Anda di halaman 1dari 8

Business Seminar on

Omnibus Law

Jakarta, 19 Januari 2021


Kondisi Perekonomian Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tw 3-2020 kontraksi sebesar -3,49% (yoy), membaik dibanding tw 2-2020.
Konsumsi pemerintah masih tumbuh 9,76%. Sektor pertanian dan infokom juga masih tumbuh positif
Pertumbuhan (%YoY)
Share
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%YoY) Komponen Pengeluaran Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 (%)
19 19 20 20 2020

5,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02 4,97 Kons. Rumah Tangga 5,01 4,97 2,83 -5,52 -4,04 57,31
2,97 Kons. LNPRT 7,41 3,53 -5,09 -7,75 -2,12 1,29
Kons. Pemerintah 0,98 0,48 3,75 -6,90 9,76 9,69

PMTB 4,21 4,06 1,70 -8,61 -6,48 31,12


Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
Ekspor 0,10 -0,39 0,23 -11,68 -10,82 17,47
2018 2019 2020
Impor -8,30 -8,05 -2,19 -16,98 -21,86 14,80
-3,49
Sumber: BPS
-5,32 Pertumbuhan (%YoY)
Share
Komponen Lap. Usaha Terbesar
Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 (%)
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (% YoY) 2019 2019 2020 2020 2020

Lembaga Proyeksi 2020 Proyeksi 2021 Industri Pengolahan 4,14 3,66 2,06 -6,19 -4,31 19,86

OECD (Sept’20) -3.3 5.3 Pertanian, Kehutanan, dan


3,12 4,26 0,02 2,19 2,15 14,68
Perikanan
ADB (Sept’20) -1.0 5.3
Perdagangan Besar dan
World Bank (Okt’20) -2.0 s.d -1.6 3.0 s.d 4.4 Eceran; Reparasi Mobil dan 4,43 4,24 1,60 -7,57 -5,03 12,83
Sepeda Motor
IMF (Oct’20) -1.5 6.1
Konstruksi 5,65 5,79 2,90 -5,39 -4,52 10,60
Bloomberg Median
-1.3 5.6
(Okt’20) Pertambangan dan
2,34 0,94 0,45 -2,72 -4,28 6,16
Penggalian
Outlook APBN (Sept’20) -1.7 s.d -0.6 5.0
Informasi dan Komunikasi 9,24 9,71 9,80 10,83 10,61 4,56
Latar Belakang dan Manfaat UU Cipta Kerja

UMKM

Tenaga Kerja UMKM REGULASI


Dari 64,19 juta UMK-M, Permasalahan Perizinan
FAKTA
DATA

DI-PHK/DIRUMAHKAN 64,13 juta adalah UMK yang Rumit dengan


yang sebagian besar banyaknya regulasi pusat &
berada di sektor informal, daerah (hiper-regulasi)
&

sehingga perlu didorong yang mengatur sektor,


untuk bertranformasi menyebabkan disharmoni,
tumpang tindih, tidak
menjadi formal. operasional, dan sektoral.

13

UU CIPTA KERJA
1. PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI 6. RISET & INOVASI
2. PERIZINAN BERUSAHA 3. KETENAGAKERJAAN 4. DUKUNGAN UMKM 5. KEMUDAHAN BERUSAHA
S U B S TA N S I 7. PENGADAAN TANAH 8. KAWASAN EKONOMI 9. INVESTASI PEMERINTAH PUSAT & PERCEPATAN PSN 11. PENGENAAN SANKSI
10. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

MANFAAT
Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja Memudahkan Pembukaan Usaha Mendukung Pemberantasan Korupsi
Baru
2
Tujuan Umum UU Cipta Kerja

1
Menciptakan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui
Kemudahan Berusaha
▪ Mudah mendapatkan perizinan dan fasilitas.
▪ Perlakuan Khusus untuk UMK (Usaha Mikro & Kecil).
▪ Mudah dalam mendapatkan legalitas usaha (badan hukum).
▪ Mudah dalam manajemen/operasional Koperasi.

2
Menjamin hak-hak pekerja melalui Perlindungan
Pekerja
▪ Upah Minimum (UM) tetap ada;
▪ Uang pesangon tetap ada; ▪ Status karyawan tetap masih ada.
▪ Tidak ada perubahan sistem penetapan upah, upah ▪ Tenaga kerja asing tidak bebas
bisa dihitung berdasarkan satuan waktu dan/atau masuk, harus memenuhi syarat dan
satuan hasil. peraturan.
▪ Hak cuti tetap ada. ▪ Outsourcing ke perusahaan alih daya
▪ Perusahaan tidak bisa mem-PHK secara sepihak. tetap dimungkinan. Pekerja menjadi
▪ Jaminan sosial tetap ada, bahkan ditambahkan karyawan dari perusahaan alih daya.
dengan Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

3
Pentingnya UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Selama dua dekade terakhir terjadi perubahan dinamis terhadap ekosistem ketenagakerjaan. Perubahan dinamis ini utamanya digerakkan
oleh perkembangan teknologi, globaliosasi, dan demografi yang memperluas opsi kegiatan perekonomian. Dinamika tersebut belum
diakomosi secara optimal oleh regulasi yang ada. UU 13/2003 dinilai kurang responsif dalam menghadapi tantangan yang berkembang saat
ini.
Tantangan Ketenagakerjaan Saat Ini

Penciptaan Lapangan kerja


Peningkatan Produktivitas dan Daya Revolusi Industri 4.0
Jumlah lapangan kerja yang ada saat Saing Pekerja
ini masih belum mampu menampung Perkembangan teknologi digital dan
seluruh angkatan kerja yang dimiliki Produktivitas Indonesia (74,4%) masih revolusi industri 4.0 menimbulkan jenis
Indonesia. Pada Februari 2020, masih berada di bawah rata-rata negara pekerjaan baru yang bersifat tidak tetap,
terdapat 6,88 Juta Pengangguran; ASEAN (78,2%) (JETRO, 2019). Padahal, memiliki waktu kerja fleksibel, dan
8,34 Juta Setengah Penganggur, dan produktivitas pekerja berpengaruh pada membutuhkan pekerja untuk jangka
31,10 Juta Pekerja Paruh Waktu peningkatan investasi yang mampu waktu tertentu (Pekerja Kontrak).
(Sakernas, 2020). menciptakan lapangan kerja baru.

Untuk itu, perlu dilakukan penyesuaian terhadap UU 13/2003 agar lebih relevan dengan perkembangan zaman. Penyesuaian
tersebut telah dilakukan melalui Klaster Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja.

4
Gambaran Umum Klaster Ketenagakerjaan

UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah ditandatangani dan diundangkan pada 2 November 2020. Salah satu yang diatur dalam
UU tersebut adalah terkait Ketenagakerjaan dengan beberapa substansi, yaitu :

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Tenaga Kerja Asing (TKA)

• PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu dan tidak TKA hanya untuk jabatan tertentu, waktu tertentu dan harus memiliki kompetensi
dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap. tertentu, serta diwajibkan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).
• Apabila PKWT berakhir, Pengusaha wajib memberikan uang
kompensasi kepada pekerja sesuai masa kerja. PHK dan Pesangon
Alih Daya/Outsourcing
• Pekerja/buruh yang mengalami PHK tetap mendapatkan uang pesangon
dan/atau uang penghargaan masa kerja serta uang penggantian hak sesuai
• Pekerja/buruh pada perusahaan alih daya tetap mendapat peraturan perundang-undangan.
perlindungan atas hak-haknya.
• Pekerja/buruh yang mengalami PHK akan mendapatkan kompensasi PHK 25
• Dalam hal terjadi pergantian perusahaan alih daya,
kali upah, yang terdiri atas 19 kali ditanggung pemberi kerja dan 6 kali
pekerja/buruh dijamin kelangsungan kerjanya dan hak-haknya.
ditanggung Pemerintah melalui Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
(JKP).
Upah Minimum (UM)
Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
• UM wajib ditetapkan di tingkat Provinsi (UMP), sedangkan UM
Kab/Kota tetap ada. Merupakan program bagi pekerja yang ter-PHK dengan manfaat berupa
• Formulasi perhitungan UM memuat variabel pertumbuhan manfaat tunai, pelatihan, dan fasilitasi penempatan kerja. JKP diselenggarakan
ekonomi atau inflasi. oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah, serta tidak mengurangi manfaat
• Upah di atas UM ditetapkan berdasarkan kesepakatan. JKK, JKm, JHT, dan JP.
• UM yang telah ditetapkan sebelum UU CK tidak boleh diturunkan.
Waktu Kerja dan Waktu Istirahat

Ketentuan waktu kerja tetap sesuai dengan UU 13/2003, dan terdapat


penambahan pengaturan waktu kerja yang lebih fleksibel untuk pekerjaan
tertentu.
5
Aturan Turunan Klaster Ketenagakerjaan
Sebagai tindak lanjut dari UU No.11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pemerintah tengah menyiapkan berbagai aturan
turunan agar tidak terjadi kekosongan hukum dan UU tersebut dapat segera diimplementasikan secara optimal.

1 2
RPP Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih
RPP Penggunaan TKA
Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat,
• Pengesahan RPTKA serta Pemutusan Hubungan Kerja
• Visa Tinggal Terbatas
(VITAS) dan Izin Tinggal • Hubungan Kerja dan PHK
Terbatas (ITAS) untuk • Waktu Kerja dan Waktu
bekerja Istirahat

RPP BIDANG
KETENAGAKERJAAN
3
RPP Pengupahan RPP Penyelenggaraan JKP
(Revisi PP 78 /2015)
• Prinsip penyelenggaraan JKP
• Dewan Pengupahan • Cakupan pekerja/buruh yang
• Upah Minimum Provinsi dapat mengikuti JKP
• Upah Minimum Kabupaten/Kota • Manfaat JKP
• Penetapan Upah Minimum • Masa Kepesertaan
• Pendanaan
4

Anda mungkin juga menyukai