Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Managemen Pemasaran, Vol. , No.

, Juli 2020, doi:

ANALISA PENGARUH CONTENT MARKETING TERHADAP REPEAT


PURCHASE DENGAN CUSTOMER VALUE DAN CUSTOMER
ENGAGEMENT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
TRAVELOKA DI SURABAYA

Ivena Larissa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 50236
Email: deboraivena@gmail.com

Abstrak: Perkembangan teknologi yang pesat pada era globalisasi menyebabkan internet beralih menjadi gaya hidup
untuk sebagian besar masyarakat, terutama di kalangan milenial dan generasi Z. Salah sektor yang dipengaruhi oleh
fenomena tersebut adalah sektor pariwisata, dimana travel agent konvensional bergeser menjadi Online Travel Agent
(OTA). Agar dapat terus bertahan dan memiliki nilai kompetitif maka suatu perusahaan harus turut berpartisipasi
melakukan perubahan dengan mengadopsi/mengimplementasikan strategi baru. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh content marketing terhadap repeat purchase dengan customer value dan customer engagement
sebagai variabel intervening pada Traveloka di Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner
kepada 100 orang responden yang menggunakan Traveloka untuk keperluan reservasi hotel dan atau tiket pesawat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode path analysis.

Kata Kunci: konten pemasaran; nilai pelanggan; hubungan pelanggan; pembelian berulang.

Abstract: Rapid technological development in era of globalization has caused the internet to turn into a lifestyle for
most people, especially among the millennial and generation Z. One of the sector that is affected by this phenomenon
is the tourism sector, where conventional travel have shifted to online travel agent. In order to continue to survive
and have competitive value, a company must participate to make changes by adopting or implementing new strategies.
This study is accomplished to reveal the influence of content marketing on repeat purchase with customer value and
customer engagement as an intervening variable at Traveloka in Surabaya. This research was conducted by
distributing the questionnaire to 100 respondents who used Traveloka for hotel and/or airplane ticket reservation.
The type of research used is quantitative research with path analysis as the research method.

Keywords: Content Marketing; Customer Value; Customer Engagement; and Repeat Purchase

PENDAHULUAN digunakan untuk menarik pelanggan


dibandingkan dengan penggunaan iklan yang
Pergeseran dunia teknologi dan dilakukan secara terus menerus
komunikasi yang demikian pesat memiliki (lyfemarketing.com). Selain membuat
andil yang cukup besar pada sektor industri, konten yang berkualitas dan sesuai dengan
dimana banyak perusahaan turut keinginan/kebutuhan pelanggannya,
berpartisipasi melakukan perubahan dengan perusahaan juga harus merespon tanggapan
mengadopsi/ mengimplementasikan strategi atau keinginan customer dengan cepat.
baru. Banyak strategi pemasaran yang dapat Ketika suatu perusahaan menawarkan
kita lakukan pada era digital saat ini, salah sesuatu yang lebih dari sekedar suatu produk
satu tren baru yang diikuti oleh perusahaan atau jasa dan menambahkan value ke dalam
adalah penggunaan content marketing dalam bisnis mereka, pelanggan akan merasa yakin
divisi pemasaran. terhadap perusahaan (VWO.com, 2020).
Menurut Content Marketing Institute Content marketing tidak hanya
(2018), 91 persen content marketing membutuhkan customer value yang baik,
digunakan untuk menjangkau customer. tetapi juga dapat berinteraksi dengan
Suatu content yang berkualitas lebih efektif pelanggannya.
Berdasarkan artikel yang diperoleh penelitian pada tugas akhir berikut, dengan
melalui learn.smile.io (2019), menjelaskan meneliti pengaruh Content Marketing
bahwa ketika suatu perusahaan menemukan terhadap Repeat Purchase dengan Customer
cara untuk berinteraksi dengan pelanggan Value dan Customer Engagement sebagai
dapat memperkuat iklan emosional terhadap variabel intervening.
suatu brand. Strategi customer engagement
yang efektif memiliki peran penting dalam TINJAUAN PUSTAKA
membantu brand terkoneksi lebih baik
dengan pelanggan mereka. Content Marketing
Salah satu sektor yang dipengaruhi
secara signifikan dengan adanya Menurut Gunelius (2011), content
pengembangan dan pemanfaatan teknologi marketing adalah suatu proses secara tidak
yang ada adalah sektor pariwisata, dimana langsung maupun langsung dalam
biro perjalanan tradisional bergeser ke arah mempromosikan bisnis atau brand melalui
online (Online Travel Agent). Budi tulisan, video, ataupun konten audio dengan
Gandasoebrata, wakil ketua umum idEA, cara online dan offline. Dalam proses
memprediksi pergeseran tersebut pada tahun pemasaran dan bisnis, content marketing
2015 dengan melihat banyaknya orang yang dapat digunakan untuk menciptakan dan
berbelanja dengan cara bank transfer atau mendistribusikan konten yang
mobile banking. Masyarakat di zaman berharga/berbobot dan menarik untuk
sekarang lebih memilih untuk mendapatkan memikat, memperoleh, dan melibatkan target
layanan perjalanan mulai dari pemesanan audiens/peserta yang jelas – dengan tujuan
tiket hingga penginapan melalui aplikasi mendorong tindakan pelanggan yang
traveling seperti Traveloka, Trivago, Pegi- menguntungkan (Pulizzi, J., & Barrett, N.,
pegi, dan Tiket.com karena dirasa lebih 2009).
efisien, efektif, dan ekonomis. Berdasarkan Kucuk & Krishnamurthy (2007) dalam
survey yang dilakukan oleh Nusaresearch, Elisa & Gordini (2014) menjelaskan bahwa
Traveloka menjadi situs yang paling populer Content marketing juga berguna untuk
di segmen Indonesia, diikuti oleh Tiket.com memikat pelanggan potensial dan
dan Agoda. meningkatkan keterlibatan serta
Traveloka merupakan suatu perusahaan pemberdayaan pelanggan melalui
biro perjalanan online terkemuka di Asia penciptaan, penyebarluasan, dan pembagian
Tenggara yang menyediakan berbagai konten yang relevan, bermakna, berharga dan
kebutuhan perjalanan dalam satu platform; mampu menginspirasi kepercayaan
dimulai dari tiket transportasi darat, pelanggan yang sudah ada dan potensial.
transportasi udara, kereta, hotel, atraksi dan
kegiatan, dan berbagi penawaran menarik Dimensi Content Marketing
lainnya. Pada tahun 2019 Traveloka berhasil
menduduki dua posisi pertama yaitu sebagai Terdapat lima dimensi content
situs online booking tiket pesawat dan travel marketing menurut Karr, D. (2016) yaitu
serta sebagai situs online reservasi hotel. sebagai berikut:
Traveloka berhasil mempertahankan 1. Reader Cognition
kedudukan/pencapaiannya sebagai Top Setiap audience memiliki cara yang
Brand Index dari tahun 2015 hingga 2019. berbeda ketika mencerna suatu konten.
Berdasarkan fakta mengenai Traveloka Perbedaan pada suatu konten dibutuhkan
diatas, maka Traveloka dipilih menjadi objek untuk menjangkau semua audience.
2. Sharing Motivation sudah ada ataupun melalui proposisi suatu
Terdapat alasan spesifik mengenai nilai.
mengapa pembaca berbagi sebuah
konten. Pembaca berbagi konten untuk Dimensi Customer Value
meningkatkan value mereka kepada
orang lain, menciptakan identitas online, Terdapat empat dimensi customer value
dan menciptakan kesadaran untuk suatu menurut Sweeney & Soutar (2001) yaitu
perkara. sebagai berikut:
3. Persuasion 1. Emotional Value
Robert Cialdini mengidentifikasi enam Utilitas yang berasal dari perasaan atau
prinsip persuasi, yaitu kesukaan, timbal keadaan afektif yang dihasilkan oleh
balik, konsensus, kelangkaan, suatu produk.
konsistensi, dan otoritas/wewenang. 2. Social Value
Menyakinkan pembaca untuk berpindah Utilitas yang dihasilkan dari kemampuan
dari satu momen ke momen berikutnya suatu produk untuk meningkatkan harga
dalam perjalanan mereka. diri.
4. Decision-Making 3. Price/Value for Money
Setiap individu dipengaruhi secara Utilitas yang berasal dari produk karena
berbeda dari berbagai kriteria adanya pengurangan jangka pendek
pendukung ketika membuat keputusan. yang dirasakan dan biaya jangka
Kepercayaan, fakta, emosi, dan efisiensi panjang.
semuanya memainkan sebuah peran, 4. Performance/Quality Value
dengan kombinasi di dalamnya. Utilitas yang didapatkan dari persepsi
5. Factors kualitas dan kinerja yang diharapkan dari
Terdapat faktor lain yang dapat suatu produk.
mempengaruhi seseorang diluar konten
yang sedang didiskusikan. Customer Engagement

Customer Value Customer engagement didefinisikan


sebagai intensitas partisipasi dan koneksi
Customer value merupakan sebuah individual dengan penawaran dan aktivitas
preferensi yang dirasakan oleh pelanggan dan organisasi yang diinisiasi baik oleh
evaluasi atribut produk tersebut, performa pelanggan maupun oleh organisasi tersebut
atribut, dan konsekuensi yang timbul dari (Vivek, Beatty & Morgan, 2012). Secara
penggunaan yang memfasilitasi pencapaian spesifik customer engagement dapat
tujuan pelanggan di berbagai situasi dikatakan sebagai manifestasi perilaku
(Woodruff, 1997, p.142). pelanggan yang memiliki fokus terhadap
Zeithaml (1988) mengatakan bahwa suatu brand atau perusahaan, melebihi
customer value juga bisa disebut sebagai pembelian, yang dihasilkan dari dorongan
perceived value merupakan suatu penilaian motivasional (Van Doorn et al., 2010).
pelanggan secara keseluruhan mengenai Beberapa contoh manifestasi yang didapat
kegunaan suatu produk berdasarkan persepsi melalui customer engagement adalah word of
tentang apa yang diterima dan apa yang mouth activity, recommendations, customer
diberikan. Customer value dibuat oleh to customer interactions, blogging, writing
perusahaan untuk pelanggan mereka baik reviews, dan lain sebagainya.
melalui produk dan atau penawaran yang
Customer engagement digunakan untuk Menurut Ehrenberg, A. S. (1988),
mengatur hubungan antara brand dengan pembelian ulang adalah situasi dimana
perusahaan dan dapat meningkatkan evaluasi seseorang membeli barang lebih dari satu
pelayanan dari perusahaan ke pelanggan, kali. Pembelian ulang didefinisikan sebagai
kepercayaan pelanggan dan kesetiaan dari perilaku aktual konsumen yang
pelanggan (So, King & Sparks, 2014). mengakibatkan pembelian produk atau jasa
yang sama pada lebih dari satu kesempatan.
Dimensi Customer Engagement Mayoritas pembelian konsumen merupakan
pembelian ulang yang potensial (Peyrot &
Terdapat lima dimensi customer Van Doren, 1994).
engagement menurut So, King & Sparks Terdapat faktor yang mempengaruhi
(2014) adalah sebagai berikut: customers’ repeat purchase behavior (Yan
1. Enthusiasm Q., 2014), diantaranya adalah:
Enthusiasm dapat dijelaskan sebagai 1. Transactional Reliability
ketertarikan individu terhadap brand dan Konsumen merasa nyaman dan tidak
tingkat kesenangan yang kuat. ragu ketika melakukan pembelian di
2. Attention suatu perusahaan.
Attention merupakan sebuah dimensi 2. Information Safety
dari customer engagement yang Adanya perkembangan teknologi dan
mengacu pada tingkat fokus (secara internet, membuat pelanggan tidak
sadar maupun tidak sadar) customer dengan mudah mempercayai suatu
terhadap suatu brand. perusahaan karena mereka tidak dapat
3. Interaction secara langsung melihat produknya,
Menurut Shiri (2009), interaksi maka penting bagi suatu perusahaan
merupakan komponen dasar dari dalam menyediakan suatu informasi
customer engagement, yang melibatkan yang terpercaya.
pertukaran dan pembagian ide, perasaan, 3. Reputation Guarantee
dan pengalaman dengan sebuah brand. Perusahaan dengan reputasi yang tinggi
4. Identification akan memberikan efek yang positif
Konsumen mengidentifikasi diri dengan terhadap pembelian berulang seorang
brand tertentu terhadap brand lain, pelanggan. Reputasi tersebut berisikan
terutama dengan brand yang sesuai etika, pelayanan perusahaan, dan
dengan citra diri mereka (Bagozzi & kualitas pelayanan setelah penjualan.
Dholakia, 2006). 4. Price Advantage
5. Absorption Dikarenakan adanya perkembangan
Penyerapan mengacu pada tingkat teknologi dan internet, perusahaan harus
keterlibatan dan konsentrasi pelanggan dapat memperkecil biaya yang
yang tinggi terhadap suatu brand dikeluarkan agar dapat menghasilkan
(Schaufeli et al., 2002). Penyerapan produk dengan harga yang murah.
merupakan sifat yang positif, dimana
pelanggan terus menerus terpikat dengan Hubungan Antar Konsep
suatu brand (Patterson et al., 2006).
Hubungan Content Marketing dengan
Repeat Purchase Customer Value
Dalam tinjauan literatur suatu penelitian menciptakan suatu customer value yang baik,
yang dilakukan oleh Repoviene, R., & maka akan memiliki pengaruh atau hasil
Pazeraite, A. (2018) diungkapkan bahwa yang positif terhadap pembelian berulang
salah satu kunci dari content marketing seorang pelanggan karena mereka merasa
adalah nilai yang diberikan bagi/untuk sebuah merek atau produk tersebut dapat
pelanggannya. Maka dari itu, terdapat sebuah menjawab keutuhan dan sesuai dengan apa
hubungan antara content marketing dan yang diharapkan. Relationship memiliki
value, terutama dalam hal konteks nilai sosial pengaruh ke repeat purchase dengan
dan emosional. Oleh karena itu, penerapan customer value menjadi perantaranya, hal ini
suatu content marketing di social networks menunjukkan bahwa secara tidak langsung
dapat menciptakan suatu customer value dan customer value memiliki pengaruh yang
juga keterlibatan pelanggan. Content positif terhadap repeat purchase (Ndubisi, N.
marketing secara positif memiliki hubungan O., 2004).
dengan customer perceived value, dan untuk
dapat menghasilkan hubungan yang positif Hubungan Customer Engagement dengan
tersebut, suatu konten yang dibuat Repeat Purchase
perusahaan harus dapat memahami
kebutuhan dari pelanggannya, memperbarui Dalam penelitian yang dilakukan oleh
informasi tepat waktu, serta meningkatkan Bolton & Saxena (2009) disebutkan bahwa
perceived value untuk pelanggannya (Zhu, layanan interaktif akan menghasilkan sesuatu
X., 2019). yang menguntungkan dan dapat memberikan
investasi jangka panjang untuk perusahaan
Hubungan Content Marketing dengan kedepannya karena dapat menciptakan
Customer Engagement customer repeat purchase. Selain itu dalam
penelitian yang dilakukan oleh Pansari &
Penelitian terdahulu oleh Ahmad, Musa Kumar (2016), menyebutkan suatu konsep
& Harun (2016) menunjukan bahwa content dari hasil penelitian Kumar et al. (2010)
marketing memainkan bagian penting dalam bahwa pelanggan yang terlibat interaksi
digital marketing dari konten yang kreatif, dengan perusahaan memiliki kemungkinan
baik, dan bernilai dapat mengarah ke suatu menciptakan nilai bagi perusahaan dalam
customer engagement. Membuat content bentuk customer purchase, repeat purchase,
marketing yang berkualitas dapat renewals, up-selling, dan cross-selling.
mempengaruhi konsumen untuk berinteraksi Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Kumar
dengan merek (Puro, 2013). Dalam penelitian (2018), menjelaskan bahwa secara umum
yang dilakukan oleh Ramzan & Syed (2018) customer engagement berfokus untuk
menunjukkan bahwa content marketing yang memaksimalkan customer repurchase.
berbasis sosial media sangat berpengaruh
terhadap interaksi perusahaan ke pelanggan. Kerangka Konseptual

Hubungan Customer Value dengan Repeat Customer


Purchase Value
H1 H3
Dalam studi kasus yang dilakukan di
Hypermarkets in Taiwan oleh Tsai, M. T., Content Repeat
Tsai, C. L., & Chang, H. C. (2010), Marketing Purchase
menunjukan bahwa ketika perusahaan dapat
keatas, pernah melakukan booking hotel dan
H2 atau tiket pesawat melalui aplikasi Traveloka
Customer H4
Engagement lebih dari 1 kali, dan pernah melihat konten
yang ada di Traveloka. Jumlah minimum
Gambar 1. Kerangka Konseptual sampel ditentukan dengan menggunakan
rumus slovin sebanyak 100 orang.
Definisi Operasional Variabel
Hipotesis
Variabel adalah simbol dari suatu
Berdasarkan pengamatan di lapangan peristiwa, tindakan, karakteristik, sifat, atau
dan studi literatur maka dirumuskan hipotesis atribut yang dapat diukur (Cooper &
sebagai berikut: Schindler, 2014). Pada penelitian ini terdapat
H1 : Content marketing memiliki pengaruh 3 jenis variabel :
terhadap customer value. 1. Variabel Independen
H2 : Content marketing memiliki pengaruh a. Content marketing (X1)
terhadap customer engagement. X1.1 Isi konten Traveloka
H3 : Customer value memiliki pengaruh tersampaikan dengan baik.
terhadap repeat purchase. X1.2 Anda dapat dengan mudah
H4 : Customer engagement memiliki memahami konten dari Traveloka.
pengaruh terhadap repeat purchase. X1.3 Traveloka memiliki konten
yang mengedukasi.
METODOLOGI PENELITIAN X1.4 Konten Traveloka sesuai
dengan apa yang Anda inginkan.
Populasi dan Sampel X1.5 Konten yang dibuat
Traveloka dapat menarik perhatian
Populasi penelitian merupakan suatu Anda.
objek atau kumpulan orang yang memiliki X1.6 Konten yang dibuat
karakteristik khusus, dimana populasi Traveloka memiliki keunikan
tersebut digunakan sebagai target yang akan tersendiri.
diukur dan berguna untuk menjawab suatu X1.7 Konten yang diberikan
penelitian (Cooper & Schindler, 2014). Traveloka sesuai dengan kenyataan
Populasi yang akan digunakan dalam yang ada.
penelitian ini merupakan masyarakat X1.8 Konten yang diberikan
Surabaya yang menggunakan fitur booking Traveloka menjawab kebutuhan
hotel dan tiket penerbangan di aplikasi Anda.
Traveloka. X1.9 Konten yang disajikan tidak
Menurut Cooper & Schindler (2014), selalu berhubungan dengan
sampel penelitian merupakan suatu seleksi Traveloka
dari populasi penelitian yang telah X1.10 Konten yang disajikan
ditargetkan agar dapat menggambarkan dan Traveloka membahas fitur-fitur
mewakili isi dari seluruh populasi penelitian yang ada.
yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Intervening Variabel
Dalam penelitian ini pengambilan a. Customer Value (Y1)
sampel menggunakan teknik purposive Y1.1 Anda nyaman ketika
sampling dengan kriteria sampel yang menggunakan Traveloka.
ditentukan adalah pengguna Traveloka yang
berdomisili di Surabaya dengan usia 18 tahun
Y1.2 Dengan menggunakan Z1.1 Anda merasa terlindungi
Traveloka Anda mendapatkan ketika melakukan transaksi berulang
kemudahan. di Traveloka.
Y1.3 Anda terkesan eksklusif Z1.2 Anda selalu menggunakan
ketika menggunakan Traveloka. aplikasi Traveloka tanpa ragu.
Y1.4 Anda mengikuti Z1.3 Anda mempercayai segala
perkembangan zaman yang ada informasi yang ada di aplikasi
ketika menggunakan Traveloka. Traveloka.
Y1.5 Traveloka memberikan Z1.4 Informasi yang diberikan
diskon pada event tertentu. Traveloka akurat.
Y1.6 Harga yang diberikan Z1.5 Anda sangat mempercayai
Traveloka dapat diterima. reputasi dari Traveloka.
Y1.7 Aplikasi yang dimiliki Z1.6 Traveloka memiliki
Traveloka mudah untuk digunakan. keamanan yang terjamin.
Y1.8 Traveloka memiliki Z1.7 Dengan menggunakan
pelayanan yang memuaskan. aplikasi Traveloka, Anda dapat
b. Customer engagement (Y2) memperoleh harga yang lebih
Y2.1 Anda antusias ketika akan murah.
menggunakan fitur di Traveloka. Z1.8 Traveloka menjadi pilihan
Y2.2 Saat menggunakan aplikasi Anda ketika akan melakukan
Traveloka, Anda memperhatikan perjalanan yang murah.
setiap detail ketika melakukan
pemesanan. Teknis Analisis Data
Y2.3 Anda selalu mengikuti setiap
promo yang dilakukan Traveloka. Teknik analisa yang akan digunakan
Y2.4 Anda tertarik dalam dalam penelitian ini adalah dengan
mengikuti segala program yang menggunakan metode partial least square
diadakan oleh Traveloka. yang merupakan bagian dari Structural
Y2.5 Anda mengikuti tips Equation Marketing (SEM). PLS dapat
travelling dari Traveloka. menghubungkan beberapa variabel
Y2.6 Anda akan berinteraksi independen ke variabel dependen. Smart PLS
dengan Traveloka pada setiap merupakan implementasi yang paling umum
konten yang ada. untuk digunakan sebagai Path Analysis (G.
Y2.7 Anda merasa Traveloka David Garson, 2016). Path Analysis
sesuai dengan identitas diri Anda. merupakan suatu teknik statistikal yang
Y2.8 Dengan menggunakan digunakan untuk menguji kekuatan
aplikasi Traveloka, membuat Anda komparatif dari hubungan antar variabel
menjadi seorang customer yang secara langsung maupun tidak langsung
pintar. dengan menggunakan hubungan sebab akibat
Y2.9 Anda bangga ketika (Christy Lleras, 2005).
menggunakan aplikasi Traveloka.
Y2.10 Traveloka mampu HASIL PENELITIAN DAN
menawarkan experience kepada PEMBAHASAN
Anda.
3. Variabel Dependen Path Analysis
a. Repeat Purchase (Z1)
Dalam analisa path coefficient dapat nilai sebesar 0,712. Sedangkan di sisi lain,
dilihat bahwa customer value dan customer nilai path coefficient yang berasal dari
engagement merupakan variabel intervening pengaruh content marketing terhadap
yang berdampak positif dalam membentuk customer engagement adalah 0,705. Hal ini
repeat purchase. Dapat dilihat pada gambar menunjukan bahwa customer value dan
2 menunjukkan bahwa nilai path coefficient customer engagement merupakan variabel
terbesar berasal dari pengaruh content intervening yang tepat karena memiliki
marketing terhadap customer value dengan pengaruh positif terhadap repeat purchase.

Gambar 2. Hasil Path Analysis

Gambar diatas juga menunjukkan tindakan repeat purchase yang baik. Suatu
pengaruh customer engagement terhadap konten yang hanya mengandalkan faktor
repeat purchase dengan nilai path coefficient kualitas dan informatif tidaklah cukup untuk
sebesar 0,439 dan dengan nilai path dapat membuat customer kembali dan
coefficient yang dimiliki dari pengaruh melakukan pembelian berulang. Suatu
customer value terhadap repeat purchase konten yang baik juga perlu berisikan value
adalah sebesar 0,378. perusahaan yang dapat disampaikan kepada
Dapat disimpulkan bahwa semua pelanggannya serta dapat membuat
variabel yang ada dalam penelitian ini pelanggan ingin melakukan interaksi secara
memiliki nilai path coefficient yang positif langsung maupun tidak langsung dengan
dimana semakin tinggi nilai path coefficient konten tersebut.
dari setiap hubungan yang ada pada variabel
independen terhadap variabel dependen, T-statistics dan Uji Hipotesis
maka akan semakin kuat juga pengaruhnya.
Variabel content marketing Nilai T-statistics didapatkan dengan
membutuhkan customer value dan customer menggunakan metode/prosedur
engagement untuk dapat menghasilkan bootstrapping, dimana nilai ini berguna
untuk mendapatkan kesimpulan pada uji signifikan apabila nilai t-statistics > 1,96
hipotesis. Nilai inner model akan dikatakan dengan level signifikansi 5%.
Tabel 1. T-statistics
Keterangan
T-Statistics
Hipotesis Original Sample Standard
(|O/STDEV|)
Sample Mean Deviation
Content Marketing  Customer Value 0,712 0,718 0,060 11,914
Content Marketing  Customer
0,705 0,710 0,047 14,985
Engagement
Customer Value  Repeat Purchase 0,378 0,394 0,124 3,038
Customer Engagement  Repeat
0,439 0,428 0,130 3,366
Purchase

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa Content Marketing berpengaruh


nilai T-statistics yang diperoleh pada setiap signifikan secara positif terhadap Customer
hubungan antar variabel/uji hipotesis Value pada pengguna Traveloka di Surabaya.
memperoleh hasil sebagai berikut: Traveloka telah mendistribusikan berbagai
macam konten melalui visual maupun audio
1. H1 : Hubungan antara variabel content yang dapat menarik perhatian customer di
marketing terhadap customer value berbagai media yang ada. Hal ini
memiliki nilai T-statistics sebesar 11,914 menyebabkan konten tersebut mudah
yang dapat diartikan bahwa content dipahami dan nilai perusahaan untuk
marketing memiliki pengaruh terhadap konsumen dapat tersampaikan dengan baik.
customer value. Content Marketing berpengaruh
2. H2 : Hubungan antara variabel content signifikan secara positif terhadap Customer
marketing terhadap customer Engagement pada pengguna Traveloka di
engagement memiliki nilai T-statistics Surabaya. Terdapat berbagai cara yang dapat
sebesar 14,985 yang dapat diartikan dilakukan perusahaan untuk menciptakan
bahwa content marketing memiliki suatu interaksi dengan pelanggannya, salah
pengaruh terhadap customer satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
engagement. menggunakan strategi content marketing.
3. H3 : Hubungan antara variabel customer Traveloka telah menerapkan content
value terhadap repeat purchase memiliki marketing yang efektif sehingga dapat
nilai T-statistics sebesar 3,038 yang menciptakan suatu interaksi timbal balik
dapat diartikan bahwa customer value yang berujung pada peningkatan customer
memiliki pengaruh terhadap repeat engagement.
purchase. Customer Value berpengaruh signifikan
4. H4 : Hubungan antara variabel customer secara positif terhadap Repeat Purchase pada
engagement terhadap repeat purchase pengguna Traveloka di Surabaya. Traveloka
memiliki nilai T-statistics sebesar 3,366 mampu menghasilkan customer value yang
yang dapat diartikan bahwa customer baik dan menyebabkan customer merasa
engagement memiliki pengaruh terhadap bahwa Traveloka dapat memberikan nilai
repeat purchase. yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pemenuhan value tersebut kemudian menjadi
KESIMPULAN
suatu faktor yang dapat memicu terjadinya menunjukkan cara liburan sesuai dengan
pembelian secara berulang. budget yang telah ditentukan.
Customer Engagement berpengaruh 2. Untuk dapat meningkatkan nilai
signifikan secara positif terhadap Repeat pelanggan, Traveloka juga harus
Purchase pada pengguna Traveloka di mengoptimalkan kualitas perusahan
Surabaya. Adanya interaksi dari pelanggan dengan cara mengantisipasi terjadinya
membuat Traveloka menjadi lebih gangguan sistem dan melakukan inovasi
memahami apa yang dibutuhkan oleh yang lebih beragam dalam hal fasilitas.
customer sehingga dapat membuat mereka Salah satu layanan yang dapat
merasa bahwa Traveloka mampu memenuhi ditambahkan oleh Traveloka adalah
kebutuhan dan keinginan. Efek dari customer layanan live chat, dimana layanan ini
engagement tersebut akan menghasilkan nilai dapat mempermudah customer yang
tersendiri yang dapat mendorong customer ingin bertanya pada saat akan melakukan
untuk datang kembali dan melakukan pemesanan. Kemudian, Traveloka juga
pembelian secara berulang . dapat menambahkan fitur “follow up
customer” dimana fitur ini memiliki
SARAN kegunaan sebagai pengingat otomatis
bagi customer yang sudah melakukan
Terdapat beberapa saran yang diberikan pemesanan melalui Traveloka agar tidak
peneliti untuk Traveloka agar dapat membuat lupa. Selain itu, Traveloka dapat
customer menggunakan Traveloka ketika menambahkan sistem layanan VIP
akan merencanakan bepergian sehingga (silver dan gold) yang diperoleh dengan
berujung pada peningkatan profit perusahaan cara mengumpulkan poin pada setiap
adalah sebagai berikut: transaksi dengan periode yang telah
1. Online Travel Agent Traveloka perlu ditentukan. Keuntungan yang akan
membuat konten yang lebih unik, dan didapatkan oleh customer adalah mereka
kreatif agar dapat meningkatkan kualitas akan menjadi prioritas pada saat
dari konten yang dimiliki. Kreativitas mengikuti event atau promo yang
dan keunikan tersebut dapat membuat diadakan oleh Traveloka pada periode
customer tetap antusias dan tertarik tertentu. Untuk kedepannya Traveloka
untuk turut berpartisipasi ketika melihat dapat terus memperbanyak dan
konten dari Traveloka. memperluas pilihan hotel di berbagai
Salah satu konten yang dapat dibuat oleh negara tidak hanya Indonesia agar
Traveloka untuk promosi adalah dengan Traveloka dapat menjadi pilihan bagi
membuat konten berupa komik yang customer yang tidak hanya melakukan
menceritakan pengalaman berlibur perjalanan dalam negeri saja, tetapi juga
menggunakan Traveloka. Selain itu, luar negeri.
Traveloka juga dapat membuat konten
tebak-tebakan yang menghibur seputar DAFTAR PUSTAKA
dengan Traveloka. Traveloka juga dapat
membuat konten travelling low budget Adityo, P., W. (2015). Tahun 2016,
vs high budget dalam bentuk vlog Penggunaan Aplikasi “Online Travel
mengenai liburan dengan 2 cara yang Agent” akan Meningkat.
berbeda. Dimana di dalam video tersebut Kompas.com. Travel. Retrieved from
akan memberitahu kisaran harga yang https://travel.kompas.com/read/2015/
dikeluarkan ketika berlibur serta 12/29/181500027/Tahun.2016.Pengg
unaan.Aplikasi.Online.Travel.Agent. Kayla. (2019). Best Ideas for Content
akan.Meningkat. Marketing for Financial Advisors.
Ahmad, N. S., Musa, R., & Harun, M. H. M. Retrieved from
(2016). The impact of social media https://www.lyfemarketing.com/blog
content marketing (SMCM) towards /content-marketing-for-financial-
brand health. Procedia Economics advisors/
and Finance. Kumar, V. (2018). A theory of customer
Bagozzi, R. P., & Dholakia, U. M. (2006). valuation: Concepts, metrics,
Antecedents and purchase strategy, and
consequences of customer implementation. Journal of
participation in small group brand Marketing, 82(1), 1-19.
communities. International Journal Lleras, C. (2005). Path
of research in Marketing, 23(1), 45- analysis. Encyclopedia of social
61. measurement, 3(1), 25-30.
Bolton, R., & Saxena-Iyer, S. (2009). Ndubisi, N. O. (2004). Understanding the
Interactive services: a framework, salience of cultural dimensions on
synthesis and research relationship marketing, it’s
directions. Journal of interactive underpinnings and aftermaths. Cross
marketing, 23(1), 91-104. Cultural Management: An
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2014). International Journal.
Business research methods. (12th ed.). Pansari, A., & Kumar, V. (2016). Customer
New York, NY: McGraw-Hill/Irwin. engagement: the construct,
Customer Engagement. (n.d.). Retrieved antecedents, and consequences.
from https://vwo.com/customer- Journal of the Academy of Marketing
engagement/ Science, 45(3), 294–
Ehrenberg, A. S. (1988). Repeat-Buying: 311. doi:10.1007/s11747-016-0485-
Facts, Theory and Applications. 6
Griffin, London. Patterson, P., Yu, T., & De Ruyter, K. (2006,
Elisa, R., & Gordini, N. (2014). Content December). Understanding customer
Marketing Metrics: Theoretical engagement in services. In Advancing
Aspects and Empirical Evidence. theory, maintaining relevance,
European Scientific Journal. proceedings of ANZMAC 2006
Garson, G. D. (2016). Partial Least Squares: conference, Brisbane (pp. 4-6).
Regression and Structural Equation Peyrot, M., & Van Doren, D. (1994). Effect
Models. Asheboro, NC: Statistical of a class action suit on consumer
Gunelius, S. (2011). Content marketing for repurchase intentions. Journal of
dummies. John Wiley & Sons. Consumer Affairs, 28(2), 361-379.
Karimuddin, A. (2015). Traveloka Jadi Situs Pulizzi, J., & Barrett, N. (2009). Get content
Pemesanan Kamar Hotel dan Tiket get customers. Turn Prospects into
Pesawat Terpopuler Menurut Survei buyers with content marketing.
Nusaresearch. Retrieved from McGraw-Hill Education: New York.
https://dailysocial.id/post/traveloka- Puro, P. (2013). Content marketing and the
populer-survei-nusaresearch. significance of corporate branding.
Karr, D. (2016). How to Map Your Content Ramzan, U., & Syed, A. R. (2018). Role Of
to Unpredictable Customer Content Based Social Media
Journeys. San Francisco: Meltwater. Marketing In Building Customer
Loyalty And Motivating Consumers Taiwan. Social Behavior and
To Forward Content. Journal of Personality: an international journal,
Internet Banking and Commerce, 38(6), 729-740.
23(3), 1-20. Van Doorn, J., Lemon, K. N., Mittal, V.,
Repovienė, R., & Pažėraitė, A. (2018). Nass, S., Pick, D., Pirner, P., &
Content marketing decisions for the Verhoef, P. C. (2010). Customer
customer value creation in social engagement behavior: theoretical
networks: ‘Ilzenberg manor’case. foundations and research directions.
Research for Rural Development. Journal of Service Research, 13(3),
Schaufeli, W. B., Salanova, M., González- 253-266.
Romá, V., & Bakker, A. B. (2002). Vivek, S. D., Beatty, S. E., & Morgan, R. M.
The measurement of engagement and (2012). Customer engagement:
burnout: A two sample confirmatory Exploring customer relationships
factor analytic approach. Journal of beyond purchase. Journal of
Happiness studies, 3(1), 71-92. marketing theory and practice, 20(2),
So, K. K. F., King, C., & Sparks, B. (2014). 122-146.
Customer engagement with tourism Woodruff, R. B. (1997). Customer value: the
brands: Scale development and next source for competitive
validation. Journal of Hospitality & advantage. Journal of the academy of
Tourism Research, 38(3), 304-329. marketing science, 25(2), 139.
Sweeney, J. C., & Soutar, G. N. (2001). Yan, Q. (2014, November). Study on
Consumer perceived value: The influence factors of repeated purchase
development of a multiple item behavior of e-commerce consumers.
scale. Journal of retailing, 77(2), 203- In 2014 International Conference on
220. Economic Management and Social
Top Brand Award. (n.d). Top Brand Index. Science (ICEMSS 2014). Atlantis
Retrieved from Press.
https://www.topbrand- Zeithaml, V. A. (1988). Consumer
award.com/en/top-brand-index- perceptions of price, quality, and
int/?tbi_find=traveloka value: a means-end model and
Traveloka. (2020). About Traveloka. synthesis of evidence. Journal of
Retrieved from marketing, 52(3), 2-22.
https://www.traveloka.com/en- Zhu, X. (2019, March). Research on the
id/about-us impact of content marketing on brand
Tsai, M. T., Tsai, C. L., & Chang, H. C. equity. In International Academic
(2010). The effect of customer value, Conference on Frontiers in Social
customer satisfaction, and switching Sciences and Management
costs on customer loyalty: An Innovation (IAFSM 2018). Atlantis
empirical study of hypermarkets in Press.

Anda mungkin juga menyukai