Anda di halaman 1dari 15

MODUL 12

BAB VII
PENGUJIAN HIPOTESIS

Oleh
Aty Herawati, MSi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2008

Aty Herawati
MODUL 12
BAB VII
PENGUJIAN HIPOTESIS

Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa mengetahui bagaimana melakukan pengujian hipotesis asosiatif untuk data yang
berskala pengukuran ordinal.
2. Mahasiswa mampu membuat kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis asosiatif untuk data
yang berskala pengukuran ordinal.
3. Mahasiswa mengetahui bagaimana melakukan pengujian hipotesis asosiatif untuk data yang
berskala pengukuran interval/rasio.
4. Mahasiswa mampu membuat kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis asosiatif untuk data
yang berskala pengukuran interval/rasio.

Pokok Bahasan

4. Pengujian Hipotesis Asosiatif Korelasi Rank Spearman

5. Pengujian Hipotesis Asosiatif Korelasi Product Moment Pearson

Aty Herawati
BAB VII
PENGUJIAN HIPOTESIS

7.4. Pengujian Hipotesis Asosiatif Koefisien Korelasi Rank Spearman


Pengujian hipotesis asosiatif koefisien korelasi Rank Spearman adalah pengujian hipotesis
untuk melihat hubungan sebuah variabel dengan variabel yang lain dimana variabel itu berskala
pengukuran ordinal.

Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefisien korelasi Rank
Spearman :

6 d i2
r  1

n n2 1 
Dimana : di = Rx - Ry
Rx = Rangking untuk variabel X
Ry = Rangking untuk variabel Y

Koefisien Korelasi mempunyai nilai:

-1≤r≤1

Dimana : r ~ 1 artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif


r ~ -1 artinya terdapat hubungan yang kuat dan negatif
r ~ 0 artinya tidak terdapat hubungan

Langkah Pengujian Hipotesis Asosiatif Koefisien Korelasi Rank Spearman


1. Merumuskan Hipotesis
Ada tiga rumusan hipotesis, yaitu :
1. Uji satu pihak/sisi (one tail) kiri
Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan negatif
H0 : ρ = 0
Ha : ρ < 0
2. Uji dua pihak/sisi (two tail)
Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan
H0 : ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0

Aty Herawati
3. Uji satu pihak/sisi (one tail) kanan
Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan positif
H0 : ρ = 0
Ha : ρ > 0

1. Menghitung Statistika Uji


Statistika uji yang di gunakan adalah :

r n2
t
1 r2

2. Menentukan Kriteria Uji


Kriteria uji di tentukan berdasarkan besarnya tingkat keyakinan (γ) atau taraf signifikansi (α
= 1 – γ) yang ditentukan dan menggunakan tabel sesuai dengan statistika uji yang
digunakan.
Karena yang digunakan adalah uji t, maka di gunakan tabel t.
Jika di gambarkan :
1. Uji satu pihak/sisi (one tail) kiri

daerah penerimaan H0
γ
daerah
penolakan
H0

- tabel tα,n-2

2. Uji dua pihak/sisi (two tail)

daerah penerimaan H0
γ
daerah daerah
penolakan penolakan
H0 H0

- tabel tα/2,n-2 tabel tα/2,n-2

Aty Herawati
3. Uji satu pihak/sisi (one tail) kanan

daerah penerimaan H0
γ
daerah
penolakan
H0

tabel tα,n-2

Hasil perhitungan statistika uji kemudian di bandingkan dengan nilai kriteria uji dan lihat
apakah jatuh di daerah penerimaan H0 atau jatuh di daerah penolakan H0
- Jika H0 di terima berarti apa yang kita hipotesiskan salah dan apa yang berlaku yang
benar
- Jika H0 di tolak berarti apa yang kita hipotesiskan benar, dan ini yang di harapkan

3. Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hipotesis yang di buat.

Jika dari hasil pengujian menghasilkan H0 ditolak atau signifikan, maka dapat di lihat seberapa
besar pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain dengan menggunakan Koefisien
Determinasi

KD = r2

Yang artinya bahwa 100r2% kenaikan/penurunan variabel yang satu karena pengaruh kenaikan/
penurunan variabel yang lain.

Aty Herawati
Contoh :
Ingin dilihat apakah gaya kepeminpinan seorang pemimpin di salah satu bagian di sebuah
perusahaan akan mempengaruhi prestasi karyawannya. Dilakukan survey terhadap sampel yang
berukuran 10 dan diperoleh data sebagai berikut :

Karyawan Skor Gaya Nilai Prestasi


Kepemimpinan
1 42 85
2 45 75
3 48 85
4 41 70
5 46 70
6 39 75
7 44 75
8 48 80
9 42 85
10 44 85

Langkah pengujian :
1. Membuat hipotesis
H0 : ρ = 0
Ha : ρ > 0

Aty Herawati
2. Menghitung Statistika Uji
Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefisien korelasi
Rank Spearman :

Karyawan Skor Gaya Nilai Prestasi Rx Ry di di2


Kepemimpinan Rx - Ry
1 42 80 3,5 6 -2,5 6,25
2 45 80 7 6 1 1
3 48 85 9,5 8,5 1 1
4 41 70 2 1,5 0,5 0,25
5 46 90 8 10 -2 4
6 39 70 1 1,5 - 0,5 0.25
7 44 75 5,5 3,5 2 4
8 48 80 9,5 6 3,5 12,25
9 42 75 3,5 3,5 0 0
10 44 85 5,5 8,5 -3 9
Σ 38

Sehingga

6 x38
r  1  0,7697

10 10 2  1
Kemudian dilakukan pengujian terhadap koefisian korelasi r dengan statistika uji :

0,7697 n  2
t  3,4101
1  0,7697 2

Aty Herawati
3. Menentukan Kriteria Uji
Dengan tingkat keyakinan γ = 95 %, maka α = 0,05. Dan df = n – 2 = 10 – 2 = 8
Kemudian lihat di atas di 0,05 dan di samping 8, diperoleh nilai t = 1,8595

daerah penerimaan H0
0,95
daerah
penolakan
H0

tabel t0,05;8 = 1,8595

df t 0,1 t 0,05 t 0,025 t 0,01 t 0,005


1 3,0777 6,3137 12,7062 31,8210 63,6559
2 1,8856 2,9200 4,3027 6,9645 9,9250
3 1,6377 2,3534 3,1824 4,5407 5,8408
4 1,5332 2,1318 2,7765 3,7469 4,6041
5 1,4759 2,0150 2,5706 3,3649 4,0321

6 1,4398 1,9432 2,4469 3,1427 3,7074


7 1,4149 1,8946 2,3646 2,9979 3,4995
8 1,3968 1,8595 2,3060 2,8965 3,3554
9 1,3830 1,8331 2,2622 2,8214 3,2498
10 1,3722 1,8125 2,2281 2,7638 3,1693

Hasil perhitungan statistika uji dengan nilai t = 3,4101 jika di bandingkan dengan nilai
kriteria uji ada di sebelah kanan dan jatuh di daerah penolakan H0, artinya apa yang di
hipotesiskan benar.

4. Membuat Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya
kepeminpinan seorang pemimpin di salah satu bagian di sebuah perusahaan dengan prestasi
karyawannya.

Aty Herawati
Setelah dari hasil pengujian diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan, maka dapat
dilihat apakah apakah gaya kepeminpinan seorang pemimpin di salah satu bagian di sebuah
perusahaan akan mempengaruhi prestasi karyawannya dengan menggunakan Koefisen
Determinasi
KD = r2

= 0,5924 = 59,24%

Artinya, kenaikan prestasi karyawan, 59,24% karena pengaruh gaya kepemimpinan yang
semakin baik dan 40,76% karena pengaruh factor yang lainnya.

7.5. Pengujian Hipotesis Asosiatif Koefisien Korelasi Pearson


Pengujian hipotesis asosiatif koefisien korelasi Pearson adalah pengujian hipotesis untuk
melihat hubungan sebuah variabel dengan variabel yang lain dimana variabel itu berskala
pengukuran interval/rasio.

Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefisien korelasi


Pearson :

n xy   x y
r
n x 2   x  n y 2   y 
2

Koefisien Korelasi mempunyai nilai:

-1≤r≤1

Dimana : r ~ 1 artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif


r ~ -1 artinya terdapat hubungan yang kuat dan negatif
r ~ 0 artinya tidak terdapat hubungan

Langkah Pengujian Hipotesis Asosiatif Koefisien Korelasi Pearson


2. Merumuskan Hipotesis
Ada tiga rumusan hipotesis, yaitu :
1. Uji satu pihak/sisi (one tail) kiri
Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan negatif
H0 : ρ = 0
Ha : ρ < 0

Aty Herawati
2. Uji dua pihak/sisi (two tail)
Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan
H0 : ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0

3. Uji satu pihak/sisi (one tail) kanan


Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan positif
H0 : ρ = 0
Ha : ρ > 0

4. Menghitung Statistika Uji


Statistika uji yang di gunakan adalah :

r n2
t
1 r2

5. Menentukan Kriteria Uji


Kriteria uji di tentukan berdasarkan besarnya tingkat keyakinan (γ) atau taraf signifikansi (α
= 1 – γ) yang ditentukan dan menggunakan tabel sesuai dengan statistika uji yang
digunakan.
Karena yang digunakan adalah uji t, maka di gunakan tabel t.
Jika di gambarkan :
1. Uji satu pihak/sisi (one tail) kiri

daerah penerimaan H0
γ
daerah
penolakan
H0

- tabel tα,n-2

Aty Herawati
2. Uji dua pihak/sisi (two tail)

daerah penerimaan H0
γ
daerah daerah
penolakan penolakan
H0 H0

- tabel tα/2,n-2 tabel tα/2,n-2

3. Uji satu pihak/sisi (one tail) kanan

daerah penerimaan H0
γ
daerah
penolakan
H0

tabel tα,n-2

Hasil perhitungan statistika uji kemudian di bandingkan dengan nilai kriteria uji dan lihat
apakah jatuh di daerah penerimaan H0 atau jatuh di daerah penolakan H0
- Jika H0 di terima berarti apa yang kita hipotesiskan salah dan apa yang berlaku yang
benar
- Jika H0 di tolak berarti apa yang kita hipotesiskan benar, dan ini yang di harapkan

4. Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hipotesis yang di buat.

Jika dari hasil pengujian menghasilkan H0 ditolak atau signifikan, maka dapat di lihat seberapa
besar pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain dengan menggunakan Koefisien
Determinasi

KD = r2

Yang artinya bahwa 100r2% kenaikan/penurunan variabel yang satu karena pengaruh kenaikan/
penurunan variabel yang lain.

Aty Herawati
Contoh :
Ingin dilihat apakah biaya promosi sebuah produk di sebuah perusahaan akan mempengaruhi
hasil penjualannya. Diambil data biaya promosi dan hasil penjualan selama 1 tahun dan
diperoleh data sebagai berikut :

Bulan Biaya Promosi Hasil Penjualan


(juta rupiah) (milyar rupiah)
1 166 352
2 153 373
3 177 411
4 201 441
5 216 462
6 208 490
7 227 529
8 238 277
9 268 641
10 269 692
11 274 743
12 281 768

Langkah pengujian :
1. Membuat hipotesis
H0 : ρ = 0
Ha : ρ > 0

Aty Herawati
2. Menghitung Statistika Uji
Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefisien korelasi
Pearson :

Biaya Promosi (x) Hasil Penjualan (y) x2 y2 xy


166 352 27556 123904 58432
153 373 23409 139129 57069
177 411 31329 168921 72747
201 441 40401 194481 88641
216 462 46656 213444 99792
208 490 43264 240100 101920
227 529 51529 279841 120083
238 277 56644 76729 65926
268 641 71824 410881 171788
269 692 72361 478864 186148
274 743 75076 552049 203582
281 768 78961 589824 215808
2678 6179 619010 3468167 1441936

Sehingga

n xy   x y
r
n x 2   x  n y 2   y 
2

12 x1441936  2678 x6179


r  0,8050
12 x619010  2678 12 x3468167  61792
2

Kemudian dilakukan pengujian terhadap koefisian korelasi r dengan statistika uji :

r n2
t
1 r2

0,8050 12  2
t  4,2911
1  0,0,8050 2

Aty Herawati
3. Menentukan Kriteria Uji
Dengan tingkat keyakinan γ = 95 %, maka α = 0,05. Dan df = n – 2 = 12 – 2 = 10
Kemudian lihat di atas di 0,05 dan di samping 10, diperoleh nilai t = 1,8125

daerah penerimaan H0
0,95
daerah
penolakan
H0

tabel t0,05;8 = 1,8125

df t 0,1 t 0,05 t 0,025 t 0,01 t 0,005


1 3,0777 6,3137 12,7062 31,8210 63,6559
2 1,8856 2,9200 4,3027 6,9645 9,9250
3 1,6377 2,3534 3,1824 4,5407 5,8408
4 1,5332 2,1318 2,7765 3,7469 4,6041
5 1,4759 2,0150 2,5706 3,3649 4,0321

6 1,4398 1,9432 2,4469 3,1427 3,7074


7 1,4149 1,8946 2,3646 2,9979 3,4995
8 1,3968 1,8595 2,3060 2,8965 3,3554
9 1,3830 1,8331 2,2622 2,8214 3,2498
10 1,3722 1,8125 2,2281 2,7638 3,1693

Hasil perhitungan statistika uji dengan nilai t = 4,2911 jika di bandingkan dengan nilai
kriteria uji ada di sebelah kanan dan jatuh di daerah penolakan H0, artinya apa yang di
hipotesiskan benar.

4. Membuat Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara biaya
promosi sebuah produk di sebuah perusahaan dengan hasil penjualannya. Tingkat kekuatan
hubungannya kuat, dilihat dari koefisien korelasi yang mendekati 1.

Aty Herawati
Setelah dari hasil pengujian diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan, maka dapat
dilihat apakah biaya promosi sebuah produk di sebuah perusahaan akan mempengaruhi hasil
penjualannya.dengan menggunakan Koefisen Determinasi
KD = r2

= 0,8050 = 64,81%

Artinya, kenaikan hasil penjualan 64,81% karena pengaruh kenaikan biaya promosi dan
35,19% karena pengaruh factor yang lainnya.

Aty Herawati

Anda mungkin juga menyukai