Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah  suatu penyakit autoimun pada


jaringan ikat. Autoimun berarti bahwa sistem imun menyerang jaringan
tubuh sendiri. Pada SLE ini, sistem  imun terutama menyerang inti sel (Matt,
2003). Menurut dokter umum Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB)
dr Fajar Rudy Qimindra (2008), Lupus atau SLE berasal dari bahasa latin
yang berarti anjing  hutan. Istilah ini mulai dikenal sejak abad ke-10. Sedang
eritematosus berarti  merah. Ini untuk menggambarkan ruam merah pada
kulit yang menyerupai  gigitan  anjing hutan  di  sekitar  hidung  dan  pipi.
Sehingga dari sinilah istilah lupus tetap digunakan  untuk penyakit
Systemic Lupus Erythematosus.
Patofiologi penyakit SLE dihipotesiskan sebagai adanyasatu atau beberapa faktor pemicu yang tepat pada individu
yang mempunyai predisposisi genetik akan menghasilkantenaga pendorong abnormal terhadap sel TCD
4+, mengakibatkan hilangnya toleransi sel T terhadap sel-antigen. Sebagai akibatnya munculah sel T autoreaktif ya
ng akanmenyebabkan induksi serta ekspansi sel B, baikyangmemproduksi autoantibodi maupun yang berupa selme
mori. Wujud pemicu ini masih belum jelas. Sebagian dariyang diduga termasuk didalamnya ialah hormon seks, sin
arultraviolet dan berbagai macam infeksi.
Gambaran klinis SLE sangat bervariasi, baik dalam keterlibatan organ pada suatu waktu maupun keparahan
manifestasi penyakit pada organ tersebut. Sebagai tambahan, perjalanan penyakit berbeda antarpasien. Keparahan
dapat bervariasi dari ringan ke sedang hingga parah atau bahkan membahayakan hidup.

saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah-mudahan apa yang kami paparkan bisa menjadi
tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenai penyakit Systemic Lupus
Erythematosus (SLE). Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini masih
belum sesuai dari apa yang diharapkan dengan ini kami mengharapkan masukan yang lebih banyak lagi
dari dosen pembimbing dan teman-teman semua.
 

Anda mungkin juga menyukai