Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN EMPIRIS
Kenyataannya, sewaktu sistol ventrikel satu isi sekuncup darah masuk ke arteri dari
ventrikel, sementara hanya sekitar sepertiga dari jumlah tersebut yang meninggalkan arteri
untuk masuk ke arteriol. Selama diastole, tidak ada darah yang masuk ke dalam arteri,
sementara darah terus keluar dari arteri, didorong oleh recoil elastic. Tekanan darah penting
karena merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat beredar ke seluruh bagian
tubuh. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan
diastolik.
Tekanan minimal di dalam arteri ketika darah mengalir keluar menuju ke pembuluh
yang lebih kecil di hilir selama periode diastol dengan rerata adalah 80 mmHg.
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan perubahan nilai tekanan darah:
1. Umur
Bayi yang baru lahir memiliki tekanan sistolik rata-rata 73 mmHg. Tekanan sistolik
dan diastolik meningkat bertahap sesuai dengan usia hingga dewasa. Pada orang
lanjut usia, arteri mengalami penebalan sehingga lebih keras dan kurang fleksibel
terhadap darah. Hal ini mengakibatkan peningkatan terhadap tekanan sistolik dan
diastolik. Tekanan diastolik meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi
retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.
3. Kondisi Kesehatan
Kelebihan berat badan dan obesitas
Kegemukan atau obesitas adalah persentase abnormalitas lemak yang dinyatakan
dalam indeks massa tubuh (IMT) yaitu perbandingan antara berat badan dengan
tinggi badan kuadrat dalam meter. Menurut WHO, seseorang dikatakan kelebihan
berat badan jika IMT ≥ 25 dan dikatakan obesitas apabila ≥30. Berat badan dan
IMT berkorelasi langsung dengan tekanan darah terutama tekanan darah sistolik
bilamana 5 kg dari berat badan yang berlebih hilang maka akan menurunkan 2-10
poin tekanan darah sistolik. Obesitas pada masa anak-anak maupun dewasa
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya hipertensi
Penyakit Kardiovaskular
Menurut American Heart Association (2013) penyakit jantung dan pembuluh darah
menyebabkan distribusi aliran darah menjadi tidak adekuat. Pada penyakit
kardiovaskular dapat terjadi arterosklerosis, aritmia, gagal jantung, dan kelainan
katup jantung. Hal ini mengakibatkan terganggungnya fungsi jantung dan
pembuluh darah sehingga menyebabkan perubahan tekanan darah.
4. Olahraga
Perubahan kardiovaskular bisa terjadi pada orang yang melakukan exercise dynamic
seperti berlari. Terjadinya peningkatan denyut jantung dan curah jantung yang
banyak, demikian juga tekanan darah terutama sistolik dan tekanan nadi. Perubahan
terjadi akibat peningkatan kebutuhan metabolisme otot skelet sehingga diperlukan
aliran darah yang cukup ke otot skelet.
6. Kondisi Psikis
Kondisi psikis seseorang dapat mempengaruhi tekanan darah, misalnya kondisi yang
mengalami stres atau tekanan. Respon tubuh terhadap stres disebut alarm yaitu reaksi
pertahanan atau respon perlawanan. Kondisi ini ditandai dengan adanya peningkatan
tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan, dan ketegangan otot. Stres akan
membuat tubuh lebih banyak menghasilkan adrenalin, hal ini membuat jantung
bekerja lebih cepat dan kuat.
7. Jenis Kelamin
Setelah pubertas, pria cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi dari
wanita,namun pada wanita setelah menopause, cenderung memiliki tekanan darah
yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut.
Pengertian hipotensi
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60
mmHg. Adapun nilai normal tekanan darah seseorang secara umum adalah 120/80 mmHG.
Namun beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg
atau bahkan 100/80 mmHg, tapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa
keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Tekanan
darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel
tubuh.
Untuk mengetahui seseorang dalam kondisi tekanan darah rendah maupun tekanan
darah tinggi seorang harus melakukan pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat
pengukur tekanan darah dengan memperlihatkan angka systolic (bagian atas) dan angka
bawah diastolic. Tekanan darah systolic (angka bagian atas) mewakili tekanan diarteri-arteri
ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah keseluruh bagian tubuh sedangkan
tekanan darah diastolic (angka bagian bawah) mewakili tekanan diarteri-arteri ketika otot
jantung mengendur (relax) dan menerima kmbali darah dari seluruh tubuh setelah
berkontraksi.
Jenis-jenis hipotensi
Ada tiga jenis utama hipotensi:
Hipotensi Ortostatik
Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan tiba-tiba posisi tubuh, biasanya
ketika beralih dari berbaring ke berdiri, dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik
atau menit. Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah makan dan sering diderita oleh
orang tua, orang dengan tekanan darah tinggi dan orang dengan penyakit Parkinson.
Hipotensi Dimediasi Neural (NMH dalam singkatan bahasa Inggris)
NMH paling sering mempengaruhi orang dewasa muda dan anak-anak dan terjadi
ketika seseorang telah berdiri untuk waktu yang lama.
Hipotensi Akut
Penyebab hipotensi akut adalah turunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang
disebabkan antara lain: perdarahan berat akibat kecelakaan atau trauma, dehidarsi
akibat diare atau muntah yang hebat, pengaruh obat tertentu sampai infeksi sistemik
hebat (sepsis). Hipotensi ini biasanya berlanjut menjadi syok akibat kurangnya aliran
darah menuju ke otak, jantung, ginjal maupun kulit. Penanganannya sesuai dengan
penyebabnya masing-masing.
Gejala hipotensi
Gejala tekanan darah rendah antara lain:
Penglihatan kabur, mata sering berkunang-kunang terutama setelah duduk lama dan
berjalan
Kebingungan
Pingsan
Pusing dan keringat dingin
Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
Lemas
wajah terlihat pucat karena suplay darah ke seluruh jaringan tubuh tidak maksimal.
Penyebab hipotensi
Makanan tinggi vitamin B12, seperti telur, daging sapi dan ayam, kerang, susu rendah
lemak, hati sapi, serta sereal yang diperkaya vitamin B12.
Makanan tinggi folat, seperti sayuran berwarna hijau (misalnya bayam dan brokoli),
kacang-kacangan, biji-bijian, serta buah-buahan (misalnya pepaya, pisang, dan
alpukat).
Makanan yang asin, seperti makanan kalengan, ikan asin, dan hidangan yang
ditambahkan garam. Jumlah asupan garam yang disarankan untuk orang dengan darah
rendah adalah 4,5 hingga 5 gram per hari.
Makanan yang mengandung banyak air. Orang yang memiliki tekanan darah rendah
juga disarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih
yang cukup, atau mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti
semangka dan jeruk.
Makanan atau minuman berkafein. Kandungan kafein pada kopi, cokelat, dan teh
dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung untuk sementara waktu. Namun,
disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein di malam hari.
KESIMPULAN
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri.
Tekanan ini terus menerus akan berada dalam pembuluh darah dan memungkinkan darah
mengalir secara konstan. Gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh
bergantung pada volume darah yang terkandung dalam pembuluh dan distensibilitas dinding
pembuluh (seberapa mudah pembuluh darah tersebut diregangkan). Jika volume darah yang
masuk ke arteri sama dengan volume darah yang keluar dari arteri selama periode yang sama
maka tekanan darah arteri akan konstan. Tekanan darah dapat digolongkan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
2. Tekanan Darah Normal (Normotensi)
3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60
mmHg. Adapun nilai normal tekanan darah seseorang secara umum adalah 120/80 mmHG.
Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen ke
dalam sel-sel tubuh. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi
darah :
a. Dehidrasi.
b. Melemahnya otot jantung yang berakibat volume darah yang dipompa oleh jantung
sedikit sehingga tekanan darah menurun.
c. Terjadinya peradangan pada kantong yang mengelilingi jantung (pericardium) yang
biasa dikenal sebagai pericarditis yang menyebabkan cairan menumpuk didalam
pericardium yang menekan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk
mengisi dan memompa darah keseluruh tubuh.
Gejala tekanan darah rendah antara lain:
Penglihatan kabur, mata sering berkunang-kunang terutama setelah duduk lama dan
berjalan
Kebingungan
Pingsan
Pusing dan keringat dingin
Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
Lemas.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/55477/3/Nina_Huwaida_Zunnur_22010113120034_Lap.KTI_Bab2
.pdf diakses pada 7 Desember 2019 jam 11.49
https://www.academia.edu/29454170/makalah_hipotensi.docx diakses pada 7 Desember
2019 jam 11.42
https://www.scribd.com/doc/204436753/Hipotensi diakses pada 7 Desember 2019 jam 11.30
https://www.alodokter.com/kenali-sumber-sumber-makanan-untuk-darah-rendah diakses
pada 12 Desember 2019 jam 17.13
LAMPIRAN
Respoenden 1
Responden 2