1
Saifu et al.
IJCCSISSN
II. TINJAUAN PUSTAKA (JTM) yang menggunakan kabel tanah/saluran kabel tanah
tegangan menengah (SKTM).
A. Jaringan Pada Sistem Distribusi Primer
Namun pada pengoperasiannya, sistem Spindel berfungsi
Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah sebagai sistem Radial. Di dalam sebuah penyulang aktif
(Primer 20 kV) dapat dikelompokkan menjadi lima model, terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk
yaitu Jaringan Radial, Jaringan hantaran penghubung (Tie mendistribusikan tegangan kepada konsumen baik
Line), Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan Spindel dan konsumen tegangan rendah (TR) atau tegangan menengah
Sistem Gugus atau Kluster. (TM).
1. Jaringan Radial
Sistem distribusi dengan pola Radial adalah sistem 5. Sistem Gugus atau Sistem Kluster
distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem Konfigurasi Gugus banyak digunakan untuk kota besar
ini terdapat beberapa penyulang yang menyuplai beberapa yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam
gardu distribusi secara radial. sistem ini terdapat. Saklar Pemutus Beban, dan penyulang
Dalam penyulang tersebut dipasang gardu-gardu cadangan.
distribusi untuk konsumen. Gardu distribusi adalah tempat Dimana penyulang ini berfungsi bila ada gangguan yang
dimana trafo untuk konsumen dipasang. Bisa dalam terjadi pada salah satu penyulang konsumen maka
bangunan beton atau diletakan diatas tiang. Keuntungan dari penyulang cadangan inilah yang menggantikan fungsi suplai
sistem ini adalah sistem ini tidak rumit dan lebih murah kekonsumen.[1]
dibanding dengan sistem yang lain.
B. Kabel Tanah
Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding
dengan sistem lainnya. Kurangnya keandalan disebabkan 1. Klasifikasi Kabel Tenaga
karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai Untuk penyaluran tenaga listrik dibawah tanah digunakan
gardu distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut kabel tenaga (power cable). Jenis kabel tenaga banyak
mengalami gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam. sekali, namun demikian dapat diklasifikasikan menurut
Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi kelompok-kelompok berikut:
yang paling ujung kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh a. Jumlah inti (core) kabel
tegangan terbesar ada diujung saluran. Kabel tanah berinti tunggal (single core cable), pada
dasarnya kabel ini dapat dipakai untuk segala tegangan yang
2. Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line) umumnya adalah tegangan tinggi., Kabel tanah berinti tiga
Sistem distribusi Tie Line digunakan untuk pelanggan (tree core cable). Kabel tanah ini terbatas pada tegangan
penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah 150 KV yang disebabkan oleh terbatasnya dimensi kabel,
Sakit, dan lain-lain). terutama sekali untuk keperluan transportasi dan
Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus pemasangan. Gambar 1 menunjukkan kabel berinti tunggal
dengan tambahan Automatic Change Over Switch / dan kabel berinti tiga.
Automatic Transfer Switch, setiap penyulang terkoneksi ke
gardu pelanggan khusus tersebut sehingga bila salah satu
penyulang mengalami gangguan maka pasokan listrik akan
di pindah ke penyulang lain.
3. Jaringan Lingkar (Loop) Gambar 1. Kabel berinti tunggal dan kabel berinti tiga.
Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur Lingkaran
(Loop) dimungkinkan pemasokannya dari beberapa gardu b. Bentuk penampang inti pada konduktor
induk, sehingga dengan demikian tingkat keandalannya Pejal (Untuk ukuran kecil yang digunakan pada tegangan
relatif lebih baik. menengah dan tegangan rendah). Bentuk penampang pejal
ada dua macam, yaitu: pejal bulat dan pejal segitiga.
4. Jaringan Spindel Gambar 2 menunjukkan kabel penampang pejal bulat dan
Sistem Spindel adalah suatu pola kombinasi jaringan dari pejal segi tiga
pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa
penyulang (feeder) yang tegangannya diberikan dari Gardu
Induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah Gardu
Hubung (GH).
Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa
penyulang aktif dan sebuah penyulang cadangan (express) Gambar 2. kabel penampang pejal bulat dan pejal segi tiga
yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola Spindel
biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 2
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Saifu et al.
IJCCSISSN
Pilin (stranded): Untuk ukuran konduktor besar. Gambar 3 2. Klasifikasi Kabel Tanah Untuk Tegangan Menengah
menunjukan Inti Pilin Bulat dan Inti Pilin segitiga Kelompok menurut kulit pelindungnya ( armor )
a. Kabel bersarang timah hitam ( lead sheathed )
b. Kabel berkulit pita baja ( steel tape armored )
c. Kabel berkulit kawat baja ( steel wire armored )
d. Kabel berkulit kawat tembaga ( copper wire armored )
Gambar .3 Inti Pilin Bulat dan Inti Pilin segitiga e. Kabel berkulit baja tahan karat ( stainless wire armored )
f. Kabel berkulit kawat aluminium ( aluminium wire
Berongga: Terutama untuk tempat minyak pendingin dan armored )
dipakai pada kapasitas penyaluran yang besar. Ada yang Kelompok menurut kontruksi :
berongga satu dan ada yang berongga banyak. Gambar 4 a. Kabel plastik dan karet
menunjukkan kabel dengan inti penghantar berongga b. Kabel padat
(berongga banyak dan satu) c. Kabel jenis datar ( flat – type )
d. Kabel minyak ( oil – filled )
e. Kabel pipa ( pipe – type, misalnya berisi gas, minyak )
Menurut jumlah dan susunan hantarannya, kabel bawah
Gambar 4 Kabel dengan inti penghantar berongga (berongga tanah meliputi :
banyak dan satu)[2]
a. Kabel hantaran tunggal (single – core cable)
b. Kabel tiga hantaran (three – core cable)
c. Kabel NYFGBY
c. Kabel sektoral (sector cable)
Kabel NYFGBY yaitu jenis kabel dengan inti tembaga
d. Kabel dengan netral konsentris
yang menggunakan isolasi PVC,dengan pelindung bagian
Kelompok menurut pemasangannya
dalam PVC yang dilengkapi kawat baja datar dan pita
a. Kabel tanah ( underground )
dengan pelindung terluar PVC.spesifikasi ukuran tegangan
b. Kabel udara ( areal cable )
tegangan berkisar antara 600/1000 V. Gambar 5
c. Kabel laut ( submarine )[4]
menunjukkan kabel NYFGBY. Tabel I menunjukkan
penjelasan kode huruf kabel NYFGBY.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Pembuatan tugas akhir ini tentang studi perencanaan
Gambar 5. Kabel NYFGBY Saluran Kabel Tegangan Menengah di Kabupaten Muna
dilaksanakan dari bulan Desember 2015 – Januari 2016 di
TABEL I Kabupaten Muna pada 5 feeder yaitu Feeder Kota, Feeder
PENJELASAN KODE HURUF KABEL NYFGBY Waara, Feeder Tampo, Feder Konawe dan Feeder Lawa.
Huruf kode Komponen B. Jenis Data yang Dibutuhkan
Kabel jenis standart dengan Adapun jenis data yang diperlukan dalam perencanaan ini
N penghantar tembaga adalah data kapasitas trafo, data beban yang dilayani pada
Y Isolator PVC msing-masing fedeer dan data single line diagram untuk
sistem distribusi jaringan Kabupaten Muna yang didapat
F Penghantar halus dipintal bulat
melalui PT.PLN (Persero) Unit Raha.
G Penghantar halus dipintal bulat
B Pipa baja
IV. PEMBAHASAN DAN PERENCANAAN
Selubung PVC (Polyvinyl Chloride)
Y
untuk kabel luar A. Penentuan Luas Penampang Penghantar
Pemilihan jenis penghantar dan luas penampang sangatlah
Klasifikasi inti kabel : penting dalam hal penyaluran daya. Oleh karena itu dalam
1. Dua-inti : biru muda-hitam perencanaan ini pemilihan luas penampang panghantar
2. Tiga-inti : Biru muda-kuning-hitam dilakukan dengan perhitungan matematis agar luas
3. Empat-inti : biru muda-merah-kuning-hitam penampang penghantar yang akan dipakai sesuai dengan
4. Lima-inti: hijau/kuning-biru muda-merah-kuning-hitam[3] kebutuhan dan kapasitas beban.
Bila daya listrik sebesar P = V I disalurkan lewat
penghantar dengan tegngan V, maka arus listrik yang
mengalir ditentukan oleh persamaan 1.
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 3
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Saifu et al.
IJCCSISSN
(2)
Sehingga luas penampang
Penurunan ekivalen pada tegangan fasanya ditunjukkan
pada persamaan 3.
(3)
Sehingga luas penampang ditunjukkan pada persamaan 5. Tanam Langsung Dihalaman Rumput / Taman / Tanah
Biasa ditunjukkan pada tabel II.
(5) TABEL II
DIMENSI GALIAN TAMAN/TANAH BIASA
Jumlah kabel Lebar (Cm) Kedalaman (Cm)
Dimana :
1 40 80
A = Luas penampang (mm2)
2 50 80
ρ = Tahanan jenis penghantar = 1,72 x 10-8 (Ω.mm2/m)
3 60 80
L = Panjang saluran (meter)
I = Arus (Ampere) 4 80 80
R = Resistansi (Ω) 5 60 90
6 60 90
Adapun perhitungan luas penampang penghantar untuk 7 80 100
Feeder sebagai berikut
Feeder Kota dengan Panjang Saluran 25.050 Meter, Tanam Langsung Dibawah Trotoar atau Jalan Lingkungan
Beban 3100 KVA, VL-L 20000 KV ditunjukkan pada tabel III.
TABEL III
DIMENSI GALIAN TAMAN/TANAH BIASA
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 4
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Saifu et al.
IJCCSISSN
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 5
Volume xx No xx, Tahun xxxx