Omnibus Law
5,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02 4,97 Kons. Rumah Tangga 5,01 4,97 2,83 -5,52 -4,04 57,31
2,97 Kons. LNPRT 7,41 3,53 -5,09 -7,75 -2,12 1,29
Kons. Pemerintah 0,98 0,48 3,75 -6,90 9,76 9,69
Lembaga Proyeksi 2020 Proyeksi 2021 Industri Pengolahan 4,14 3,66 2,06 -6,19 -4,31 19,86
UMKM
13
UU CIPTA KERJA
1. PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI 6. RISET & INOVASI
2. PERIZINAN BERUSAHA 3. KETENAGAKERJAAN 4. DUKUNGAN UMKM 5. KEMUDAHAN BERUSAHA
S U B S TA N S I 7. PENGADAAN TANAH 8. KAWASAN EKONOMI 9. INVESTASI PEMERINTAH PUSAT & PERCEPATAN PSN 11. PENGENAAN SANKSI
10. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
MANFAAT
Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja Memudahkan Pembukaan Usaha Mendukung Pemberantasan Korupsi
Baru
2
Tujuan Umum UU Cipta Kerja
1
Menciptakan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui
Kemudahan Berusaha
▪ Mudah mendapatkan perizinan dan fasilitas.
▪ Perlakuan Khusus untuk UMK (Usaha Mikro & Kecil).
▪ Mudah dalam mendapatkan legalitas usaha (badan hukum).
▪ Mudah dalam manajemen/operasional Koperasi.
2
Menjamin hak-hak pekerja melalui Perlindungan
Pekerja
▪ Upah Minimum (UM) tetap ada;
▪ Uang pesangon tetap ada; ▪ Status karyawan tetap masih ada.
▪ Tidak ada perubahan sistem penetapan upah, upah ▪ Tenaga kerja asing tidak bebas
bisa dihitung berdasarkan satuan waktu dan/atau masuk, harus memenuhi syarat dan
satuan hasil. peraturan.
▪ Hak cuti tetap ada. ▪ Outsourcing ke perusahaan alih daya
▪ Perusahaan tidak bisa mem-PHK secara sepihak. tetap dimungkinan. Pekerja menjadi
▪ Jaminan sosial tetap ada, bahkan ditambahkan karyawan dari perusahaan alih daya.
dengan Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
3
Pentingnya UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan
Selama dua dekade terakhir terjadi perubahan dinamis terhadap ekosistem ketenagakerjaan. Perubahan dinamis ini utamanya digerakkan
oleh perkembangan teknologi, globaliosasi, dan demografi yang memperluas opsi kegiatan perekonomian. Dinamika tersebut belum
diakomosi secara optimal oleh regulasi yang ada. UU 13/2003 dinilai kurang responsif dalam menghadapi tantangan yang berkembang saat
ini.
Tantangan Ketenagakerjaan Saat Ini
Untuk itu, perlu dilakukan penyesuaian terhadap UU 13/2003 agar lebih relevan dengan perkembangan zaman. Penyesuaian
tersebut telah dilakukan melalui Klaster Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja.
4
Gambaran Umum Klaster Ketenagakerjaan
UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah ditandatangani dan diundangkan pada 2 November 2020. Salah satu yang diatur dalam
UU tersebut adalah terkait Ketenagakerjaan dengan beberapa substansi, yaitu :
• PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu dan tidak TKA hanya untuk jabatan tertentu, waktu tertentu dan harus memiliki kompetensi
dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap. tertentu, serta diwajibkan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).
• Apabila PKWT berakhir, Pengusaha wajib memberikan uang
kompensasi kepada pekerja sesuai masa kerja. PHK dan Pesangon
Alih Daya/Outsourcing
• Pekerja/buruh yang mengalami PHK tetap mendapatkan uang pesangon
dan/atau uang penghargaan masa kerja serta uang penggantian hak sesuai
• Pekerja/buruh pada perusahaan alih daya tetap mendapat peraturan perundang-undangan.
perlindungan atas hak-haknya.
• Pekerja/buruh yang mengalami PHK akan mendapatkan kompensasi PHK 25
• Dalam hal terjadi pergantian perusahaan alih daya,
kali upah, yang terdiri atas 19 kali ditanggung pemberi kerja dan 6 kali
pekerja/buruh dijamin kelangsungan kerjanya dan hak-haknya.
ditanggung Pemerintah melalui Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
(JKP).
Upah Minimum (UM)
Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
• UM wajib ditetapkan di tingkat Provinsi (UMP), sedangkan UM
Kab/Kota tetap ada. Merupakan program bagi pekerja yang ter-PHK dengan manfaat berupa
• Formulasi perhitungan UM memuat variabel pertumbuhan manfaat tunai, pelatihan, dan fasilitasi penempatan kerja. JKP diselenggarakan
ekonomi atau inflasi. oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah, serta tidak mengurangi manfaat
• Upah di atas UM ditetapkan berdasarkan kesepakatan. JKK, JKm, JHT, dan JP.
• UM yang telah ditetapkan sebelum UU CK tidak boleh diturunkan.
Waktu Kerja dan Waktu Istirahat
1 2
RPP Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih
RPP Penggunaan TKA
Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat,
• Pengesahan RPTKA serta Pemutusan Hubungan Kerja
• Visa Tinggal Terbatas
(VITAS) dan Izin Tinggal • Hubungan Kerja dan PHK
Terbatas (ITAS) untuk • Waktu Kerja dan Waktu
bekerja Istirahat
RPP BIDANG
KETENAGAKERJAAN
3
RPP Pengupahan RPP Penyelenggaraan JKP
(Revisi PP 78 /2015)
• Prinsip penyelenggaraan JKP
• Dewan Pengupahan • Cakupan pekerja/buruh yang
• Upah Minimum Provinsi dapat mengikuti JKP
• Upah Minimum Kabupaten/Kota • Manfaat JKP
• Penetapan Upah Minimum • Masa Kepesertaan
• Pendanaan
4