Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MATA KULIAH GIZI & DIET

“NUTRISI UNTUK USIA SEKOLAH”

Dosen pengampu : Ns. Wiwik Priyatin, S.Kep. MM

Disusun oleh :

1. Ananda Istiqomah (1440120004)


2. Andes Maslikhatul M (1440120005)
3. Kharisma Niza (1440120031)
4. Nur Affendi (1440120039)
5. Nurul Cahya Wulandari (1440120042)
6. Rosa Nur Triana (1440120045)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Nu
trisi Untuk Usia Sekolah”.

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada mata kuliah Gizi & Diet. Selain itu adapun harapan kami kepada para
pembaca atau semua kalangan yang telah membaca makalah ini yaitu dapat mena
mbah wawasan/pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari

Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Oleh karena it
u, kami mengharapkan partisipasi dalam penyempurnaannya dengan memberikan
kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih terkonsep dengan baik.

Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua piha
k. Kritik dan saran anda sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah ini.
Sekian dan Terimakasih.

Banyumas. 17 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4

B. Rumusan Masalah..........................................................................................5

C. Tujuan.............................................................................................................5

D. Manfaat...........................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. Tujuan pemberian nutrisi pada usia sekolah..................................................6

B. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Usia Sekolah..7

C. Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi Usia Sekolah...........................................9

D. Perhitungan BB Ideal Usia Sekolah.............................................................14

E. Kebutuhan Energi Untuk Usia Sekolah........................................................15

BAB III..................................................................................................................20

PENUTUP..............................................................................................................20

A. Kesimpulan..................................................................................................20

B. Saran.............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak sekolah adalah anak berusia enam sampai dua belas tahun. Pada
masa ini individu mengunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan
berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar pada tahun pertama dalam
kehidupan individu, preud menyebutnya sebagai oral mulut, karena mulut
dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat ekplorasi dan
belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan sehingga anak belajar
menguasai ruang, mulai dari yang paling dekat hingga jauh, umumnya
pembiasaan terhadap kebersihan.
Anak usia Sekolah Dasar mempunyai karakteristik banyak melakukan
aktivitas jasmani. Oleh karena itu, pada masa ini anak membutuhkan energi
tinggi untuk menunjang aktivitasnya. Energi dalam tubuh dapat timbul karena
adanya pembakaran karbohidrat, protein dan lemak, karena itu agar energi
tercukupi perlu pemasukan makanan memiliki nilai gizi yang tinggi. Pola
makan yang sehat dibutuhkan anak anak untuk mendapatkan gizi yang
seimbang. Keseimbangan gizi yang didapat melalui pola makan yang sehat
akan berpengaruh positif terhadap kesehatan serta tumbuh kembang anak.
(Anggaraini, 2003:11)
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuh
an fital bagi semua mkahluk hidup, mengkonsumsi nutrier (zat gizi) yang buru
k bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang m
enyebabkan penyakit dikemudian hari. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh k
ita karena pabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita, sehing
ga bisa menyebabkan penyakit/ terkena gizi buruk. Oleh Karena itu, kitaharus
memperbanyak nutrisi. Namun kebutuhan nutrisi juga harus disesuaikan deng
an kebutuhan tubuh masing-masing.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan pemberian nutrisi untuk usia sekolah?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang berpengaruhi terhadap keadaan nutrisi seko
lah?
3. Bagimanakah kebutuhan energi pada usia sekolah?
4. Bagimanakah perhitungan BB ideal pada usia sekolah?
5. Bagimanakah perhitungan kebutuhan energi usia sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pemberian nutrisi pada usia sekolah
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutris
i sekolah
3. Untuk mengetahui kebutuhan energi usia sekolah
4. Untuk mengetahui perhitungan BB ideal pada usia sekolah
5. Untuk mengetahui perhitungan kebutuhan energi usia sekolah
D. Manfaat
1. Secara teoritis hasil makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan tentan
g kebutuhan pemenuhan nutrisi usia sekolah
2. Hasil makalah ini dapat menambah literasi
3. Secara praktis makalah ini dapat memperluas wawasan pembaca yang berh
ubungan dengan pemenuhan nutrisi pada usia sekolah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan pemberian nutrisi pada usia sekolah

Pada anak uisa sekolah membutukan energi sebesar 1600-1800 Kkl


(Kkal) dan membutuhkan protein sebesar 45 gram setiap harinya, anak laki-
laki usia 10-12 tahun membutuhkan energi sebesar 2000 Kkl. Hal ini
disebabkan sedangkan anak perempuan membutuhkan energi sebesar 1900
Kkl. Hal ini disebabkan karena anak laki-laki lebih banyak aktivitas fisik
sehingga memerlukn energi yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan.
Selain itu, anak perempuan sudah mulai memasuki masa haid sehingga
memerlukan lebih banyak protein dan zat besi dari usia sebelumnya. Pada awal
usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah. Dengan demikian anak mulai masuk
dalam dunia baru, dimana dia mulai banyak berhubungan dengan orang diluar
keluarganya, dan dia berkenalan dengan suasana baru dan lingkungan baru
dalam kehidupannya.

Keadaan ini harus diatasi sedemikan rupa, sehingga cukup diberikan


waktu untuk anak beristirahat setelah pulang sekolah, biasakan cukup waktu
untuk makan pagi dan sebagainya. Makan pagi biasanya tidak banyak
mengandung unsur gizi, kecuali kalori yang memang diperlukan anak untuk
menahan lapar saat mereka sekolah. Nutrisi adalah zat dalam makanan yang
dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai
dengan fungsinya. Nutrisi diperoleh dari hasil pemecahan makanan oleh sistem
pencernaan dan seringkali disebut dengan istilah sari-sari makanan. Tujuan dari
pemberian nutrisi itu sendiri diantaranya :

6
1. Memberikan zat gizi yang cukup dengan kebutuhan yang dimanfaatkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor, peningkat
kesehatan.
2. Pelaksanaan berbagai aktivitas dan pemulihan kesehatan setelah sakit.
3. Meminimalisir terjadinya obesitas pada usia dini.
4. Mendidik kebiasaan makan yang baik, mencakup penjadwalan makan,
belajar menyukai, memilih dan menentukan jenis makanan yang bermutu.
5. Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur,
susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan
makanan yang tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera terhadap
makanan. Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan
keadaan anak.
6. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.

B. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Usia


Sekolah

1. Tingkat Pendidikan Orang Tua


Orang tua yang memiki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih
memahami makanan dan memilih makanan yang baik untuk anaknya.
2. Sosial Budaya
Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu ter
utama tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya t
idak boleh makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya
pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharunya telur merupakan su
mber gizi yang tinggi kadar proteinya dan baik untuk menyembuhkan luka.
3. Serat Makanan
Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi ma
kanan yang berserat akan baik untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
4. Kemudahan Cairan
Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia mudah dicerna.
Persentase nutrient yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan ma

7
kanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk karbohidr
at 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor dapat mempe
ngaruhi proses kemudahan cara tersebut, diantaranya cara menyimpan, me
ngolah dan merusak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain
secara bersamaan.
5. Rasa Kenyang
Selain terdapat kepuasan dan terpenuhinya rasa kenyang, pemberia
n makanan harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Bebera
pa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat
memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak. Se
dangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan sayur dan buah mempuny
ai nilai yang rendah. Nasi, gula, atau jenis karbohidrat lain yang banyak di
konsumsi di Indonesia, akan menyebabkan bertambahnya sekresi getah la
mbung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga akan menamb
ah rasa kenyang.
6. Sumber Makanan
Tersedianya sumber makanan sangat mempengaruhi status gizi ses
eorang. Semakin sulit atau jauh mendapatkan makanan yang mengandung
gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan
mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.
7. Autosintesis Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin ternyata dapat dibentuk dalam tubuh in
dividu sendiri. Misalnya sintesis vitamin K, biotin dan asam pantotnat han
ya mungkin berlangsung bila terdapat bakteri flora usus. Tetapi belum dik
etahui dengan pasti mekanisme pembentukan vitamin ini dikaitkan dengan
jumlah kebutuhan tubuh sendiri.Jenis makanan atau keadaan flora usus tert
entu dapat mempengaruhi pembentukan vitamin, seperti kejadian beri-beri
pada beberapa kelompok penduduk di Kobe, Jepang, sebagai akibat adany
a bakteri usus jenis lain yang dapat mengahancurkan vitamin.
8. Pengaruh Obat

8
Beberapa jenis antimikriba dapat mempengaruhi gizi anak, walaup
un tidak sampai tahap MEP. Perubahan status gizi ini biasanya terjadi mel
alui mekanisme adanya kelainan dasar berupa kelainan struktur saluran cer
na, misalnya hipertropi mikrovilus atau stomatis, yang kemudian dapat me
ngakibatkan malaborbsi, nafsu makan berkurang atau diare. Secara umum
telah dikenal bahwa pemberian antibiotik berspektrum luas untuk waktu y
ang cukup lama dapat menyebabkan stomatis diare.
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi terdiri dari penyebab lang
sung dan tidak langsung.
1. Penyebab langsung, yaitu :
a. Asupan makanan
b. Penyakit infeksi yang mungkin diderita
2. Penyebab tidak langsung, yaitu :
a. Ketahanan pangan keluarga, adalah kemampuan keluarga untuk memen
uhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dengan baik secara kua
ntitas maupun kualitas.
b. Pola pengasuh anak, meliputi sikap ibu atau pengasuh lain dalam hal be
rhubungan dengan anak, memberikan makan, merawat, menjaga kebersi
han memberi kasih saying dan sebagainya.
c. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan, semakin mudah diakses d
an keterjangkauan anak dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan
ketersediaan air bersih, semakin kecil anak terkenan penyakit dan kekur
angan gizi. (Alatas, 2011)

C. Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi Usia Sekolah

1. Kebutuhan energi dan gizi anak sekolah


Anak-anak membutuhkan makan yang bervariasi yang dapat memb
erikan energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral untuk pertu
mbuhan dan perkembangan.
1) Kebutuhan Energi

9
Kebutuhan energi pada anak usia sekolah berhubungan dengan laju
pertumbuhan. Kebutuhan energi individual anak tergantung pada tingka
t aktifitas anak dan ukuran tubuhnya.
Estimasi kebutuhan energi terdapat dalam Dietary Reference Intak
es (DRI) yang didasarkan pada jenis kelamin, umur, TB, BB, dan tingka
t aktifitas anak (physical activity level/PAL).
Estimated energy expenditure (EER) didefinisikan sebagai total en
ergi expenditure ditambah kilokari untuk deposit energi. Kategori aktifit
as didefinisikan menggunakan kesetaraan dengan aktifitas berjalan kaki.
Sebagai contoh, anak perempuan usia 8 tahun dengan BB 25,6 Kg dan
TB 128 cm akan membutuhkan 1360 kkal/hari jika dia beristirahat, 159
3 kkal/hari jika sedikit beraktifitas, 1810 kkal jika banyak beraktifitas d
an 2173 kkal jika sangat aktif.
2) Protein
Asupan protein yang direkomendasikan untuk anak usia sekolah ad
alah 0,95 gr protein per kilo gram berat badan untuk usia 4-13 tahun lak
i-laki dan perempuan. Diet vegetarian juga sesuai untuk anak usia sekol
ah jika mereka membutuhkan energi yang cukup, makanan protein tamb
ahan, variasi jenis makanan dan tingkat asupan vitamin dan mineral yan
g adekuat (Story, 2000) dengan memenuhi kebutuhan energi individual
anak, protein disiapkan untuk pertumbuhan dan pemulihan jaringan.
Berdasarkan hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (Almatsi
er, 2003) menyebutkan bahwa anak laki-laki usia 10-12 tahun dengan b
erat badan 35 kg tinggi badan 138 cm membutuhkan 50 gr protein/hari,
tidak berbeda dengan anak perempuan usia 10-12 tahun dengan berat 37
kg dan tinggi 145 cm membutuhkan 50 gr protein sehari. Sementara ke
butuhan protein anak usia 7-9 tahun dengan berat badan 25 kg dan tingg
i 120 cm juga membutuhkan 45 gr protein sehari.
3) Vitamin dan Mineral
Anak-anak sehat yang mengonsumsi makanan beraneka ragam tida
k membutuhkan vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizin

10
ya. Jika vitamin dan mineral diberikan pada anak usia sekolah, tambaha
n tersebut tidak melebihi angka anjuran intake gizi menurut umur para
orang tua harus diingatkan akan bahaya dari memberikan sejumlah vita
min dan mineral yang melebihi level toleransi atas intake.
2. Anjuran Konsumsi Makanan
Rekomendasi diet yang paling dasar untuk anak usia sekolah dan p
raremaja adalah mengkonsumsi makanan beraneka ragam. Ketersediaan ba
han makanan dilingkungan anak, akan mepengaruhi pemilihan makanan a
nak. Orang tua dan orang dewasa merupakan orang-orang yang akan dicon
toh anak dalam membentuk kebiasaan makannya.
1) Anjuran intake Zat Besi, Serat, Lemak dan Kalsium
Zat gizi besi yang adekuat masih sangat penting dikonsumsi selam
a anak-anak dan praremaja untuk memcegah anemia zat gizi besi dan se
gala konsekuensinya. Dari survey menujukan data bahwa anak usia sek
olah tidak mengkonsumsi sejumlah serat didalam makananya. Anak-ana
k mengkonsumsi total kalori yang berlebih dari bahan makanan sumber
lemak dan lemak jenuh. Kebutuhan kalsium meningkat selama bertahu
n-tahun praremaja, namun yang terjadi intake kalsium menurun menuru
t umur.
2) Zat Besi
Walaupun anemia zat gizi besi prevalensinya tidak tinggi selama us
ia sekolah, konsumsi zat besi yang adekuat sangat penting, seperti dagin
g, sarapan dengan sereal, dan kacang-kacanagan yang dikeringkan.
Sumber vitamin C yang baik seperti jus jeruk, akan meningkatkan
penyerapan zat besi.
3) Serat
Serat membantu dalam pencegahan penyakit kronis dimasa dewasa,
penyakit hati, kanker tertentu, diabetes, dan hipertensi. Untuk meningk
atkan serat dalam makanan anak, orangtua dapat mulai dengan meningk
atkan jumlah buah dan sayuran segar, seperti apel dengan kulitnya men
gandung 3 gr serat/porsi, sedangkan jus buah mengandung rendah serat.

11
Sayuran berserat tinggi, seperti brokoli, roti gandum, biji-bijian, sereal,
dan beras merah sajikan serat tersebut dicampur dengan sereal lainnya a
tau olah menjadi kue. Kacang-kacangan yang dikeringkan juga sumber
serat yang baik.

Tabel 2.4 Kebutuhan Serat Adekuat pada Anak Usia Sekolah


Umur dan Jenis kelamin Total Serat (gram/hari)
Anak-anak usia 4-8 tahun 25

Laki-laki 9-13 tahun 31

Perempuan 9-13 tahun 26

4) Lemak
Makanan tinggi lemak khusunya yang mengandung lemak jenuh ti
nggi dan asam lemak agar dikonsumsi sedikit mungkin namun bagaima
napun, konsumsi jumlah yang tepat penting untuk memenuhi kecukupa
n energi, asam lemak esensial dan vitamin larut lemak.
5) Kalsium
Rekomendasi intake kalsium perhari adalah 800 mg untuk anak usi
a 4-8 tahun dan 1300 mg untuk anak usia 9-18 tahun. Rekomendasi yan
g lebih tinggi lagi untuk anak yang lebih tua, menggambarkan kenyataa
n bahwa kebanyakan pertumbuhan tulang terjadi selama pubertas. Intak
e kalsium yang adekuat penting untuk mencapai puncak pembentukan t
ulang, yang akan mencegah osteoporosis dimasa yang akan datang.
Sangat sulit memenuhi rekomendasi kalsium yang lebih tinggi tanp
a memasukan produk susu, terlebih produk susu rendah lemak bagi oran
g dengan lactose intolerance, telah tersedia produk susu rendah lakstosa.
Bagi anak yang mengkonsumsi kalsiumnya tidak adekuat, membutuhk
an tambahan kalsium yang diberikan dalam pengawasan tenaga kesehat
an atau ahli gizi.

12
6) Cairan Tubuh
Sangat penting bagi anak usia sekolah untuk cukup minum air untu
k mencegah dehidrasi selama bergerak dan berolahraga, karena anak-an
ak beresiko stress karena dehidrasi dan panas. Anak praremaja untuk be
berapa alasan membutuhkan lebih perhatian untuk terpenuhi kebutuhan
cairan tubuhnya dari pada orang dewasa dan remaja. Anak-anak berkeri
ngat dan semakin kepanasan saat bergerak.
Beberapa olahraga seperti sepak bola dan hoki, membutuhkan pert
ahanan khusus, yang mencegah tubuh lemas. Orang dewasa yang meng
awasi aktifitas fisik anak-anak harus memastikan bahwa anak-anak ters
ebut minum air sebelum, selama dan sesudah latihan.
Mekanisme haus mungkin tidak bekerja selama anak-anak latihan,
dan anak-anak biasa tidak menyadari bahwa mereka membuthkan air. A
ir dingin yang bukan dari lemari es adalah terbaik bagi anak-anak. Minu
man olahraga yang mengandung 4-8% karbohidrat dan jus buah encer a
dalah tepat unttuk anak-anak jangan memberikan anak-anak SoftDrink
dan jus buah yang tidak diencerkan, karena pemberian karbohidrat tingg
i dapat menyebabkan kram perut, mual dan diare.
7) Soft Drink
Sekitar 32% anak usia sekolah mengkonsumsi diatas 8,9 ons softdr
ink/hari dan 32% mengkonsumsi lebih besar atau sama dengan 9 ons/ha
ri; dan hanya 36% anak usia sekolah yang tidak minum softdrink (Harn
ack, 1999). Anak usia sekolah mengkonsumsi softdrink lebih banyak da
ri anak usia pra sekolah, namun tidak sebanyak yang dikonsumsi anak r
emaja hal ini memperlihatkan konSumsi softdrink semakin meningkat s
ejalan dengan bertambahnya umur.
Intake enrgi meningkat dikarenakan anak minum soft drink yang b
ukan untuk diet. Anak-anak yang mengkonsumsi softdrink ( lebih dari 9
ons) mengkonsumsi susu dan jus buah lebih sedikit dari anak-anak yang
mengkonsumsi sedikit softdrink. Yang berlebihan ini tidak dianjurkan u

13
ntuk anak usia sekolah karena mengandung kalori kosong dan menyeba
bkan kerusakan gigi.

D. Perhitungan BB Ideal Usia Sekolah

Cara mengukur berat badan bisa dengan menggunakan Body Mass In


dex (BMI) atau indeks massa tubuh. BMI sudah menjadi standar perhitungan
berat badan ideal menurut para ahli. Meski keakuratannya masih diragukan,
metode BMI tetap menjadi pilihan untuk mengukur berat badan.

Cara menghitung berat badan ideal dengan metode BMI yaitu memba
gi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter) yang dika
li dua. Contohnya, jika berat badan si kecil 23 kg dan tinggi badan 1,22 meter,
maka BMI yang didapatkan adalah 15,45 kg. kemudian angka tersebut diban
dingkan dengan kategori IMT berikut ini:

 6 tahun : 13-17 (laki-laki) dan 12,7-17,3 (perempuan)


 7 tahun : 13,1-17,4 (laki-laki) dan 12,7-17,7 (perempuan)
 8 tahun : 13,3-17,9 (laki-laki) dan 12,9-18,3 (perempuan)
 9 tahun : 13,5-18,4 (laki-laki) dan 13,2-19 (perempuan)
 10 tahun : 13,7-19,1 (laki-laki) dan 13,5-19,8 (perempuan)
 11 tahun : 14,1-19,9 (laki-laki) dan 13,9-20,7 (perempuan)
 12 tahun : 14,5-20,8 (laki-laki) dan 14,4-21,7 (perempuan)

Maka dari itu, berat badan ideal anak disesuaikan dengan usianya mas
ing-masing. Berikut ini merupakan berat badan ideal yang seharusnya dimilik
i anak berdasarkan usianya, yaitu:

1. Usia 6-9 tahun


Biasanya, untuk anak perempuan usia 6 tahun ini, berat badannya
mencapai 20 kg dan anak laki-laki sebesar 21 kg. bertambah satu tahun, b
erat badan ideal merekapun turut naik menjadi 23 kg. masuk usia ke-9, a

14
nak-anak perempuan mencapai berat 26 kg dan anak laki-laki sebesar 29
kg.
2. Usia 10-12 tahun
Beberapa anak perempuan memasuki masa pubertas diusia 10-12 t
ahun. Maka berat badan merea cenderung lebih besar dibandingkan deng
an anak laki-laki. Secara alami, perempuan menghasilkan lebih banyak le
mak daripada laki-laki. Pada usia ini, anak perempuan memiliki berat ide
al sebesar 33 kg, sedangkan anak laki-laki hanya 32 kg.

E. Kebutuhan Energi Untuk Usia Sekolah

Anak usia sekolah memerlukan makanan yang kurang lebih sama den
gan yang dianjurkan untuk anak prasekolah, akan tetapi porsinya harus lebih
besar karena kebutuhannya yang lebih banyak, mengingat bertambahnya bera
t badan dan aktivitas.
Kebutuhan gizi harus disesuaikan dengan banyaknya aktivitas yang di
lakukan anak, oleh karena itu ada beberapa fungsi dan sumber zat gizi yang p
erlu diketahui agar tercukupinya gizi anak sekolah. (Utara, 2003)
1. Energi
Aktivitas fisik memerlukan energi diluar kebutuhan untuk metaboli
sme basal. Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh
dan sistem penunjangnya. Selama aktivitas fisik berlangsung, otot memb
utuhkan energi di luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung d
an paru-paru memerlukan energi tambahan untuk mengantarkan zat-zat g
izi dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh.
Penggunaan energi di luar AMB (Angka Metabolisme Basal) bagi
bayi dan anak selama masa pertumbuhan adalah untuk bermain dan seba
gainya. Besar kecilnya angka kecukupan energi sangat dipengaruhi oleh i
ntensitas kegiatan jasmani tersebut. Sumber energi berkonsentrasi tinggi
adalah bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-
kacangan dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat

15
seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni. Semua makanan yang
dibuat dari bahan makanan tersebut merupakan sumber energi.
2. Karbohidrat
Di dalam tubuh, zat-zat makanan yang mengandung unsur karbon
dapat digunakan sebagai bahan pembentuk energi yaitu karbohidrat, lema
k dan protein. Energi yang terbentuk dapat digunakan untuk melakukan g
erakan-gerakan tubuh baik yang disadari maupun yang tidak disadari mis
alnya, gerakan jantung, pernapasan (paru-paru), usus dan organ-organ lai
n dalam tubuh. Dari uraian tersebut dapat diketahui keperluan tubuh yang
utama adalah terbentuknya bahan bakar (tenaga). Karbohidrat-zat tepung/
pati-gula adalah makanan yang dapat menghasilkan tenaga.
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan keperluan energi tu
buh. Selain itu, karbohidrat juga mempunyai fungsi lain yaitu untuk kela
ngsungan proses metabolisme lemak. Diketahui juga karbohidrat mengad
akan suatu aksi penghematan terhadap protein. Pangan sumber karbohidr
at misalnya, serealia, biji-bijian, gula dan buah-buahan umumnya menyu
mbang paling sedikit 50% atau separuh kebutuhan energi keseluruhan. Pr
oporsi asupan karbohidrat yang disarankan untuk anak usia sekolah adala
h 50-60% karbohidrat dari kebutuhan energi per hari.
3. Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian t
erbesar tubuh sesudah air. Kebutuhan protein menurut FAO/WHO/UNU
(1985) adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan pro
tein yang diperlukan dalam masa pertumbuhan, kehamilan dan menyusui.
Angka Kecukupan Protein (AKP) anak usia sekolah umur 7-9 tahun adal
ah 400 mg untuk laki-laki dan perempuan, umur 10-12 tahun laki-laki ad
alah 400 mg sedangkan untuk perempuan 350 mg. Disarankan untuk me
mberi protein 1,5-2 gr/kg berat badan bagi anak sekolah.
Sumber protein dalam bahan makanan hewani merupakan sumber
protein yang baik dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, daging,

16
unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang, kedelai d
an hasil olahannya seperti tempe dan tahu serta kacang-kacangan lain.
4. Lemak
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber e
nergi bagi tubuh. Fungsi lemak terutama adalah menghasilkan energi yan
g diperlukan oleh tubuh, sebagai pembentuk struktur tubuh, mengatur pro
ses yang berlangsung dalam tubuh secara langsung dan tak langsung sert
a sebagai pembawa (carrier) vitamin yang larut dalam lemak.
Defisiensi lemak dalam tubuh akan mengurangi ketersediaan energ
i dan mengakibatkan terjadinya katabolisme atau perombakan protein. Ca
dangan lemak akan semakin berkurang dan lambat laun akan terjadi penu
runan berat badan. Defisiensi asam lemak akan mengganggu pertumbuha
n dan menyebabkan terjadinya kelainan pada kulit. Sumber lemak diantar
anya susu, minyak olive, minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak i
kan dan lain-lain. Menurut WHO (2008), kebutuhan lemak untuk anak us
ia 2-18 tahun adalah 25-35% dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang harus tersedia dalam jumlah
yang sedikit karena vitamin tidak dapat disintesis pada makhluk hidup. V
itamin diklasifikasikan baik sebagai vitamin larut lemak (vitamin A, D, E
K) atau vitamin larut air (vitamin B kompleks dan vitamin C). Vitamin ti
dak menyediakan energi atau bahan pembangun untuk jaringan dan organ
tubuh. Vitamin berperan sebagai partisipan dalam proses katalitik (sebag
ai koenzim) dan pengatur proses metabolik. (Grober, 2009)
6. Mineral
Berikut ini adalah jenis mineral yang dibutuhkan oleh anak usia seko
lah, antara lain:
a. Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dal
am tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau lebih kur

17
ang sebanyak 1 kg dan jumlah ini 99% berada dalam jaringan keras,
yaitu tulang dan gigi.
Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsi
um dalam tubuh semakin efisien absorpsi kalsium. Peningkatan kebu
tuhan terjadi pada masa pertumbuhan khususnya pada anak usia seko
lah dan remaja, kehamilan, menyusui, defisiensi kalsium dan tingkat
aktifitas fisik yang meningkatkan densitas tulang.
Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh yaitu dalam
pembentukan tulang dan gigi. Angka kecukupan rata-rata sehari untu
k kalsium bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan
dan Gizi LIPI (1998) untuk anakanak 500 mg dan remaja 600-700 m
g.
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil olahannya, sepert
i keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan
sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil olah
annya seperti tahu dan tempe, sayuran hujau juga merupakan sumber
kalsium yang baik.
b. Besi
Besi berfungsi sebagai cadangan untuk memproduksi hemoglo
bin. Kekurangan besi dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga s
angat peka terhadap serangan bibit penyakit. Penelitian di Indonesia
menunjukan terjadi peningkatan prestasi belajar pada anak-anak seko
lah dasar bila diberi suplemen besi. Besi memegang peranan dalam s
istem kekebalan tubuh. Angka kecukupan besi untuk anak sekolah a
dalah 10 mg.
Sumber besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam dan
ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kac
angan, sayuran hujau, dan beberapa jenis buah.
c. Yodium
Yodium berfungsi sebagai bagian dari tirosin dan senyawa lain
yang disintesis oleh kelenjar tiroid. Tubuh mengandung sekitar 25 m

18
g yodium, dimana sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid. Fungs
inya adalah mengontrol transduksi energi seluler.
Kebutuhan yodium sehari-hari sekitar 1-2 µg/kg berat badan.
Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998) menganjurkan angka kecu
kupan gizi yodium untuk anak sekolah 70-120 µg. Sumber yodium y
ang utama yaitu makanan laut berupa ikan, udang dan kerang serta g
angang laut.

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk anak sekolah tercantum


dalam table dibawah ini:

Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Anak Sekolah

Umur (Tahu Berat Bada Tinggi B Energi Protein Lemak Karbohidrat


n) n (kg) adan (c (kkal) (gr) (gr) (g)
m)

7-9 27 130 1850 49 72 10

10-12 (pria) 34 142 2100 56 70 13

10-12 (wanit 36 145 2000 60 67 20


a

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas, penulis memiliki beberapa kesimpulan antara lain


sebagai berikut:

1. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena pabila tidak ada nutrisi
maka tidak ada gizi dalam tubuh kita, sehingga bisa menyebabkan
penyakit/terkena gizi buruk.
2. Apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita, sehingga
bisa menyebabkan penyakit/terkena gizi buruk.
3. Anak usia Sekolah Dasar mempunyai karakteristik banyak melakukan
aktivitas jasmani. Oleh karena itu, pada masa ini anak membutuhkan
energi tinggi untuk menunjang aktivitasnya.
4. Menghitung berat badan ideal dengan metode BMI yaitu membagi berat
badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter) yang dikali
dua.
5. Pada anak uisa sekolah membutukan energi sebesar 1600-1800 Kkl (Kkal)
dan membutuhkan protein sebesar 45 gram setiap harinya, anak laki-laki
usia 10-12 tahun membutuhkan energi sebesar 2000 Kkl.

B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan antara lain ialah kita harus
memperbanyak nutrisi, namun kebutuhan nutrisi juga harus disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh masing masing

20
DAFTAR PUSTAKA

Alatas, S. S. S. (2011). Status Gizi Anak Usia Sekolah (7-12 Tahun) dan Hubunga
nnya dengan Tingkat Asupan Kalsium Harian di Yayasan Kampungkids Peja
ten Jakarta Selatan. 16–27.

Anggraini, Tuty.; Antioxidative Activity And Catechin Content Of Four Kind Of


Uncaria Gambir Extracts From West Sumatera, Indonesia, AfricanJournal of
Biochemistry Research, 2011, 5(1): 33-38.

Dini. 2015. Kebutuhan Energi Dan Gizi Anak Sekolah. http://nutrisiataugizi.blogs


pot.com/2015/10/kebutuhan-energi-dan-gizi-anak-sekolah.html?m=1

Ira, Dessy. 2018. Tujuan Pemberian Nutrisi. https://id.scribd.com/document/3723


38242/TUJUAN-PEMBERIAN-NUTRISI

Lidia, Irma. 2020. Ketahui Berat Badan Ideal buah Hati Anda Sesuai Usianya.
https://jovee.id/ketahui-berat-badan-ideal-buah-hati-anda-sesuai-usianya/

Utara, U. S. (2003). Universitas Sumatera Utara 4. 4–16.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/51534/Chapter
%20ll.pdf

Soetjiningsih,(2005). Tumbuh kembang anak.Jakarta:EGC. Soetjiningsih. 2012.

Wulandari, Dwi. 2018. Nutrisi Usia Pra Sekolah Dan Sekolah. https://id.scribd.co
m/document/393756861/Nutrisi-Usia-Pra-Sekolah-Dan-Sekolah

21

Anda mungkin juga menyukai