Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RINGKASAN MATERI

“ KOMUNIKASIH PEMASARAN”

Disusun oleh:
Kristina F Hukubun 201-861-201-087

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNUVERSITA MUSAMUS MERAUKE
2021
Ringkasan Materi 1
Konsep Komunikasih pemasaran

A. Pengertian Komunikasi Pemasaran


The Chartered Institut of Marketing (CIM) mendefinisikan komunikasi pemasaran
sebagai: "The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent
of evoking a desired set of responses within that market set and setting up channels to
receive, interpret and act upon messages from the market for the purposes of modifying
present company messages and identifying new communication opportunities (Proses
penyajian sekumpulan rangsangan secara terintegrasi kepada pasar dengan maksud untuk
Membangkitkan sekumpulan respons yang diinginkan dalam sekumpulan pasar tersebut
dan membentuk saluran untuk penerima,menginterpretasikan,dan bertindak atas pesan
dari pasar untuk tujuan memodifikasi pesanpesan perusahaan yang disajikan, serta
mengidentifikasi peluangpeluang komunikasi baru") (Fill, 1995:5).
Jika kita simak maka dalam definisi tersebut, secara eksplisit terdapat aspek umpan balik,
yang mengisyaratkan adanya komunikasi dua arah, serta konsep stimulus, atau sekumpulan
pesan yang diintegrasikan, agar terjadi reaksi khalayak sasaran. Hal yang terungkap secara
implisit dalam definisi tersebut adalah bahwa peluang-peluang komunikasi pemasaran dapat
memberi nilai tambah melalui mempertinggi produk dan simbol-simbol organisasi. Hal
tersebut merupakan sebuah kemampuan untuk membuat kerangka dan penawaran gabungan
dalam lingkungan yang berbeda, yang merupakan sebuah kekuatan (Chris Fill, 1995).
Chris Fill (1995) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut.”Marketing
communications is a management process through which an organisation develops, presents and
evaluates a series of messages to identified stakeholders audiences. The objective of the process
is to (re)position the organisation and/or their offerings, in the mind of each member of the
audience. This seeks to encourage stakeholders to perceive the organisation and its offerings as
solutions to some of their current and future problems. (Komunikasi pemasaran adalah proses
manajemen melalui mana pengembangan organisasi, penyajian, dan evaluasi serangkaian pesan
untuk diidentifikasi khalayak stakeholders. Tujuan dari proses tersebut adalah untuk
memosisikan kembali (reposition) organisasi dan/atau penawaranmereka, dalam benak masing-
masing khalayak (konsumen). Pandangan ini adalah untuk mendorong 'stakeholders' agar mereka
menerima organisasi dan apa yang ditawarkannya sebagai solusi untuk masalah-masalah mereka
baik saat ini maupun yang akan datang)”. Komunikasi pemasaran adalah “Proses penyajian
sekumpulan rangsangan secara terintegrasi kepada pasar dengan maksud untuk membangkitkan
sekumpulan respons yang diinginkan dalam sekumpulan pasar tersebut dan membentuk saluran
untuk penerima, menginterpretasikan dan bertindak atas pesan dari pasar untuk tujuan
memodifikasi pesan-pesan perusahaan yang disajikan, serta mengidentifikasi peluang-peluang
komunikasi baru”.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan dirancang agar konsumen mengetahui
adanya produk tersebut, mendorong pembelian atau komitmen, menimbulkan sikap yang positif
terhadap produk, memberikan arti simbolis kepada produk, atau menunjukkan bagaimana
komunikasi tersebut dapat lebih baik dalam memecahkan masalah konsumen jika dibandingkan
dengan produk (barang atau jasa) kompetitor”.
Ruang lingkup kajian komunikasi pemasaran, meliputi: (1) Konsumen sebagai target komunikasi
pemasaran, (2) Rancangan Pesan pemasaran, (3) Membangun citra organisasi dan merek, (4)
budget komunikasi, (5) strategi penyampaian pesan pemasaran, (6) Strategi komunikasi
pemasaran, (7) pengendalian komunikasi pemasaran, dan (8) keputusan komunikasi pemasaran.
Fungsi komunikasi pemasaran meliputi (1) Fungsi penawaran, (2) Fungsi informatif, (3) fungsi
relasional, dan (4) fungsi menjaga hubungan yang baik. Organisasi dapat dipandang sebagai
sistem sosial terbuka (Katz dan Kahn, 1978) dan semua komponennya untuk unit ataupun sistem,
saling interaksi dan saling tergantung (Goldhaber, 1986). Mengubah salah satu bagian dari
sistem dan menyesuaikannya dapat membuat semua komponen yang lain terakomodasi untuk
berubah. Efek tersebut dapat dilihat pada tingkatan makro dan mikro. Peranan analisis
komunikasi pemasaran dalam kaitannya dengan sistem komunikasi pemasaran adalah: (1)
bagaimana strategi dapat diformulasikan, (2) bagaimana rencana bagi masing-masing alat untuk
bauran promosi dapat dikembangkan untuk mendukung strategi komunikasi.

B.Ruang Lingkup Komunikasi Pemasaran


Menurut Chris Fill (1995), ruang lingkup kajian komunikasi pemasaran dapat dielaborasi
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. Siapa saja yang akan menerima pesan.
2. Pesan apa yang akan dikatakan.
3. Citra organisasi/merk apa yang ingin dipertahankan pada penerima.
4. Berapa banyak pengeluaran untuk membelanjakan pembuatan citra baru tersebut.
5. Bagaimana suatu pesan itu dapat disampaikan.
6. Tindakan apa dari penerima yang diinginkan.
7. Bagaimana mengontrol keseluruhan proses pada saat diterapkan.
8. Ketetapan apa yang dapat dicapai.
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kita bisa memahami tentang ruang lingkup
kajian komunikasi pemasaran, yang meliputi:(1) Konsumen sebagai target komunikasi
pemasaran, (2) Rancangan Pesan pemasaran, (3) Membangun citra organisasi dan merek, (4)
Budget komunikasi, (5) Strategi penyampaian pesan pemasaran, (6) Strategi komunikasi
pemasaran, (7) Pengendalian komunikasi pemasaran, dan (8) Keputusan komunikasi pemasaran.

C.Hubungan Antara Konsep Komunikasi Pemasaran Dengan Proses Pertukaran


Secara konseptual, terdapat hubungan yang erat antara komunikasi pemasaran dan proses
pertukaran. Bagaimana hubungan tersebut terjalin? Untuk menjawab hal itu, Anda harus
memahami dulu tentang konsep pertukaran. Lalu nanti akan terlihat, keterkaitannya.
1. Konsep Pertukaran (Exchange)
Menurut Bagozzi (Enis dan Cox, 1991), secara konseptual terdapat tiga tipe pertukaran yaitu (1)
tipe pertukaran terbatas (restricted exchange), (2) tipe pertukaran umum (generalized exchange),
dan (3) tipe pertukaran kompleks (complex exhange) tipe pertukaran yaitu (1) tipe pertukaran
terbatas (restricted exchange), (2) tipe pertukaran umum (generalized exchange), dan (3) tipe
pertukaran kompleks (complex exhange)
Pertukaran terbatas berkaitan dengan hubungan-hubungan timbal balik (reciprocal) antara dua
pihak, yang berskema A B. Tanda “ ”menunjukkan hubungan “memberi dan menerima”, adapun
A dan B menyatakan pelaku-pelaku sosial seperti konsumen, pedagang eceran, para penjual,
organisasi, dan perkumpulan-perkumpulan. Karakteristik pertukaran terbatas meliputi: (1) ada
usaha yang lebih besar untuk mempertahankan kualitas, dan (2) adanya mentalitas quid pro quo
(sesuatu yang bernilai dalam pertukaran, untuk sesuatu yang lain yang juga bernilai) dalam
berbagai aktivitas pertukaran terbatas. Makna upaya untuk mempertahankan kualitas adalah
bahwa dalam pertukaran terbatas berupaya untuk mendapatkan keuntungan dengan cara
mengorbankan orang lain benar-benar diminimalisir. Hal ini misalnya para penjual eceran, akan
mengetahui bahwa konsumen tidak akan membeli produk-produknya jika dibohongi dan
dikorbankan untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan. Jika pelanggaran dilakukan
penjual eceran tersebut, maka akan terjadi reaksi emosional dari konsumen dalam bentuk
pemboikotan, protes, komplain, dan lain-lain.
Pertukaran umum menunjukkan hubungan-hubungan yang bersifat timbal balik, yang bersifat
univocal, sekurang-kurangnya antara tiga pelaku dalam situasi pertukaran tersebut. Pola
hubungan pertukaran umum adalah A B C A. Tanda “ ” menyatakan hubungan “memberi” dalam
pertukaran umum, pelaku-pelaku sosial membentuk suatu sistem ketika setiap pelakunya
memberi kepada pelaku yang lain, namun pemberi pertama tidak mendapatkan pemberian balik
secara langsung dari orang yang diberinya, melainkan dari orang lain.
Pertukaran kompleks, merupakan sistem hubungan mutual (mutual system) antara sekurang-
kurangnya tiga pihak. Setiap pelaku hubungan tersebut terlibat dalam sekurang-kurangnya satu
pertukaran langsung,sedangkan keseluruhan sistemnya terorganisir oleh satu interconecting web
yang mencakup seluruh hubungan yang terjadi. Misalnya, kaitan pada saluran distribusi. Jika A
adalah sebuah industri, B penjual eceran, dan C konsumen maka kemungkinan bentuk hubungan
yang terjadi adalah A B C. Hubungan yang terjadi disebut dengan pertukaran yang kompleks
(complex chain exhange).
Dalam pertukaran pemasaran terdapat tiga makna yang terkandung di dalamnya yaitu makna
pertukaran utilitarian, makna simbolis, dan makna gabungan dari kedua makna tersebut. Makna
pertukaran utilitarian merupakan suatu interaksi ketika barangbarang tertentu diberikan untuk
mendapatkan uang atau barang lain, dan motivasi dibalik tindakan-tindakan tersebut terletak
pada penggunaan atau karakteristik nyata yang umumnya berhubungan dengan objek-objek
pertukaran tersebut. Karena karakteristiknya, pertukaran jenis ini sering disebut pertukaran
ekonomis (economic exchange). Dalam kenyataan,pertukaran dalam pemasaran secara implisit
akan tergantung pada kegunaan ekonomis (economic utility) (Bogazzi,1991). akan kolektif yang
terjadi dalam pertukaran.
Makna pertukaran simbolis (Symbolic Exchange) menurut Bogazzi (1991) mengacu pada
transfer yang saling menguntungkan berbagai entitas sosial, psikologis ataupun entitas-entitas
lain yang tidak nyata, antara dua orang atau lebih. Sydney J. Levy, dalam Harvard Business
Review (Volume2, 1999) menulis “Symbols for Sale” yang mengungkapkan tentang makna
pertukaran simbolis. Makna pertukaran campuran (mixture exchange) mencakup dua aspek
pertukaran sebelumnya yaitu pertukaran utilitarian dan pertukaran simbolik. Chris Fill (1995)
menjelaskan bahwa dalam konsep pertukaran mengandung makna paling tidak ada dua hal yaitu
pertama, memberi suatu nilai kepada yang lain dan kedua siapa pun dapat masuk secara bebas ke
dalam proses pertukaran, yang disebut transaksi. Terdapat empat bentuk transaksi yaitu
pertukaran pasar, pertukaran relasional, pertukaran redistributif dan pertukaran timbal balik
(resciprocal) (Anderson, 1992).

2. Peranan Komunikasi dalam Pertukaran


Bowersox dan Morash (1989) menunjukkan bahwa alur pemasaran seperti halnya alur informasi,
dapat diwujudkan sebagai suatu jaringan,ketika hal itu merupakan satu-satunya tujuan untuk
pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Komunikasi memainkan peranan penting dalam
jaringan pertukaran tersebut. Pada jenjang dasar, komunikasi dapat memberitahukan dan
membuat pemakai potensial sadar akan tawaran organisasi. Komunikasi berusaha untuk
memengaruhi konsumen setia dan konsumen potensial untuk masuk ke dalam hubungan
pertukaran. (Fill, 1995).

D.Fungsi Komunikasi Pemasaran


Menurut Thomas M. Scheidel (Mulyana, 2007), manusia berkomunikasi terutama untuk
menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di
sekitarnya, dan untuk memengaruhi orang lainuntuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti
yang diinginkannya. Menurut Mulyana (2007), ada dua fungsi utama komunikasi yaitu (1) fungsi
isi, dan (2) fungsi hubungan. Fungsi isi melibatkan pertukaran informasi yang diperlukan
manusia untuk menyelesaikan tugas. Ada pun fungsi hubungan melibatkan pertukaran informasi
mengenai cara-cara hubungan yang dibentuk oleh manusia. yarakat. Dengan mengacu kepada
beberapa fungsi komunikasi yang telah dikemukakan maka fungsi komunikasi pemasaran
merupakan fungsi yang lebih spesifik dari fungsi-fungsi komunikasi yang telah dikemukakan.
Pada dasarnya, komunikasi pemasaran berkaitan dengan promosi organisasi dan penawarannya.
Dengan demikian, fungsi komunikasi pemasaran adalah (1) Fungsi penawaran, (2) Fungsi
informatif, (3) fungsi relasional, dan (4) fungsi menjaga hubungan yang baik.
E.Kerangka Analisis Komunikasi Pemasaran
Organisasi dapat dipandang sebagai sistem sosial terbuka (Katz dan Kahn, 1978) dan semua
komponennya baik untuk unit ataupun sistem, saling interaksi dan saling tergantung (Goldhaber,
1986). Mengubah salah satu bagian dari sistem dan menyesuaikannya, dapat membuat semua
komponen yang lain terakomodasi untuk berubah. Efek tersebut dapat dilihat pada tingkatan
makro dan mikro. Pada tingkatan makro saling ketergantungan antar organisasi telah dicatat oleh
sejumlah peneliti. Stern dan El-Ansary (1992), misalnya menggambarkan penyebaran saluran
sebagai 'jaringan sistem' dan ditemukan bahwa organisasi merupakan unit-unit yang saling
tergantung. Pada tingkatan mikro, individu adalah bagian dari organisasi yang keberadaannya
saling tergantung dengan individu yang lainnya.
F.Proses Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan salah satu bidang kajian dari ilmu komunikasi. Oleh karena
itu, proses yang terjadi dalam komunikasi pemasaran, polanya sama dengan proses dalam
komunikasi secara umum Yang berbeda adalah muatan-muatan yang ada di dalam proses
tersebut. Menurut Hartley dan Hartley (1961), proses komunikasi adalah fungsi sosial dari
makhluk hidup. Pada manusia, proses komunikasi sangat penting bagi perkembangan setiap
orang, bagi pembentukan dan kelangsungan wujud kelompok-kelompok, dan bagi setiap
hubungan di antara kelompokkelompok”. Oleh karena itu, komunikasi merupakan landasan
untuk terjadinya proses sosial. Smith (1966) menyatakan bahwa “Komunikasi antarmanusia
merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana.Selalu dipenuhi dengan berbagai
unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu.
Komunikasi antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Effendi
(1993) mengklasifikasi proses komunikasi menjadi dua perspektif yaitu (1) perspektif psikologis,
(2) perspektif mekanistik.
Proses komunikasi dari perspektif psikologis menyatakan bahwa proses komunikasi terjadi pada
diri komunikator dan komunikan. Pada saat seorang komunikator akan menyampaikan sebuah
pesan maka di dalam dirinya terjadi suatu proses Komunikan selanjutnya “membuka” kemasan
yang disampaikan oleh komunikator, dan disebut dengan decoding. Apabila isi “kemasan” itu
bisa dipahami komunikan maka terjadilah apa yang disebut komunikasi. Apabila tidak, otomatis
proses komunikasi itu gagal, dan tentunya tidak terjadi komunikasi Berdasarkan perspektif
mekanistis, proses komunikasi berlangsung ketika komunikator mengoperkan pesannya melalui
alat-alat indera.
Ringkasan Materi 2
Trageting
Target Pasar (targeting) adalah sebuah kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan
perusahaan agar mau membeli produk yang di pasarkannya. Target pasar juga dapat diartikan
sebagai sekelompok pembeli yang memiliki karakteristik yang sama yang membuat pasar
independen. Untuk menentukan target pasar, perusahaan harus mempertimbangkan dengan hati-
hati segmen mana yang dimasukkan dan ukuran segmen mana.Targeting merupakan tindakan
menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen pasar, kemudian menentukan segmen pasar
mana yang akan Anda jadikan sebagai target pasar. ... Concentrated targeting strategy,
perusahaan hanya berfokus menawarkan jenis produk tertentu dalam satu segmen yang dinilai
paling berpeluang pasar. Banyak pihak yang masih bingung dengan istilah segmentasi pasar dan
target pasar karena mereka identik pada pandangan pertama, tetapi perbedaan dasarnya adalah
bahwa segmentasi pasar lebih cenderung terdiri dari konsumen yang berbeda (heterogen) dalam
kelompok dengan kelompok sasaran yang berbeda untuk membagi properti yang sama.
Sementara target pasar menentukan kelompok konsumen mana yang dilayani.
Targeting atau menetapkan target pasar yang ingin Anda sasar. Targeting mengevaluasi minat
dari segmen pasar yang berbeda dan kemudian menentukan segmen pasar mana yang Anda
targetkan. Target pasar adalah kelompok yang dipilih oleh perusahaan sebagai pelanggan
potensial dengan arah dan segmentasi.
A. Manfaat Target Pasar (targeting)
Dengan menerapkan target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produk dan strategi
bauran pemasaran untuk setiap target pasar yang relevan. Target pasar sangat berguna terutama
dalam:
1. Menyederhanakan penyesuaian strategi bauran produk dan pemasaran ke pasar referensi.
2. Pengembangan posisi produk dan strategi bauran pemasaran (bauran pemasaran).
3. Dengan mengidentifikasi bagian-bagian pasar yang sebenarnya dapat dilayani,
perusahaan dapat berada dalam posisi yang lebih baik.
4. Mengantisipasi persaingan.
5. Menggunakan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif.
6. Akses peluang pasar yang lebih luas.

B. Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Menentukan Target Pasar (targeting)


Ketika menentukan target pasar, 5 faktor harus dipertimbangkan sebelum memutuskan segmen
mana yang harus dimasukkan perusahaan. Faktor-faktor ini yaitu:

1. Ukuran Segmen
Perkiraan ukuran segmen yang akan ditangani adalah faktor penting dalam memutuskan apakah
segmen tersebut berjanji untuk dipenuhi. Perusahaan besar memilih segmen dengan volume
penjualan besar dan cenderung menghindari atau menolak segmen kecil. Sebaliknya, perusahaan
kecil menghindari segmen besar karena mereka membutuhkan lebih banyak sumber daya.
2. Pertumbuhan Segmen
Faktor pertumbuhan segmen juga merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan ketika
menentukan target pasar. Meskipun ukuran segmen saat ini relatif kecil, ini tidak mengecualikan
kemungkinan pengembangan di masa depan jika ada tanda-tanda positif pembangunan. Karena
pada dasarnya segmen kecil adalah segmen pasar yang potensial. Seperti di masa lalu, misalnya
usia 60 dan lebih tua belum menjadi fokus pasar perusahaan. Namun, banyak layanan dan
produk kini ditawarkan untuk segmen ini (50 tahun ke atas).
3. Analisis Situasi
Faktor selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah analisis situasi. Perusahaan harus terlebih
dahulu melakukan analisis situasi yang cermat. Analisis situasi mencakup manajemen konsumen,
pemasok, dan dealer. Secara umum, perusahaan melakukan analisis situasi dengan analisis
SWOT.
4. Sumber Daya Peruasahaan
Faktor keempat yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan target pasar adalah sumber daya
perusahaan. Perusahaan memperoleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri atau melalui kerja
sama dengan pihak luar. Konsekuensi dari sumber daya yang diperoleh dari bekerja dengan
pihak eksternal, khususnya manfaat dan risiko perusahaan, dibagikan. Bentuk kerja sama dengan
pihak luar dapat dicapai melalui inisiatif atau melalui produksi bersama.
5. Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Mencapai Segmen
Segmen harus cocok untuk kegiatan pemasaran perusahaan. Jika segmen yang dipilih tidak
cocok, seharusnya tidak perlu. Oleh karena itu, identifikasi segmen yang akan ditangani harus
dilakukan dengan hati-hati. Ada banyak contoh segmen yang pernah dianggap memiliki potensi
besar tetapi tidak diharapkan, meskipun perusahaan telah mengeluarkan biaya tinggi.
C. Strategi Target Pasar (targeting)
Ketika mengembangkan rencana untuk mencapai target pasar, perusahaan harus menerapkan
strategi yang tepat untuk menghindari banyak pesaing. Perusahaan memiliki 3 alternatif strategi
target pasar yang tersedia untuk menerapkan strategi target pasar. Strategi target pasar
perusahaan meliputi:
1. Undifferentiated Marketing
Undifferentiated Marketing adalah kegiatan bisnis yang meneliti pasar global dan berfokus pada
pengemasan produk untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Penggunaan strategi
target pasar dengan pemasaran yang tidak berdasar didasarkan pada penghematan biaya, baik
dari segi pemasaran maupun biaya bisnis secara umum.
2. Differentiated Marketing
Differentiated Marketing adalah upaya perusahaan untuk mengidentifikasi kelompok pembeli
tertentu dengan membagi pasar menjadi dua kelompok atau lebih.Untuk melakukan ini,
perusahaan harus menghasilkan produk yang berbeda untuk setiap segmen pasar yang ada.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa dan untuk mencapai posisi
yang kuat di setiap segmen pasar.
3. Concentrated Marketing
Concentrated marketing adalah suatu usaha perusahaan yang dilakukan untuk memusatkan
pemasaran produk - produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli yang dianggap
potensial saja.Tujuan strategi target pasar concentrated marketing adalah agar mampu
memusatkan pemasaran pada segmen pasar yang dilayaninya saja. Dengan begitu, perusahaan
bisa memperoleh penghematan dalam operasi pemasaran, karena adanya spesialisasi dalam hal
produk, promosi, harga, dan distribusi.
D. Tujuan Target Pasar (targeting)
1. Pencapaian Target Pasar yang Dituju
Untuk mengetahui berapa banyak pasar yang disediakan, termasuk berapa banyak saluran
penjualan, sejauh mana saluran penjualan dan lainnya disediakan.
2. Pencapaian Kuantitas Barang
Untuk mengetahui berapa banyak produk yang diproduksi dan dipasarkan.
3. Pencapaian Kualitas Barang
Penentuan persyaratan kualitas barang yang akan dijual. Misalnya, bahan dasar yang digunakan
adalah asli, dicampur atau ditiru. Jadi ketika komponen dirakit murni atau dicampur
4. Pencapaian Geografis
Untuk menentukan area atau wilayah pasar, misalnya desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi,
Negara, maupun luar negeri.
Tujuan :
Alasan utama organisasi menggunakan penargetan pasar adalah untuk memberikan lebih banyak
kekuatan untuk merek. Ketika bisnis tahu persis kepada siapa akan menjual dan apa yang
mendorong orang-orang untuk membeli, lebih baik mampu menciptakan kampanye iklan yang
mengkomunikasikan pesan merek secara efektif. Pada akhirnya, ini biasanya berakhir
memberikan penjualan dorongan, menaikkan pendapatan dan keuntungan.
Organisasi juga menggunakan metode ini ketika mereka ingin mendapatkan ide dari berapa
banyak sesuatu yang mereka akan menjualnya. Prediksi ini sangat penting bagi manajer
pembelian, yang bertanggung jawab untuk membeli apa pun perusahaan harus beroperasi, dan
persediaan manajer, yang melacak apa organisasi memiliki di tangan sehingga mampu
memenuhi kebutuhan konsumen. Mereka juga penting untuk supervisor produksi, yang harus
menjadwalkan operasi berdasarkan apa pembelian dan persediaan eksekutif dilakukan.
Perkiraan yang terkait dengan penjualan kadang-kadang diperlukan agar bisnis untuk
mendapatkan pembiayaan awal dari bank atau investor. Dengan menunjukkan grup yang dipilih
dan berapa banyak transaksi yang mungkin terjadi dalam sektor itu, investor dan bank memiliki
konsep yang lebih baik dari seberapa besar laba atas investasi mereka mungkin. Hal ini juga
menunjukkan bahwa perusahaan telah dipikirkan skema Platform dan iklan secara menyeluruh,
dan pemodal mengambil ini sebagai pertanda baik bahwa organisasi cukup serius untuk berhasil.
Pendekatan terdiferensiasi
Salah satu cara untuk menangani seleksi kelompok sasaran adalah dengan pendekatan
terdiferensiasi. Konsep yang mendasari adalah bahwa produk atau jasa memiliki daya tarik yang
luas yang melampaui faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin dan lokasi. Alih-alih mencoba
untuk menyesuaikan strategi untuk menghasilkan penjualan dalam satu atau dua kelompok
konsumen, perusahaan menggunakan kampanye yang ditujukan untuk mengumpulkan pelanggan
dari seluruh lapisan masyarakat. Pendekatan ini membuat jumlah pembeli potensial yang tinggi,
tetapi kesulitan adalah mencari tahu bagaimana membuat daya tarik iklan untuk berbagai macam
orang.Sebagai contoh perusahaan desain interior lebih memilih mentarget para pemilik rumah
dengan usia 35-65 tahun dengan pendapatan $150.000 di Baton Rouge, Lousiana. Untuk
mendapatkan pasar yang lebih spesifik ke depannya, perusahaan ini harus memilih target yang
tertarik pada pembuatan dapur dan renovasi rumah. Kemudian target tersebut dapat dipilah
menjadi dua, orang tua, atau orang dewasa.
Pendekatan Differentiated
Menargetkan pasar mungkin, sebagai alternatif, selektif atau dibedakan. Dengan pendekatan ini,
usaha mengidentifikasi dua atau lebih kelompok konsumen tertentu yang sangat mungkin untuk
menjadi pelanggan setia. Upaya berfokus terutama pada menciptakan hubungan dengan
konsumen. Metode Selektif sering melibatkan membuat program khusus yang berbicara kepada
kebutuhan kelompok sasaran, meskipun barang dan pelayanan yang pada dasarnya sama untuk
semua program. Contohnya seperti membina relasi dengan individu atau kelompok yang
memang membutuhkan produk dari perusahaan kita. Bisa dengan cara memberikan diskon agar
pelanggan tertarik dan bisa menjadi pelanggan setia.
Pendekatan Konsentrat
Pendekatan ketiga difokuskan atau terkonsentrasi pemasaran . Di sini, usaha mengidentifikasi
hanya satu kelompok tertentu konsumen yang sangat mungkin untuk menghasilkan pendapatan
yang cukup untuk menghasilkan keuntungan. Ini mungkin melibatkan menemukan ceruk
konsumen yang diabaikan, atau mengembangkan barang dan jasa yang menarik bagi segmen
yang lebih besar dari konsumen dengan menawarkan sesuatu yang kompetisi. Contohnya seperti
kita mempunyai usaha pembuatan buku tahunan dan target konsumennya adalah SMA tingkat
akhir. Dengan begitu kita mempunyai konsentrasi pemasaran hanya untuk lingkup sekolah.

Fleksibilitas dan Perubahan


Apa yang orang inginkan, berpikir dan melakukan perubahan dari waktu ke waktu, sehingga
pasar tidak pernah benar-benar statis. Selain itu, setelah perusahaan telah melakukan bisnis di
segmen untuk waktu yang lama, mencapai titik di mana hanya ada tidak banyak pelanggan yang
lebih baru yang tersedia untuk menarik. Untuk menjaga pendapatan dan keuntungan di konteks
ini, perusahaan sering memodifikasi kampanye iklan yang mereka miliki untuk kelompok
sasaran mereka saat ini dari waktu ke waktu, atau jika diperlukan, mereka beralih sasaran fokus
mereka sepenuhnya. Orang, oleh karena itu, dapat melihat penargetan pasar sebagai proses yang
fleksibel yang membutuhkan reevaluasi periodik.
E. Rencana Target Pasar (targeting)
Setelah menentukan segmentasi pasar, langkah selanjutnya dalam proses pemasaran adalah
menentukan target pasar. Penentuan target pasar adalah evaluasi dan pemilihan satu atau lebih
segmen yang diambil alih oleh perusahaan. Jika perusahaan ingin menentukan segmen pasar
mana yang diperhitungkan, kelangkaan pertama adalah menghitung dan mengevaluasi potensi
keuntungan dari setiap segmen yang diberikan.Ketika menentukan target pasar, perusahaan harus
mempertimbangkan jenis segmen yang berbeda dengan hati-hati sebelum menentukan segmen
ukuran mana dan segmen mana yang diambil oleh perusahaan. Memilih segmen yang terlalu
sempit dapat menyebabkan volume penjualan yang diinginkan dan laba tidak tercapai. Namun,
jika segmen yang dipilih terlalu besar, itu akan mempengaruhi biaya yang lebih besar dari pada
peningkatan penjualan dan keuntungan.
Contoh Target Pasar
Seperti kita memiliki bisnis pada bidang fashion untuk anak-anak, maka inilah contoh target
pasarnya:

 Produk Yang Dijual


 Pakaian anak-anak, penjualan secara online
 Target Pasar
 Kota-kota bersar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Kota lain di pulau
Jawa yang dapat terjangkau oleh kurir pengiriman barang maksimal dalam 4 hari.
 Target Demografi Pelanggan
 Perempuan yang sudah berkeluarkan dan mempunyai anak kecil, dengan umur antara 25-
35 tahun, mempunya pendapatan keluarga diatas 4 juta rupiah perbulan.
 Karakteristik Psikologis Pelanggan
 Sering memakai komputer, email, internet dan sosial media. Mengikuti trend fashion
anaka, hobi membaca majalah kesehatan anak.
Keuntungan dan Kerugian :
Secara keseluruhan, memilih sejumlah kelompok sasaran menyediakan tingkat fokus yang arus
sebagian besar dari apa perusahaan tidak, membuat operasi lebih hemat biaya. Efisiensi itu tidak
sepenuhnya gratis, namun. Segmentasi dan mencari tahu kelompok mana yang bisa
menghasilkan jumlah tertinggi penjualan membutuhkan sejumlah besar penelitian, yang bisnis
harus mengeluarkan uang untuk menyelesaikan.

Anda mungkin juga menyukai