Anda di halaman 1dari 1

PENGARUH PUSAT SARAF YANG LEBIH TINGGI TERHADAP AKTIVITAS LENGKUNG REFLEKS SPINAL

Lengkung refleks spinal segmental yang melibatkan aktivitas motorik sangat dipengaruhi oleh pusat-

pusat yang lebih tinggi di dalam otak. Pengaruh - pengaruh ini dihantarkan melalui tractus
corticospinalis, tractus reticulospinfi, tractus tectospinalis,tractus rubrospinalis, dan tractus
vestibulospinalis. Dalam keadaan klinis dikenal sebagai syok spinal lihat halaman 175), yang terjadi
setelah hilangnya secara tiba-tiba pengaruh-pengaruh ini akibat terputusnya hubungan dengan
medulla spinalis, refleks spinal segmental menghilang. Ketika syok spinal menghilang setelah
beberapa minggu, refleks spinal segmental kembali dan tonus otot meningkat. Keadaan yang disebut
rigiditas deserebrasi ini di- sebabkan oleh aktivitas serabut saraf eferen gamma yang berlebihan
terhadap muscle spindle, yang ter- jadi akibat pelepasan neuron-neuron tersebut dari pusat yang
lebih tinggi (lihat hlm. 104 dan 105). Sta- dium selanjutnya adalah paraplegia dalam keadaan
ekstensi dengan dominasi peningkatan tonus otot-

otot ekstensor atas otot-otot fleksor. Beberapa ahli neurologi berpendapat bahwa keadaan ini
terjadi karena traktus-traktus desendens ini tidak semuanya putus dengan tractus vestibulospinalis
tetap utuh. Apabila semua traktus descendens putus, terjadi ke- adaan yang disebut paraplegia
dalam keadaan fleksi. Pada keadaan ini, respons refleks bersifat fleksi dan tonus otot-otot ekstensor
menghilang.

Anda mungkin juga menyukai