Step 7 No 1, 5 Dan Dapus
Step 7 No 1, 5 Dan Dapus
Kita sering kali berpikir bahwa medula spinalis hanyalah suatu saluran untuk
menyalurkan sinyal yang berasal dari bagian perifer tubuh ke otak, atau pada arah yang
berlawanan dari otak kembali ke tubuh. Hal ini jauh dari keadaan yang sebenarnya. Bahkan
setelah medula spinalis dipotong setinggi daerah leher atas, banyak fungsi medula spinalis
masih ada. Contohnya sirkuit neuronal dalam medula spinalis dapat menyebabkan gerakan
berjalan, refleks yang menarik bagian tubuh dari suatu objek, refleks yang menegangkan kaki
guna menunjang tubuh terhadap gravitasi, dan refleks yang dipakai untuk mengatur
pembuluh-pembuluh darah lokal, gerakan gastrointestinal atau ekskresi urine. Sebenarnya,
cara kerja bagian atas sistem saraf sering tidak secara langsung mengirimkan sinyal ke bagian
perifer tubuh melainkan dengan mengirim sinyal ke pusat-pusat pengatur dalam medula
spinalis, dan “memerintahkan” pusat-pusat medula spinalis untuk berfungsi.
2. Reseptor Berkapsul
Ukuran dan bentuk reseptor-reseptor ini sangat bervariasi dan ujung saraf
terminalnya diliputi kapsul.
a) Corpusculum Meissner
Corpusculum Meissner terletak pada papilla dermis kulit, khususnya di kulit
telapak tangan dan kaki. Corpusculum Meissner juga banyak ditemukan pada
kulit papilla mammae dan genitalis eksterna. Masing-masing corpusculum
berbentuk bulat telur dan terdiri dari tumpukan sel-sel Schwann gepeng yang
mengalami modifikasi dan tersusun melintang di sepanjang sumbu panjang
corpusculum. Corpusculum diliputi oleh kapsula jaringan ikat yang bersumbu
dengan endoneurium saraf yang masuk ke dalamnya. Beberapa serabut saraf
bermielin masuk ke ujung bagian dalam corpusculum. Cabang-cabang
bermielin dan tidak bermielin mengecil dan bercabang-cabang di antara sel-sel
Schwann. Jumlah Corpusculum Meissner berkurang dari lahir sampai usia
lanjut.
Corpusculum Meissner sangat peka terhadap rasa raba dan merupakan
mekanoreseptor yang beradaptasi cepat. Reseptor ini memungkinkan
seseorang membedakan dua struktur berujung tajam yang diletakkan
berdekatan pada kulit (diskriminasi taktil dua titik).
b) Corpusculum Pacini
Corpusculum Pacini tersebar luas di seluruh tubuh dan banyak ditemukan di
dermis, jaringan subkutan, ligamen, capsula articularis, pleura, peritoneum,
papilla mammae, dan genitalia eksterna. Masing-masing corpusculum
berbentuk bulat telur, mempunyai panjang kira-kira 2 mm dan lebar sekitar
100-500 µm; terdiri dari sebuah kapsul dan sebuah inti yang berisi ujung
saraf. Kapsul terdiri dari lamela-lamela sel gepeng yang tersusun konsentris.
Serabut saraf bermielin yang besar masuk ke dalam corpusculum dan
kehilangan selubung mielinnya, kemudian dilapisi oleh sel Schwann. Akson
yang terbuka dilapisi oleh lamela yang terbentuk dari sel-sel gepeng yang
berjalan ke arah tengah pusat dan berakhir sebagai ujung yang membesar.
Corpusculum Pacini merupakan mekanoreseptor yang cepat beradaptasi dan
terutama sensitif terhadap getaran. Corpusculum ini dapat memberikan
renspons hingga 600 stimulus per detik.
c) Corpusculum Ruffini
Corpusculum Ruffini terletak didalam dermis kulit yang berambut. Masing-
masing corpusculum terdiri dari beberapa ujung saraf besar tidak bermielin
yang terletak di dalam berkas serabut kolagen dan dilapisi oleh kapsul seluler.
Mekanoreseptor yang beradaptasi lambar ini merupakan reseptor renggang
yang bereaksi bila kulit di regangkan.
Daftar Pustaka
Hall, Guyon. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 12. Jakarta : EGC.
Paulsen, F dan Wascke, J. 2015. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Ed. 23. Jakarta : EGC.
Sherwood, Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Ed. 8. Jakarta : EGC.
Sloane, Ethel. 2015. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Ed. 1. Jakarta : EGC.