Anda di halaman 1dari 1

Debora Yohana XII MIPA 2

Peran Sidik Jari Dalam Pemecahan Kasus Kriminal

DNA adalah kependekan dari deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat,


sebuah molekul kompleks yang berisikan materi genetik. Materi genetik ini ‘diwariskan’ oleh
induk kepada keturunannya. Molekul ini bertugas menginstruksikan pembentukan protein
yang mana protein tersebut berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, fungsi
dan perilaku dari organisme.
Profiling DNA atau penentuan sidik jari DNA sudah digunakan oleh beberapa negara
sebagai alat untuk memecahkan kasus kriminal. Contoh kasus yang sudah berhasil
dipecahkan menggunakan sidik jari DNA adalah kasus pembunuhan dan pemerkosaan.
Dengan penentuan kepemilikan DNA, para pelaku yang bukti-bukti genetiknya tertinggal di
lokasi kejahatan bisa ditangkap, seperti rambut, sidik jari, dan darah.
Pengujian DNA juga bermanfaat untuk mengidentifikasi korban kejahatan, terutama ketika
korban tidak memiliki tanda identitas. Bukan hanya korban kejahatan, para korban bencana
alam juga bisa diidentifikasi berkat teknik profiling DNA ini.
DNA yang telah dimurnikan akan dipaparkan pada teknologi penanda genetik tertentu
untuk melihat pola-pola khas yang dimiliki oleh setiap individu. Karena DNA tidak bisa
diubah dan semua sel pada satu individu berasal dari zigot yang sama, pola-pola penanda ini
tetap sama untuk semua bagian tubuh dan relatif tidak berubah sampai individu tersebut mati.
Pola-pola inilah yang disebut sebagai profil DNA atau sidik jari DNA.

Anda mungkin juga menyukai