Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh : kelompok E 2
Ernawati (183112420140164)
Sujarni (183112420140159)
I. ANTIBIOTIK
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk menegetahui potensi suatu antibiotika yang digunakan untuk
memebunuh mikroba
B. Teori Singkat
Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk
bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hamper disemua tempat di permukaan
bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga
lingkungan yang relative panas, dari lingkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan
peranannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitumikroba
menguntungkan dan mikroba merugikan(Afriyanto 2005).
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
PENICILLI
ZAT KANAMYCIN GENTAMICIN STREPTOMYCIN
N
ANTIBIOTIK
DIAMETER
1,8 cm 3 cm 1,8 cm 1,4 cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk
ESCHERICHIA COLI
ZAT PENICILLI
KANAMYCIN GENTAMICIN STREPTOMYCIN
ANTIBIOTIK N
DIAMETER
1,3 cm 0 cm 1,3 cm 1,9 cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk
Pembahasan :
I. DESINFEKTAN
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui daya desinfikasi dari beberapa desifektan tertentu terhadap bakteri.
B. Alat dan bahan
a. Alat yang digunakan untuk praktikum antibiotik
1. Swab steril
2. Medium NA steril dalam cawan petri
3. Lampu spirtus
4. Pinset
5. Spidol
6. Koran
b. Bahan yang digunakan untuk praktikum desinfektan
1. Berbagai macam biakan dalam medium NB (Soklin, SOS, Wipol, Detol)
2. Cakram Kertas Saring.
C. Cara Kerja
1. Siapkan semua peralatan
2. Siapkan cawan petri yang sudah berisi medium NA steril
3. Ambil swab steril yang sudah berisi biakan bakteri (staphylococcus aureus,
Escherichia coli) dalam medium NB
4. Lalu oleskan biakan bakteri ke cawan petri , pastikan tidak jauh dari lampu
spirtus untuk menghindari bakteri lain masuk
5. Ambil cakram kertas saring menggunakan pinset
6. Kemudian masukan cakram kertas saring ke dalam masing – masing
desinfektan dan masukan kedalam cawan petri yang sudah terbagi jenis –
jenisnya, pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
7. Bungkus cawan petri yang sudah terisi cakram kertas saring dengan Koran.
8. Kemudian inkubasikan pada suhu ruang 37oC selama 24 jam
9. Amati dan catat hasilnya
D. Hasil dan pembahasan
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
ZAT
SOKLIN SOS WIPOL DETOL
DESINFEKTA
N
DIAMETER
2,2 cm 3,8cm 0 cm 1,7cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk
Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi selama 24
jam, maka diperoleh zona bening pada desinfektan soklin mampu membunuh bakteri
dengan diameter 2,2 cm , zona bening pada desinfektan sos mampu membunuh bakteri
dengan diameter 3,8 cm, zona bening pada desinfektan wipol tidak mampu membunuh
bakteri dengan diameter 0 cm, zona bening pada desinfektan detol mampu membunuh
bakteri dengan diameter 1,7 cm, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
jenis desinfektan yang paling mampu membunuh bakteri staphylococcus aureus yaitu
SOS.
ZAT
SOKLIN SOS WIPOL DETOL
ATIBIOTIK
DIAMETER
2,5 cm 1 cm 0 cm 0,6 cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk
Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi selama 24
jam, maka diperoleh zona bening pada desinfektan soklin mampu membunuh bakteri
dengan diameter 2,5 cm , zona bening pada desinfektan sos mampu membunuh bakteri
dengan diameter 1 cm, zona bening pada desinfektan wipol tidak mampu membunuh
bakteri dengan diameter 0 cm, zona bening pada desinfektan detol mampu membunuh
bakteri dengan diameter 0,6cm, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
jenis desinfektan yang paling mampu membunuh bakteri streptococcus aureus yaitu
soklin.
Pembahasan
Pada pengamatan uji antimikroba dari beberapa jenis desinfektan,
desinfektan yang digunakan adalah dari 4 jenis merk yang berbeda, yaitu
Soklin, SOS, Wipol, Detol . Digunakanya 4 jenis merk berbeda tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui merk antibiotic manakah yang paling bagus
antimikribanya terhadap 2 jenis bakteri staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Digunakanya 2 jenis bakteri tersebut dikarenakan keduanya merupakan
bakteri patogen. Menurut sumber jawetz (2005), staphylococcus merupakan
bakteri gram positif berbentuk bola dengan diameter 1µm yang tersusun dalam
bentuk kluster seperti anggur, bersifat patogen, non motil, dan memproduksi
katalase. Sedangkan E.coli merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk
batang pendek dengan ukuran 0,4-0,7µm x 1,4 µm. beberapa strainnya
mempunyai kapsula, dan mampu memfermentasikan laktosa (Levinson,
2004).
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah menggunakan medium
NA yang kemudian diberi zat desinfektan. Metode medium NA ini digunakan
untuk menguji aktivitas antimikroba suatu desinfektan terhadap
mikroorganisme patogen. Kepekaan dari mikroorganisme patogen terhadap
desinfektan dilihat dari ukuran zona bening yang berbentuk disekitar medium
NA. antimikroba yang berbeda akan memiliki laju difusi yang berbeda-beda
pula, sehingga keampuhan dari tiap antimikroba satu sama lain tidak
sama(Wilson, 1982). Widjayanti (1996) juga menyatakan bahwa bahan
antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak, dan menghambat
pertumbuhan dari mikroba. Antimikroba akan bekerja dengan cara merusak
dinding sel atau protein dari mikroba sehingga bakteri tersebut
mati(widjayanti, 1996).
Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa bakteri staphylococcus aureus
paling sensitif terhadap zat SOS karena zona bening yang terbentuk lebih luas
dari pada zona bening desinfektan jenis lain. Prinsip dari percobaan ini adalah
perhambatan pada mikroorganisme ,yaitu zona bening akan terlihat sebagai
daerah jernih di sekitar daerah yang mengandung zat antibakteri. Diameter
zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukan sensivitas bakteri terhadap
zat antibakteri , selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebardiameter zona
bening yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitive (Gaman, 1992)
Uji antimikroba pada bakteri escherichia coli setelah dilakukan
pengamatan , didapatkan bahwa zat antimkroba soklin membentuk zona
bening dengan luas zona bening setelah dihitung adalah 2,5 cm, dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa soklin mampu mematikan mikroba yang
dalam hal ini adalah bakteri escherichia coli, sedangkan pada zat antimikroba
jenis desinfektan lain zona bening yang terbentuk memiliki ukuran yang lebih
kecil.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bakteri staphylococcus aureus paling
sensitif terhadap SOS sedangkan pada bakteri escherichia coli lebih sensitif
terhadap soklin hal itu dapa dilihat dari warna zona bening yang terlihat jernih.
II. ANTISEPTIK
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahuti daya antimikroba dari beberapa macam antiseptic
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan zat antimikroba dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu zat yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan zat yang mampu mematikan atau
membunuh bakteri. Pada percobaan uji mikroba tersebut mampu meng
1. Dari antibiotic yang paling mampu membunuh bakteri aureus yaitu penicillin, dan
yang paling mampu membunuh bakteri Escherichia coli yaitu streptomycin. (Dinar
Alfira).
2. Dari hasil penelitian Antibiotic bakteri streptococcus aureus dan bakteri
DAFTAR PUSTAKA
https://debynoviyanti29.blogspot.com
pangestu-ayupangestu.blogspot.com
STAPHYLOCOCCUS AUREUS ESCHERICHIA COLI
uji aktifitas mikroba soklin, detol, wipol, dan uji aktifitas mikroba soklin, detol, wipol, dan
SOS terhadap bakteri s.aereus SOS terhadap bakteri s.aereus
uji aktifitas jari tanpa antiseptik, antis, betadin, uji aktifitas jari tanpa antiseptik, antis, betadin,
sabun sirih dan sabun kesehatan terhadap sabun sirih dan sabun kesehatan terhadap
bakteri bakteri