Seila Inayatullah - Fkik
Seila Inayatullah - Fkik
)
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Staphylococcus aureus
Disusun Oleh :
Seila Inayatullah
NIM : 10910300037
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang
Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta nikmat yang
tiada hentinya kepada manusia. Terutama nikmat akal yang menjadikan manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna. Dengan nikmat akal tersebutlah kita
dituntut untuk dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya tanpa menyimpang
dari perintah-Nya.
Shalawat serta salam penulis sanjungkan bagi makhluk termulia junjungan
kita baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kebodohan menuju alam kepintaran, serta keluarga dan para sahabatnya.
Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini yang
berjudul “Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd. dan DR. dr. Syarief Hasan Lutfie,
SpRM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan ketua
Program Studi Pend. Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada drg. Laifa Annisa
Hendarmin, Ph.D dan Ibu Yuliati, S.Si, M.Biomed sebagai dosen pembimbing
riset penulis, yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat kepada penulis selama penelitian dan
penyusunan riset ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Bacok dan Mba Novi
selaku laboran beserta OB yang telah membantu penulis dalam penelitian di
laboratorium.
v
Ucapan terima kasih sebesar besarnya juga penulis ucapkan untuk kedua
orang tua tercinta Ibunda Dra. Hj. Mahmudah Azizah, Ayahanda Drs. H. Abdul
Amri Siregar, M.Ag, yang telah memberikan motivasi serta kasih sayang yang
berlebih terhadap penulis, serta pengertian orang tua selama penulis melakukan
penelitian ini. Serta kakakku Syarah Amrina dan adik-adikku Syahnas Masterina,
Salwa Alfina, Shabrida Putri Achira yang tersayang.
Dan tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih buat teman-teman
seperjuangan Riset Salvadorah Maharani, Kharisma Indah, Atingul Ma‟rifah,
Dahniar Anindya, Diana Budiandani, Midun, Abe Umaro dan untuk teman
seangkatan PSPD 2009, semoga kita semua menjadi makhluk mulia dunia akhirat.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan, serta Tim Pengelola Beasiswa Santri Jadi Dokter yang telah
memberikan penulis kesempatan untuk menyelesaikan studi di FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tidak ada harapan dari penulis, semoga dengan terselesaikannya Laporan
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan kita semua. ”Tiada gading yang tak
retak” demikian pepatah mengatakan. Karena itu tiada menutup kemungkinan jika
dalam penulisan Laporan Penelitian ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, segala kritik dan saran penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan penelitian ini dan akan penulis terima dengan senang hati.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 10 September 2012
Penulis
vi
ABSTRAK
Seila Inayatullah. Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Daun Sirih
Hijau (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.
Daun sirih hijau telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat
tradisional. Ekstrak daun sirih hijau mengandung daya antibakteri yang terdiri dari
fenol dan senyawa turunannya yang mampu menghambat pertumbuhan berbagai
macam bakteri. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada tubuh
manusia, namun dapat menjadi patogen pada kondisi tertentu. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui efek ekstrak daun sirih hijau yang dilarutkan dengan etanol 96%
terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Daun sirih hijau sebanyak 500 g
diekstraksi menggunakan metode maserasi menghasilkan 16.5 g ekstrak kental.
Selanjutnya, berbagai konsentrasi ekstrak daun sirih hijau tersebut diuji efek
antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode
disc diffusion. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Kruskal-wallis
dilanjutkan Post Hoc Test dan uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan
daya hambat yang bermakna (p<0.05) antara berbagai konsentrasi ekstrak daun sirih
hijau terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini
menunjukkan ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 106, 5.106, dan 107 ppm
secara bermakna menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Berdasarkan klasifikasi Greenwood, daya hambat yang dihasilkan oleh ekstrak ini
termasuk dalam klasifikasi kuat. Penelitian ini juga menunjukkan peranan konsentrasi
terhadap efek antibakteri, yaitu semakin besar konsentrasi ekstrak daun sirih hijau,
semakin besar pula daya hambatnya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus.
ABSTRACT
Piper betle Linn is well-known as a herbal medicine in Indonesia. Its extract contains
phenol and its derivate that able to inhibit the growth of many bacteria.
Staphylococcus aureus, normal flora in the human body, can become pathogenic in
certain condition. The aim of this study is to observe the inhibitory effect of betel leaf
extract against the growth of Staphylococcus aureus. Maceration method using 96%
ethanol was carried out to extract the 500 g of betel leaf. Thick extract of betel leaf
16.5 g is obtained. Futhermore, disc diffusion method is done with the extract against
the growth of Staphylococcus aureus. Statistical analyzing using Kruskal-Wallis,
followed by post hoc and Mann-Whitney tests showed that Piper betle Linn extract in
106, 5.106, and 107 ppm concentration significantly inhibited the growth of
Staphylococcus aureus (p<0,05). The research also showed Piper betle Linn extract
inhibit the growth of Staphylococcus aureus in concentration dependent manner.
ix
3.9 Analisis Data .................................................................................................. 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 18
4.1 Hasil .................................................................................................................... 18
4.1.1 Ekstrak Daun Sirih Hijau ..................................................................... 18
4.1.2 Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau terhadap Staphylococcus aureus ........ 18
4.1.3 Uji Kebermaknaan Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Hijau .................. 20
4.2 Pembahasan ......................................................................................................... 21
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 24
5.1 Simpulan ............................................................................................................. 24
5.2 Saran .................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 25
LAMPIRAN ............................................................................................................. 28
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Daun Sirih Hijau dalam 100 gram Bahan Segar 5
Tabel 2.2. Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Bakteri .................... 8
Tabel 4.1. Hasil Analisis Multikomparasi dengan Menggunakan Uji Mann-
Whitney ........................................................................................ 21
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Penelitian ini meliputi pembuatan ekstrak dengan pelarut etanol dan uji aktivitas
antibakteri ekstrak terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode disc
diffusion.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah pada
penelitian ini adalah bagaimana efek ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.)
terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus?
Pertumbuhan
Bakteri
Terhambat
12
Determinasi
Penetapan potensi
18
19
Etanol
Gambar 4.4. Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus
4.2 Pembahasan
Ekstrak daun sirih hijau terbukti kuat dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar
pula daya hambatnya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hasil
penelitian ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Anang
21
Hermawan (2007) yang juga membuktikan bahwa ekstrak daun sirih hijau dengan
pelarut DMSO (Dimethil Sulfoxide) 10% dengan metode disc diffusion dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan efektifitas kuat.
Menurut Harapini et al., (1996) daya antibakteri minyak atsiri daun sirih
hijau disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat
mendenaturasi protein sel bakteri.26 Heyne (1987) menyebutkan, komponen utama
minyak atsiri terdiri dari fenol dan senyawa turunannya. Salah satu senyawa
turunan itu adalah kavikol yang memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat
dibandingkan fenol. Kehadiran fenol yang merupakan senyawa toksik
mengakibatkan struktur tiga dimensi protein terganggu dan terbuka menjadi
struktur acak tanpa adanya kerusakan pada struktur kerangka kovalen (ikatan
disulfida).5,27 Hal ini menyebabkan rantai polipeptida tidak dapat mempertahankan
bentuk asalnya sehingga menyebabkan kerusakan pada dinding sel, dimana
dinding sel Staphylococcus aureus hanya terdiri dari beberapa lapis peptidoglikan
tanpa adanya tiga polimer pembungkus yang terletak diluar lapisan peptidoglikan
yaitu lipoprotein, selaput luar dan lipopolisakarida seperti pada bakteri E.coli
sehingga selnya akan lebih mudah terdenaturasi oleh bethel phenol dan derivatnya
yang terkandung dalam ekstrak daun sirih hijau sehingga diameter daya
hambatnya lebih lebar.17 Deret asam amino protein tersebut tetap utuh setelah
denaturasi, namun aktivitas biologisnya menjadi rusak sehingga protein tidak
dapat melakukan fungsinya.25
Etanol 96%, sebagai pelarut ekstrak daun sirih, tidak menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus. Sedangkan, amoksilin sebagai antibiotika
turunan penisilin dengan spektrum luas, digunakan sebagai kontrol positif,
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus secara bermakna. Amoksilin
bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri.17
Varietas lain daun sirih seperti daun sirih merah juga terbukti memiliki
efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hal ini
dibuktikan dari penelitian Atingul (data belum dipublikasikan) ternyata ekstrak
daun sirih merah dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan
efektifitas sedang sampai kuat.28
22
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Damayanti R, Mulyono. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih : Obat Mujarab dari
Masa ke Masa. Jakarta : Agro Media Pustaka. 2005.
3. Darwis S. N. Potensi Sirih (Piper betle L.) Sebagai Tanaman Obat. Bogor:
Warta Tumbuhan Obat Indonesia Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah.
Vol. 1 No. 1. Halaman 9-11.1992.
4. Hasim D. Daun sirih sebagai antibakteri pasta gigi. 2003. (cited 21 Januari
2011). Available from : URL : http://www.pdgi-
online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=594&Itemid=39.
7. Suliantari. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.)
terhadap Bakteri Patogen Pangan. Tesis : Institut Pertanian Bogor. 2008.
8. Hermawan, A., Hana, W., dan Wiwiek, T. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper
betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
dengan Metode Difusi Disk. Skripsi : Universitas Erlangga. 2007.
9. Sirait, M., Loohu, E., dan Sutrisno, R.B. Materi Medika Indonesia jilid IV.
Jakarta : Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 1980.
11. Hariana, Arief. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta : Penebar
Swadaya. 2007. Hal 86-87.
12. Rosman, R dan S. Suhirman. Sirih tanaman obat yang perlu mendapat
sentuhan tekonologi budaya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Industri, Vol 12 (1) : 13-15. 2006.
13. Sampurno et al. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta :
Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan. 2000. Hal: 1-17.
15. Ansel H.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Alih bahasa: Farida Ibrahim.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.1989. Hal : 605-619.
16. Pratiwi, I. Uji Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Acalypha indica terhadap
Bakteri Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium. Skripsi. Jurusan
Biologi FMIPA UNS, Surakarta. 2009.
17. Brooks GF, Butel JS, Carroll KC, Morse SA. Jawetz, Melnick, & Adelberg's
th
Medical Microbiology. 24 Ed. USA : Mc Graw Hill. 2007 ; 224 – 7.
19. Bauer AW, Kirby WMM, Sherris JC, Turck M. Antibiotic susceptibility
testing by a standardized single disc method. AM J Clin Pathol. 1966 ;45 : 493.
20. Hermawan, A., Hana, W., dan Wiwiek, T. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih
(Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli dengan Metode Difusi Disk. Skripsi : Universitas Erlangga. 2007.
21. Bonang G. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan Edisi 16. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC. 1992.
24. Warsa, V.C. Kokus Positif Gram. Dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. Jakarta : Binarupa Aksara.1994.
26. Harapini, M., A. Agusta dan R. D. Rahayu. Analisis Komponen Kimia Minyak
Atsiri Dari Dua Macam Sirih (Daun Kuning dan Hijau). Prosiding Simposium
Nasional I Tumbuhan Obat dan Aromatika. Bogor 10-12 Oktober 1995.
28. Ma‟rifah, Atingul. Efek Ekstrak Daun Sirih Merah terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus (Belum Dipublikasikan). 2012.
LAMPIRAN 1
(Sertifikat Pengujian Ekstraksi Bahan)
31
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Tests of Normalityb
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
konsentrasi ekstrak
daun sirih hijau Statistic df Sig. Statistic df Sig.
zona 10 pangkat 6 ppm .385 3 . .750 3 .000
hambat
staph. 5x10 pangkat 6 ppm .385 3 . .750 3 .000
aureus 10 pangkat 7 .385 3 . .750 3 .000
kontrol positif .385 3 . .750 3 .000
1.610 3 8 .262
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank
zona hambat 10 pangkat 6 ppm 3 5.00
staph. aureus
5x10 pangkat 6 ppm 3 8.00
10 pangkat 7 3 11.00
kontrol negative 3 2.00
kontrol positif 3 14.00
Total 15
Test Statisticsb,c
zona hambat
S.aureus
Chi-Square 13.696
Df 4
Asymp. Sig. .008
Monte Carlo Sig. .000a
Sig. 99% Confidence Lower Bound .000
Interval Upper Bound .000
33
4. Uji Mann-Whitney
Mann-Whitney Test
Ranks
Total 6
Test Statisticsc
zona hambat s.aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Asymp. Sig. (2-tailed) .043
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .098b
99% Confidence Interval Lower Bound .091
Upper Bound .106
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .043
Upper Bound .054
Sig. .049b
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona hambat 10 pangkat 6 ppm 3 2.00 6.00
staph. aureus
10 pangkat 7 3 5.00 15.00
Total 6
34
Test Statisticsc
zona hambat staph. aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Asymp. Sig. (2-tailed) .043
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .100b
99% Confidence Interval Lower
.093
Bound
Upper
.108
Bound
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 99% Confidence Interval Lower
.045
Bound
Upper
.056
Bound
Sig. .050b
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona hambat 10 pangkat 6 ppm 3 5.00 15.00
staph. aureus
kontrol negative 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statisticsc
zona hambat S.aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
Asymp. Sig. (2-tailed) .034
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .099b
99% Confidence Interval Lower Bound .091
Upper Bound .106
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .041
Upper Bound .052
Sig. .047b
35
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih
hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona hambat 5x10 pangkat 6 ppm 3 2.00 6.00
staph. Aureus
kontrol positif 3 5.00 15.00
Total 6
c
Test Statistics
zona hambat
staph. Aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Asymp. Sig. (2-tailed) .043
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .102b
99% Confidence Interval Lower Bound .094
Upper Bound .109
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .043
Upper Bound .054
Sig. .048b
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih
hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona 5x10 pangkat 6 ppm 3 2.00 6.00
hambat 10 pangkat 7 3 5.00 15.00
staph.
aureus Total 6
c
Test Statistics
zona hambat staph. aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Asymp. Sig. (2-tailed) .043
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .103b
tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .095
Upper Bound .110
Monte Carlo Sig. (1- 99% Confidence Interval Lower Bound .039
tailed) Upper Bound .050
Sig. .044b
36
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona 5x10 pangkat 6 ppm 3 5.00 15.00
hambat kontrol negative 3 2.00 6.00
staph.
Aureus Total 6
c
Test Statistics
zona hambat
staph. aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
Asymp. Sig. (2-tailed) .034
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .100b
tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .092
Upper Bound .107
Monte Carlo Sig. (1- 99% Confidence Interval Lower Bound .044
tailed) Upper Bound .056
Sig. .050b
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona 5x10 pangkat 6 ppm 3 2.00 6.00
hambat 10 pangkat 7 3 5.00 15.00
staph.
aureus Total 6
Test Statisticsc
zona hambat staph.
aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Asymp. Sig. (2-tailed) .043
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .103b
tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .095
Upper Bound .111
Monte Carlo Sig. (1- 99% Confidence Interval Lower Bound .047
tailed) Upper Bound .059
Sig. .053b
37
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona 10 pangkat 7 3 5.00 15.00
hambat kontrol negative 3 2.00 6.00
staph.
Aureus Total 6
Test Statisticsc
zona hambat staph. aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
Asymp. Sig. (2-tailed) .034
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .101b
tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .093
Upper Bound .109
Monte Carlo Sig. (1- 99% Confidence Interval Lower Bound .044
tailed) Upper Bound .055
Sig. .049b
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona 10 pangkat 7 3 2.00 6.00
hambat
kontrol positif 3 5.00 15.00
staph.
Aureus Total 6
Test Statisticsc
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Sig. .047b
38
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona kontrol negative 3 2.00 6.00
hamb
kontrol positif 3 5.00 15.00
at
staph. Total
aureu 6
s
Test Statisticsc
zona hambat staph. Aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
Asymp. Sig. (2-tailed) .034
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .100b
tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .092
Upper Bound .107
Monte Carlo Sig. (1- 99% Confidence Interval Lower Bound .045
tailed) Upper Bound .056
Sig. .050b
Mann-Whitney Test
Ranks
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau N Mean Rank Sum of Ranks
zona hambat 10 pangkat 6 ppm 3 2.00 6.00
staph.
kontrol positif 3 5.00 15.00
aureus
Total 6
c
Test Statistics
zona hambat S.aureus
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Asymp. Sig. (2-tailed) .043
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
Monte Sig. .105b
Carlo Sig. 99% Confidence Interval Lower Bound .097
(2-tailed)
Upper Bound .113
Monte 99% Confidence Interval Lower Bound .049
Carlo Sig. Upper Bound .060
(1-tailed)
Sig. .054b
39
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5