suatu hal penting dan dituntut dari suatu profesi, terutama yang berhubungan dengan
gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukannya. Oleh karena itu, semua
tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu
evidence based. Dengan adanya Legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan
memiliki hak otonom dan mandiri untuk bertindak secara professional yang dilandasi
kemampuan berfikir logis dan sistematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika
profesi.
melalui:
4. Akreditasi
5. Sertifikasi
6. Registrasi
7. Uji kompetensi
8. Lisensi
contoh
bidan mempunyai hak otonomi atas praktik yg di milikinya dan pelayanan terhadap pasiennya
2. Jelaskan alur Pendidikan kebidanan
Alur pengembangan Pendidikan kebidanan
Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh seorang bidan.
Bidan profesional termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi jabatan profesional memiliki 9
1. Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik, kebidanan
7. Keluarga berencana
8. Gangguan reproduksi
9. Kebidanan komunitas
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai dengan
kebutuhan pelayanan
1. Dalam melaksanakan tugas berpegang teguh dan filosofi, etika profesi dan aspek legal
pengendalian infeksi
5. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka
dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai bidan yang profesional antara laian:
Mengupayakan agar organisasi profesi bidan / Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dapat terus
a. Pedoman Organisasi
rencana pendidikan bidan Harni Kusno dalam makalah Profesionalisme Bidan menyongsong
a. Pelatihan - pelatihan untuk mencapai kompetensi bidan ( LSS, APN, APK, dll)
Bidan berada pada setiap tatanan pelayanan termasuk adanya bidan praktek mandiri/ bidan
praktek swasta ( BPS ). Peningkatan kualitas pelayanan bidan adalah dengan cara :
b. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dilaksanakan melalui pelatihan klinik dan non klinik,
serta penerapan model sebagai contoh : Bidan Delima, Bidan Keluarga, Sistem
c. Kebijakan dalam pelayanan kebidanan antara lain : Kep.Menkes no. 900 tahun 2002 tentang
Kewenangan Bidan, Kep.Menkes no 369/ 2007 tentang Standar Profesi Bidan, Jabatan
Peningkatan kualitas personal dan universal kebidanan sudah dimulai sejak dalam proses
pendidikan bidan, setiap calon bidan sudah diwajibkan untuk mengenal, mengetahui,
memahami tentang peran, fungsi dan tugas bidan. Setiap bidan harus dapat mencapai
kompetensi profesional, kompetensi personal dan universal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sadar tentang pentingnya ilmu pengetahuan / iptek, merasa bahwa proses belajar tidak
pernah selesai, belajar sepanjang hayat/ life long learning dalam dunia yang serba berubah
dengan cepat
2) Kreatif, disertai dengan sikap bertanggungjawab dan mandiri. Bidan kreatif yang
bertanggungjawab dan mandiri akan memiliki harga diri dan kepercayaan diri sehingga
Bidan yang beretika dan solidaristik, dalam setiap tindakannya akan selalu berpedoman pada
moral etis, berpegang pada prinsip keadilan yang hakekatnya berarti memberikan kepada
4. contoh nya Bidan di desa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi adalah mereka yang
memiliki kemampuan untuk memotivasi diri, mampu bertahan menghadapi frustasi, mampu
mengendalikan dorongan hati, mampu mengatur suasana hati, mampu menjaga diri agar tidak stres,
mampu berempati dan berdoa. Selanjutnya berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagimanakah kinerja dan kecerdasan emosional Bidan desa.
Serta apakah ada hubungan antara kinerja bidan desa dengan kecerdasan emotional. Sedangkan tujuan
penelitian ini adalah mengetahui kinerja dan kecerdasan emosional Bidan desa serta hubungan antara
kinerja dan kecerdasan emosional Bidan desa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai sumbang saran dalam meningkatkan kinerja para bidan pada umumnya, khususnya Bidan
maupun pendidikan vokasi wajib mengambil pendidikan profesi. Tanpa mengambil pendidikan
Selain syarat lulus pendidikan kebidanan, seorang bidan juga wajib wajib melakukan registrasi dan
izin praktik. Registrasi dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diberikan konsil kepada
Kota/Kabupaten kepada bidan yang telah memiliki STR dan tempat praktik
Pendapat saya akan hal ini adalah bagus untuk prngembangan ilmu kebidanan untuk peningkatan
mutu pelayanan terhadap pasien dan juga untuk meningkatkan kedisiplinan administrasi hukum dan