Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI GULMA

(Paspalum conjugatum dan Leptochloa chinensis)

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Pengendalian Organisme
Penganggu Tanaman yang diampu oleh: Ir. H. Sugiarto, M.M.

Disusun oleh :
Kelompok 4
Putri Khairunisa (1910631200061)
Sabna Yulianafajrin (1910631200067)
Amelia Rahma (1910631200080)
Annisa Az Zahra (1910631200081)
Arasy Zahra Q (1910631200082)

Kelas : 4A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
Identifikasi dan klasifikasi gulma

A. Gulma Paspalum conjugatum


1. Nama gulma
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Paspalum
Spesies : Paspalum conjugatum P.J. Bergius
Nama Lokal : Jukut Pait, Rumput Kerbau, Papaitan

2. Uraian umum :

Rumput kerbau (Paspalum conjugatum) adalah rumput menahun yang hidup di


kawasan tropis dan subtropik. Gulma ini berasal dari Amerika tropis. Habitat dari
gulma ini yaitu tumbuh di tempat terbuka di hutan, pinggiran hutan, padang rumput
lembab dan semak belukar dan di sepanjang tepi sungai, pada ketinggian 1700 m dpl
(Flora of China, 2018; Useful Tropical Plants, 2019). Gulma ini dapat ditemukan di
bawah tanaman perkebunan, di padang rumput, di sepanjang tepi sungai dan parit, di
pinggir jalan dan di daerah yang terganggu (PIER, 2018; Pemerintah Queensland,
2018; Tanaman Tropis yang Berguna, 2019). Perbayakannya melalui biji dan akar
rimpang namun penyebaran melalui biji lebih berpotensi karena bijinya cukup
banyak dan mudah melekat pada benda-benda yang melintas. Biji Paspalum
conjugatum yang matang dapat mengalami dormansi. Namun jika lingkungan
memungkinkan untuk berkecambah, misalnya daerah terbuka, kena cahaya, dan
cukup kelembapan, masa dormansi terputus dan biji berkecambah. Meskipun
demikian, pada keadaan yang tidak begitu terang pun gulma ini mampu
berkembang biak secara baik.
3. Pertelaan botani
 Akar
Akar Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) merupakan akar serabut (radix
adventica) yang halus. Berwarna putih hingga kekuning-kuningan dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) mencapai 20 cm di dalam tanah. Selain itu,
akar terbentuk seperti benang (filiformis) serta tidak memiliki ruas-ruas dan
tudung akar (calyptra).
 Batang
Batang Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) agak pipih (phyllocladium)
dengan tinggi 20-75 cm, serta tidak berbulu. Warnanya hijau bercorak ungu,
tumbuh tegak (erectus) dan termasuk batang rumput (calmus). Permukaan
batang berusuk (costatus) dimana terdapat rigi-rigi yang membujur.
 Daun
Daun Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) memiliki helai daun berbentuk
pita (ligulatus) dengan ujung daun runcing (acutus). Serta berbulu di sepanjang
tepinya dan pada permukaannya. Pangkal daun membulat (rotundatus), dengan
panjang daun berkisar 2,5-37,5 cm dan lebar 6-16 mm. Selain itu, tepi daun
tampak berombak (repandus).
 Bunga
Bunga Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) termasuk tumbuhan berbunga
tunggal (planta uniflora) yang tumbuh pada ujung batang (flos terminalis).
Selain itu, ibu tangkai bunga tidak bercabang-cabang, sehingga bunga langsung
terdapat pada ibu tangkainya.
 Buah
Buah Jukut pahit (Paspalum conjugatum Berg.) memilik bentuk sumbu sempit
(1-11⁄4 mm), tidak berbulu, sisi belakang berwarna hijau mengkilap, di bagian
ujung menyempit dan mengering. Pada sumbu buliran tersusun dalam dua
barisan seperti atap genteng dengan sedikit bagian yang bertindihan.
 Biji
Biji Jukut pahit (Paspalum conjugatum Berg.) memiliki biji sangat kecil (13⁄4 -
2 mm), berbentuk ellips lebar dengan ujung yang tumpul, sepanjang sisinya
(G2) terdapat bulu-bulu halus yang panjang, warnanya hijau sangat pucat,
bertangkai pendek 1⁄3 - 3⁄4 mm, benang sari tiga berwarna putih atau kekuning-
kuningan.
4. Gambar gulma

Gambar 1. Paspalum conjugatum Gambar 2. Paspalum conjugatum

5. Uraian tentang penyebaran dan status gulma


Paspalum conjugatum adalah tanaman asli Amerika tropis dan subtropis.
Persebaran pada gulma Paspalum conjugatum terjadi secara alami di mulai dari
Amerika Serikat bagian selatan dan Hindia Barat ke Amerika Selatan. Gulma ini
telah lama mengalami naturalisasi di pulau Jawa.
Paspalum conjugatum termasuk ke dalam gulma kelas C yaitu gulma yang
merugikan tanaman perkebunan dan memerlukan tindakan pengendalian namun
tindakan pengendalian tersebut tergantung pada keadaan seperti ketersediaan biaya.
Paspalum conjugatum adalah spesies tanaman yang dapat tumbuh dan
mempercepat penanaman kembali di dalam pascatambang. Pemilihan tanaman ini
dalam revegetasi karena memiliki kelimpahan yang tinggi di lokasi pascatambang.
Tanah berkadar asam berwarna merah tersebar luas di Indonesia. Tanah ini memiliki
produktivitas tanaman yang rendah karena pasokan hara yang rendah dan erosi tanah
yang tinggi. Erosi tanah adalah masalah yang parah, terutama di perkebunan kopi
dan buah-buahan yang dikembangkan di lereng curam di daerah perbukitan. Untuk
mengurangi erosi tanah digunakan rumput atau gulma dan erosi tanah berkurang
sebesar 50-85% ketika tanah ditutupi dengan gulma. Gulma abadi, Paspalum
conjugatum menjadi tanaman penutup untuk mencegah erosi tanah. Tanaman ini
banyak digunakan di area taman pribadi atau publik di Indonesia karena tumbuh
dengan cepat.
B. Gulma Leptochloa chinensis
1. Nama gulma
Kingdom :  Plantae
Superdivision :  Spermatophyta
Division :  Magnoliophyta
Class :  Liliopsida
Subclass :  Commelinidae
Ordo :  Cyperales
Family :  Poaceae
Genus : Leptochloa P. Beauv.
Species : Leptochloa chinensis (L.) 
Nama Lokal : Bobontengan, Timunan, jampang pi’it leutik
2. Uraian umum
Leptochloa chinensis merupakan gulma yang tumbuh dalam rumpun dan
biasanya di gunakan untuk makanan ternak. Caton, dkk (2010) menyatakan
bahwa Leptochloa chinensis dapat tumbuh sampai pada ketinggian 1400 mdpl.
Ciri utama dari gulma ini adalah tulang daun sejajar, daun berbentuk pita, daun
terletak pada ruas batang, batang silindris, beruas dan berongga.
Habitat dari Leptochloa chinensis yaitu tumbuh di lahan pertanian, lahan
basah, rawa, atau sungai di daerah dataran rendah terbuka di daerah tropis. Ia juga
dapat tumbuh di tanah yang berat atau ringan, di sepanjang aliran sungai dan anak
sungai, di tanah berawa, dan di sawah dataran tinggi dan dataran rendah. Di Jawa
(Indonesia) tumbuh dari permukaan laut hingga ketinggian 900 m.
3. Pertelaan botani
Leptochloa Chinensis merupakan sebuah tanaman tahunan yang berumbai dan
halus, memiliki tinggi sampai dengan 120 cm.
 Batang
Batang pada gulma Leptochloa Chinensis yaitu berbentuk bulat atau agak
pipih, kebanyakan berongga
 Daun
Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya
bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian pelepah daun dan helaian daun.
Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah daun sering
kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.
 Perbungaan
Dasar karangan bunga satuan anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau
tidak (sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga
kecil (floret), dimana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang
daun pelindung (barctea) yang tidak sama besarnya, sedangkan yang besar
disebut lemna dan yang kecil disebu palea.
4. Gambar gulma
 Akar dan batang
Leptochloa chinensis adalah rumput abadi berumbai, tahunan atau berumur
pendek dengan daun gundul dan akar berserat.

 Perbungaan
Perbungaannya membentuk malai terbuka sepanjang 15-60 cm, dengan
cabang-cabang yang banyak, ramping, dan lentur.
 Spikelets
Spikelets (buliran) adalah cabang bulir perbungaan. Spikelet memiliki antara
3 dan 7 bunga, biasanya 5-6. Bunga 2,0-3,5 x 0,8-1,3 mm, sering berwarna
keunguan, menempel pada cabang primer.

 Ligules
Ligula adalah pertumbuhan tipis di persimpangan daun dan tangkai daun dari
banyak rerumputan (Poaceae) dan sedges. Panjang ligula 1-2 mm dengan
rambut setaceous pada permukaan adaxial, terbagi dalam menjadi segmen
seperti rambut, erosi.

5. Uraian tentang penyebaran dan status gulma


Leptochloa chinensis merupakan salah satu jenis pakan ternak yang memiliki
nilai gizi tinggi. Gulma ini di Afrika Timur memanfaatkan biji-bijian dari gulma
ini digunakan sebagai makanan. Namun, di daerah pertanian gulma ini
merupakan penyerbu yang agresif, menyebar dengan pangkal batang yang
terfragmentasi atau benih yang sangat hidup. Leptochloa chinensis adalah gulma
penting di Swaziland, yang sekarang dikenal sebagai gulma yang menyulitkan
setidaknya pada 11 tanaman di Asia, Afrika, Australia, dan Cekungan Pasifik.
Gulma tersebut menyerang tebu, sayuran, kapas, jagung, kacang kedelai, ubi
jalar, kacang tanah, pisang, nanas, teh dan tanaman lainnya.
Perubahan flora gulma padi di daerah Muda Malaysia telah dicatat sejak
penerapan penanaman ganda dan kultivar yang cepat matang pada tahun 1970-an.
Sejak perpindahan dari tanam ke tanam langsung, rumput seperti Leptochloa
chinensis sebagian besar telah menggantikan gulma berdaun lebar dan alang-
alang.
Padi sawah di habitat berawa merupakan tanaman pangan yang disukai hama
serangga Scotinophara latiscula. Namun, Leptochloa chinensis dan beberapa
gulma lainnya juga dikenal sebagai inang alternatif. Uji laboratorium dan rumah
kaca di Kenya telah menunjukkan bahwa Leptochloa chinensis merupakan inang
alternatif dari hama padi pyralid Cnaphalocrocis medinalis. Studi inokulasi silang
yang dilakukan di Filipina telah menemukan bahwa Leptochloa chinensis adalah
inang alternatif dari penyakit beras.
DAFTAR PUSTAKA

Fakhrizal, T. (2017). Morfologi Serbuk Sari Familia Poacea di Kampus Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan,
3(2), 116. https://doi.org/10.22373/biotik.v3i2.1001
Firison, J., Wiryono, Brata, B., & Ishak, A. (2019). Identifikasi Jenis Tumbuhan Bawah Pada
Tegakan Kelapa Sawit Dan Pemanfaatannya Sebagai Pakan Ternak Sapi Potong.
Jurnal Littri Vol. 25 No. 2, 59 - 68.
Flora of China Editorial Committee, 2018. Flora of China. In: Flora of China St. Louis,
Missouri and Cambridge, Massachusetts, USA: Missouri Botanical Garden and
Harvard University Herbaria.
Purnama, S. (2015, Februari 3). Gulma Penting Pada Komoditas Strategis Perkebunan Jawa
Barat. Retrieved from Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat:
http://disbun.jabarprov.go.id/post/view/270-id-gulma-penting-pada-komoditas-
strategis-perkebunan-jawa-barat
Suryatini, L. (2018). Analisis Keragaman Dan Komposisi Gulma Pada Tanaman Padi Sawah
( Studi Kasus Subak Tegal Kelurahan Paket Agung Kecamatan Buleleng ). Sains Dan
Teknologi, 7(1), 77–89.

Useful Tropical Plants, 2019. Useful tropical plants database. In: Useful tropical plants
database : K Fern.

Anda mungkin juga menyukai