Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


1. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn. A Pendidikan : Tamat SMP
Umur : 58 tahun Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam Alamat : Gubuk Belinjo, Penimbung
Suku : Sasak Nomor Telpon :-

2. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
P 35 tahun Istri IRT Tamat SD
1. Ny.J

2. An.A
P 17 tahun Anak Pelajar SMA
3. An. M P 10 tahun Anak Pelajar SD

3. Genogram :

Ket :

: Laki-laki
: Perempuan

: klien
: garis keturunan

: garis perkawinan

: tinggal serumah

: meninggal
4. Type Keluarga:

26
a) Jenis type keluarga : Tipe keluarga Tn.A adalah tipe keluarga inti yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak.
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut: tidak terjadi masalah dengan type
tersebut
5. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa: Keluarga Tn.A adalah orang yang berasal dari suku sasak
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: Tn.A mengatakan tidak ada
budaya suku bangsa sasak yang bertentangan atau bertolak belakang dengan
kesehatan.
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Agama keluarga Tn.A adalah islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang
bertentangan dengan kesehatan.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn.A
b) Penghasilan : Rp.800.000-1.000.000/ bulan
c) Upaya lain : Keluarga Tn.A mempunyai kios yang di jaga oleh istrinya.
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
1 Tv, 1 kulkas, 2 motor, 1 sepeda dan 1 kipas angin
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Rp.600.000/ bulan
Listrik : Rp. 150.000/ bulan
Air : Rp. -
Pangan : Rp. 450.000/ bulan
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Tn.A jarang untuk berekreasi, untuk mengisi
kekosongan waktu Tn.A biasa menonton tv bersama di rumah.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua): Tahap
perkembangan keluarga dengan Tn.A adalah tahap perkembangan usia remaja.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalnya: semua tahap
perkembangan keluarga sudah terpenuhi.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn.A mengatakan 9 bulan yang lalu mulai mengeluhkan batuk yang tak kunjung
membaik selama hampir 3 bulan dan setelah di periksa Tn.A di nyatakan positif
27
TBC, dan setalah itu mulai di terapi OAT sampai sekarang berjalan 6 bulan.
Sedangkan Ny.N dan kedua anaknya setelah di periksa dan hasilnya negatif.
b) Riwayat penyakit keturunan:
Tn.A mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan sebelumnya.
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur BB Yang telah
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
1. Tn.A 58 Tahun 62 kg Kurang sehat - TBC Terapi OAT

2. Ny.J 35 Tahun 58 kg sehat - Tidak ada -


3. An.A 17 tahun 46 kg sehat lengkap Tidak ada -
4. An. M 10 tahun 27 kg sehat lengkap Tidak ada -

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: pelayanan


kesehatan yang dimanfaatkan yaitu puskesmas.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
Tn.A mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan sebelumnya.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. Karakteristik Rumah
a. Luas rumah: 6 x 6 meter
b. Type rumah: permanen
c. Kepemilikan: tanah rumahnya sudah milik pribadi
d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan: terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang
keluarga,dapur, dan satu ruangan untuk kios.
e. Ventilasi/jendela: ventilasi udara ada cahaya yang masuk cukup, dengan 4
jendela yang sering dibuka setiap hari
f. Pemanfaatan ruangan: setiap ruangan tertata dengan baik
g. Septic tank: ada, letak di belakang rumah jarak dengan sumber air >50 meter.
h. Sumber air minum: mata air
i. Kamar mandi/WC: kamar mandi ada 1, diluar rumah
j. Sampah: Tn.A mengatakan cara membuang/ mengolahnya sampah dengan
cara dibakar dibelakang rumahnya, karena tidak tersedianya tempat
sampah umum dilingkungan Tn.A

28
k. Kebersihan lingkungan: rumah Tn.A terlihat bersih, karena Tn.A dan istrinya
Ny.N membersihkan setiap hari ruangan yang ada dirumah.
l. Denah rumah :
Ket :
1 : Kamar Tidur Tn.Y & Ny.N
2 : Kamar Tidur An.N
3 3 : Dapur
1
4 : Ruang Keluarga
: Jendela

5 : Kamar Mandi

2 4

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a. Kebiasaan : Slakaran (zikir bersama), bergotong royong.
b. Aturan/kesepakatan : tidak ada aturan yang mengikat.
c. Budaya : budaya yang digunakan sesuai ketentuan dan
kebiasaan di daerahnya seperti besila (mempersilahkan) apabila ada suatu
acara baik syukuran dan lain sebagainya.
3. Mobilitas Geografis Keluarga: keluarga Tn.A mempunyai rumah permanen dan
sudah menetap dari baru menikah sampai sekarang.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: Tn.A mengatakan sering
berkumpul bersama keluarga seperti pada saat acara maulit dan acara keluarga
lainnya, dan interaksi dengan keluarga dan masyarakat sangat baik.
5. System Pendukung Keluarga: jumlah anggota keluarga Tn.A adalah 3 orang,
fasilitas-fasilitas yang dimanfaatkan keluarga untuk menunjang kesehatan yaitu
tersedianya obat-obat warung.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola/cara Komunikasi Keluarga: keluarga Tn.A berkomunikasi menggunakan
bahasa sasak, dan biasanya Tn.A menghubungi keluarga yang lain menggunakan
handphone.
2. Struktur Kekuatan Keluarga: Tn.A mengatakan pengambil keputusan penuh dalam
keluarga adalah Tn.A.
3. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
29
a. Tn.A : Sebagai kepala keluarga, sebagai pencari nafkah
b. Ny.J : Sebagai istri dan sebagai seorang ibu.
c. An.A : Sebagai anak.
d. An. M : sebagai anak

4. Nilai dan Norma Keluarga: Keluarga Tn.A menganut agama islam keluarga Tn.A
sangat menghormati norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan agama.
apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai itu adalah cobaan dari Allah
SWT.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Tn.A mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk ramah, sopan, santun kepada
semua orang terutama yang usianya lebih tua.
2. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: kerukunan terjaga dengan
baik
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi dalam
keluarga sangat baik dengan komunikasi yang dilakukan secara terbuka
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan: keluarga Tn.A selalu mengedepankan musyawarah yang dilakukan
antara Tn.A, Istri, dan anaknya tetapi saat Ny.J tidak ada di rumah, segala
keputusan diambil oleh Tn.A dengan sebelumnya sudah berkomunikasi dengan
Ny.J.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: berkumpul bersama
keluarga dan sering kali dihabiskan di rumah dengan menonton tv
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial: jika tidak sibuk Tn.A selalu
berpartisipasi dalam kegiatan dalam masyarakat
3. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya: Tn.A dan keluarga mengatakan sudah mengetahui
penyakit yang dialami Tn.A yaitu TBC tetapi masih kurang mengetahui
informasi tentang bagaimana cara batuk yang benar dan bagaimana perawatan
lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan.

30
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan
kesehatan yang tepat:
Sebelum Tn.A kehabisan OAT dan ketika kambuh batuk selalu ke puskesmas
untuk periksa, dan Tn.A mengatakan masih kurang mengetahui cara yang bisa di
lakukan di rumahnya selain kadang-kadang mengonsumsi air hangat ketika
batuk kambuh.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
dalam merawatanggota keluarga yang sakit, keluarga Ny. J hanya membantu
mempersiapakan air hangat bila diperlukan dan OAT untuk Tn.A.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat : Ny.J mengatakan tidak setiap hari membersihkan rumah dan halaman
rumahnya karna sibuk jualan, kamar mandi selalu disikat dan dibersihkan setiap
3 hari sekali, untuk pembersihan menyeluruh seperti membersihkan jendela dan
ventilasi selalu dilakukan Ny. J.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga Tn.A membelikan
obat di warung bila sakitnya tidak kunjung sembuh, keluarga Tn.A akan
membawa ke puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: Tn.A mengatakan bahwa dirinya
memiliki keinginan untuk memiliki anak lagi.
5. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: Tn.A mengatakan untuk
pemenuhan sandang pangan dalam keluarga sudah tercukupi dengan
penghasilan kerjanya
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: tidak ada

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek:Tn.A merasa khawatir dengan panen padi di sawahnnya.
2. Stressor jangka panjang: Tn.A khawatir jika penyakitnya bertambah parah
3. Respon keluarga terhadap stressor: keluarga Tn.A mengobati anggota keluarga yang
sakit dengan cara patuh minum OAT yang telah di berikan setiap hari sampai 6
bulan.
4. Strategi koping: keluarga Tn.A selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan
31
masalah yang ada.
5. Strategi adaptasi disfungsional: jika Tn.A memiliki masalah tidak pernah
melampiaskan kepada anggota keluarga yang lain, melainkan lebih mendekatkan
diri kepada Allah SWT. dan bersikap lebih tenang dan sabar.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi: Tn.A mengatakan memperhatikan pemenuhan gizi keluarganya sudah
terpenuhi.
Upaya lain: tidak ada

VIII. HARAPAN KELUARGA


1. Terhadap masalah kesehatannya : keluarg Tn.A berharap agar dirinya bisa cepat
sembuh dan berharap sekali agar keluarganya tidak pernah mengalami penyakit
seperti yang sedang deritanya saat ini.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga Tn.A berharap agar petugas
kesehatan yang ada mampu memberikan pelayanan yang baik dan sama rata tidak
membeda-bedakan berdasarkan status ekonomi.

32
IX. PEMERIKSAAN FISIK

Nama anggota keluarga


No Variabel
Tn.A Ny.J An.A An. M
1. Riwayat penyakit TBC Tidak ada Tidak ada Tidak ada
saat ini
Keluhan
2. yang Batuk, dan kelelahan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
dirasakan
3. Tanda & gejala
batuk berdahak, sesak Tidak ada Tidak ada Tidak ada

4. Riwayat penyakit Tidak ada tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sebelumnya
5. Tanda-tanda vital TD: 110/ 80 mmHg TD: 120/70 mmHg TD : 110/90 mmHg TD : -
N  : 76 x/menit N  :80 x/menit N  : 84 x/mennit N  : 90 x/mennit
RR : 23 x/menit RR : 18 x/menit RR : 20 x/menit RR : 24 x/menit
S    : 36,5 °C S    : 36,3 °C S    : 36 °C S    : 36 °C

6. Sistem I: Normal I:Normal I:Normal I:Normal


cardiovaskuler P: tidak ada nyeri tekan P: tidak ada nyeri tekan. P: tidak ada nyeri tekan. P: tidak ada nyeri tekan.
A: terdengar suara napas A: tidak terdengar suara A: tidak terdengar suara A: tidak terdengar suara
tambahan pada lobus napas tambahan napas tambahan napas tambahan
kiri interior.

33
7. Sistem respirasi I: RR: 23x/menit I: RR: 18x/menit I: RR: 20x/menit I: RR: 24x/menit
P:tidak ada nyeri tekan P:tidak ada nyeri tekan P:tidak ada nyeri tekan P:tidak ada nyeri tekan
A: Suara paru ronchi, A: suara paru normal A: suara paru normal A: suara paru normal
suara nafas irreguler (vesikuler) Tidak terdengar (vesikuler) Tidak terdengar (vesikuler) Tidak terdengar
pada paru sebelah kiri suara napas tambahan suara napas tambahan suara napas tambahan
bagian superior.
9. Sistem Normal, Normal, Normal, Normal,
persyarafan compos mentis compos mentis compos mentis compos mentis
10 Sistem I: Tidak ada odema. I: Tidak ada odema. I: Tidak ada odema. I: Tidak ada odema.
muskuloskeletal kekuatan otot Normal kekuatan otot Normal kekuatan otot Normal kekuatan otot Normal
dengan skala 5555, dengan skala 5555, turgor dengan skala 5555, turgor dengan skala 5555, turgor
turgor kulit normal kulit normal (ketika dicubit kulit normal (ketika dicubit kulit normal (ketika dicubit
(ketika dicubit kembali kembali dengan cepat <2 kembali dengan cepat <2 kembali dengan cepat <2
dengan cepat <2 detik). detik). detik). detik).
P: Tidak ada nyeri tekan. P: Tidak ada nyeri tekan. P: Tidak ada nyeri tekan. P: Tidak ada nyeri tekan.
P: Reflek tendon P: Reflek tendon normal. P: Reflek tendon normal. P: Reflek tendon normal.
normal.
11 Sistem genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

34
TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
No Daftar Masalah Kesehatan
1 Ancaman Saat ini Tn.A sedang mengalami batuk berdahak dan
kesulitan untuk mengeluarkan dahak sehingga
menyebabkan Tn.A kesulitan bernapas apabila tidak
ditangani maka akan menyebabkan sesak dan
beresiko mengancam nyawa.
2 Kurang/ Tidak sehat Tn.A mengatakan sesak dan kesulitan untuk tidur,
dan ketikan malam hari sering terbangung apabila
batuk kambuh dan Tn.A mengatasinya hanya dengan
mengonsumsi air putih hangat saja, kondisi ini
mengakibatkan aktifitas Tn.A terganggu.
3 Defisit keluarga dan Tn.A mengatakan apabila batuk Tn.A
kambuh hanya bisa membantu memberikan air putih
yang kadang-kadang dimasak, untuk meringankan
kondisi Tn.A hal ini disebabkan oleh kurangnya
informasi.

ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1 Ds : Bersihan Jalan Kurangnya
 Tn.A mengatakan batuk Nafas Tidak Efektif pengetahuan dan
berdahak dan kadang terasa persepsi keluarga
sesak. tentang
 Tn.A mengatakan kadang penyakit/masalah
kesulitan mengeluarkan kesehatan keluarga.
dahak sehingga kadang
kesulitan untuk bernafas.
 Tn. A mengatakan tidak
mengetahui cara batuk yang
benar
Do :
 Tn.A tampak batuk.
 Tn.A tampak sedikit sesak.
 TD: 110/80 mmHg

35
N  : 76 x/menit
RR : 23 x/menit
S    : 36,5 °C
2 Ds :
 Tn.A mengatakan sering
terbangun di malam hari jika
batuk mulai kambuh.
 Tn.A mengatakan untuk
aktivitasnya berkurang yang
biasanya sering kesawah 2-
3x/sehari menjadi jarang
pergi atau hanya pergi pagi
Ketidak mampuan
atau siang saja karna merasa
keluarga dalam
cepat lelah. Gangguan pola tidur
merawat anggota
keluarga yang sakit.
Do :
 Tn.A tampak sedikit pucat.
 Pada area sekitar mata
tampak kehitaman (Mata
panda).
 TD: 110/80 mmHg
N  : 76 x/menit
RR : 23 x/menit
S    : 36,5 °C
3 Ds :
 Keluarga Tn.A mengatakan Defisit Ketidakmampuan
hanya memberikan air putih Pengetahuan. keluarga mengenal
saja yang kadang dimasak masalah kesehatan
kadang juga tidak, untuk keluarganya.
membantu mengurangi
batuk.

Do :
 Tn.A menanyakan obat/

36
terapi yang lain untuk TBC.
 Tn. A tampak bingung

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan kurangnya pengetahuan dan persepsi
keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan keluarga.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan keluarganya.

SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan kurangnya pengetahuan dan persepsi
keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarga.
Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)
No Kriteria skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
3
tidak/kurang sehat
2
Ancaman kesehatan 1
1
Keadaan sejahtera
2 Kemugkinan maslah dapat diubah
Skala :
2
Mudah
1
Sebagian 2
0
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
3
Tinggi
1
2
Sebagian
1
Rendah
4 Menonjolnya masalah :
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani
2
1
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani
1

37
Masalah tidak diraskan 0

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat


anggota keluarga yang sakit.
Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)
No Kriteria skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
3
tidak/kurang sehat
2
Ancaman kesehatan 1
1
Keadaan sejahtera
2 Kemugkinan maslah dapat diubah
Skala :
2
Mudah
2
1
Sebagian
0
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
3 1
Tinggi
2
Sebagian
1
Rendah
4 Menonjolnya masalah :
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani
2
1
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani
1
Masalah tidak diraskan
0

3. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarganya.


Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)
No Kriteria skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
tidak/kurang sehat 3

38
Ancaman kesehatan 2 1
Keadaan sejahtera 1
2 Kemugkinan maslah dapat diubah
Skala :
2
Mudah
2
1
Sebagian
0
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
3 1
Tinggi
2
Sebagian
1
Rendah
4 Menonjolnya masalah :
Skala :
2
Masalah berat, harus segera ditangani
1 1
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani
0
Masalah tidak diraskan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan manajemen
jalan napas.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 ketika Tn.A batuk, Tn.A
Skala : ancaman kesehatan mengatakan kesulitan untuk
mengeluarkan dahak dan
menimbulkan sesak yang sangat
mengancam nyawa, dan dengan
kondisi kesehatan Tn.A yang sedang
menderita penyakit menular maka
akan mengancam anggota keluarga
yang lain untuk tertular apa bila
masalah ini tidak ditangani segera.

2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 Selain kepatuhan terhadap


dapat diubah mengonsumsi OAT, diperlukan juga

39
Skala : sebagian beberapa tehnik untuk membantu
meringankan gejala seperti (Batuk
efektif).

3. Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Dalam menentukan potensial


dicegah masalah untuk dicegah berdasarkan
Skala : sebagian kasus diambil sebagian, karena
hanya ada beberapa faktor saja
masalah yang dapat dicegah.

4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Dalam menentukan kriteria


Skala : masalah berat dan menonjolnya masalah skala yang
harus segera di tangani. diberikan berdasarkan kasus yaitu
masalah berat dan harus segera
ditangani, karna menyebabkan
perubahan terhadap kualitas
kehidupan Tn.A baik dalam
keluarga maupun masyarakat.

Total skor 4 1/3

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan tidk efektif terkait
kondisi klinis.

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 dengan kondisi Tn.Y yang
Skala : ancaman kesehatan sedang sakit sangat
membutuhkan Istrirahat dan
tidur yang cukup untuk
pemenuhan energi dan
proses penyembuhan
kondisi Tn.A.
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan masalah
diubah dapat diubah apabila Tn.A

40
Skala : sebagian dan keluarga membantu
Tn.A membiasaakan diri
untuk mematuhi tehnik
relaksasi atau batuk efektif
yang telah di ajarkan
3. Potensial masalah untuk dicegah 2/3 x 1 = 2/3 bila Tn.A mampu
Skala : sebagian melakukan tehnik yang
telah di ajarkan dan
keluarga senantiasa
membantu maka tinggi
kemungkinan masalah
dapat dicegah.
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Bila Tn.A kurang istirahat
Skala : masalah berat harus segerah karna sering terbangun di
ditangani. malam hari di karnakan
kondisi klinis yang
dialaminya menyebabkan
aktifitas Tn. A sehari-hari
cukup terhambat karna
cepat kelelahan.
Total skor 3 1/3
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan keluarganya.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Bila keluarga dan Tn.A
Skala : ancaman kesehatan tidak mendapatkan
pengetahuan yang cukup
dalam perawatan keluarga
dengan penyakit menular
maka akan mengancam
anggota keluarga lain
maupun masyarakat lain
dan memperburuk kondisi
kesehatan Tn.A.

41
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan masalah
diubah dapat diubah apabila Tn.A
Skala : sebagian dan keluarga terdekat
menunjukan sikap mau,
meningkatkan pengetahuan
untuk mencegah
kekambuhan kedepannya
seperti belajar untuk tehnik
selanjutnya yaitu
(Fisioterapi dada).

3. Potensial masalah untuk dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Bila Tn.A mampu


Skala : sebagian melakukan tehnik yang
telah di ajarkan dan
keluarga senantiasa
membantu maka tinggi
kemungkinan masalah
dapat di cegah.

4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 bila keluarga dan Tn.A


Skala : masalah berat harus segerah terus meningkatkan
ditangani. pengetahuan yang akan
mencegah terjadinya
masalah berlarut-larut dan
ketika suatu waktu kambuh
maka sudah mengetahui
bagaimana penanganan
yang bisa dilakukan
dirumah.
Total skor 3 1/3

42
INTERVENSI
No Hari/ Tujuan Kriteria Standar Intervensi
dx tanggal
1. Selasa, 22 Setelah melakukan Verbal, 1. Klien dapat 1. Latihan Batuk
Desember kunjungan keluarga afektif dan mendemonstrasikan Efektif
2020 selama 3 kali kunjungan psikomotor tehnik batuk efektif 2. Manajemen
dan diberikan tindakan yang telah diajarkan. jalan napas
keperawatan diharapakan 2. Klien dapat 3. Pengaturan
efektifitas bersihan jalan menunjukkan batuk posisi
napas dapat diatasi. berkurang atau 4. Pemantauan
hilang. respirasi
3. Produksi sputum 5. Edukasi
menurun/ berkurang fisioterapi
4. Tidak ada suara dada.
nafas tambahan atau 6. Fisioterapi
abnormal seperti dada.
mengi atau wheezing

43
5. Klien dapat
menunjukkan
Frekwensi dan pola
Pernafasan membaik
atau dalam rentang
normal
2. Rabu, 23 Setelah melakukan Verbal, 1. Klien mengatakan 1. Edukasi
Desember kunjungan keluarga dan afektif dan dapat tertidur dengan aktivitas/
2020 diberikan edukasi psikomotor nyenyak. Istirahat
keperawatan diharapakan 2. Keadaan klien 2. Pengaturan
gangguan dan kualitas menunjukan posisi
tidur dapat teratasi. bersemangat. 3. Terapi
3. Klien dapat aktivitas
mempertahankan 4. Terapi
kualitas tidur. relaksasi
4. Klien tidak mengeluh
cepat kelelahan dan
dapat beraktivitas
dengan baik.

3. Kamis, 24 Setelah melakukan Afektif , 1. Klien dapat 1. Edukasi


Desember kunjungan keluarga dan psikomotor menunjukan minat kesehatan
2020 diberikan edukasi untuk meningkatkan 2. Edukasi
keperawatan diharapakan pembelajaran. latihan fisik.
dapat meningkatkan 2. Klien dan keluarga 3. Pelibatan
kesiapan peningkatan dapat termotivasi. keluarga.
pengetahuan keluarga 3. Klien dan keluarga 4. Edukasi
dalam perawatan dapat mematuhi proses penyakit.
keluarga. setiap apa yang telah
diajarkan.

44
45
IMPLEMENTASI

NO. HARI/ WAKTU IMPLEMENTASI PARAF


DX TGL
1. Selasa, 15: 00 1. Monitor pola napas.
22 Des wita 2. Monitor bunyi napas tambahan.
2020
3. Pertahankan kepatenan jalan napas
4. Posisikan semi-fowler atau fowler
5. Berikan minuman hangat.
6. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak
kontraindikasi.
7. Identifikasi kemampuan batuk.
8. Ajarkan tehnik batuk efektif.
9. Jelaskan tujuan dan prosedur
10. Mengajarkan fisioterapi dada.

2. Rabu, 16:00 1. Identifikasi sesiapan dan kemampuan menerima


23 Des wita informasi.
2020
2. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan tidur.
3. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik.
4. Atur posisi tidur yang disukai jika tidak ada
kontra indikasi.
5. Atur posisi untuk mengurangi sesak.
3. Kamis, 16.00 1. Memberikan penyuluhan tentang proses penyakit.
24 Des wita 2. Identifikasi keluarga untuk terlibat dalam
2020
perawatan keluarga
3. Diskusikan cara perawatan di rumah.
4. Motivasi keluarga mengembangkan aspek positif
rencana keperawatan
5. Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga
6. Anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan
7. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat.

46
EVALUASI
HARI/
NO.
TGL JAM EVALUASI PARAF
Dx

1. Selasa, 22 16.30 S:
Desember  Klien dan keluarga mengatakan siap
2020 menerima informasi kesehatan.
 Klien mengatakan dapat memahami tentang
informasi yang telah di anjurkan.
 Klien mengatakan tahu cara mengeluarkan
dahak yang efektif

O:
 Klien tampak menyimak informasi yang
diberikan tentang batuk efektif.
 Klien dan keluarga tampak memahami terapi/
cara yang dianjurkan untuk membantu
mengeluarkan dahak.
 Klien dapat mempraktikkan batuk efektif.
 Klien tampak masih batuk-batuk
 TD : 110/70mmHg
S : 36,6°c
N : 90 x/menit
RR : 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian

P:
 Jelaskan terapi yang lain untuk perawatan
selanjutnya.
 Kontrak waktu pertemuan selanjutnya.

2. Rabu, 23 17.00 S:
Desember  Klien dan keluarga mengatakan siap
2020
menerima informasi kesehatan
 Klien mengatakan dapat memahami tentang
pentingnya tidur yang cukup.

47
 Klien mengatakan tahu cara meningkatkan
kualitas tidur
O:
 Klien menyimak dengan baik tentang
informasi yang diberikan.
 Klien dapat menyebutkan dan mempraktikan
posisi tidur yang baik.
 Klien dapat mempraktikkan posisi semi-
Fowler dan posisi Fowler.
 TD : 100/70 mmHg
S : 36,6°c
N : 90 x/menit
RR : 20x/menit

A : Masalah teratasi sebagian


P:
 Kontrak waktu selanjutnya untuk pembahasan
tentang materi dan terapi selanjutnya.
3. Kamis, 24 17.00 S:
Desember  Klien dan keluarga mengatakan siap
2020
menerima informasi kesehatan
 Klien memahami tentang proses penyakit
yang sedang dialami anggota keluarganya.
 Keluarga mengatakan mau berpatisipasi/ ikut
dalam perawatan keluarga yang sakit.
O:
 Klien menyimak setiap informasi yang telah
diberikan.
 Klien termotivasi untuk mengembangkan
aspek positif untuk perawatan klien.
 Klien menunjukan mau mempraktikan cara
perawatan klien dengan mencontohkan cara
membantu klien untuk melakukan fisioterapi

48
dada.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan.

49

Anda mungkin juga menyukai