Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM ANTIMIKROBA

PEMERIKSAAN PADA ANTIBIOTIK, DESINFEKTAN DAN


ANTISEPTIK

oleh : kelompok E 2

Anisa Rahayu (183112420140203)

Dinar Alfira (183112420140199)

Ernawati (183112420140164)

Fia Julianrah (183112420140155)

Nurul Rizky Amelia (183112420140197)

Pafi lutfika (183112420140034)

Sujarni (183112420140159)

Tatang aphit waluyo (183112420140109)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
2019
Setelah kelompok kami melakukan penelitian dan mempraktekanya pada
antibiotik, desifektan dan antiseptik dengan menggunakan bakteri staphylococcus aureus
dan Escherichia coli dalam waktu 24 jam masa inkubasi . Berikut hasil dari penelitian
dan pengamatan kami :

I. ANTIBIOTIK
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk menegetahui potensi suatu antibiotika yang digunakan untuk
memebunuh mikroba
B. Teori Singkat

Antibakteria atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau


menghambat aktifitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa
antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya
atau tujuan penggunaanya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kima dan
berdasarkan peruntukanya dapat berupa desinfektan, antiseptic, sterilizer,sanitizer
dan sebagainya (Lutfi 2004)

Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk
bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hamper disemua tempat di permukaan
bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga
lingkungan yang relative panas, dari lingkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan
peranannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitumikroba
menguntungkan dan mikroba merugikan(Afriyanto 2005).

Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas


beberapa kelompok sebagai berikut diantaranya merusak dinding sel, mengganggu
permeabiitas sel, menghambat aktivitas enzim, menghambat sintesa asam nukleat.
Aktifitas antimikroba yang dapat diamati secara langsung adalah
perkembangbiakanya. Oleh karena itu antimikroba dibagi menjadi dua macam yaitu
antibiotic dan desinfektan. Antibiotic adalah senyawa yang dihasilkan
mikroorganisme tertentu yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan
bakteri atau bahkan membunuh bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah.
Antibiotic digunakan untuk menghentikan aktifitas mukroba pada jaringan tubuh
makhluk hidup sedangkan desinfektan bekerja dalam menghambat atau
menghentikan pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja, alat gelas,
dan lain sebagainya. Pembagian kedua kelompok antimikroba tersebut tidak hanya
berdasarkan pada aplikasi penerapanya melainkan juga terhadap konsentrasi mikroba
yang digunakan (Soekardjo 1995).

Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan


mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan
menghentikan bakteri berkembang biak di dalam tubuh. Antibiotik adalah senyawa
organic yang dihasilkan oleh berbagai spesies mikroorganisme dan bersifat racun
bagi spesies lainya. Sifat racun yang dimilii mikroorganisme tersebut dapat
menghambat pertumbuhan bahkan mematikan mikroorganisme lainya . antibiotic
saat ini merupakan obat yang sangat penting dan digunakan sebagai obat pembasmi
penyakit infeksi.

Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya


infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh
atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan
digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada
permukaan kulit dan membran mukosa.

C. Alat dan bahan


a. Alat yang digunakan untuk praktikum antibiotik
1. Swab steril
2. Medium NA steril dalam cawan petri
3. Lampu spirtus
4. Pinset
5. Spidol
6. Koran
b. Bahan yang digunakan untuk praktikum antibiotik
1. Berbagai macam biakan dalam medium NB (staphylococcus aureus
,Escherichia coli)
2. Cakram antibiotik ( kanamycin, penicillin, gentamicin, streptomycin).
D. Cara Kerja
1. Siapkan semua peralatan
2. Siapkan cawan petri yang sudah berisi medium NA steril
3. Ambil swab steril yang sudah berisi biakan bakteri (staphylococcus aureus,
Escherichia coli) dalam medium NB
4. Lalu oleskan biakan bakteri ke cawan petri , pastikan tidak jauh dari lampu
spirtus untuk menghindari bakteri lain masuk
5. Ambil cakram antibiotik menggunakan pinset
6. Kemudian masukan cakram antibiotik ke cawan petri yang sudah terbagi
jenis-jenisnya , pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
7. Beri label cawan petri sesuai bahan yang di teliti
8. Bungkus cawan petri yang sudah terisi cakram antibiotik dengan Koran
9. Kemudian inkubasikan pada suhu ruang 37oC selama 24 jam
10. Amati dan catat hasilnya

E. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil dari penelitian bakteri staphylococcus aureus

STAPHYLOCOCCUS AUREUS

PENICILLI
ZAT KANAMYCIN GENTAMICIN STREPTOMYCIN
N
ANTIBIOTIK
DIAMETER
1,8 cm 3 cm 1,8 cm 1,4 cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk

Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi


selama 1x24 jam, maka diperoleh zona bening pada antibiotic kanamycin
mampu membunuh bakteri dengan diameter 1,8 cm , zona bening pada
antibiotic penicillin mampu membunuh bakteri dengan diameter 3 cm, zona
bening pada antibiotic gentamicin mampu membunuh bakteri dengan diameter
1,8 cm, zona bening pada antibiotic streptomicyn mampu membunuh bakteri
dengan diameter 1,4 cm, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa jenis antibiotik yang paling mampu membunuh bakteri staphylococcus
aureus yaitu penicillin.

2. Hasil dari penelitian bakteri Escherichia coli

ESCHERICHIA COLI
ZAT PENICILLI
KANAMYCIN GENTAMICIN STREPTOMYCIN
ANTIBIOTIK N
DIAMETER
1,3 cm 0 cm 1,3 cm 1,9 cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk

Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi


selama 1x24 jam, maka diperoleh zona bening pada antibiotic kanamycin
mampu membunuh bakteri dengan diameter 1,3cm , zona bening pada
antibiotic penicillin tidak mampu membunuh bakteri, zona bening pada
antibiotic gentamicin mampu membunuh bakteri dengan diameter 1,3 cm,
zona bening pada antibiotic streptomicyn mampu membunuh bakteri dengan
diameter 1,9 cm, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis
antibiotic yang paling mampu membunuh bakteri Escherichia coli yaitu
streptomycin.

 Pembahasan :

Pada pengamatan uji antimikroba dari beberapa jenis antibiotic, antibiotic


yng digunakan adalah dari 4 jenis merk yang berbeda, yaitu kanamycin,
penicillin, gentamicin, streptomycin. Digunakanya 4 jenis merk berbeda
tersebut dimaksudnkan untuk mengetahui merk antibiotic manakah yang
paling bagus antimikribanya terhadap 2 jenis bakteri staphylococcus aureus
dan Escherichia coli. Digunakanya 2 jenis bakteri tersebut dikarenakan
keduanya merupakan bakteri patogen. Menurut sumber jawetz (2005),
staphylococcus merupakan bakteri gram positif berbentuk bola dengan
diameter 1µm yang tersusun dalam bentuk kluster seperti anggur, bersifat
patogen, non motil, dan memproduksi katalase. Sedangkan E.coli merupakan
bakteri gram negatif yang berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,4-0,7µm
x 1,4 µm. beberapa strainnya mempunyai kapsula, dan mampu
memfermentasikan laktosa (Levinson, 2004).
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah menggunakan medium
NA yang kemudian diberi zat antibiotic. Metode medium NA ini digunakan
untuk menguji aktivitas antimikroba suatu antibiotic terhadap mikroorganisme
patogen. Kepekaan dari mikroorganisme patogen terhadap antibiotic dilihat
dari ukuran zona bening yang berbentuk disekitar medium NA. antimikroba
yang berbeda akan memiliki laju difusi yang berbeda-beda pula, sehingga
keampuhan dari tiap antimikroba satu sama lain tidak sama(Wilson, 1982).
Widjayanti (1996) juga menyatakan bahwa bahan antimikroba berfungsi
untuk mematikan, merusak, dan menghambat pertumbuhan dari mikroba.
Antimikroba akan bekerja dengan cara merusak dinding sel atau protein dari
mikroba sehingga bakteri tersebut mati(widjayanti, 1996).
Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa bakteri staphylococcus aureus
paling sensitif terhadap zat antibiotik penicillin karena zona bening yang
terbentuk lebih luas dari pada zona bening antibiotic jenis lain. Prinsip dari
percobaan ini adalah perhambatan pada mikroorganisme ,yaitu zona bening
akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar daerah yang mengandung zat
antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukan
sensivitas bakteri terhadap zat antibakteri , selanjutnya dikatakan bahwa
semakin lebardiameter zona bening yang terbentuk bakteri tersebut semakin
sensitive (Gaman, 1992).
Uji antimikroba pada bakteri escherichia coli setelah dilakukan
pengamatan , didapatkan bahwa zat antimkroba streptomycin membentuk
zona bening dengan luas zona bening setelah dihitung adalah 1,9 cm, dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa streptomycin mampu mematikan
mikroba yang dalam hal ini adalah bakteri escherichia coli, sedangkan pada
zat antimikroba jenis antibiotic lain zona bening yang terbentuk memiliki
ukran yang lebih kecil.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bakteri staphylococcus aureus paling
sensitif terhadap penicillin sedangkan pada bakteri escherichia coli lebih
sensitif terhadap streptomycin hal itu dapa dilihat dari warna zona bening
yang terlihat jernih.

I. DESINFEKTAN
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui daya desinfikasi dari beberapa desifektan tertentu terhadap bakteri.
B. Alat dan bahan
a. Alat yang digunakan untuk praktikum antibiotik
1. Swab steril
2. Medium NA steril dalam cawan petri
3. Lampu spirtus
4. Pinset
5. Spidol
6. Koran
b. Bahan yang digunakan untuk praktikum desinfektan
1. Berbagai macam biakan dalam medium NB (Soklin, SOS, Wipol, Detol)
2. Cakram Kertas Saring.
C. Cara Kerja
1. Siapkan semua peralatan
2. Siapkan cawan petri yang sudah berisi medium NA steril
3. Ambil swab steril yang sudah berisi biakan bakteri (staphylococcus aureus,
Escherichia coli) dalam medium NB
4. Lalu oleskan biakan bakteri ke cawan petri , pastikan tidak jauh dari lampu
spirtus untuk menghindari bakteri lain masuk
5. Ambil cakram kertas saring menggunakan pinset
6. Kemudian masukan cakram kertas saring ke dalam masing – masing
desinfektan dan masukan kedalam cawan petri yang sudah terbagi jenis –
jenisnya, pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
7. Bungkus cawan petri yang sudah terisi cakram kertas saring dengan Koran.
8. Kemudian inkubasikan pada suhu ruang 37oC selama 24 jam
9. Amati dan catat hasilnya
D. Hasil dan pembahasan

1. Hasil dari penelitian bakteri staphylococcus aureus

STAPHYLOCOCCUS AUREUS

ZAT
SOKLIN SOS WIPOL DETOL
DESINFEKTA
N
DIAMETER
2,2 cm 3,8cm 0 cm 1,7cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk

Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi selama 24
jam, maka diperoleh zona bening pada desinfektan soklin mampu membunuh bakteri
dengan diameter 2,2 cm , zona bening pada desinfektan sos mampu membunuh bakteri
dengan diameter 3,8 cm, zona bening pada desinfektan wipol tidak mampu membunuh
bakteri dengan diameter 0 cm, zona bening pada desinfektan detol mampu membunuh
bakteri dengan diameter 1,7 cm, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
jenis desinfektan yang paling mampu membunuh bakteri staphylococcus aureus yaitu
SOS.

2. Hasil dari desinfektan Escherichia coli


ESCHERICHIA COLI

ZAT
SOKLIN SOS WIPOL DETOL
ATIBIOTIK

DIAMETER
2,5 cm 1 cm 0 cm 0,6 cm
ZONA BENING
Zona bening : luas zona diameter yang terbentuk

Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi selama 24
jam, maka diperoleh zona bening pada desinfektan soklin mampu membunuh bakteri
dengan diameter 2,5 cm , zona bening pada desinfektan sos mampu membunuh bakteri
dengan diameter 1 cm, zona bening pada desinfektan wipol tidak mampu membunuh
bakteri dengan diameter 0 cm, zona bening pada desinfektan detol mampu membunuh
bakteri dengan diameter 0,6cm, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
jenis desinfektan yang paling mampu membunuh bakteri streptococcus aureus yaitu
soklin.

 Pembahasan
Pada pengamatan uji antimikroba dari beberapa jenis desinfektan,
desinfektan yang digunakan adalah dari 4 jenis merk yang berbeda, yaitu
Soklin, SOS, Wipol, Detol . Digunakanya 4 jenis merk berbeda tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui merk antibiotic manakah yang paling bagus
antimikribanya terhadap 2 jenis bakteri staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Digunakanya 2 jenis bakteri tersebut dikarenakan keduanya merupakan
bakteri patogen. Menurut sumber jawetz (2005), staphylococcus merupakan
bakteri gram positif berbentuk bola dengan diameter 1µm yang tersusun dalam
bentuk kluster seperti anggur, bersifat patogen, non motil, dan memproduksi
katalase. Sedangkan E.coli merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk
batang pendek dengan ukuran 0,4-0,7µm x 1,4 µm. beberapa strainnya
mempunyai kapsula, dan mampu memfermentasikan laktosa (Levinson,
2004).
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah menggunakan medium
NA yang kemudian diberi zat desinfektan. Metode medium NA ini digunakan
untuk menguji aktivitas antimikroba suatu desinfektan terhadap
mikroorganisme patogen. Kepekaan dari mikroorganisme patogen terhadap
desinfektan dilihat dari ukuran zona bening yang berbentuk disekitar medium
NA. antimikroba yang berbeda akan memiliki laju difusi yang berbeda-beda
pula, sehingga keampuhan dari tiap antimikroba satu sama lain tidak
sama(Wilson, 1982). Widjayanti (1996) juga menyatakan bahwa bahan
antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak, dan menghambat
pertumbuhan dari mikroba. Antimikroba akan bekerja dengan cara merusak
dinding sel atau protein dari mikroba sehingga bakteri tersebut
mati(widjayanti, 1996).
Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa bakteri staphylococcus aureus
paling sensitif terhadap zat SOS karena zona bening yang terbentuk lebih luas
dari pada zona bening desinfektan jenis lain. Prinsip dari percobaan ini adalah
perhambatan pada mikroorganisme ,yaitu zona bening akan terlihat sebagai
daerah jernih di sekitar daerah yang mengandung zat antibakteri. Diameter
zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukan sensivitas bakteri terhadap
zat antibakteri , selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebardiameter zona
bening yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitive (Gaman, 1992)
Uji antimikroba pada bakteri escherichia coli setelah dilakukan
pengamatan , didapatkan bahwa zat antimkroba soklin membentuk zona
bening dengan luas zona bening setelah dihitung adalah 2,5 cm, dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa soklin mampu mematikan mikroba yang
dalam hal ini adalah bakteri escherichia coli, sedangkan pada zat antimikroba
jenis desinfektan lain zona bening yang terbentuk memiliki ukuran yang lebih
kecil.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bakteri staphylococcus aureus paling
sensitif terhadap SOS sedangkan pada bakteri escherichia coli lebih sensitif
terhadap soklin hal itu dapa dilihat dari warna zona bening yang terlihat jernih.
II. ANTISEPTIK
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahuti daya antimikroba dari beberapa macam antiseptic

B. Alat dan bahan


a. Alat yang digunakan untuk praktikum antiseptik
1. Medium steril cawan petri
2. Lampu spirtus
3. Spidol
4. Koran
b. Bahan yang digunakan untuk praktikum antiseptik
1. Berbagai macam antiseptic ( antis, betadin, sabun kesehatan, sabun sirih)
C. Cara Kerja
1. Siapkan semua peralatan
2. Siapkan cawan petri yang steril
3. Bentuk cawan petri menjadi segilima kemudian berinama dari setiap jenis
antiseptic
4. Lalu pertama tempelkan ibu jari tanpa menggunakan antiseptic ke cawan
petri pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
5. Langkah kedua oleskan antis pada jari telunjuk kemudian tempelkan ke
cawan petri pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
6. Langkah ke tiga oleskan betadin pada jari tengah kemudian tempelkan ke
cawan petri pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
7. Langkah ke empat oleskan sabun sirih pada jari manis kemudian
tempelkan ke cawan petri pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
8. Langkah ke lima oleskan sabun kesehatan pada jari kelingking kemudian
tempelkan ke cawan petri pastikan tidak jauh dari lampu spirtus
9. Bungkus cawan petri yang sudah terisi cakram antiseptik dengan Koran
10.Kemudian inkubasikan pada suhu ruang 37oC selama 24 jam
11.Amati dan catat hasilnya

1) Hasil dan Pembahasan :


a. Cawan petri pertama
 Ibu jari tanpa menggunakan antiseptic apapun (+) kuning keemasan dan
putih
 Antis (+) tidak bewarna
 Betadin (-) tidak bewarna
 Sabun sirih (+) putih
 Sabun kesehatan (+) putih

Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi


selama 24 jam, maka dalam keadaan ibu jari tanpa menggunakan antiseptic
ibu jari tersebut memiliki senyawa mikroba yaitu s.aureus dengan warna
kuning keemasan dan putih , pada jari telunjuk setelah dioleskan pada antis
diperoleh hasil bahwa antis memiliki senyawa mikroba tetapi tidak bewarna ,
pada jari tengah setelah dioleskan betadin diperoleh hasil bahwa betadin
mampu membunuh bakteri yang terdapat dikulit, pada jari manis setelah
dioleskan pada sabun sirih diperoleh senyawa mikroba berwarna sedikit putih,
pada jari kelingking setelah dioleskan pada sabun kesehatan diperoleh hasil
senyawa mikroba berwarna putih (s.albus) .

b. Cawan petri kedua


 Ibu jari tanpa menggunakan antiseptic apapun (+) berwarna putih
 Antis (+) tidak bewarna
 Betadin (+) tidak bewarna
 Sabun sirih (+) putih
 Sabun kesehatan (-) putih

Setelah dilakukan penelitian hasil yang diperoleh dari masa inkubasi


selama 24 jam, dalam keadan ibu jari tanpa menggunakan antiseptic maka
hasilnya memeiliki senyawa mikroba berwarna putih (s,albus), pada jari
telunjuk setelah dioleskan pada antis diperoleh hasil bahwa antis memiliki
senyawa mikroba tidak berwarna, pada jari tengah setelah dioleskan betadin
diperoleh hasil bahwa betadin mampu membunuh bakteri yang terdapat
dikulit, pada jari manis setelah dioleskan pada sabun sirih diperoleh senyawa
mikroba berwarna putih, pada jari kelingking setelah dioleskan pada sabun
kesehatan diperoleh hasil senyawa mikroba berwarna putih.

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan zat antimikroba dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu zat yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan zat yang mampu mematikan atau
membunuh bakteri. Pada percobaan uji mikroba tersebut mampu meng
1. Dari antibiotic yang paling mampu membunuh bakteri aureus yaitu penicillin, dan
yang paling mampu membunuh bakteri Escherichia coli yaitu streptomycin. (Dinar
Alfira).
2. Dari hasil penelitian Antibiotic bakteri streptococcus aureus dan bakteri
DAFTAR PUSTAKA
https://debynoviyanti29.blogspot.com
pangestu-ayupangestu.blogspot.com
STAPHYLOCOCCUS AUREUS ESCHERICHIA COLI

uji aktifitas mikroba streptomycin,gentamicin, uji aktifitas mikroba streptomycin,gentamicin,


penicillin, dan kanamycin terhadap bakteri penicillin, dan kanamycin terhadap bakteri
s.aereus E.colli

uji aktifitas mikroba soklin, detol, wipol, dan uji aktifitas mikroba soklin, detol, wipol, dan
SOS terhadap bakteri s.aereus SOS terhadap bakteri s.aereus

uji aktifitas jari tanpa antiseptik, antis, betadin, uji aktifitas jari tanpa antiseptik, antis, betadin,
sabun sirih dan sabun kesehatan terhadap sabun sirih dan sabun kesehatan terhadap
bakteri bakteri

Anda mungkin juga menyukai