Oleh:
Dita Agustina
18.01.02.0.085-01
Ekbang VA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan bermutu dapat dilakukan jika didukung dengan sumber daya manusia
yang bermutu pula. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang terjadi dewasa
ini tidak dapat dipungkiri telah memiliki peran yang sangat besar dalam
untuk menghadapi hal tersebut. Sumber daya manusia yang berkualitas dan
Proses pendidikan formal maupun non formal harus terus dilakukan guna
menyikapi perkembangan yang terus berjalan. Pengembangan dan peningkatan
meningkat dan mampu bersaing supaya tidak ketinggalan dengan sumber daya
mengubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak seseorang ke arah yang
harus menjadi komitmen utama bagi pemerintah, masyarakat dan orang tua untuk
pondasi iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Undang-undang nomor
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
sistem nilai yang berorientasi pada peserta didik agar memiliki budaya berpikir
kritis, kreatif, inovatif dan nalar yang rasional. Selain itu, perlu ditanamkan pola
sikap dan pola tindak yang mandiri, wawasan kewiraswastaan, etos kerja yang
tinggi dan watak sesuai dengan nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa.
peserta didik secara formal. Semua pengalaman yang diperoleh pada pendidikan
pada saat ini kualitas pendidikan nasional pada umumnya belum sesuai dengan
yang dicita-citakan oleh pembangunan. Antara lain dirasakan hasil yang dicapai
indikator.
Secara umum indikator kualitas pendidikan dapat dilihat dari dua segi,
yakni segi proses dan segi produk. Dari segi proses, pendidikan dapat dikatakan
berlangsung produktif yaitu tujuan tercapai secara efektif dan peserta didik
memberikan jaminan kualitas yang baik pula. Sedangkan dari segi produk,
pendidikan dapat berkualitas jika memiliki beberapa ciri, yakni : 1) Peserta didik
sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai-nilai ujian (nilai
khususnya dunia kerja. Dalam kaitan ini link and matchmerupakan salah satu
berkaitan yang satu dengan yang lain. Sedang sifat unik, menunjukkan bahwa
sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh
kehidupan manusia. Sehingga efektivitas kerja guru merupakan hal yang sangat
dilihat dari Human Development Indexs (HDI), Indonesia masih terpuruk. Hal
1) Proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru tidak didukung oleh faktor
kurang memadai.
kurikulum dan proses belajar mengajar serta sistem penilaian. Guru merupakan
secara keseluruhan adalah keberadaan guru. Guru menjadi sebuah hal yang harus
mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Sosok seorang guru akan
keprofesionalitasan guru.
2008 tentang Guru sebutan guru mencakup: (1) guru itu sendiri, baik guru kelas,
guru bidang studi, maupun guru bimbingan dan konseling atau guru bimbingan
karir; (2) gurudengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah; (3) guru dalam
akan terlaksana dengan baik jika profesionalitas dimiliki guru yang tercermin
standar mutu atau norma tertentu. Guru profesional harus mampu memenuhi
memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan kesungguhan hati untuk mengerjakan
dengan baik. Demikian juga dengan profesi guru. Guru disebut profesional bila
profesional dan kualitas yang baik, maka akan berhasil dalam melaksanakan
segala tugasnya. Guru yang professional memiliki komitmen yang tinggi dalam
dan juga menjadi teladan yang baik bagi para peserta didiknya Guru menjadi
salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Untuk itu setiap
ada perubahan kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan
kritik, saat ini guru sering menjadi sorotan dari berbagai media masa, berkaitan
dengan rendahnya mutu pendidikan, dan keberhasilan suatu sekolah. Tidak dapat
dipungkiri bahwa banyak masyarakat beranggapan bahwa keberhasilan suatu
pendidikan sangat ditentukan oleh mutu guru itu sendiri. Sementara diketahui
pendidikan formal, sekolah memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat
besar akan kelangsungan pendidikan. Hal ini bisa dibuktikan dengan mutu
kebutuhan sekolah.
Terhadap Persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan unggul.
adalah:
1.4.1 Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap persiapan sumber daya
daya manusia(SDM)
yang berkualitas.
a. Manfaat Teoritis
unggul.
TINJAUAN PUSTAKA
sample dengan tujuan tertentu, seimbang dan acak, maka diperoleh sebanyak
sekolah diambil dengan jumlah persentase sama banyak, secara acak sebanyak
10% dari keseluruhanjumlah populasi. Variabelnya adalah : (1) kondisi sosial
keluarga, (2) kondisi ekonomi keluarga, (3) tingkat pendidikan anak, teknik
analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase (DP) dan analisis
regresi berganda yang diolah menggunakan model SPSS 16. Hasil penelitian
ekonomi keluarga dengan t hitung sebesar 3362, jika dilihat dalam uji
hipotesis secara parsial karena t hitung lebih besar dari t tabel 1989.
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Variabel luas lahan memiliki dampak
yang positif dan signifikan terhadap pendapatan petani bawang merah di Desa
Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima. (2) Variabel penelitian yang
tetapi memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam
technical knowledge and skill for a definite purpose. Selain itu, Hasibuan
waktu relatif singkat. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secra
No. 20 Th. 2003: 2). Sedangkan latihan, secara implisit menjadi bagian dari
pendidikan. SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) sedangkan
untuk mengenal dan memahami diri sendiri serta rekan kerja. Menurut
tengah masyarakat.
SDM bidang pendidikan dalam era globalisasi, yaitu: SDM yang unggul,
SDM yang terus belajar, dan SDM yang memiliki nilai-nilai indigeneous.
SDM secara formal dan secara informal. Pertama, pengembangan SDM secara
formal yaitu SDM yang ditugaskan oleh lembaga untuk mengikuti pendidikan
atau latihan, baik yang dilaksanakan oleh lembaga tersebut maupun lembaga
saat ini maupun masa yang akan datang. Dengan demikian, jenis
suatu profesi bersifat merit, sehingga menuntut SDM yang berkualitas. SDM
kemampuan dirinya dengan visi dan misi lembaga. Artinya, SDM tersebut
b. Daya Kompetitif
melaksanakan tugas adalah suatu persaingan, maka SDM yang memiliki daya
kompetitif adalah mereka yang dapat berfikir kreatif dan produktif. SDM yang
menghasilkan suatu inovasi. SDM yang inovatif tidak hanya terbatas pada
tugasnya tersebut. Sikap tekun dan ulet dalam melaksankan tugas hanya dapat
kreatif akan menghasilkan pertasi berkelanjutan. Salah satu sifat SDM yang
inovatif adalah mereka yang tidak merasa puas dengan apa yang telah
potensial. Sedangkan kompetensi pada tataran aplikasi tepat waktu dan tepat
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berkaitan erat dengan etos
kerja, sedangkan motivasi ekstrinsik dapat berasal dari rekan kerja, lembaga,
strategi yang dapat dipilih. Motivasi tersebut mungkin berupa posisi atau
pendapatan.
untuk kemajuan dirinya, lembaga, bangsa dan negara. Mereka yang memiliki
tepat. Terapat dua jenia SDM unggul, yaitu: keunggulan individualistik dan
tugas.
potensi tersebut adalah melalui kerja sama. Namun demikian, aspek penting
tugas. SDM yang memiliki kemampuan kerja sama harus diimbangi dengan
Pentingnya jaringan kerja sama dan kerja sama menjadi katalisator bagi
orientasi kerja sama. Untuk itu, pengembangan pada aspek dedikasi, disiplin,
dan kejujuran sangat mutlak dalam suatu kerja sama, termasuk jujur terhadap
kemampuan diri. Pentingnya sikap jujur dalam suatu kerja sama dikemukakan
Fukuyama (1996), tanpa kejujuran tidak mungkin seseorang dapat melakukan
domain ini adalah peningkatan kemampuan mencari jaringan kerja sama dan
dan jujur serta moral-etis. Dengan demikian, SDM memiliki jati diri sesuai
1. Pengertian pendidikan
c. Crow and Crow menyebut pendidikan adalah proses yang berisi berbagai
macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan
generasi ke generasi.
memajukan
tubuh anak.
4).
a. Pengembangan pribadi
c. Pengembangan kebudayaan
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. Dimana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis dengan
menggunakan ukuran-ukuran statistik yang relevan atas data untuk menguji hipotesis.
Dalam penelitian asosiatif terdapat minimal dua variabel yang dihubungkan, Sugiyono
Dalam penelitian ini adalah pengaruh tingkat pendidikan terhadap SDM yang unggul
dan berkualitas.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data
Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar
(Sugiyono, 2006). Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
tentang gambaran umum terkait dengan pengaruh pendidikan terhadap SDM yang
a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung.
Dalam penelitian ini, data primer adalah keseluruhan jawaban yang diberikan
pengaruh pendidikan terhadap SDM. Contoh data primer dalam penelitian ini
Contoh data skunder dalam penelitian ini adalah terkait tingkat pendidikan dan
SDM.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Metode Dokumentasi
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda
2. Studi Kepustakan
Merupakan metode pencarian data terkait dengan teori dari buku litelatur,
jurnal dan hasil penelitian untuk memberikan data dan informasi yang dibutuhkan,
seperti data yang terkait dengan Landasan Teori dan penelitian terdahulu.
3. Angket (Kuisioner)
yang berisi daftar pertanyaan untuk mendapatkan keterangan dari masyarakat yang
dengan penelitian.
Setiap variabel yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skor yang
mengacu pada skala likert dengan lima alternatif jawaban untuk menentukan tingkat
pertimbangan konsumen, dimana setiap variabel diukur berkisar pada 1-5 poin.
Dimana penelitian, fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel yang dijadikan titik tolak untuk
1. Uji Validitas
butir pertanyaan dalam instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap
2. Uji Reliabilitas
yang digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel. Pengujian
varians dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. yang
independen dalam suatu model atau disebut yang telah di sesuaikan. Penelitian ini
menggunakan Adjusted- , jika jumlah variabel independen yang diteliti lebih dari
menunjukkan persentas total variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh variabel independen dalam model nilai menunjukkan bahwa variasi variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai
mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh
4. Uji t
H I : βI = 0 tidak berpengaruh
Keterangan:
Biasanya nialai β dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh variabel X terhadap
Y bila thitung< ttabel maka H0 diterima (tidak signifikan). Uji t digunakan untuk