H. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Aula Kantor Lurah Kelurahan
Kekalik jaya pada Hari Sabtu, 27 Februari 2016 jam 16.00 WITA
b. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya, ada 1
mahasiswa yang bertugas memimpin jalannya penkes 3 orang bertugas
sebagai penyaji..
2. Evaluasi proses
a. Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
b. Masyarakat tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
I. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan : Menjawab salam
1. Membuka kegiatan
dengan mengucapkan Mendengarkan
salam. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. 25 menit Pelaksanaan :
1. Definisi Memperhatikan
2. KEK pada ibu hamil Memperhatikan
3. Faktor-faktor yang Memperhatikan
mempengaruhi KEK
4. Upaya penanggulangan Memperhatikan
KEK
5. Pencegahan KEK MMemperhatikan
c. Status Perkawinan
Status Perkawinan ibu dibedakan menjadi: Kawin adalah status dari
mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal
bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka yang kawin sah,
secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya) tetapi juga mereka
yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai
suami istri. Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah
sebagai suami istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Cerai mati adalah
status dari mereka yang suami/istrinya telah meninggal dunia dan belum
kawin lagi.
2. Faktor Biologis
Faktor biologis ini diantaranya terdiri dari :
b. Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2
tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur
jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan
memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat
dibanding anak dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun. (Aguswilopo,
2004 : 5). Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan
kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.
Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri
(ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah
melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali maka akan
menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.
(Baliwati, 2004 : 3).
c. Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
dapat hidup (viable). (Mochtar, 1998). Paritas diklasifikasikan sebagai
berikut:
4. Faktor Perilaku
Faktor perilaku ini terdiri dari kebiasaan yang sering dilakukan ibu
diantaranya yaitu kebiasaan merokok dan mengkonsumsi cafein. Kafein
adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi
otak dan system syaraf. Kafein bukan merupakan salah satu zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh, karena efek yang ditimbulkan kafein lebih banyak
yang negative daripada positifnya, salah satunya adalah gangguan
pencernaan. Dengan adanya gangguan pencernaan makanan maka
akan menghambat penyerapan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
dan janin.
5) Pencegahan KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein
termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan
yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu
sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat
ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori, terutama pada
anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka makan. Hanya memberikan ASI
kepada bayi sampai usia 6 bulan mengurangi resiko mereka terkena muntah dan
mencret (muntaber) dan menyediakan cukup gizi berimbang. Jika ibu tidak bisa atau
tidak mau memberikan ASI, sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan susu
formula untuk bayi yang dibuat dengan air bersih yang aman – susu sapi normal
tidaklah cukup. Sejak 6 bulan, sebaiknya tetap diberikan Asi tapi juga berikan 3-6
sendok makan variasi makanan termasuk yang mengandung protein. Remaja dan
anak2 yang sedang sakit sebaiknya tetap diberikan makanan dan minuman yang
cukup. Kurang gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan mencegah cacingan,
infeksi, muntaber melalui sanitasi yang baik dan perawatan kesehatan, terutama
mencegah cacingan.
Pemberian makanan tambahan dan zat besi pada ibu hamil yang menderita
KEK dan berasal dari Gakin dapat meningkatkan konsentrasi Hb walaupun besar
peningkatannya tidak sebanyak ibu hamil dengan status gizi baik. Terlihat juga
penurunan prevalensi anemia pada kelompok kontrol jauh lebih tinggi dibanding
pada kelompok perlakuan. Konsumsi makanan yang tinggi pada ibu hamil pada
kelompok perlakuan termasuk zat besi disertai juga dengan peningkatan konsumsi
fiber yang diduga merupakan salah satu faktor pengganggu dalam penyerapan zat
besi.. Pada ibu hamil yang menderita KEK dan dari Gakin kemungkinan masih
membutuhkan intervensi tambahan agar dapat menurunkan prevalensi anemia
sampai ke tingkat yang paling rendah.