Anda di halaman 1dari 10

KAIDAH DASAR BIOETIK KEDOKTERAN

Amanda Dian Wijaya (102020127)

Ana Claudia (102020147)

Andi Handrianto (102020125)

Aura Arsy Prinsesa (102020055)

Hanna Putri Sania (102020096)

Juan William (102020060)

Winda Pakpahan (102020015)

Kelompok : C1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510

Telp : (021) 566 6952 Fax : (021) 566 6956

___________________________________________________________________________

ABSTRAK

Di dalam dunia kedokteran pendidikan serta pelatihan sangat diperlukan,agar dapat


melaksanakan kewajibannya dengan sangat baik. Selain ilmu pengetahuan menjadi seorang
dokter juga memerlukan ilmu etika,sehingga dokter dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada pasien. Etika profesi seorang dokter juga sangat membantu dalam hal
pengambilan keputusan, agar dokter dapat mengutamakan kepentingan dan keselamatan
pasien diatas kepentingannya sendiri. Dalam Kaidah Dasar Bioetika, terdapat 4 prinsip yang
berlaku di diunia medis saat ini, yaitu beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomy.

Kata kunci : Kaidah Dasar Bioetika, Bioetik, Beneficence, Non-maleficence, Justice,


Autonomy
ABSTRACT

In the medical world, education and training are needed so that they can carry out their
duties very well. In addition to the knowledge of being a doctor, it also requires ethics, so
that doctors can provide better service to patients. The professional ethics of a doctor is also
very helpful in making decisions, so that doctors can prioritize the interests and safety of
patients above their own interests. In the Basic Principles of Bioethics, there are 4 principles
that apply in the medical world today, namely beneficence, non-maleficence, justice, and
autonomy.

Keywords: Basic Principles of Bioethics, Bioethics, Beneficence, Non-maleficence, Justice,


Autonomy

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kata etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu, ethikos, ethos yang berarti
adat, kebiasaan, atau praktik. Etika merupakan pemikiran kritis secara filosofis tentang nilai
moral yang dipelajari dalam hidup masyarakat. Etika lahir dan berkembang karena hubungan
antar individu sebagai mahluk sosial. Demikian juga Etika Kedokteran lahir sebagai pedoman
tatanan dalam hubungan antara dokter dengan pasien. Etika Kedokteran didefinisikan sebagai
pedoman dan rambu-rambu sistematis bagi prilaku Etis seorang dokter secara khusus dalam
hubungan Profesional dan hubungan kemanusiaan dengan pasien (hubungan dokter dengan
pasien) agar dokter tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Moral, terkait dengan
kehidupan, kesehatan dan kematian pasien.

Melihat perkembangan zaman di era modern ini, suatu profesi pasti memiliki aturan-aturan
atau etika yang harus dilakukan untuk meminimalisir suatu kesalahan yang terjadi dalam
pekerjaan tersebut. Etika itu sendiri adalah aturan dalam hidup manusia untuk menentukan
yang baik dan yang buruk. Dalam profesi kedokteran, etika itu sangat diperlukan. Etika
kedokteran mengatur bagaimana seharusnya perilaku tenaga medis yaitu dokter maupun
perawat terhadap pasien.
Etika kedokteran berfokus pada masalah yang muncul dalam praktik pengobatan. Etika
kedokteran memiliki cabang yang biasa dikenal dengan bioetik. Penerapan kaidah dasar
bioetik kedokteran wajib dilakukan oleh seorang dokter dalam menangani pasien. Kaidah
dasar bioetik ini menjadi panduan dokter dalam menjalani profesinya.

II. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kaidah dasar bioetik kedokteran dan
penerapannya dalam profesi sebagai dokter. Dengan mengetahui prinsip-prinsip dari kaidah
dasar bioetik kedokteran ini, mahasiswa sebagai calon dokter dapat memberikan pelayanan
kesehatan dengan baik kepada pasien tanpa mengurangi hak-hak pasien dan etika yang
berlaku.

III. Skenario
Dokter B telah lama bertugas di suatu desa terpencil yang sangat jauh dari kota. Sehari-
harinya ia bertugas di sebuah puskesmas yang hanya ditemani oleh seorang mantri, hal ini
merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan karena setiap harinya banyak warga desa yang
datang berobat karena puskesmas tersebut merupakan satu-satunya sarana kesehatan yang
ada. Dokter B bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia
harus mengobati pasien dimalam hari bila ada warga desa yang membutuhkan
pertolongannya.

IV. Identifikasi Istilah


Mantri: juru rawat kepala (biasanya laki-laki); pembantu dokter.

V. Rumusan Masalah
Seorang dokter bekerja dari pagi sampai sore hari, tetapi juga harus mengobati pasien di
malam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongannya.
VI. Analisis Masalah

Dalam kasus tersebut dapat dikatakan bahwa dokter B telah melakukan tindakan yang sesuai
dengan prinsip dasar etika kedokteran yaitu beneficence. Beneficence adalah perbuatan baik
seorang dokter kepada pasiennya,lebih dari sekedar hanya memenuhi kewajibannya.Berikut
beberapa kaidah dalam beneficence:

1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk


kepentingan orang lain).
2. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan
dokter.
3. Kewajiban menolong pasien gawat darurat.

VII. Hipotesis

Dokter B telah melakukan tindakan yang sesuai dengan kaidah bioetik,yaitu beneficence
dimana dokter mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi dan rela
berkorban demi kepentingan orang lain

Pembahasan

I. Pengertian bioetik
Bioetik didefinisikan sebagai cabang etika untuk menyelidiki masalah khusus yang timbul
dari masalah medis dan praktik biologis. Hal tersebut seperti masalah sifat dan distribusi
pengobatan, cadangan otoritas pasien, dokter dan lainnya, pembatasan intervensi yang dapat
diterima dan percobaan aborsi atau euthanasia, serta penelitian genetic dan penerapannya.
Bioetik berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma
atau nilai moral. Menurut F. Abel, bioetika adalah studi interdisipliner tentang problem yang
ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran, pada skala mikro
maupun makro, termasuk dampaknya terhadap masyarakat luas serta nilainya kini dan masa
mendatang.
Bioetika merupakan pandangan lebih luas dari etika kedokteran karena begitu saling
mempengaruhi antara manusia dan lingkungan hidup. Bioetika merupakan “genus”,
sedangkan etika merupakan “spesies”.
Bioetika tidak hanya membahas mengenai bidang medis, melainkan membahas pula
masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak
pasien, dan sebaginya.

II. Prinsip-prinsip Dasar Bioetik


Dalam kaidah dasar bioetik kedokteran terdapat empat prinsip dasar yang menjadi acuan
seorang dokter untuk melayani pasiennya dengan baik. Empat prinsip tersebut sering
digunakan oleh dokter-dokter yang sudah berpengalaman dalam mengatasi masalah dalam
pasien dan prinsip itu juga sudah diterima oleh masyarakat. Empat prinsip kaidah dasar
bioetik tersebut adalah:
1. Beneficience

Beneficience merupakan tindakan atau sikap baik seorang dokter, menghargai


martabat manusia, dokter tersebut harus berusaha maksimal agar pasiennya tetap
dalam kondisi sehat. Prinsip ini berlaku khusus dalam hubungan dokter dengan
pasiennya. Dokter akan melakukan hal yang terbaik kepada pasiennya dan dokter
telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang dialami pasiennya akan lebih
banyak dibandingkan dengan kerugiannya.
Ciri-ciri beneficence:

 Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk


kepentingan orang lain).
 Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.
 Memandang pasien/keluarga/sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan
dokter.
 Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan
keburukannya.
 Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang.
 Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia.
 Pembatasan “goal-based”.
 Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien.
 Minimalisasi akibat buruk.
 Kewajiban menolong pasien gawat darurat.
 Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.
 Tidak menarik honorarium diluar kepantasan.
 Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan.
 Mengembangkan profesi secara terus-menerus.
 Memberikan obat berkhasiat namun murah.
 Menerapkan Golden Rule Principle.

2. Non-maleficience
Non-maleficience merupakan tindakan atau sikap dokter yang tidak merugikan
pasiennya. Prinsip ini berkaitan dengan hak manusia. Dokter harus mengambil
tindakan yang paling kecil resikonya. Prinsip ini hamper sama dengan prinsip
beneficience dan prinsip ini diterapkan kepada pasien atau kasus-kasus gawat darurat.
Ciri-ciri non-malficence:
• Menolong pasien emergensi
• Mengobati pasien yang luka
• Tidak membunuh pasien
• Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter
• Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
• Menghindari misrepresentasi
• Memberikan semangat hidup
• Tidak melakukan white collar crim

3. Autonomy
Prinsip ini lebih mengedepankan rasa hormat terhadap martabat manusia dengan
segala karakteristik yang dimilikinya karena pasien adalah seorang manusia yang
memiliki nilai dan berhak untuk meminta. Dalam prinsip ini, seorang dokter harus
meminta persetujuan kepada pasien atau keluarga pasien (jika pasien tidak sadarkan
diri) dalam mengambil suatu tindakan. Seorang pasien memiliki hak untuk
menentukan nasibnya sendiri. Tindakan dokter juga tidak mengintervensi pasien
dalam membuat keputusan dan harus berterus terang kepada pasien atau keluarga
mengenai kondisi pasien saat itu
Ciri-ciri prinsip autonomy:

 Menghargai hak mementukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien.


 Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi
elektif).
 Berterus terang.
 Menghargai privasi.
 Menjaga rahasia pasien.
 Menghargai rasionalitas pasien.
 Melaksanakan informed consent.
 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri.
 Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
 Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien.

4. Justice
Justice atau keadilan artinya tindakan seorang dokter yang memberlakukan segala
sesuatu secara universal. Beuchamp dan Childress menyatakan bahwa teori ini sangat
erat kaitannya dengan sikap adil seseorang pada orang lain, seperti memutuskan siapa
yang membutuhkan pertolongan kesehatan terlebih dahulu dilihat dari derajat
keparahan penyakitnya.
Ciri-ciri Justice:

 Memberlakukan segala sesuatu secara universal.


 Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan.
 Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi yang sama.
 Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility,
availability, quality).
 Menghargai hak hukum pasien.
 Menghargai hak orang lain.
 Menghargai kelompok rentan (yang paling merugikan).
 Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial.
 Tidak melakukan penyalahgunaan.
 Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien.
 Memnita partisipasi pasien sesuai kemampuannya.
 Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi)
secara adil.
 Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan
kompeten.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang
dilakukan dokter B sudah mengikuti kaidah dasar bioetik yaitu Beneficence,karena dokter B
tetap melayani dan mengobati bila ada pasien yang membutuhkan meskipun pada waktu
malam hari yang dimana itu berarti ia harus mengorbankan waktu istirahatnya. Dan ini juga
mencerminkan bahwa dokter B mengutamakan kepentingan pasien/orang lain diatas
kepentingan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hartono, Budiman., Darminto Salim. 2013. Blok 1 Modul 1 Who Am I? Bioetika,


Humaniora dan Profesoinalisme dalam Profesi Dokter. Jakarta: UKRIDA.
2. Hanafiah, Jusuf., Amri amir. 2009. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4
Jakarta: EGC.
3. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/2602/2145
4. Chrisdiono M. Achadiat. Dinamika etika dan hukum kedokteran. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2006.
5. Thomas A. Shannon. Penghantar bioetika. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
PustakaUtama.

Anda mungkin juga menyukai