Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH (RMK)

PERILAKU KEORGANISASIAN (EMA224M C5)


RPS 5
“Kelompok dan Kohesifitas”
Dosen Pengampu: Anak Agung Ayu Sriathi, S.E., M.M.

Oleh:

Ni Kadek Riska Diah Anggreni

1907521245

22

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KELOMPOK DAN KOHESIFITAS
A. PENGERTIAN DAN JENIS KELOMPOK
Pengertian Kelompok
1. Menurut Robbins dan Coulter (2004) Kelompok adalah
gabungan/kumpulan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan
saling bergantung untuk mencapai sasaran tertentu.
2. Menurut Gibson dan kawan-kawan (1996). Kelompok adalah
kumpulan individu di mana perilaku atau kinerja satu anggota
dipengaruhi oleh perilaku dan/atau prestasi anggota lainnya.
Jenis Kelompok

Ada beberapa pandangan yang dipakai untuk membedakan jenis-jenis


kelompok. Berikut akan memakai pendapatnya Duncan dalam
membedakan jenis- jenis kelompok itu yang uraiannya adalah sebagai
berikut:

1. Kelompok Formal dan Informal


terbentuk dan berlangsung berdasarkan ketentuan resmi
2. Kelompok berdasarkan keanggotaan dan berdasarkan kesukaan
Kelompok berdasarkan keanggotaan, merupakan kelompok yang lahir
atas dasar ketentuan formal atau karena seseorang telah memenuhi
ketentuan formal.
Kelompok berdasarkan kesukaan, adalah kelompok di mana
perasaan para anggotanya begitu terikat kepada ketentuan dan
kepentingan kelompok.
3. Kelompok berdasarkan jumlah/besarnya anggota
B. TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
Menurut B.W. Tuckman dan M.A.C. Jensen dalam Robbins dan Coulter
(2004)
dengan model 5 tahap :
 Tahap Pembentukan (Forming)
 Tahap Badai (Storming)
 Tahap Penormaan (Norming)
 Tahap Bekerja (Performing)
 Tahap Pembubaran (Adjourning)
Menurut Gibson dan kawan-kawan (1996), dengan model empat tahapan,
sebagai berikut:
1. Penerimaan bersama
Fase di mana anggota menolak untuk berkomunikasi satu dengan
yang lain
2. Komunikasi dan pengambilan keputusan
Fase di mana mulai ada komunikasi yang terbuka, diskusi, interaksi
untuk menyelesaikan tugas
3. Motivasi dan produktivitas
Fase ini ada upaya menyelesaikan tujuan kelompok
4. Pengendalian dan organisasi
Sudah tercipta afiliasi, regulasi dan nama kelompok
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997), dengan model
empat tahap, yaitu :
1. Tahap orientasi
2. Tahap konfrontasi
3. Tahap deferensiasi
4. Tahap kolaborasi
C. PERILAKU DAN PRESTASI KELOMPOK
Metode Perilaku dan Prestasi Kelompok

D. KOHESIFITAS DALAM KELOMPOK


Pengertian Kohesifitas
1. Kohesivitas/kepaduan adalah kekuatan suatu kelompok yang bisa
diwujudkan dalam bentuk keramahan, kekompakan, antusias dalam
mengemukakan saran atau pendapat, mau berkorban dan
bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan (Indriyo Gitosudarmo
dan Nyoman Sudita, 1997).
2. Robbins dan Coulter (2004) mengatakan keterpaduan kelompok
adalah tingkat sejauh mana anggota-anggota tertarik satu dengan
yang lain dan berbagai tujuan dalam kelompok tersebut.
Faktor-faktor yang dapat mendorong kepaduan menurut Indriyo
Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) adalah sebagai berikut :

• Kesamaan nilai dan tujuan

• Keberhasilan dalam mencapai tujuan

• Status kelompok

• Penyelesaian perbedaan

• Kecocokan terhadap norma

• Daya tarik pribadi

• Persaingan antar kelompok

• Pengakuan dan penghargaan

Faktor-faktor yang dapat menurunkan kepaduan menurut Indriyo


Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) adalah sebagai berikut :

1. Ketidaksamaan tujuan
2. Besarnya anggota
3. Pengalaman yang tidak menyenangkan
4. Persaingan di dalam dominan
E. EFEK KOHESIFITAS PADA PRODUKTIVITAS KELOMPOK
Anggota kelompok yang tingkat kepaduannya tinggi biasanya akan
meningkatkan produktivitas, karena mereka menikmati kepuasan kerja,
sehingga menurunkan tingkat absensi, mampu mengurangi tingkat
perpindahan karyawan. Kelompok yang padu akan mempersepsikan
dirinya sebagai bagian dari kelompok, dan bahagia berada didalamnya,
dan bangga terhadap kelompoknya. Hasil studi telah membuktikan hal
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai