Salah satunya di warung-warung kecil Ultra Milk masih sulit ditemukan. Alternatif strategi
yang dapat dilakukan terkait dengan hal ini adalah dengan menjalin hubungan yang baik
dengan para pedagang pengecer, misalnya menyediakan prasarana penjualan seperti mesin
pendingin dan menambah dan meningkatkan pelayanan distributor untuk melayani para
pedagang, sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara pihak perusahaan
dengan para pedagang pengecer. Dan terakhrir strategi promosi telah memikat konsumen
untuk menggunakan produk tersebut dan tetap loyal.

DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2003.
Ekawati Rahayu Ningsih, Manajemen Pemasaran, Buku Daros Stain, Kudus, 2008.
Fandy Tjiptono, Strategi Poemasaran, Andy Offset, Yogyakarta, 2000.
Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan Media
Utama, Bandung, 2006.
Husaini dan Purnama Setiadyakbar, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara,
Jakarta,1996.
Indriyono Gito Sudarmo, Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, BPFE, Jogjakarta,
1984.
Indriyono Gitosudarmo, Manajemen Pemasran, BPFE, Yogyakarta, 1994.
James F. Engel, dkk, Perilaku Konsumen Jilid, Binapura Aksara, Jakarta, 1994.
Lexy J Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung,
1989.
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT. Indeks, Jakarta, 2004.
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran:Analisis, Perencanaan Implementasi, dan
Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, PT.Prenhalindo, Jakarta, 1997.
Philip Kotler Dan Swee Hoon Ang, dkk, Manajemen Pemasaaran Sudut Pandang Asia,
PT. Indeks, Jakarta, 2004.
Ristiyanti Prasetijo, Perilaku Konsumen, ANDI, Jogjakarta, 2005.
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997.
Siti Khotijah, Smart Strateg Of Marketing, Alfabeta, Bandung, 2004.
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasran Dasar Konsep & Strategi, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2002.
Suryana, Kewirausahaan:Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses, Salemba
Empat, Jakarta, 2003.

Anda mungkin juga menyukai