MODUL PRAKTIKUM
Oleh :
Yopita Triguno, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb
1
VISI MISI PRODI
VISI
“Menghasilkan lulusan bidan profesional dalam pelayanan kebidanan yang unggul dan inovatif
dalam asuhan kebidanan kasus HIV/AIDS ”.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan pendidikan sarjana kebidanan dan profesi bidan
berbasis kompetensi untuk menghasilkan sarjana yang kompeten dan profesional
sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja dan mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan kompetensinya yang kreatif dan inovatif secara mandiri dan
berkelanjutan
2. Melaksanakan Penelitian Bidang Kesehatan ibu dan anak yang berhubungan dengan
HIV/AIDS untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak .
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbasis kasus-kasus kesehatan ibu dan
anak di bidang kebidanan sesuai dengan asuhan kebidanan secara konperhensip.
4. Melaksanakan jejaring dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk
optimalisasi pelaksanaan Tri Dharma.
2
YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN (YKWK)
SINGARAJA – BALI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
INSTITUSI TERAKREDITASI B
Program Studi : S1 Keperawatan, D3 Kebidanan dan Profesi Ners
Office : Jln. Raya Air Sanih Km. 11 Bungkulan Singaraja – Bali Telp. (0362) 3435034, Fax (0362) 3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng@gmail.com
KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
Nomor : 189/SK-SB/VI.d/I/2019
TENTANG
TIM PENYUSUN MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI
SARJANA DAN PROFESI KEBIDANAN
STIKes BULELENG
Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses akademik di STIKes Buleleng,
maka dipandang perlu merevisi kembali modul pembelajaran dan praktikum yang
ditetapkan oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng;
Mengingat : Rapat Koordinasi Internal Tim Penyusun Modul untuk Program Studi Sarjana dan
Profesi Kebidanan tanggal 20 Oktober 2018
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Modul Pembelajaran dan Praktikum Sarjana dan Profesi Kebidanan STIKes Buleleng,
yang naskahnya tercantum dalam lampiran keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan atau kekurangan dikemudian hari akan dilakukan perbaikan
sebagaimanamestinya;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Singaraja
Pada Tanggal : 2 Januari 2019
Ketua,
3
Lampiran : Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Nomor : 378/SK-SB/VI.d/I/2019
Tanggal : 2 Juli 2020
4
KODE MATA KULIAH SKS NAMA DOSEN PENYUSUN
MK
Sb1.01 Pengantar Praktik Putu Monna Frisca Widiastini, S.Tr.Keb.,
1
Kebidanan M.Tr.Keb
Sb1.08 Bahasa Inggris I 1 Kadek Dwi Arlinayanti, S.Pd., M.Pd
Anatomi Fisiologi 1 Ketut Eka Larasati Wardana, SST., M.Kes
Sb2.09 Manusia
Sb2.10 Biologi Reproduksi 1 Kadek Ayu Suarmini, SST., M.Tr.Keb
Mikrobiologi dan 1 Ni Made Raningsih, S.Pd., M.Si
Sb2.11 Parasitologi
Fisika Kesehatan 1 Ni Ketut Ayu Wulandari, S.ST., M.Tr. Keb
dan Biokimia Dala
Sb2.12 Praktik Kebidanan
Sb2.13 Farmakologi 1 Lina Anggaraeni Dwijayanti, SST., M.Kes
Komunikasi efektif 2 Karlina Sumiari Tangkas, SST., M.H
dalam praktik
Sb3.16 kebidanan
Keterampilan dasar 1 Lina Anggaraeni Dwijayanti, SST., M.Kes
Sb3.17 praktik kebidanan
Pemeriksaan fisik 1 Yopita Triguno, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb
Sb3.18 ibu dan bayi
Sb3.20 ISBD Kebidanan 2 Putu Windi Ridayanti, S.Pd., MSi
Evidance based 4 Putu Dian Prima Kusuma Dewi, SST., M.Kes
dalam praktik
Sb4.21 kebidanan
Sb4.26 Bahasa Inggris II 1 Ni Nyoman Ari Ratnadi, S.Pd.,M.Pd
Sb4.27 HIV Kebidanan 1 Putu Sukma Megaputri, SST., M.Kes
Askeb Pada 1 Luh Ayu Purnami, SST., M.Tr.Keb
Sb5.28
Kehamilan
Askeb Pada 4 Putu Sukma Megaputri, SST., M.Kes
Sb5.29
Persalinan dan BBL
Sd5.30 Askeb Pada Nifas 1 Ketut Eka Larasati Wardana, SST., M.Kes
Teknologi Informasi 3 Putu Sukma Megaputri, SST., M.Kes
Sb5.32
Kesehatan
Asuhan Pada Bayi, 3 Lina Anggaraeni Dwijayanti, SST., M.Kes
Balita dan anak
Sb6.33 prasekolah
Asuhan pada Kasus 2 Luh Ayu Purnami, SST., M.Tr.Keb
Sb6.34 Kompleks
Asuhan pada 1 Yopita Triguno, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb
Perempuan dan
Anak dengan
Sb6.35 Kondisi Rentan
Praktik Profesional 1 Indrie Lutfiana,S.ST., MH
Sb6.36 Bidan
Asuhan 2 Kadek Ayu Suarmini, SST., M.Tr.Keb
Sb6.38 Komplementer
Sb6.39 Mitigasi Bencana 1 Ni Ketut Ayu Wulandari, S.ST., M.Tr. Keb
Sb6.40 Bahasa Jepang 2 Putu Cicilia Septipani, S.Pd., M.Pd
Praktik Kebidanan 1 Putu Monna Frisca Widiastini, S.Tr.Keb.,
Sb7.41 M.Tr.Keb
Pelayanan 1 Ketut Eka Larasati Wardana, SST., M.Kes
Kebidanan Dalam
Sistem Pelayanan
Sb7.42 Kesehatan
Kegawat daruratan 1 Luh Ayu Purnami, SST., M.Tr.Keb
maternal dan 5
Sb7.46 neonatal
Sb7.47 Publikasi Ilmiah 1 Putu Dian Prima Kusuma Dewi, SST., M.Kes
Sb7.48 Statistik Dasar 2 Putu Dian Prima Kusuma Dewi, SST., M.Kes
Kebijakan Dalam 2 Ni Made Karlina Sumiari Tangkas, S.ST., MH
6
Capaian Pembelajaran Lulusan
SIKAP
1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang keahlian secara mandiri.
PENGETAHUAN
1. Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik, biologi reproduksi dan biologi perkembangan
yang terkait dengan siklus kesehatan reproduksi perempuan dan proses asuhan
KETERAMPILAN UMUM
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidangnya
2. Mampu menunjukan kinerja yang bermutu dan terukur
3. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang
keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data
KETERAMPILAN KHUSUS
1. Mampu mengaplikasikan keilmuan kebidanan dalam menganalisis masalah dan
memberikan petunjuk dalam memilih alternatif pemecahan masalah pada lingkup praktik
kebidanan meliputi asuhan pranikah, prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, bayi, anak
balita, anak prasekolah, kesehatan reproduksi (remaja, perempuan, usia subur dan
perimenopause) serta pelayanan KB
2. Mampu mendemonstrasikan pendokumentasian asuhan kebidanan sesuai standar yang
berlaku
3. Mampu mendemontrasikan tatalaksana konsultasi, kolaborasi dan rujukan
4. Mampu mendemonstrasikan penanganan awal kegawatdaruratan maternal neonatal sesuai
standar mutu yang berlaku
5. Mampu menerapkan berbagai teori kontrasepsi termasuk AKDR dan AKBK
6. Mampu mengaplikasikan teori dan praktik pengambilan keputusan dan manajemen dalam
pelayanan kebidanan sesuai kode etik
7
LEMBAR PENGESAHAN
Modul Pembelajaran ini telah direvisi dan disahkan penggunaannya pada tanggal:
19 Januari 2019
Judul Modul : Modul Praktikum Pemeriksaan Fisik Ibu dan Bayi
Cetakan ke-1 : 2 Februari 2019
KATA PENGANTAR
8
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat
dan rahmatnya sehingga modul Praktika ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Modul praktikum ini
disusun sebagai pedoman mahasiswa untuk mempraktikan asuhan kebidanan di tatanan nyata. Pada
kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak
yang terkait di lingkungan STIKES Buleleng yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan modul
praktikum ini.
Kekurangan terhadap modul ini akan terus diperbaiki, baik pada saat praktikum maupun
penyusunan modul yang akan datang. Semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna bagi ilmu kita serta
dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa, dosen dan pembimbing lahan praktik. Demikian harapan kami para
penyusun, akhir kata kami mengucapkan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
9
COVER ---------------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM
10
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian pemeriksaan fisik pada ibu hamil
2. Tujuan pemeriksaan fisik ibu hamil
3. Langkah-langkah pemeriksaan fisik ibu hamil
4. Pemeriksaan fisik ibu hamil
5. Menganalisa hasil kajian
URAIAN MATERI
Pemeriksaan fisik ibu hamil
1) Aspek Pengetahuan
a. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
Pemeriksaan fisik pada kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara
berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan
janin agar tercapai kehamilan yang optimal.
11
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi
2. Mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi
3. Membangun kepercayaan anatara keluarga dan tenaga kesehatan dalam menganjurkan
mereka untuk berpartisipasi memilih dan membuat informed choise tentang asuhan
yang mereka dapatkan.
12
b. Palpasi : ada nyeri tekan/tidak, ada benjolan/tidak, terdapat pengeluaran Asi/tidak
- Abdomen
a. Inspeksi : ada pembesaran hepar/tidak, ada luka operasi/tidak, terdapat strie
albican/tidak, terdapat linea nigra/tidak
b. Palpasi : pada pemeriksaan leopold
c. Auskultasi : DJJ. Terdengar pad usia kehamilan 18-20 minggu.
d. Perkusi : kembung/tidak
- Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi : ada kelainan pada jari dan gerak/tidak
b. Perkusi : reflex patella
- Genetalia
a. Inspeksi : bersih/kotor, odema/tidak, ada hemoroid/tidak
- Anus
a. Inspeksi : bersih/kotor, ada lesi/tidak, ada hemoroid/tidak
- Panggul
2) Aspek Keterampilan
a. Teruji mengucapkan salam kepada ibu
b. Tenang, percaya diri dan tidak gugup
c. Menjelaskan singkat tentang tujuan pemeriksaan
d. Meminta persetujuan lisan ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
e. Menunjukkan sikap empati
3) Aspek Sikap
a. Menjaga privasi
b. Berkomunikasi dengan jelas dan tepat
c. Bekerja dengan sistematis, teliti, efisien dan cekatan
CONTOH KASUS
Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 28 minggu datang ke PMB
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesa Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Apa
tindakan selanjutnya yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa?
Praktikum Mahasiswa
13
a. Alat dan bahan
1. Timbangan badan
2. Tensimeter
3. Stetoscope
4. Termometer
5. Bengkok
6. Pen light
7. Meteran/pita
8. Laennec/Dopler elektrik
9. Alat mengukur lingkar panggul
10. Hummer untuk memeriksa reflex
11. Sarung tangan
12. Air desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
13. Bengkok
14. Alat – alat untuk pengendali infeksi seperti : 2 baskom, 2 buah waslap, tempat sampah
medis dan non medis.
c. Daftar Tilik
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2 3
A SIKAP DAN PRILAKU
1 Memberi salam kepada ibu dan keluarga dengan sopan dan
ramah
14
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur yang akan
dilaksanakan
4 Teruji sabar dan teliti
B CONTENT/ISI
5 Mempersiapkan alat-alat yang digunakan
a. timbangan
b. pengukur tinggi badan
c. thermometer
d. tensimeter
e. stethoscope
f. jam tangan
g. senter
h. tongue spatel
i. pengukur LILA
j. funduskup
k. metlyn
l. sarung tangan
m. bengkok
n. kassa
o. kapas cebok
Menyiapkan ibu untuk pemeriksaan (menganjurkan ibu
menggunakan sarung atau kain)
6 Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, kemudian
mengeringkan menggunakan handuk pribadi
7 Menilai keadaan umum ibu
8 Menimbang berat badan ibu (melepas barang-barang yang bisa
menambah BB ibu seperti HP, Dompet dll)
9 Mengukur tinggi badan ibu (alas kaki, topi atau penutup kepala
dilepas dan minta ibu untuk posisi tegak lurus)
10 Mengukur tanda-tanda vital ibu (suhu, frekuensi nafas dan
denyut jantung)
11 Pemeriksaan kepala bentuk , ada/tidaknya nyeri kepala
(anasemic headache nyeri frontal, hypertensive/tension
headache)
12 Pemeriksaan wajah, meliputi apakah pucat, adakah bekas luka,
cloasma gravidarum, oedema
15
13 Pemeriksaan mata, (simetris, kebersihan, oedema, konjungtiva,
dan kelaian lain)
14 Pemeriksaan hidung, tanda-tanda infeksi, polip dan adanya
secret
15 Pemeriksaan mulut kondisi rongga mulut, gigi/gusi, lidah
stomatitis karies gusi berdarah adakah tanda-tanda infeksi pada
tenggorokan , kelenjar tonsil, dsb
16 Pemeriksaan telinga (kesimetrisan, pemeriksaan lubang telinga
dan gendang telinga, periksa pendengaran)
17 Pemeriksaan leher palpasi dan inspeksi kemungkinan
pembesaran kelenjar parotis, pembearan kelenjar tiroid,
pembengkakan kelenjar limfe, bendungan vena jugularis
18 Pemeriksaan dada auskultasi jantung paru-paru, respirasi,
keadaan mamae, bentuk, simetris, pembesaran, putting susu
melebar, areola hiperpigmentasi, vascular ↑, hyperplasia
jaringan kelenjar, posisi kedua tangan diatas kepala : melihat
retraksi, cekungan, sudah ada pengeluaran colostrums,
19 Pengukuran bahu lengan dan tangan (perhatikan gerakan,
jumlah jari)
20 Melakukan pengukuran distansia spinarum dengan mengukur
jarak antara spina illiaca anterior supersior sinistra dan dextra.
(23-26cm)
21 Melakukan pengukuran distansia cristarum dengan mengukur
jarak terpanjang antara dua tempat yang simetris pada crista
illiaca sinistra dan dextra (28-30 cm)
22 Melakukan pengukuran konjunggata eksterna dengan
mengukur jarak antara bagian atas symphisis ke prosesus
spinosus lumbal 5 (18 cm)
23 Melakukan pengukuran lingkar panggul luar dengan mengukur
dari pertengahan spina illiaca anterior superior ke prosesus
spinosus lumbal 5 dilanjutkan ke tepi atas symphisis (80-90
cm)
24 Menghangatkan kedua tangan untuk menyelesaikan suhu
tangan dengan suhu tubuh pasien
25 Membuka pakaian pasien dan memakaikan selimut
26 Melakukan pemeriksaan inspeksi pada daerah perut pasien
16
27 Mengukur tinggi fundus uteri :
a. Menggunakan metlyn
b. Diukur dari tepi atas symphisis sampai dengan fundus
c. Diukur dengan cara BUTA (metlyn dalam posisi
terbalik)
28 Melakukan palpasi Leopold II dengan cara tangan diletakkan
pada sisi samping kanan dan kiri perut pasien untuk
menentukan bagian janin yang terletak pada sisi kanan dan kiri
sisi pasien
29 Melakukan Leopold III dengan satu tangan meraba bagian
bawah rahim dan tangan yang lain bisa sambil menfiksasi
fundus
30 Melakukan Leopold IV :
a. Memposisikan pasien dengan kaki diluruskan
b. Teruji menghadap kearah kaki pasien
c. Kedua tangan diletakkan pada kedua sisi bagian bawah
rahim (tepi atas symfisis)
d. Raba dengan sedikit menekan untuk menilai bagian
terendah janin sudah masuk PAP atau belum masuk
PAP
31 Menghitung DJJ :
a. Menentukan punctum maksimum
b. Menggunakan arloji/jam tangan/jam dinding
c. Teruji sambil memegang nadi ibu/pasien untuk
membedakan bunyi DJJ dengan nadi ibu
32 Pemeriksaan pada genetalia kebersihan, keadaan vulva/uretra,
perineum, ada tidaknya tanda radang, luka/pendarahan,
varices, discharge, kelainan lainnya, pembesaran kelenjar
bartholini/kelenjar skene, anus : adakah haemorrhoid
33 Pemeriksaan pada ekstremitas oedema, pucat, sianosis, varises,
simetris (kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk
panggul), ukur LILA, reflek patella
34 Mencuci tangan
C TEKNIK PELAKSANAAN
35 Teruji melakukan tindakan secara sistematis
36 Teruji melakukan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-
ragu
TOTAL NILAI
17
RANGKUMAN
Pemeriksaan fisik pada kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara
berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan
janin agar tercapai kehamilan yang optimal. Tujuan Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
bertujuan untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi, mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi,
membangun kepercayaan anatara keluarga dan tenaga kesehatan dalam menganjurkan
mereka untuk berpartisipasi memilih dan membuat informed choise tentang asuhan yang
mereka dapatkan. Pemeriksaan fisik ibu hamil dilakukan dengan palpasi, inspeksi, dan
auskultasi.
TUGAS MANDIRI
1. Lakukan latihan pemeriksaan fisik ibu hamil secara mandiri dirumah ataupun di
laboratorium.
18
DAFTAR PUSTAKA
1
PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN LEOPOLD
Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian pemeriksaan leopold pada ibu hamil
2. Tujuan pemeriksaan leopold ibu hamil
3. Pemeriksaan leopold pada ibu hamil
4. Langkah-langkah pemeriksaan leopold pada ibu hamil
5. Menganalisa hasil kajian
URAIAN MATERI
Pemeriksaan leopold ibu hamil
1) Aspek Pengetahuan
a. Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan Leopold ibu hamil merupakan salah satu komponen dari pemeriksaan
abdomen pada ibu hamil. Sehingga pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan esensial
untuk mendiagnosis kehamilan. Palpasi Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada
perut ibu hamil untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi
abdomen pada ibu hamil.
2
b. Tujuan Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mampu melaksanakan pemeriksaan
Leopold pada ibu hamil. Meliputi persiapan alat untuk pemeriksaan Leopold pada ibu
hamil, melakukan langkah-langkah pemeriksaan Leopold pada ibu hamil dengan tepat,
efektif dan efisien. Kemudian dapat mendokumentasian hasil pemeriksaan Leopold pada
buku KIA, kartu ibu atau status ibu hamil.
c. Pemeriksaan Leopold pada Ibu Hamil
Palpasi Leopold terdiri dari 4 langkah yaitu:
1. Leopold I Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin
yang terdapat pada bagian fundus uteri.
2. Leopold II Leopold II bertujuan untuk menentukan bagian janin yang berada pada sisi
lateral maternal.
3. Leopold III Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian presentasi dari janin dan
memastikan apakah bagian terendah janin masuk panggul.
4. Leopold IV Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada
pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah
masuk panggul.
d. Langkah-langkah Pemeriksaan Leopold Pada Ibu Hamil
Pelaksanaan pemeriksaan Leopold dapat dilihat pada gambar berikut ini:
3
Gambar 1. Pemeriksaan Palpasi Leopold
Selanjutnya dari hasil pemeriksaan Palpasi Leopold ini Anda perlu
menginterpretasikan hasil pemeriksaan palpasi Leopold dari deskripsi hasil pemeriksaan
dengan rabaan tangan, sehingga Bidan mampu menentukan diagnosa tentang janin
tunggal atau ganda, umur kehamilan, letak, presentasi, punggung kanan atau kiri yang
berada pada sisi lateral, area punctum maksium untuk auskultasi, serta menentukan
sejauh mana janin masuk panggul. Adapun mengenai deskripsi hasil pemeriksaan adalah
sebagai berikut:
Leopold 1: memperoleh rabaan seberapa tinggi fundus uteri dengan rabaan jari tangan
terhadap titik tunjuk area pada abdomen ibu. Selanjutnya mengestimasikan umur
kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri. Tinggi fundus uteri yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan Leopold 1 ini juga dapat menjadi cross cek terhadap umur kehamilan yang
telah dihitung dari HPMT (Hari Pertama Menstruasi Terakhir). Maka dapat ditentukan
pula interpretasi terhadap kesesuaian pertumbuhan janin terhadap usia kehamilan. Tabel
umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri dalam jari, dapat Anda lihat pada tabel di
bawah ini:
4
Tabel Umur Kehamilan dan Estimasi Tinggi Fundus Uteri berdasarkan hasil pemeriksaan
Tinggi Fundus Uteri Leopold 1
5
maka interpretasinya adalah letak memanjang punggung kanan, maka bagian-bagian kecil
janin berada pada punggung kiri. Demikian pula sebaliknya apabila deskripsi tahanan
memanjang pada sisi lateral kiri ibu, maka interpretasinya adalah letak memanjang
punggung kiri, maka bagian-bagian kecil janin berada pada punggung kanan. Pada
keadaan letak janin melintang terhadap sumbu panjang ibu, maka pada sisi lateral ibu
akan teraba bagian yang kosong, karena bagian punggung janin atau bagian kecil janin
berada pada area presentasi atau pada area fundus.
Leopold 3: memperoleh rabaan mengenai bagian janin yang berada di area bawah uterus
atau bagian terendah janin (presentasi) dan sudah masuk panggul atau belum. Apabila
deskripsi rabaan janin menunjukkan adanya bagian yang keras, bundar dan melenting di
area bawah rahim berarti menunjukkan interpretasi presentasi atau bagian terendah janin
adalah kepala. Berarti ini merupakan presentasi yang normal dalam kehamilan. Apabila
deskripsi rabaan menunjukkan adanya bagian yang lunak, kurang bundar dan tidak
melenting berarti menunjukkan interpretasi presentasi bokong. Apabila area bawah rahim
teraba kosong, berarti peluangnya adalah letak lintang, sehingga bagian presentasi tidak
teraba adanya bagian janin. Kemudian untuk mengetahui apakah bagian terendah janin
sudah tertangkap panggul atau apakah sudah masuk penggul atau belum dengan cara
tangan pemeriksa meraba dengan teknik pawlik (mencekam/menangkap bagian terendah
dengan lembut, lihat gambar 1. Pemeriksaan Leopold diatas), kemudian digoyangkan
dengan ringan, apabila tidak dapat digoyangkan, berarti interpretasinya adalah bagian
terendah janin sudah masuk panggul, tetapi apabila bagian terendah janin masih bisa
digoyangkan, maka interpretasinya adalah bagian terendah janin belum masuk panggul
Leopold 4: memperoleh rabaan mengenai sejauh mana bagian terendah janin sudah
masuk panggul, dengan cara pemeriksa menghadap kaki ibu hamil, pemeriksa
membelakangi ibu hamil. Kemudian kedua telapak tangan diletakkan secara berpasangan
pada area bagian terendah janin, dan cermati bagaimana arah kedua ujung telapak tangan
pemeriksa. Apabila perabaan kedua ujung telapak tangan pemeriksa menunjukkan adanya
konvergen (cembung), interpretasinya adalah bagian terendah janin sebagian besar belum
masuk panggul atau sebagian kecil saja yang masuk panggul. Apabila gambaran kedua
ujung telapak tangan menunjukkan divergen/membuka, maka interpretasinya adalah
bagian terendah janin belum masuk panggul.
6
2) Aspek Keterampilan
a. Teruji mengucapkan salam kepada ibu
b. Tenang, percaya diri dan tidak gugup
c. Menjelaskan singkat tentang tujuan pemeriksaan
d. Meminta persetujuan lisan ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
e. Menunjukkan sikap empati
3) Aspek Sikap
a. Menjaga privasi
b. Berkomunikasi dengan jelas dan tepat
c. Bekerja dengan sistematis, teliti, efisien dan cekatan
CONTOH KASUS
Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu datang ke PMB
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesa Ibu mengatakan perutnya kadang kenceng
dan pinggang pegel . TD 120/70 mmHg, N 80x/m, P 18x/m, S 36 oC. Apa pemeriksaan
selanjutnya yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa?
Praktikum Mahasiswa
c. Daftar Tilik
7
RANGKUMAN
Pemeriksaan fisik pada kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan
secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan
ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal. Pemeriksaan Leopold ibu hamil
merupakan salah satu komponen dari pemeriksaan abdomen pada ibu hamil. Sehingga
pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan esensial untuk mendiagnosis kehamilan. Palpasi
Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu hamil untuk menentukan posisi
dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen pada ibu hamil.
TUGAS MANDIRI
Lakukan latihan pemeriksaan leopold ibu hamil secara mandiri dirumah ataupun di
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pembelajaran Praktik Klinik Kebidanan,
Pusdiknakes, 2007.
2. JHPIEGO.2003. Panduan Pengajaran Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen Diploma III
Kebidanan. Buku Ante Partum.Jakarta.Pusdiknakes.
3. JNPKKR – POGI. 2004.Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
YBP – SP.
4. JNPKKR – POGI, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta, YBP- SP.
5. Kusmiyati Y, Wahyuningsih HP. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta, Fitramaya.
6. Mufdilah, 2009, Panduan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Numed. Yogyakarta.
7. Pusdiknakes, 2001. Asuhan Antenatal, WHO. JHPIEGO. Jakarta
8
PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian pemeriksaan fisik pada bayi
2. Tujuan pemeriksaan fisik bayi
3. Langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi
4. Pemeriksaan fisik bayi
5. Menganalisa hasil kajian
URAIAN MATERI
Pemeriksaan fisik bayi
1) Aspek Pengetahuan
a. Pemeriksaan Fisik Bayi
Pemeriksaan fisik bayi adalah langkah yang harus dilalui seorang bidan dalam
memberikan asuhan pada bayi khususnya bayi baru lahir. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
meliputi pemeriksaan kepala, mata, hidung, mulut, leher, klavikula, tangan, dada,
genetalia, abdomen, tungkai, spinal, kulit dan reflek bayi baru lahir.
1
b. Tujuan Pemeriksaan Fisik Bayi
1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan normal atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal
c. Langkah-langkah Pemeriksaan Fisik Bayi
Inspeksi (melihat)
Palpasi (meraba)
Perkusi (mengetok)
Auskultasi (mendengar)
Anamnesa (Tanya jawab)
1. Keadaan umum
a. Bentuk Tubuh ( lordosis, kifosis / tidak )
b. Psikologis ( menangis / tidak, takut / tidak)
2. Kepala
a. Bentuknya ( lonjong, bundar / tidak ) b. Besarnya ( normal, mikrocepalus,
hydrocephalus / tidak ) c. Ubun-ubun besar / kecil, sudah menutup / belum d. Bila
belum menutup teraba cekung, datar, cembung, tegang / tidak e. sutura-sutura teraba /
tidak
3. Rambut
a. Warnanya (hitam, merah jagung, putih) b. Kesuburannya (lebat, tipis / tidak ) c.
Mudah rontok / tidak, botak / tidak
4. Muka
a. Pucat, cemas, kuning, merah, biru (sianosis) b. Kulit wajah : halus, kasar,
jerawatan / tidak c. Hiperpigmentasi melantonik ada atau tidak
5. Mata
a. Simetris / tidak, juling, buta / tidak (kelopak mata / bulu mata lengkap / tidak ) b.
Selaput lender mata pucat / tidak c. Bintik bitot ada / tidak d. Penyakit mata akut /
kronis, tumor / tidak
6. Hidung
2
a. Bersih / tidak b. Pilek / tidak, polip / tumor ada / tidak c. Dapat membedakan bau-
bauan atau tidak
7. Mulut
a. bersih / tidak, berbau / tidak b. Bibir pucat / tidak, stomatitis / tidak c. Gusi bersih d.
Lidah kotor, tenggorokan bersih / tidak, pharynx membesar / tidak, tonsil membesar /
tidak
8. Telinga
a. Bersih / tidak b. Pernah keluar cairan / tidak c. Dapat mendengar dengan baik / tidak
9. Leher
a. Bentuknya : pendek, sedang, panjang b. Pembesaran kelenjar thyroid ada / tidak,
pembesaran kelenjar lymphe ada / tidak c. Hiperpigmentasi pada kulit leher / tidak d.
Arteri karotis palpasi jelas / tidak
10. Ketiak
11. Dada
a. Bentuk normal / tidak b. Kalau pasien wanita ( buah dada, putting susu,
hiperpigmentasi ada / tidak)
12. Ekstremitas atas
a. Simetris / tidak b. Jari-jari lengkap / tidak c. Kuku : pucat, kotor, panjang, biru /
tidak
13. Abdomen
a. Membesar / tidak b. Nyeri tekan / tidak c. Ada bekas operasi / tidak d. ada bising
usus / tidak e. Bentuk pusar : cekung, datar (hernia umbilikalis) f. Teraba tumor / tidak
14. Ekstremitas bawah
a. Simetris / tidak b. Tibia baik / tidak, oedema ada / tidak, varises ada / tidak c. Jari-
jari kaki lengkap / tidak d. Telapak kaki cekung / datar
15. Punggung
a. Alur tulang punggung simetris / tidak b. Kifosis ada / tidak c. Hiperlordosis ada /
tidak
16. Genetalia dan anus
a. Genitalia laki-laki ( Saluran kencing lancar / tidak, testis lengkap / tidak, testis sudah
turun ke skrotum / belum, femosis ada / tidak ) b. Genetalia wanita (kebersihan, vagina
3
bersih / tidak, labia minor / mayor sudah menutup / belum, klistoris, uretra, vagina
lengkap / tidak)
17. Pemeriksaan neurologi
a. reflek menghisap ada / tidak b. Reflek menggenggam ada / tidak c. Reflek morro ada
/ tidak d. Reflek babinski ada / tidak e. Reflek inkurvasi ada / tidak
18. Tingkat kesadaran
a. Pasien sadar / tidak b. Pasien letargi / tidak c. Pasien aktudansi / tidak d. Pasien
stupar / tidak e. Pasien koma / tidak
2) Aspek Keterampilan
a. Teruji mengucapkan salam kepada keluarga bayi
b. Tenang, percaya diri dan tidak gugup
c. Menjelaskan singkat tentang tujuan pemeriksaan
d. Meminta persetujuan lisan ibu tentang tindakan yang akan dilakukan kepada bayi
e. Menunjukkan sikap empati
3) Aspek Sikap
a. Menjaga privasi
b. Bekerja dengan sistematis, teliti, efisien dan cekatan
CONTOH KASUS
Seorang bayi lahir spontan di BPM, berat badan 3500gr, panjang badan 51cm. Asuhan yang
selanjutnya dilakukan adalah?
Praktikum Mahasiswa
Timbangan, alat ukur panjang badan, meteran, alat ukur lingkar lengan atas bayi,
handscoon
c. Daftar Tilik
5
b. Benjolan
12. Pemriksaan dada
a. Bentuk
b. Putting
c. Bunyi nafas
d. Bunyi jantung
13. Pemeriksaan bahu lengan dan tangan
a. Perhatikan gerakan
b. Jumlah jari
14. Pemeriksaan perut
a. Bentuk
b. Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis
c. Perdarahan tali pusat
d. Lembek (pada saat tidak menangis)
e. Benjolan
15. Pemeriksaan pada genetalia
a. Laki-laki
Dua testis dalam skrotum
Penis berlubang pada ujung
b. Perempuan
Vagina berlubang
Uretra berlubang
Terdapat labia mayora dan minora
16. Pemeriksaan pada pinggul
Kaki bayi ditekuk dan diputar perlahan untuk mengetahui sambungan
dari pinggul
17. Pemeriksaan pada tungkai dan kaki
a. Gerakan normal
b. Simetris
c. Jumlah jari
18. Pemeriksaan pada punggung dan anus
a. Periksa adanya cekungan/pembengkakan
b. Periksa adanya lubang pada anus
19. Pemeriksaan pada kulit
a. Vernik caseosa
b. Warna
c. Pembengkakan/bercak hitam
d. Tanda lahir
Score : 28
20. Dilakukan secara sistematis
21. Teruji memperhatikan dan merespon reaksi pasien
22. Teruji melakukan tindakan dengan percaya diri tidak ragu-ragu
23. Melakukan dokumentasi tindakan
SCORE : 8
Total score : 46
6
RANGKUMAN
Pemeriksaan fisik bayi adalah langkah yang harus dilalui seorang bidan dalam
memberikan asuhan pada bayi khususnya bayi baru lahir. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
meliputi pemeriksaan kepala, mata, hidung, mulut, leher, klavikula, tangan, dada, genetalia,
abdomen, tungkai, spinal, kulit dan reflek bayi baru lahir. Tujuan Pemeriksaan Fisik Bayi yaitu
untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan normal atau abnormal dan untuk
mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal. Langkah-langkah Pemeriksaan
Fisik Bayi terdiri dari pemeriksaan Inspeksi (melihat), Palpasi (meraba), Perkusi (mengetok),
Auskultasi (mendengar) dan Anamnesa (Tanya jawab)
TUGAS MANDIRI
Lakukan latihan pemeriksaan fisik ibu hamil secara mandiri dirumah ataupun di laboratorium.
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Bates, B, Alih Bahasa Yasmin Asih. 1998. Buku Saku pemeriksaan Fisik & Riwayat
Kesehatan. EGC, Jakarta.
2. Hidayat, AAA. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika, Jakarta.
3. Johnson, R dan Taylor, W, Alih Bahasa Suharyati Samba. 2005. Buku Ajar Praktik
Kebidanan. EGC, Jakarta.
4. Kosim, MS, dkk. 2003. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk
Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah Sakit. IDAI.MNH-JHPIEGO-Depkes RI, Jakarta.
5. Ladewing, PW., London, ML., Olds, SB., Alih Bahasa Salmiyatun. 2006. Asuhan
Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.EGC, Jakarta.
6. PPKC. 2004. Modul Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan. PPKC. Jakarta.
7. Saifudin, AB., dkk. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. JNPKKR-POGI-YBPSP, Jakarta