KATARAK
OLEH :
TAHUN 2021
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Pengertian
Katarak berasal dari bahasa Yunani Kataarrhakies yang berarti air terjun.
dan dalam bahasa Indonesia katarak berarti bular, yaitu penglihatan seperti
tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan air)
lensa, denaturasi protein lensa akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan
mengenai kedua mata dan berjalan progesif ataupun dapat mengalami
perubahan dalam waktu yang lama (Tamsuri 2010, h. 54).
Katarak merupakan penyakit mata dimana mata mengalami kekeruhan
pada lensa yang diakibatkan terkumpulnya cairan di serabut lensa dan
menyebabkan pandangan menjadi kabur. Perubahan lensa yang didapat
terjadi pada 95% orang berusia 65 tahun. Katarak merupakan penyebab
kebutaan yang paling umum pada orang dewasa dan katarak merupakan
salah satu dari tiga penyebab utama kebutaan di seluruh dunia (Olver &
Lorraine 2011, h. 72).
Katarak adalah kekeruhan mata, yang terjadi bila cairan terkumpul di
antara serabut lensa. Indeks refraksi mengubah dan menyebabkan cahaya
berpencar dengan akibatnya penglihatan menjadi kabur. Perubahan lensa
yang terjadi pada 95% orang berusia 65 tahun, akan tetapi semua orang
memerlukan bedah katarak. Namun penyakit katarak ini bisa dicegah
dengan cara memperbaiki pola hidup dengan tidak terlalu sering terpapar
langsung sinar matahari (Olver & Lorraine 2011, h. 72).
2. Etiologi
Penyebab katarak yang paling umum yaitu usia tua, dihubungkan dengan
penyakit sistemik dan okular lain (diabetes, uveitis, dan riwayat bedah
okular) serta bisa juga karena obat sistemik seperti steroid dan fenotiazin,
trauma dan benda asing intraocular, radiasi pengion (sinar X, Ultra
Violet), konginetal (dominan, sporadic atau bagian suatu sindrom,
metabolisme galaktosa abnormal, hipoglikemia), serta juga karena
kelainan herediter (distrofi miotonik, sindrom Marfan, sindrom Lowe,
rubela, miopi tinggi) (Olver & Lorraine 2011, h. 72).
Tamsuri (2010, h 56) menyebutkan bahwa lensa keruh atau katarak dapat
terjadi akibat beberapa faktor diantaranya fisik, kimia, penyakit
predisposisi, genetik dan gangguan perkembangan, infeksi virus di masa
pertumbuhan janin, serta yang paling umum yaitu faktor usia.
3. Patofisiologi
4. Manisfestasi klinik
a. Penglihatan suatu objek benda atau cahaya menjadi kabur, buram.
Bayangan benda terlihat seakan seperti bayangan semu atau seperti
asap.
b. Kesulitan melihat ketika malam hari
c. Mata terasa sensitif bila terkena cahaya
d. Bayangan cahaya yang ditangkap seperti sebuah lingkaran
e. Membutuhkan pasokan cahaya yang cukup terang untuk membaca atau
beraktivitas lainya
f. Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena merasa sudah
tidak nyaman menggunakanya
g. Warna cahaya memudar dan cenderung berubah warna saat melihat,
misalnya cahaya putih yang ditangkap menjadi cahaya kuning.
h. Jika melihat hanya dengan satu mata, bayangan benda atau cahaya
terlihat ganda.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Kartu mata snellen
b. Lapang pengelihatan
c. Pengukuran tonografi
d. Pengukuran gonioskopi
e. Tes provokatif
f. Oftalmoskopi
g. Darah lengkap
h. EKG
6. Komplikasi
Komplikasi pasca operasi
a. Perdarahan didepan mata (hifema)
b. Lepasnya lapisan retina mata (ablasio retina)
c. Infeksi mata
d. Pembengkakan dan terdapat cairan pada pusat lapisan saraf mata
7. Penatalaksanaan (menurut ilyas (2006)
a. Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)
Merupakan tekhnik bedah yang digunakan sebelum adanya bedah katarak
ekstrakapsular.Seluruh lensa bersama dengan pembungkus atau kapsulnya
dikeluarkan. Diperlukan sayatan yang cukup luas dan jahitan yang banyak
(14-15mm). Prosedur tersebut relatif beresiko tinggi disebabkan oleh insisi
yang lebar dan tekanan pada badan vitreus. Metode ini sekarang sudah
ditinggalkan. Kerugian tindakan ini antara lain, angka kejadian Cystoid
macular edemA dan retinal detachment setelah operasi lebih tinggi, insisi
yang sangat lebar dan astigmatisma yang tinggi. Resiko kehilangan vitreus
selama operasi sangat besar.
b. Ekstra Capsular Cataract Extraction (ECCE)
Merupakan tekhnik operasi katarak dengan melakukan pengangkatan
nukleus lensa dan korteks melalui pembukaan kapsul anterior yang lebar
9-10mm, dan meninggalkan kapsul posterior.
c. Small Incision Cataract Surgery (SICS)
Pada tekhnik ini insisi dilakukan di sklera sekitar 5.5mm – 7.0mm.
Keuntungan insisi pada sklera kedap air sehingga membuat katup dan isi
bola mata tidak prolaps keluar.Dan karena insisi yang dibuat ukurannya
lebih kecil dan lebih posterior, kurvatura kornea hanya sedikit berubah.
d. Phacoemulsification
Merupakan salah satu tekhnik ekstraksi katarak ekstrakapsuler yang
berbeda dengan ekstraksi katarak ekstrakapsular standar (dengan ekspresi
dan pengangkatan nukleus yang lebar).Sedangkan fakoemulsifikasi
menggunakan insisi kecil, fragmentasi nukleus secara ultrasonik dan
aspirasi korteks lensa dengan menggunakan alat fakoemulsifikasi. Secara
teori operasi katarak dengan fakoemulsifikasi mengalami perkembangan
yang cepat dan telah mencapai taraf bedah refraktif oleh karena
mempunyai beberapa kelebihan yaitu rehabilitasi visus yang cepat,
komplikasi setelah operasi yang ringan, astigmatisma akibat operasi yang
minimal dan penyembuhan luka yang cepat.
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Intervensi :
Nurarif Huda Amin & Kusuma Hardhi 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc Jilid 2. Medi Action.
Jogjakarta.
Olver, Jane & Lorraine, C 2011,At a Glace Oftalmologi, Alih bahasa oleh :
Huriawati H, Erlangga, Jakarta.