Anda di halaman 1dari 40

PERAN PATOLOGI ANATOMI

DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS


KANKER SERVIK

dr. Sjahjenny Mustokoweni, SpPA(K), MIAC


RSUD Dr. SOETOMO/FK UNAIR
Adi Husada Cancer Center, 30 November, 2019
INTRODUKSI
Skrining / Deteksi Dini
Kanker Servik

• Inspeksi Visual dg. Bertujuan


Asam asetat (IVA) mencari
• Pap test → sitologi kelainan
• Kolposkopi
• Biopsi → histologi Kelainan
PRA KANKER
PAP TEST

• pemeriksaan sitologik
• epitel porsio dan endoservik
→penentuan perubahan pra ganas
maupun ganas
DIAGNOSIS PAP TEST
• Riwayat klien/ pasien
• Adekuasi sediaan
• Ada tidaknya sel abnormal

→ Jika temuan mikroskopik tidak sesuai


dengan klinis harus dikomunikasikan
Jenis pemeriksaan Pap Test

• Metode konvensional :
dengan membuat hapusan
• Metode berbasis cairan :
tanpa membuat hapusan
Butuh info klinis
• Umur
• Paritas
• HPHT
• Keluhan dan durasi
• Temuan klinis
• Terapi sebelumnya, hormonal
• RPD
• Hasil PA sebelumnya
20%
Fakta tentang Pap test

Konvensional

• Membuat hapusan
• Hanya 20% sample
terperiksa
• Artefak (darah, lendir,
debris) (+)
• Risiko sel rusak (+)
• Kendala saat ulangan →
anxiety
Fakta tentang Pap test

Konvensional Berbasis cairan

• Membuat hapusan • Tidak membuat hapusan


• Hanya 20% sample • Seluruh sample terambil
terperiksa • Artefak dibersihkan oleh
• Artefak (darah, lendir, “cleaner”
debris) (+) • Risiko sel rusak (-)
• Risiko sel rusak (+) • Mudah diulang
• Kendala saat ulangan → • Dpt. utk. DNA HPV
anxiety
Temuan mikroskopik
Pap test
Konvensional

• 35, 172 klien


• Negatif
• Akurasi utk. Adeno
Ca cervix atau
endometrium <<
• False (-) 20%
Temuan mikroskopik
Pap test
Konvensional Berbasis cairan

• 35, 172 klien • Negatif 93,5%


• Negatif • 6,5% → atypical
• Akurasi utk. Adeno • 4,55%
Ca cervix atau • LSIL 1,56%
endometrium << • HSIL 0,36%
• False (-) 20% • Ca Invasive 0,007%
• Akurasi utk. Adeno
Ca >>
LIQUID BASED PREPARATION

• Thin Prep → membran


• LC Prep
• Liqui Prep
• Pap Net

➢ Mengurangi human error dari skriner.


➢ Sistem komputer membantu menganalisais
sediaan secara otomatis
Perbandingan gambaran
mikroskopik

KONVENSIONAL
Perbandingan gambaran
mikroskopik

KONVENSIONAL BERBASIS CAIRAN


Metode Liquid Base Preparation
dari sisi Patologi
• Lebih mudah memeriksa dan interpretasi
karena back ground yang bersih
• Interpretasi lesi pra kanker lebih mudah

• Tidak mudah menemukan keradangan


• Memerlukan banyak slide untuk
mendapatkan sel endoservik
• Beaya lebih mahal untuk material, SDM
KERUGIAN PAP TEST
BERBASIS CAIRAN

Lebih mahal karena


• Harga reagensia
• Butuh perlakuan khusus seperti centrifuge
• Butuh SDM lebih banyak untuk preparasi
INTERPRETASI PAP TEST
DAN PENANGANANNYA

Pelaporan hasil pemeriksaan Pap test


•Klasifikasi Papanicolaou
•Klasifikasi Bethesda
KLASIFIKASI PAPANICOLAU

• Kelas I : Tidak ditemukan sel atipik atau sel


abnormal
• Kelas II : Sitologi atipik tidak ditemukan
keganasan
• Kelas III : Sitologi sugestif tetapi tidak
konklusif untuk keganasan
• Kelas IV : Sitologi sangat sugestif
keganasan
• Kelas V : Sitologi konklusif keganasan
EPITEL
SQUAMOUS
SEL SUPERFISIAL

SEL INTERMEDIATE SEL PARABASAL


Mikroorganisme
yang sering ditemukan

TRICHOMONAS CANDIDA
VAGINALIS ALBICANS

CLUE CELLS IN
BACTERIAL VAGINOSIS
HPV
Binucleation
KLASIFIKASI BETHESDA
• Sel – sel epitel mengalami perubahan :
Normal → displasia ringan → sedang →
berat → karsinoma insitu → karsinoma
invasif.
• Perubahan displasia hingga karsinoma insitu
masih terbatas intra epitel, belum ada
penembusan basal membran.
• Disebut sebagai perubahan pra kanker :
CIN atau SIL, bersifat reversible
KLASIFIKASI BETHESDA

• Secara sitologik kelainan ini dapat dikenali dan


keadaan pra ganas ini bila dibiarkan sebagian
besar akan berlanjut menjadi ganas.

• NIS dianggap sebagai precursor dari karsinoma


servik uteri ( Kanker leher rahim ) terdiri dari
Sistem pelaporan Bethesda

I. Keadaan spesimen :
• Memuaskan : ada sel endoservik
• Kurang memuaskan
• Tidak memuaskan karena :
• Sediaan terlalu tipis/terlalu tebal
• Fiksasi tidak sempurna
• Adanya benda asing seperti pelicin atau obat lokal
• Tertutup darah
• Tidak ada sel endoservik
Sistem pelaporan Bethesda

II. Perubahan sel yang jinak :


Infeksi atau keradangan :
• Jamur : Candida, Actinomyces
• Bakteri : Gardnerella, Suspek Klamidia dll.
• Protozoa :Trichomonas vaginalis
• Virus : Sitomegalovirus, Herpes Simplex, HPV
Perubahan reaktif dan reparatif :
• Keradangan
• Perubahan karena terapi : Radiasi, KemoTx
Sistem pelaporan Bethesda

III. Kelainan epitel


• Epitel skuamus :
• Pra kanker :
• NIS 1 = displasia ringan
• NIS 2 = displasia sedang
• NIS 3 = displasia berat, karsinoma insitu
• Kanker : Squamous Cell Ca ( SCC )
• Epitel kelenjar :
• sel endoservik
• sel endometrium
HASIL PAP TEST
• Smear yang memuaskan (adekuat)
• Atypical Squamous Cell of Undetermined
Significance ASC-US
jika tdk memenuhi kriteria baik untuk perubahan
reaktif jinak, keradangan atau SIL.
• LSIL : berhubungan dengan perubahan sel
karena HPV, Mild dysplasia dan CIN I
• HSIL : berhubungan dengan moderate dan
severe dysplasia, CIS, CIN II, CIN III
• SCC
Squamous metaplasia
Low-Grade Squamous
Intraepithelial Lesion (LSIL)
High-Grade Squamous
Intraepithelial Lesion (HSIL)
Squamous Cell Carcinoma,
Keratinizing
Adenocarcinoma
Endometrial Adenocarcinoma

DD : Servik atau Endometrium → butuh pemeriksaan IHC


Neuroendocrine Ca
KETEPATAN
PEMERIKSAAN PAP TEST
• Cara sampling dan pembuatan bahan sediaan
→ representatip ketepatannya tinggi.
• Ketepatan dipertinggi bila pada setiap klien
diambil 2 sediaan.
• Jumlah sediaan/hari yang diterima oleh lab.
• Ketrampilan dan ketelitian skriner, SpPA.

Menurut penelitian, ketepatannya 88%-98%.


RINGKASAN
• Kanker Servik masih menjadi persoalan
nasional
• Metode skrining dengan Pap smear masih
dibutuhkan mengingat topografi nusantara
• Dengan penemuan dini akan dicapai hasil
yang efisien dan efektif
• Komunikasi antara pemeriksa klinis,
informasi data dan pemeriksa sampel sangat
diperlukan
• Perlunya pemeriksaan lanjutan dengan IHK
SUMMARY
Cytology of mesenchymal lesion is not yet
widely
accepted but it plays aTerima Kasih
certain role in soft
tissue
diagnostic due to :
FNAC is much easier and more valuable in
malignant lesions
FNAC with puncture technique offers a
simple procedure which can chorten the
response time that provides many
advantages for the patients

Anda mungkin juga menyukai