Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Sykur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita
semua, sehingga kami dapat menyusun proposal pengembangan usaha Budidaya Rumput Laut
System Long Line/Lajur di Dusun Bumbang Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok
Tengah.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada uswah kita semua Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan semua umatnya.
Proposal ini kami susun guna mendapatkan bantuan dana dari pemerintah daerah
Kabupaten Lombok Tengah yang akan kami gunakan untuk modal usah ternak bebek.
Ucapan terimakasih kami haturkan khususnya kepada Bapak Bupati Kabupaten Lombok
Tengah, dan Segenap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok
Tengah yang membidangi masalah tersebut. Atas perhatian dan dukungannya terhadap kegiatan
ini, teriring do’a semoga Allah senantian meridhoi upaya dan amaliyah tersebut sebagai amal
sholeh.. amiin.
Akhirnya kami berharap semoga proposal ini akan mendapatkan sambutan positif dan
bantuan dana tersebut dapat berguna bagi peningkatan sarana dan prasarana yang dapat
menunjang kualitas hidup masyarakat.

Kidang, 12 Oktober 2016


Ketua

(MULIADI)
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB I

PENDAHULUAN 2

1.1 Latar Belakang 2

1.2 Tujuan 3

BAB II

GAMBARAN UMUM 4

2.1 Kondisi Umum 4

2.2 Iklim dan Curah Hujan 5

2.3. Topografi 7

2.4. Potensi Areal Budidaya Air Tawar 9

2.5.Potensi dan Pemanfaatan Perikanan Budidaya 9

BAB III

PERMASALAHAN 10

BAB IV

KONDISI YANG DIINGINKAN 11

BAB V 12

PENUTUP 12

BAB VI

LAMPIRAN 1 13
BAB. I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Udang dan bandeng adalah komoditas andalan dari sektor perikanan yang
merupakan salah satu penghasil devisa bagi negara. Permintaan pasar domestik
maupun dari manca negara cenderung mengalami peningkatan, sehingga usaha
membudidayakan ikan memiliki prospek yang cerah untuk dijadikan bisnis yang
menguntungkan.

Menurut Ditjen Perikanan Budidaya (2014), produksi perikanan budidaya ke


depan optimis meningkat dengan kenaikan pencapaian target produksi sebesar 353
persen. Rasa optimis tersebut didasari oleh masih luasnya potensi lahan perikanan
budidaya di Indonesia, pasar yang sangat potensial, banyak komoditas yang dapat
dibudidayakan dan tersedianya teknologi. Bahwa pemanfaatan lahan budidaya untuk
tambak masih sangat luas dengan potensi wilayah sebesar 2.963.717 ha yang baru
dimanfaatkan sekitar 22.18 % atau sekitar 657.436 ha. (Ditjen Perikanan Budidaya,
2014).
Dengan semakin bertambahnya permintaan pasar akan komoditi perikanan yang
juga terus meningkat memicu para petambak untuk dapat memproduksi udang dan
bandeng sebanyak-banyaknya, maka diperlukan teknik budidaya yang tepat dan harus
ramah lingkungan, agar hasil produksi dapat optimal dan berkesinambungan. Karena
dengan budidaya secara besar-besaran dikhawatirkan limbah dari proses budidaya akan
mencemari lingkungan, dan akan mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya tersebut.
Salah satu teknik budidaya yang ramah lingkungan dan dapat diterapkan ialah budidaya
pembesaran dengan teknologi semi intensif.
Maka dari itu kami mengajukan proposal permohonan nener bandeng untuk
ditebar pada tambak diwilayah kecamatan Praya Timur. Hal ini dikarenakan di daerah
ini terdapat banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pembesaran ikan bandeng.
Potensi usaha dibidang perikanan sangat tinggi, dalam hal ini yaitu pembesaran udang
dan bandeng dan diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal.

Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan dilakukan melalui peningkatan


sarana dan prasarana budidaya perikanan; pengembangan kelembagaan;
pengembangan dan penerapan teknologi budidaya perikanan yang mampu
dilaksanakan dan dikembangkan oleh masyarakat serta berupaya melakukan budidaya
yang sehat dan ramah lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar keberlangsungan
sumberdaya tetap berlanjut untuk generasi yang akan datang.

1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam Pengembangan Budidaya ikan ini antara
lain :

1. Meningkatkan produksi bandeng secara optimal dan berkelanjutan.

2. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan usaha perikanan yang berwawasan


agribisnis agar lebih tangguh dan mandiri.

3. Meningkatkan Pendapatan Pembudidaya Ikan dan Udang diWilayah


Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH

2.1. KONDISI UMUM

Lombok Tengah merupakan salah satu dari sembilan Kabupaten/Kota yang ada
di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Posisinya terletak antara 116°05’ sampai 116°24’
Bujur Timur dan 8°24’ sampai 8°57’ Lintang Selatan dengan luas wilayah mencapai
1.208,39 km² (120.839 ha) yang diukur sejauh 4 mil laut dari pantai (Berdasarkan UU.
No. 22/99 dan UU No 32 thn 2004). Adapun batas wilayah Kabupaten Lombok Tengah
adalah sebagai berikut :

I . Kabupaten Lombok Tengah terletak antara :

• Barat – Timur : 116°05’ - 116°24’ Bujur Timur

• Utara – Selatan : 8°24’ - 8°57’ Lintang Selatan

II. Batas Wilayah :

Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur

Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Barat

Kabupaten Lombok Tengah diapit oleh dua Kabupaten lain yakni Kabupaten Lombok
Barat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Lombok Timur di sebelah timur dan
utara. Sedangkan di bagian selatan berbatasan dengan samudra Indonesia.
Tabel 1. Luas Wilayah Dirinci per Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010

Kecamatan Luas ( Km2) Persentase

(1) (2) (3)


1. Praya Barat 152,75 12,64
2. Praya Barat Daya 124,97 10,34
3. P u j u t 233,55 19,33
4. Praya Timur 82,57 6,83
5. Janapria 69,05 5,71
6. K o p a n g 61,66 5,10
7. P r a y a 61,26 5,07
8. Praya Tengah 65,92 5,46
9. Jonggat 71,55 5,92
10. Pringgarata 52,78 4,37
11. Batukliang 50,37 4,17
12. Batukliang Utara 181,96 15,06
Jumlah/Total 1.208,39 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Tengah

2.2. Iklim dan Curah Hujan

Kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim tropis dengan musim kemarau yang
kering. Musim hujan mulai sekitar bulan Oktober sampai dengan bulan April dengan
curah hujan pada bulan-bulan tersebut rata-rata diatas 100 mm, dan curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Desember yang mencapai 382,0 mm. Sedangkan pada
bulan Mei sampai September curah hujan rata-rata dibawah 100 mm bahkan dibawah
50 mm dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei yakni sebesar 1,9 mm. Hari
hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember yakni selama 21,3 hari dan hari hujan
terkecil pada bulan Mei selama 0,2 hari.
Tabel 2. Rata-rata Hari Hujan dan Curah Hujan per Bulan di Kabupaten Lombok
Tengah Tahun 2013

Hari Hujan Curah Hujan


Bulan
Days of Rain Rainfall
Month
( Hari/Days ) ( mm )
(1) (2) (3)
1. Januari 23 355
2. Pebruari 14 211
3. Maret 12 212
4. April 11 212
5. M e i 7 95
6. Juni 2 30
7. Juli 1 9
8. Agustus - -
9. September - -
10. Oktober 1 25
11. Nopember - -
12. Desember 15 283
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah

Untuk kondisi per kecamatan, wilayah kecamatan yang memiliki hari hujan
terbanyak adalah Kecamatan Kopang diikuti Kecamatan Pringgarata dan Batukliang
Utara dengan hari hujan masing-masing selama 10,5 hari, 9,4 hari dan 9,2 hari. Disisi
lain Kecamatan Praya merupakan kecamatan yang hari hujannya paling sedikit yakni
hanya selama 5,8 hari, dengan curah hujan sebesar 105, 8 mm.
Tabel 3. Rata-rata Hari Hujan dan Curah Hujan per Kecamatan di Kabupaten
Lombok Tengah Tahun 2013

Jumlah Hari Hujan Curah Hujan


Kecamatan
Days of Rain Rainfall
Districts
( Hari/Days ) ( mm )
(1) (2) (3)
1. Praya Barat 87 1.464
2. Praya Barat Daya 86 1.517
3. P u j u t 79 1.444
4. Praya Timur 64 903
5. Janapria 82 1.274
6. K o p a n g 86 1.787
7. P r a y a 50 588
8. Praya Tengah 74 1.372
9. Jonggat 95 1.481
10. Pringgarata 108 1.724
11. Batukliang 110 2.007
12. Batukliang Utara 112 1.754
Sumber : Dinas Pertaniian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah

2.3. Topografi

Dilihat dari topografi Wilayah Kabupaten Lombok Tengah, pada Bagian selatan
merupakan daerah yang berbukit-bukit dan berbatasan langsung dengan samudra
Indinesia. Bagian ini terdiri dari wilayah kecamatan Pujut, sebagian kecamatan Praya
Barat, Praya Barat Daya dan Praya Timur. Karena berbatasan langsung dengan
Samudra Indonesia, maka wilayah ini merupakan pesisir pantai yang sangat potensial
untuk pengembangan budidaya laut dan payau (tambak).

Bagian tengah meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Praya Barat, Praya
Barat Daya, Praya Timur, Janapria dan sebagian Kecamatan Jonggat merupakan
wilayah dataran rendah yang memiliki potensi untuk pengembangan budidaya air tawar
seperti budidaya ikan dikolam, keramba dan pengembangan Karamba Jaring Apung
(KJA) dan penangkapan diperairan umum, serta didukung oleh hamparan lahan sawah
yang luas dengan sarana irigasi yang memadai juga sangat berpotensi untuk
pengembangan minapadi.

2.4. Potensi Pendukung


Lombok Tengah memiliki potensi untuk pengembangan Perikanan budidaya yang
cukup besar yaitu sekitar 15,679 Ha yang meliputi Laut, air tawar dan payau
dengan perincian :
 Budidaya Laut
Total luasan potensi untuk budidaya laut 2.255 Ha, sampai dengan saat ini,
baru dimanfaatkan seluas 53,34 Ha atau 1,60 % dari total luas potensi yang
ada dan pemanfaatan potensi tersebut didominasi oleh pengembangan
budidaya rumput laut yang diusahakan secara tradisional yaitu seluas 53,2 Ha
atau 6,37 % dari luas potensi budidaya rumput laut sebesar 835 Ha dengan
jumlah produksi sebesar 27.000 ton.
Tabel : Luas Potensi Budidaya Laut di Kabupaten Lombok Tengah menurut
Kecamatan/Desa

Lokasi Potensi Areal Budidaya (Ha)


No Kecamatan Desa Rumput KJA Mutiara Kerang Teripang
Laut Darah
1. Praya Barat Montong Ajan 20 - 157 - -
Daya
2. Pray a Barat Mekar Sari 75 - - - -
Selong Belanak 70 - 157 8 -
3. Pujut Mertak 150 340 392,5 22 25
Sengkol 325 288,5 - - -
Kute 65 - - - -
Prabu 50 - - - -
Tumpak 80 - - - -
4. Praya Timur - - 10 - 5 15

Jumlah 835 638,5 706.5 35 40


Sumber : Data dan Informasi Kelautan dan Perikanan Kab.Lombok Tengah 2010
2.5. Potensi dan Pemanfaatan Perikanan untuk Kegiatan Budidaya Perikanan
Pemanfaatan
No Jenis Kegiatan Potensi (Ha)
(Ha) %
1 Kolam 1,072 464 43
2 Keramba/KJA Air Tawar 5,496 12 0
3 Rumput Laut 1,200 94 8
4 Tambak 550 133 24
5 Keramba Jaring Apung Laut 639 70 11
6 Mina Padi 2,250 163 8
Jumlah 11,207 935 8
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah

BAB. III
PERMASALAHAN

Permasalahan yang ada dalam Kegiatan Pengembangan Budidaya perikanan

diKabupaten Lombok Tengah adalah :

1. Terbatasnya nener untuk pembudidaya sehingga berdampak pada rendahnya

produktifitas usaha budidaya.

2. Belum optimalnya pemanfatan potensi lahan tambak yang ada.

3. Keterbatasan bibit atau nener dalam Pengembangan Usaha budidaya bandeng.

BAB IV
KONDISI YANG DIINGINKAN
Sosok perikanan budidaya yang hendak diwujudkan adalah sistem usaha
perikanan budidaya yang mampu menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi,
menguntungkan , berkeadilan dan berkelanjutan. Pembangunan perikanan budidaya
diarahkan pada Potensi sesuai komoditas ungggulan yang dapat dikembangkan di
wilayah yang bersangkutan disamping itu juga dilakukan melalui pendekatan
pembangunan wilayah secara terpadu.

Dalam penerapan teknologi diarahkan pada penerapan teknologi budidaya


yang disesuaikan dengan daya dukung lahan / lingkungan setempat dan kesiapan
masyarakat pembudidaya didalam mengadopsi dan menerapkan teknologi dimaksud.
Dengan melihat kondisi lahan perairan tambak di kecamatan praya timur maka dalam
pengembangan budidaya bandeng ini diharapkan dapat menghasilkan produksi yang
relatif tinggi .

BAB.V
PENUTUP
Pengembangan Kelautan dan Perikanan harus dilakukan secara optimal dan
berkesinambungan. Ketersediaan sarana dan prasarana perikanan budidaya sangat
strategis dalam menunjang pengembangan Kelautan dan Perikanan. Besarnya potensi
perikanan budidaya yang belum tergarap karena keterbatasan modal masyarakat serta
terbatasnya anggaran Pemerintah Daerah untuk mengembangkannya mengakibatkan
produksi perikanan budidaya belum mampu dihasilkan secara segnifikan.

Oleh karena itu diperlukan dana yang memadai dari Pemerintah Pusat untuk
keperluan pembangunan bidang Kelautan dan Perikanan sehingga secara bertahap
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, pertumbuhan dan perkembangan antar
wilayah serta mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah.

Demikian proposal ini disusun sebagai bahan evaluasi dan kajian, semoga
mendapat persetujuan.

Praya, 01 September 2016

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan


Kabupaten Lombok Tengah

Ir.H.Maulana Razak,M.Si
Nip.19640225 199003 1 010

Lampiran 1
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN
KEBON DALAM
Jumlah Kebutuhan
No Nama Jabatan Keterangan
Nener (ekor)

1 RESIM KETUA 100.000

2 JUANDI SEKERTARIS 80.000

3 SUARDI BENDAHARA 120.000

4 SRINEM 90.000

5 SAMSUL 110.000

6 SINEPUM 130.000

7 OBOH 100.000

8 AMAQ ANTO 100.000

9 NURILE 80.000

10 AMAQ. MINIP 100.000

11 AMAQ NURILE 120.000

12 HARDI 100.000

13 ATUN 110.000

14 NASAP 130.000

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan


Kabupaten Lombok Tengah

Ir.H.Maulana Razak,M.Si
Nip.19640225 199003 1 010

Anda mungkin juga menyukai