S
DENGAN DIGNOSA DIABETES MILITUS DI RUANG IRNA 3B
RSUD KOTA MATARAM
OLEH:
DESI ARNIA
020021074
Hari : Saptu
Tanggal : 20 Februari 2021
Mengetahui
Pembimbing Akademik
A. DEFENISI
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002)
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai denganhiperglikemi
yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak,dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitasinsulin atau keduanya
dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, danneuropati (Yuliana elin, 2009 dalam
NANDA NIC-NOC, 2013)
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)
(Brunner dan Suddarth, 2002)
C. ETEOLOGI
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetic
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi
suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I.
Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen
HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi
terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut
yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-
sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi
selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang
peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
D. FATOFISIOLOGI
DM tipe I DM tipe II
Defisiensi Insulin
F. MANESFESTASI KLINIS
1. Diabetes Tipe I
a. Hiperklemia berpuasa
b. Glukosaria, deorisis osmotic, pliuria
c. Keletihan dan kelemahan
d. Ketosidosis diabetic ( muntah, mual, nyeri abdomen, nafas bau buah ada tingkat
kesedaran, koma, mati )
1. Diabetes Tipe II
a. Lambat (selama tahunan) intoleransi glukosa progresif
b. Sering kali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung, polyuria, luka pada kulit
yang sembuhnya lama, infeksi vaginal, penglihatan kabur.
G. DATA PENUNJANG
1. Glokosa darah : gula darah puasa > 130 ml/dl, tes tolerasi glukosa >200 mg/dl, 2 jam setelah
pemberian glukos.
2. Aseton Plasma (keton) positif secara mencolok
3. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolestrol meningkat
4. Insulin darah: mungkin menurun / tidak ada (Tipe I) atau norma samapai tinggi ( Tipe II)
5. Urine : gula dan eseton positif
6. Kultur sesitivitas : kemungkinan adanya ISK, infeksi pernafasan dan infeksi luka
H. KOMPLIKASI
Komplikasi diabetes melitus akut bisa disebabkan oleh 2 hal, yaitu peningkatan dan
penurunan kadar gula darah yang drastis. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
Jika terlambat ditangani, bisa menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang, hingga kematia
Cara pemberian insulin
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Dengan dm tipe 1
a. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes mellitus
dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi : biodata, keadaan umum
pasien, tanda-tanda vital, riwayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat
kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.
1) Identitas
Merupakan identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama,
suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal
pengkajian dan diagnosa medis. Identitas ini digunakan untuk membedakan klien
satu dengan yang lain. Jenis kelamin, umur dan alamat dan lingkungan kotor dapat
mempercepat atau memperberat keadaan penyakit infeksi.
2) Keluhan utama
Aktivitas/ Istirahat
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
- Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas,
ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
- Integritas Ego
Stress, ansietas
- Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
- Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
- Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan
penglihatan.
- Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
- Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak
- Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
2. Diagosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d injuri biologis ( penurunan perfusi jaringanperifer )
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
ketidakmampuan menggunakan glucose (tipe 1)
c. Defisit volume cairan b.d kehilangan volume cairan secara aktif
kegagalan mekanisme pengaturan.
d. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolik
ditandai dengan sering lelah, lemah, pucat, klien tampak letargi/tidak bergairah.
e. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
ketunadayaan fisik ditandai dengan gangguan pertumbuhan fisik , keterlambatan dalam
melakukan keterampilan umum kelompok usia.
f. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak
adekuat (penurunan fungsi limfosit).
g. Resiko cedera berhubungan dengan disfungsi sensori.
3. Perencanaan
Terampir
4. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang dibuat.
5. Evaluasi
S : Subyektif, keluhan yang dirasakan kelayan
O : Obyektif, kelihan kelayan yang dapat dilihat dan diobservasi
A : Assesment
P : Planning
Nama mahasiswa : Desi Arnia
Tempat praktek : R.3B RS kota Mataram
Tanggal : 15 Februari 2021
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
Diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: t
ergantung
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya nyenyak dan
tidak ada masalah (lama tidur 6-7 jam perhari).
Saat sakit : keluarga pasien mengatakan saat sakit masih bisa tidur, namun kurang
nyenyak.
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Penglihatan :-
Pendengaran :-
Pengecap :-
Sensasi :-
2. Pola Nafas
a. Frekwensi Nafas : 18 x/menit
Reguler Cheyne Stokes Kussmaul
Ireguler Biot Apnea
Hiper Ventilasi Hipo Ventilasi
3. Gerakan Pernafasan
Intercostal Supra Clavicula Tracheal Tag
lain-lain
Substernal Suprasternal Flail Chest
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal
Meningkat
Menurun
simetris
Perkusi :
Batas Kanan : -
Batas Kiri :-
Auskultasi :
Bunyi Nafas
a. Normal
Vasikuler
Bronchial
Broncho vesikuler
b. Abnormal
Stridor
Wheezing
Rales
Ronchi
Krepitasi
Friction Rap
Resonen lokal
Pectoreloguy
Bronchofoni
Egofoni
4. Alat Bantu Pernafasan
Nasal Bag and Mask Tracheostomi
Masker Respirator
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus :
Tak tampak
Tampak, letak
Pulsasi Jantung
Tak tampak
Tampak, letak
Palpasi :
Iktus :
Tak teraba
Teraba, letak : kadaan
normal dapat teraba pada
ruang intercostal kiri V
Pulsasi Jantung
:
Tak teraba
Teraba, letak : Apeks, Prekardium Anterior, aorta, Pulmonal,
Epigastrial, Suprasternal, Ektopik.
Getaran / Thrill :
Ada Fase
Tidak ada.
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :
dibagian lateral kanan dari
sternum
Batas Jantung Kiri : terletak di
sebelah cranial iktus
Auskultasi :
Bunyi Jantung I :terdengar pada ruang sela iga ke 5 kiri pada
garis midklavikularis
Bunyi Jantung II : ruang sla iga ke 4 tepat pada batas sternum
bagian kiri
Bunyi Jantung III : tepat pada sternum kiri
Bunyi Jantung IV : batas sternum kiri atas atau focus pulmonal
ruang sela iga ke dua tempat pada batas sternum kiri
Bising Jantung :
Mitral
Aorta
Trikuspidal
Pulmunal
Defect Septal
Gerakan Perikard
1. Nadi
Frekuensi 88x/menit
Reguler Kuat
Irreguler Lemah
2. Irama :
Normal : Reguler Irreguler
Abnormal :
3. Tekanan Darah 110/70 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
Tambahan Ada, Tidak Ada
5. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada sela iga V
6. Pembesaran Jantung : ya tidak
7. Nyeri Dada : ya tidak
8. Clubbing Finger : ya tidak
Persarafan
Tingkat Kesadaran :
Compos Mentis Apatis Somnolen
Sopor Koma
1. GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 Total GCS : 1 5
2. Refleks
Normal Parese Hemi Parese
Babinsky Paraplegi Tetraplegi
Miosis Midriasis
d. Reflek Cahaya Positif Negatif
e. Gerak Bola Mata : Normal Menyempit
f. Medan Normal Menyempit
g. Penglihatan : tidak ya,
jenis……
h. Tekanan Intra Okuler : Meningkat Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal Denasi
b. Gangguan PenPreceptoruman :
Ya Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal anomaly
keterangan
b. Membran tympani
Terang Keruh Kemerahan
Utuh Perforasi
c. Otorrhoea : Ya, Jenis ………...... Tidak
d. Gangguan pendengaran : ya tidak
e. Tinitus : ya tidak
5. Peraba Normal Kelainan, sebutkan ……………..
Perkemihan
Masalah kandung kemih
Tidak ada masalah Menetes Incontinensia
Oliguria Nyeri Retensi
Poliuria Panas Hematuria
Disuria Sering Nokturia
Pasang Kateter Sistostomi Nokturia
Produksi urine 400 – 1600 ml/hari Frekuensi 4-6 x/hari
Warna kuning Bau iya Lain-lain
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut Lembab Merah Stomatis
b. Lidah Hiperemik Kotor lain-
lain c. Rongga Mulut Tidak berbau Berbau
Tenggorokan :
Sakit menelan / nyeri tekan
Suilt menelan lain-lain : tidak ada
d. Abdomen
Kenyal Tegang
Kembung
Nyeri tekan, lokasi : tidak ada
Bejolan, lokasi tidak ada
e. Pembesaran Hepar : ya tidak
f. Pembesaran Lien : ya tidak
g. Asites : ya tidak
h. Lain-lain …………………..
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 2 x/hari
Tidak Ada Masalah Diare Mengedan
Konstipasi Faeces Berdarah
Colostomi
Inkontinensia Faeces Berlendir Wasir lain-
lain
Obat Pencahar ya
tidak
Lavemen ya
tidak
Reproduksi
Laki-laki :
Kelamin Bentuk : normal tidak normal, Ket.............
Kebersihan Alat Kelamin : bersih kotor Ket............
Perempuan :
Payudara
Bentuk simetris asimetris
Benjolan ya tidak
Kelamin
Bentuk normal tidak
Keputihan ada tidak Siklus Haid 37 h
Endokrin
1. Faktor Alergi ya tidak
Manifestasi
Cara mengatasi
2. Pernah mendapat Imunisasi
BCG Polio DPT Hepatitis Keterangan :tidak terkaji
2. Kelainan endokrin : tidak terkaji
Program terapi: terapi pengobatan pada Ny. S diberikan obat dan cairan :
1. Cefoperazone 2 x 1 gr
2. Omeprazole 1x 40 gr
3. Lantus 1 x 12 IU
4. Apidra 3 x 6 IU
5. Infus RL 20 tetes/menit
- Data penunjang
1. EKG
2. Thorax
ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
DO :
TTV : Ketidakstabilan gula
TD : 100/70 mmhg darah
N : 80 x / menit
S : 35,4 ° C
GDS :350 mg/dl
DO:
Pasien meringis
kesakitan
Klien tampak gelisah
TTV :
TD : 100/70 mmhg
N : 80 x / menit
S : 35,4 ° C
GDS :350 mg/dl
III DS : Pasien merasa sakit Intoleransi Aktivitas
pada luka
DO :
No
Dx Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
I
Selasa,16/02 Melakukan manajemen S:
/ hiperglikemia - Pasien mengatakan
2021/08.00 - Mengidentifikasi tidak bisa mengontrol
kemungkinan penyebab pola makan
hiperglikemia(dengan - Pasien mengatakan
cara menanyakan sering merasa haus
bagaimana pola makan - Pasien Sering buang
pasien aiar kecil sebanyak ±
- Memberikan asupan 10 x
cairan oral(menberikan - Keluarga pasien
minum pada pasien) mengatakan klien
- mengajurkan kepatuhan minum obat
terhadap diet O:
- melakukan kolaborasi - Pasien tampak tidak
pemberian insulin bisa mengontrol pola
sebanyak makan
- Pasien tampak lelah
- pasien tampa sering
Melakukan edukasi program buang air kecil
pengobatan - pasien tampak sering
08.30
- Mengidentifikasi minum
pengobatan yang TTV :
direkomendasi (dengan - TD : 120/70 mmhg
menanyakan apakah - N : 80 x / menit
pasien teratur minum - S : 35,4 ° C
obat) - GDS :250 mg/dl
- Memberikan dukungan
untuk menjalani program A:
pengobatan dengan baik - Masalah belum
dan benar tertasi
- Menjelaskan mamfaat Ketidakstabilan gula
dan efek samping darah
pengobatan P:
- Menganjurkan - intervensi dilanjutkan
mengosomsi obat sesuai - Melakukan
indikasi manajemen
hiperglikemia
Melakukan edukasi program
pengobatan
S:
II 09.00 Melakukan manajemen - pasien mengatakan nyeri
nyeri pada kaki yang luka
- Mengidentifikasi - pasien mengatakan nyeri
identifikasi lokasi, hilang timbul
karakteristik, durasi, - pasien mengatakan nyeri
kualitas nyeri selama 30 detik
- Mengidentifikasi skala - Keluarga mengatakan
nyeri (skala nyeri pada pasien tidak nyaman
pasien) dengan lukanya
- Memberikan teknik non - pasien belum memahami
farmakologis untuk tentang teknik nafas
mengurangi rasa nyeri dalam
- Menjelaskan penyebab
dan periode dan pemicu O:
nyeri P : Pasien mengtakan Nyeri
- Melakukan olaborasi
pemberian analgetik mulai berkurang
- Melakukan edukasi Q : Nyeri seperti perih
teknik nafas dalam R : Nyeri pada kaki yang
- Mengidentifikasi
10.00 kesiapan dan kemampuan luka
menerima informasi S : Skala nyeri 5
- Menyediakan materi dan
media pendidikan T: Nyeri hilang timbul kurang
kesehatan dari 1 jam
- Menjelaskan tujuan TTV :
danmamfaat teknik nafas
dalam-Menjelaskan - TD : 120/70 mmhg
prosedur teknik nafas - N : 80 x / menit
dalam - S : 35,4 ° C
- GDS :250 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- Melakukan manajemen
nyeri
- Melakukan edukasi teknik
nafas dalam
III 11.00 Melakukan terapi aktivitas S:
- Mengidentifikasi - Pasien mengatakan tidak
kemapuan berpartisipasi bisa beraktivitas sendiri
dalam aktivitas - Pasien mengtakan
tertentu(dengan cara aktivitas dibantu keluarga
menanyakan apa saja O:
aktivitas yang bisa - Aktivitas klien tampak
dilakukan tampa dibantu dibantu keluaraga
keluarga) - Saat makan klien nampak
- Memfasilitasi pasien dan dibantu keluarga
keluarga - Saat mau duduk klien
dalammenyesuiakan dibantu keluarga
lingkungan
- untuk mengakomodasi A : Masalah belum teratasi
aktivitas yang di pilih intoransi aktivitas
- Melibatkan keluarga
dalam aktivitas P : Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan cara - Melakukan terapi
melakukanaktivitas yang aktivitas
ringan - Melakukan manajemen
11.30 Melakukan manajenen program latihan
program latihan
- Mengidentifikasi
pengetahuan dan
pengalaman aktivitas
fisik sebelumnya-
Mengidentifikasi
kemampuan pasien
beraktivitas
- Memotivasi untuk
memulai/ melanjutkan
aktivitas fisik
- Menjelaskan manfaat
aktivitas fisik
I Melakukan manajemen S:
Rabu/17/02/ hiperglikemia - Pasien mengatakan sudah
2021/08.00 - Mengidentifikasi mulai bisa mengontrol
kemungkinan penyebab pola makan
hiperglikemia(dengan - Pasien mengatkan sering
cara menanyakan merasa haus
bagaimana pola makan - Pasien mengatakan buang
klien) air kecil ± 7 x / perhari
- Memonitor tanda dan - Pasien mengatkan sudah
gejala mulai bisa teratur minum
hiperglikemia(dengan obat
cara menanyakan apakah O:
sering haus dan lapar - Pasien tampak sudah
- Memberikan asupan mulai bisa mengontrol
cairan oral(menberikan pola makan
minum pada pasien) TTV :
- mengajurkan kepatuhan
terhadap diet - TD : 120/70 mmhg
- melakukan kolaborasi - N : 80 x / menit
pemberian insulin - S : 35,4 ° C
08.30 sebanyak 6 unit
Melakukan edukasi program - GDS :250 mg/dl
pengobatan -
- Mengidentifikasi
pengobatan yang A : Masalah teratsi sebagian
direkomendasi(dengan Ketidakstabilan gula darah
menanyakan apakah klien
teratur minum obat) P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan dukungan - Melakukan manajemen
untuk menjalani program hiperglikemia
pengobatan dengan baik - Medukasi program
dan benar pengobatan
- Menjelaskan mamfaat
dan efek samping
pengobatan
- Menganjurkan
mengosomsi obat sesuai
indikasi
II 09.00 Melakukan manajemen S:
nyeri - Pasien mengatakan nyeri
- Mengidentifikasi pada kaki yang luka sudah
identifikasi lokasi, mulai berkurang
karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan nyeri
kualitas nyeri hilang timbul
- Mengidentifikasi skala - Pasien mengatakan nyeri
nyeri (skala nyeri pada selama 30 detik
klien) - Keluarga mengatakan
- Memberikan teknik non pasien tidak nyaman
farmakologis untuk dengan lukanya
mengurangi rasa nyeri - Pasien sudah mulai
- Menjelaskan penyebab memahami tentang teknik
dan periode dan pemicu nafas dalam
nyeri
- Melakukan kolaborasi O:
09.30 pemberian analgetik P : Pasien mengtakan Nyeri
Melakukan edukasi teknik
nafas dalam mulai berkurang
- Mengidentifikasi Q : Nyeri seperti perih
kesiapan dan kemampuan R : Nyeri pada kaki yang
menerima informasi
- Menyediakan materi dan luka
media pendidikan S : Skala nyeri 5
kesehatan
- Menjelaskan tujuan dan T: Nyeri hilang timbul kurang
mamafaat teknik nafas dari 1 jam
dalam TTV :
- Menjelaskan prosedur
- TD : 120/70 mmhg
teknik nafas dalam - N : 80 x / menit
- S : 35,4 ° C
- GDS :250 mg/dl
-
A : Masalah teratasi sebagian
nyeri akut
P : intervensi dilanjutkan
- Melakukan manajemen
nyeri
- Meedukasi teknik nafas
dalam
III 10.00 Melakukan terapi aktivitas S:
- Mengidentifikasi - pasien mengatakan sudah
kemapuan berpartisipasi mulai bisa beraktivitas
dalam aktivitas sendiri
tertentu(dengan cara - Pasien mengatakan
10.30 menanyakan apa saja aktivitas masih ada
aktivitas yang bisa dibantukeluarga(seperti
dilakukan tampa dibantu makan,dan kekamar
keluarga) mandi)
- Memfasilitasi pasien dan O:
keluarga dalam - Aktivitas klien tampak
menyesuiakan dibantu keluaraga
lingkungan untuk - Saat makan klien nampak
mengakomodasi aktivitas dibantu keluarga
yang di pilih A : Masalah teratasi sebagian
- Melibatkan keluarga intoransi aktivitas
dalam aktivitas
- Mengajarkan cara P : Intervensi dilanjutkan
melakukan aktivitas yang
dipilih
Melakukan manajenen
program latihan
- Mengidentifikasi
pengetahuan dan
pengalaman aktivitas
fisik sebelumnya
- Mengidentifikasi
kemampuan pasien
beraktivitas
- Memotivasi untuk
memulai/ melanjutkan
aktivitas fisik
- Menjelaskan manfaat
aktivitas fisik
I Kamis/18/02 S:
/ Melakukan manajemen
2021/08.00 hiperglikemia - Pasien mengatakan sudah
- Mengidentifikasi bisa mengontrol pola
kemungkinan penyebab makan
hiperglikemia(dengan - Pasien mengatakan buang
cara menanyakan air kecil ± 5x/ hari
bagaimana pola makan - Keluarga mengatakan
klien) sudah teratur minum obat
- Memonitor tanda dan
gejala O:
hiperglikemia(dengan - Pasien tampak sudah bisa
cara menanyakan apakah mengontrol pola makan
sering haus dan lapar
- Memberikan asupan TTV :
cairan oral(menberikan - TD : 120/70 mmhg
minum pada pasien) - N : 80 x / menit
- mengajurkan kepatuhan - S : 35,4 ° C
terhadap diet - GDS :250 mg/dl
- melakukan kolaborasi
pemberian insulin
sebanyak 6 unit A :Masalah tertasi sebagian
Melakukan edukasi program Ketidakstabilan gula darah
08.30 pengobatan
- Mengidentifikasi P : Intervensi dilanjutkan
pengobatan yang - Melakukan manajemen
direkomendasi(dengan hiperglikemia
menanyakan apakah klien - Melakukan edukasi
teratur minum obat) program pengobatan
- Memberikan dukungan
untuk menjalani program
pengobatan dengan baik
dan benar
- Menjelaskan mamfaat
dan efek samping
pengobatan-
Menganjurkan
mengosomsi obat sesuai
indikasi
III
Melakukan terapi aktivitas S:
10.00 - Pasien mengatakan sudah
- Mengidentifikasi
kemapuan berpartisipasi mulai bisa beraktivitas
dalam aktivitas tertentu sendiri(seperti duduk)
(dengan cara menanyakan - Pasien mengtakan
apa saja aktivitas yang aktivitas masih ada
bisa dilakukan tampa dibantu keluarga(seperti
dibantu keluarga) kekamar mandi dan
- Memfasilitasi pasien dan makan
keluarga dalam - Pasien mengatkan
menyesuiakan aktivitas tebatas
lingkungan untuk O:
mengakomodasi aktivitas - Aktivitas klien tampak
yang di pilih dibantu keluaraga
Melibatkan keluarga dalam - Aktivitas tampak terbatas
10.30 aktivitas - Saat makan klien nampak
- Mengajarkan cara dibantu keluarga
melakukan aktivitas yang TTV :
dipilih - TD : 120/70 mmhg
- Melakukan manajenen - N : 80 x / menit
program latihan - S : 35,4 ° C
- Mengidentifikasi - GDS :250 mg/dl
pengetahuan dan A : Masalah teratasi sebagian
pengalaman aktivitas intoransi aktivitas
fisik sebelumnya
- Memotivasi untuk P : intervensi dilanjutkan
memulai/ melanjutkan - Melakukan terapi aktivitas
aktivitas fisik - Melakukan manajemen
- Menjelaskan manfaat program latihan
aktivitas fisik
EVALUASI
No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi paraf
I Jum’at S:
19/02/2021/09.30
- Pasien mengatakan sudah bisa
mengontrol pola makan
- Pasien mengatakan buang air kecil ± 5x/
hari
- Keluarga mengatakan sudah teratur
minum obat
O:
TTV :
- TD : 120/70 mmhg
- N : 80 x / menit
- S : 35,4 ° C
- GDS : 250 mg/Dl
P : intervensi dilanjutkan
S:
II
10.00
- Pasien mengatakan nyeri tidak terasa lagi
- Keluarga mengatakan pasien tidak
nyaman dengan lukanya
- Pasien sudah memahami tentang teknik
nafas dalam
O:
TTV :
- TD : 120/70 mmhg
- N : 80 x / menit
- S : 35,4 ° C
- GDS :250 mg/dl
P : intervensi dilajutkan
- Anjurkan relaksasi nafas dalam
- Observasi keluhan nyeri
- Berikan kalerolax 1 x 50 mg