Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH MANAJEMEN DAN PERKEMBANGANNYA

Dosen pengampu:Rois Arifin ,SE,MM.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Al Fatkhan Fajar Satrio (22001081012)
Ach. Iqmal Herdiansyah ( 22001081289)
Helmy Naufal Masruhan (22001081014)
Siti Rogibatun Nadifah (22001081007)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi..............................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4


1.2 Tujuan..................................................................................................................5

BAB II Pembahasan..........................................................................................................6

2.1 Pengertian Manajemen........................................................................................6

2.2Sejarah Manajemen .............................................................................................6

BAB III Pembahasan Teori Manajemen.........................................................................8

3.1 Teori Evolusi Manajemen...................................................................................8


3.2 Teori Manajemen Klasik........................................................................................9
BAB IV Hubungan Manusiawi,Manajemen Modern dan Manajemen Dalam Konteks
RI 4.0…………………………………………………………………………13

4.1 Hubungan Manusiawi Dalam Manajemen………………………………..……13

4.2 Manajemen Modern……………………………………………………...…….14

4.3 Pendekatan Kontingensi……………………………………………...………...15

4.4 Manajemen Dalam Konteks RI 4.0……………………………….……………16

BAB V Penutup................................................................................................................19

5.1 Kesimpulan........................................................................................................19

Daftar Pustaka.................................................................................................................20

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala


limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya, kita selalu di beri kesehatan sampai pada
saat ini. Shalawat dan salam kita haturkan selalu kepada junjungan Nabi kita yaitu
Rosululloh SAW, beliaulah Guru dari segala Guru yang mengajarkan kita tentang
Ilmu yang bermanfaat Dunia dan Akhirat. Dan dengan adanya izin dari Allah SWT
kami selaku Pemakalah dapat menyelesaikan tugas kami yang berjudul “SEJARAH
PERKEMBANGAN MANAJEMEN“

Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu tujuan untuk menambah
wawasan kita tentang ilmu manajemendan untuk memudahkan kita dalam ujian
semester nanti, amin Ya Rabbal Alamin.

Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya makalah ini, kami sebagai


pemakalah sangat banyak mendapat bantuan, doa, motivasi, dan bimbingan dari
berbagai pihak, dan kami ingin mengucapkan banyak Terima Kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami.

Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penulis dapat menyadari masih
banyak terdapat kekurangan kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak, dengan ini harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti kita ketahui ilmu manajemen berkembang dengan pesat hingga saat ini.
Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun
tatacara penting dalam meneliti , menganalisis, dan memecahkan masalah –masalah
yang berkaitan dengan manajer.

Oleh karena itu, masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan( evolusi )
teori manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran
pikiran masalalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang
lingkup dan perkembangan ilmu manajemen.

Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan ilmu manajemen.


Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar
pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusia dan
manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang
terus dengan berbagai aliran lainnya.

Adapun Aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses produksi


sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya
manusia yang berada dalam organisasi.

Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan


tentang perkembangan manajemen yang telah menghasilkan teori –teori manajemen
yang muncul dari berbagai aliran. Sehingga manajer dapat menggunakan teori yang
paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian apabila seorang
manajer menghadapi situasi yang bagaimana bentuknya dan kompleksnya akan dapat
mencari solusi atau
membuat keputusan yang tepat dan baik.

4
1.2 Tujuan

Mengingat betapa pentingnya manajemen dalam kehidupan sehari – hari yang


meliputi kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat atau dalam aspek
usaha dan bisnis. Keberadaannya selalu dibutuhkan oleh manusia untuk mengatur
danmengelola sesuatu yang dipikirkannya untuk mewujudkan suatu tujuan dari
manusia.

Dengan demikan kita perlu mengetahui, mempelajari dan memahami apa itu
manajemen?. Dalam mempelajari ilmu manajemen kita tidak akan terlepas oleh
sejarah kemunculan ilmu manajemen, teori-teori yang berkaitan dengan manajemen
dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, dalam penulisan makalah ini. Kelompok kami berusaha untuk
memudahkan pembahasan supaya lebih mudah dalam penyampaiannya, maka kami
hanya memaparkan masalah-masalah sebagai berikut.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN


Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kunoménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisiyang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin
berasal dari bahasa Italia(1561)maneggiareyang berarti “mengendalikan,”
terutamanya“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latinmanus yang
berati “tangan”.Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancismanège yang
berarti “kepemilikankuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda),dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia.Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata(Robbins dan Coulter ,
2002)Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu
keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis(line)mengarah kepada
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang
mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk
mencapai suatu tujuan organisasi.

2.2 SEJARAH MANAJEMEN

Beberapa orang melihat sejarah manajemen sebagai konseptualisasi


modern yang terlambat.Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki
sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya,
mendeteksi aktivitas mirip manajemen di masa pra-modern akhir.
Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan
pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad
menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung
namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan
pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk
menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi
seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan
kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk

6
penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.

Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19 .


Pelaku ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori
teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang
hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney,James Watt dan Matthew
Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur
kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M.Laughlin dan
lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi,
struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon
Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori
manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
keseleruhan berdasarkan sains.

Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun


1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa
cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan:
“Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946.
Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang
menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika
ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan
teori statistika dengan teori mikro ekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi.
Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan
sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang
logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah,
termasuk:
• Manajemen sumber daya
• Manajemen operasi atau produksi
• Manajemen strategi
• Manajemen pemasaran
• Manajemen keuangan
• Manajemen informasi teknologi

7
BAB III
PEMBAHASAN TEORI MANAJEMEN

3.1 TEORI EVOLUSI MANAJEMEN


Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi
sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-
kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang
manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya
dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-
masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.

Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda
revolusi industri, yang terjadi sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-
prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi. Ada dua tokoh yang mengawali
munculnya manajemen, yaitu :

1.      Robert Owen ( 1971 – 1858 )


Dimulai pada tahun 1800-an sebagai manager pabrik permintalan kapas di New Lanark,
Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi
produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bilamana terhadap
mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya
perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan
perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa
kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
2.      Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang menaruh
perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal
pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.           Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.           Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya

8
sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan
spesialisasi dalam pekerjaannya.
3.           Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus
menerus dalam tugasnya.
4.           Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.

Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (calculator)
mekanis yang pertama, mengembangkan program-program permainan untuk komputer,
mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan
pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Teori manajemen klasik juga terbagi dalam dua pemikiran yaitu teori manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik.

3.2 TEORI MANAJEMEN KLASIK


   Pengertian Manajemen Klasik
Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan pada penerapan
fungsi-fungsi tersebut. Dalam Fattah (2000:22) teori manajemen klasik berasumsi bahwa
manusia itu sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan.
Oleh karena itu teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses
yang logis dan rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural
atau anatomi organisasi.
      Sejarah Perkembangan Manajemen Klasik
Teori Manajemen Aliran Klasik awal sekali timbul akibat terjadinya revolusi industri di
Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut memberikan perhatian terhadap masalah-
masalah manajemen yang timbul baik itu dikalangan usahawan, industri maupun
masyarakat. Para pemikir itu yang terkenal antara lain, Robert Owen, Henry Fayol,
Charles Babbage dan lainnya.
Adapun manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola
organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan,
tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan teori
umum manajemen dapat diterapkan.
9
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu :

1.   Hanry Fayol ( 1841 – 1925 )


Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam
bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau General and Industrial
Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Costance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai
Fungsionalisme.
Fayol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen yaitu : 1. teknik produksi dan
manufakturing produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi, dan 6.
Manajerial.
Hendry Fayol juga mengemukakan 14 prinsip manajemen yaitu :
1.       Devision of work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan, dimana dengan spesialisasi dapat meningkatkan
efisiensi pelaksanaan kerja. Tujuannya adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan
terbaik dengan usaha yang sama.

2.   Uathority and Responsibility


Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
Tanggung jawab yaitu tugas dan fungsi yang harus dikerjakan, untuk ini diperlukan
wewenang dari pihak diatasnya. Semua ini diperlukan sangsi agar dipatuhi oleh orang yang
menerima.
3.   Dicipline
Melakukan apa sudah menjadi persetujuan bersama, disiplin ini Sangat penting dalam
tercapainya tujuan bersama, sebab tanpa ini tidak akan mencapai tujuan.

4.   Unity of Command


Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan
kebingungan dan saling lempar tanggung jawab. Bila hal ini dilanggar maka wewenang akan
berkurang, disiplin terancam dan stabilitas akan goyah.

10
5.   Unity of Direction
Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh
seorang manajer.

6.   Subordination of Individual Interst to Generale Interest


Kepentingan seseorang tidak boleh diatas kepentingan bersama atau organisasi.

7.   Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan. Konpensasi harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.

8.   Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan. Sentralisasi bisa dipakai
pada organisasi yang kecil, tapi lain bagi organisasi yang besar sentralisasi tidak mungkin
dapat digunakan, harus menggunakan desentralisasi. Bila peranan diberikan kepada bawahan
lebih besar, maka digunakan desentralisasi.

9.   Scalar Chain ( garis wewenang )


Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali kekuasaan
terakhir. Prinsipnya mempermudah komunikasi antar pegawai yang setingkat.

10.  Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya. Hendaknya
setiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mereka berdasarkan pada kemampuan,
bakat dan minatnya.

11.  Equty
Untuk merangsang agar pekerja melaksanakan pekerjaan dengan baik, sungguh-sungguh dan
penuh kesetiaan, maka harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.

12.  Stability of Tonure of Personel


Seseorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar
dapat berhasil dengan baik. Apabila seseorang sering kali dipindah dari satu pekerjaan ke

11
pekerjaan lainnya akan menghambat dan membuat pekerja tersebut produktivitasnya kecil.
Turn over tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.

13.  Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan didalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan
dan menyelesaikan rencananya, walaupun ada kesalahan yang mungkin terjadi.

14.  Esprit the Corps


Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggan,
keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.

12
BAB IV
Hubungan Manusiawi,Manajemen Modern,Kontingensi dan
Manajemen dalam konteks RI 4.0
4.1 Hubungan Manusiawi Dalam Manajemen
Tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam dunia pekerjaan dianggap
penting untuk mendongkrak hasil efektifitas kerja yang lebih optimal. Berikut beberapa ahli
yang awalnya mencetuskan pelengkap teori organisasi Neo klasik:
 Hugo Munsterberg (1863-1916)
Sebagai pencetus psikologi industri, Hugo terkenal dengan sebutan “bapak psikologi
industri”. Hugo mengungkapkan bahwa untuk mencapai peningkatan produktivitas dalam
pekerjaan, dapat dilakukan melalui 3 cara:
1.   Penemuan best possible person (orang yang terbaik)
2.   Penciptaan best possible work
3.   Penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan
Munsterberg juga menyarankan penggunaan teknik-teknik yang diambil dari psikologi
eksperimen. Sebagai contoh, berbagai metode yang dilakukan dalam memilih karakteristik
yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan.

 Elton Mayo (1880-1949) dan percobaan-percobaan hawthorne


“Hubungan manusiawi” yang merupakan istilah umum sering menggambarkan cara seorang
manajer berinteraksi dengan bawahannya. Bila “manajemen personalia” memotivasi lebih
besar untuk lebih baik dalam bekerja, maka hubungan manusiawi dalam organisasi tersebut
“baik” dan begitu juga sebaliknya. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang selalu
baik, hendaknya manajer harus memahami mengapa karyawan bertingkah seperti yang
hendak mereka lakukan dan faktor-faktor apa saja yang memotivasi mereka untuk melakukan
hal demikian.
Untuk mendukung pernyataan sebelumnya,  Elton Mayo,  dan asistennya Fritz J.
Roethlisberger serta William J. Dickson melakukan studi tentang perilaku manusia dalam
berbagai macam situuasi kerja yang dikenal dengan percobaan Howthorne. Mereka membagi
karyawan atas dua kelompok kerja yang masing masing terdiri dari 6 karyawati dalam
ruangan terpisah. Dalam satu ruangan, kondisi diubah-ubah  secara periodik dan ruangan
lainnya tidak. Sejumlah variabel yang diubah antara lain : upah dinaikan, periode istirahat
dan jam lamanya makan siang diubah, hari kerja dan minggu kerja diperpendek, peneliti yang
bertugas sebagai atasan mengikuti kelompok untuk memilih periode istirahatnya sendiri dan
memberikan kesempatan untuk mengajukan usulan perubahan.
Hasilnya, produktivitas di kedua ruang tersebut ternyata sama-sama meningkat. Elton
Mayo dan kawan-kawan menyimpulkan bahwa insentif keuangan bukan penyebab kenaikan
produktivitas, karena skedul pembayaran kelompok dipertahankan sama. Namun, hal yang
membuat kondisi demikian justru karena reaksi interaksi emosional antara anggota kelompok
dengan atasannya lebih penting dalam peningkatan produktivitas kerja kelompok daripada
perubahan perubahan kondisi kerja diatas. Percobaan ini juga mengarahkan Mayo bahwa

13
perhatian yang khusus dari seorang atasan yang dapat meningkatkan motivasi bekerja itu
sangat berpengaruh terhadap usaha-usaha mereka.
Alasan saya memilih Teori Manajemen Neo Klasik :
Karena teori manajemen neo klasik sangat mementingkan hubungan manusiawi
antara atasan (manajer) dan seorang bawahan. Cara teori manajemen neo klasik jika
diterapkan dengan baik akan membuat hubungan antara atasan dan bawahan jauh lebih
harmonis dan tidak terkesan kaku yang dapat meningkatkan motivasi dan usaha-usaha
mereka agar lebih giat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam
perusahaan.

4.2 Manajemen Modern


Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah
dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga
banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian
tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen. Teori-teori
ini pertama kali dirintis oleh; Robert Owen, Adam Smith, Charles Babbage dan Max Weber.
1.      Sejarah Munculnya Teori Modern
Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar,yaitu
a.       Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap/seluruh gejala,bentuk dan
eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan isinya secara universal mempunyai
sifat yang pasti serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal Fisika,Kimia,Biologi
b.      Ilmu Sosial / Non Eksakta,yaitu ilmu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan
eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Misal ekonomi,psikologi,hukum dan lain-lain.
c.       Ilmu Humaniora, yaitu kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni.
Misal seni tari,lukis,sastra,suara dan lain-lain.

Teori Manajamen Modern


Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang
harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Teori organisasi dan
manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950, Teori modern, dengan tekanan pada
perpaduan dan perancangan, menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai aktifitas baik fisik
maupun psikis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal. Salah
satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri
dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Sejak manusia pertama ada, adalah
sunatullah danya sifat untuk saling bergantung dan melengkapi kebutuhan antara satu dengan
yang  lain, hal ini dimaksudkan agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari
rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama. Dari kerja sama ini
kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan mengevaluasi tujuan
kerja sama yang sejak awal dicitakan hingga terbentuklah satu sistem manajemen yang
disepakati untuk mengatur semua anggotanya. 
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research lebih
diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan model-model
dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan

14
komputer, dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional bagi para manajer
dalam membuat keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer
organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal,
manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan
sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan berkembangnya ilmu ini juga memiliki
sisi kelemahan.

Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern


Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi.
Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation
Research dan Management Science atau manajemen Operasi). Perkembangan aliran Perilaku
Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan
sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :
a)      Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo,yaitu Ego dan Super Ego,dan
Hirarki Kebutuhan Manusia, dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika
motivasi.
b)      Douglas McGregor,yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
c)      Frederick Herzberg,yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.

 Prinsip-prinsip Manajemen Modern


·         Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur dan prinsip).
·         Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
·         Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
·         Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.

4.3 Pendekatan Kontingensi


Pendekatan kontingensi adalah mengidentifikasikan teknik mana, pada situasi
tertentu, di bawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu pencapaian
tujuan manajemen. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen
yang berbeda pula, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat
diterapkan dalam seluruh kondisi. Sebagai contoh :

 Karyawan suatu perusahaan membutuhkan dorongan untuk meningkatkan


produktivitas. Pendekatan klasik akan mengemukakan tentang penyederhanaan kerja.
Sedangkan pendekatan hubungan manusiawi akan berusaha menciptakan iklim yang dapat
memotivasi karyawan dan mengusulkan perluasan kerja. Dari kedua pendekatan tersebut,
mana yang lebih baik ? Bila karyawan tidak terdidik dan kesempatan latihan serta sumber
daya terbatas, maka penyederhanaan kerja akan merupakan penyelesaian yang paling baik.
Tetapi bila karyawan terlatih dan kepuasan kerja adalah kebutuhan mereka, maka program

15
perluasan kerja mungkin lebih efektif. Aka tetapi kadang-kadang dalam situasi tertentu lebih
pas apabila digunakan kombinasi kedua pendekatan tersebut.
Pendekatan kontingensi secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu hubungan
fungsional "bila - maka", maksudnya : 

 "bila" adalah vatiabel bebas (independent variable).


 "maka" adalah variabel bergantung (dependent variable). 

Dalam manajemen kontingensi, lingkungan merupakan variabel bebas, sedangkan berbagai


konsep dan teknik manajemen yang mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan-
tujuannya, berfungsi sebagai variabel bergantung.

Dalam kerangka konseptual menyeluruh untuk pendekatan kontingensi, terdapat tiga bagian


penting yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Lingkungan.
2. Konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen.
3. Hubungan kontingensi antara keduanya (nomor : 1 dan nomor :2).

4.4 Manajemen Dalam Konteks RI 4.0


Perencanaan yang lebih konsisten pada pengembangan indsutri
Pemanfaatan database dalam sistem informasi industri membawa praktik baru dalam
fungsi perencanaan. Teknologi memungkinkan industri untuk merancang perencanaan secara
optimal dan lebih rapi. Fungsi perencanaan menjadi mudah untuk dijalankan karena bantuan
kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Sistem AI akan merumuskan perencanaan sesuai kebutuhan industri berdasarkan infromasi
dan data yang dimasukan. AI kemudian menjalankan proses pengolahan informasi dan data
sehingga menghasilkan opsi-opsi yang bisa dijalankan industri.
Dengan sistem perencanaan ini industri akan lebih konsisten untuk berkembang karena
memiliki perencanaan yang berorientasi pada evaluasi data serta rekomendasi kerja. Proses
perencanaan juga menjadi lebih efisien karena tidak memakan waktu yang lama serta biaya
yang besar.

Pengorganisasian yang beroirentasi teknologi

Pemanfaatan sistem AI juga akan diterapkan untuk menjalankan fungsi


pengorganisasian. Sistem AI melalui data dan informasi akan merekomendasikan struktur
dan penjabaran tugas sesuai kebutuhan industri.

Sumber daya manusia yang memiliki skil yang sesuai dengan kebutuhan industri
kemudian akan terapkan. Jika mengacu pada efisiensi organisasi, maka kemungkinan untuk
perampingan struktur akan dilakukan.

16
Dalam setiap jabatan kemudian akan ditempatkan sumber daya manusia yang tepat
sesuai kebutuhan industri. Serta jumlahnya akan menyesuaikan berdasarkan efisiensi, ini
dilakukan sebab beberapa fungsi dan tugas dalam organisasi akan digantikan oleh teknologi.

Pengarahan menjadi lebih efektif

Fungsi manajemen ini akan bekerja secara sistemik oleh teknologi. Seorang manajer
operasional akan lebih banyak waktu untuk mengarahkan secara langsung dalam operasional
industri. Tentunya bukan dengan turun langsung ke lapangan, tapi dengan cara
memanfaatkan sistem AI yang terintegrasi.

Proses pengarahan oleh manajer operasional kini lebih mudah dilakukan. Manajer
hanya perlu mengendalikan sistem agar bekerja sesuai perencanaan. Manajer juga dengan
mudah bisa mendapatkan laporan secara real-time dari proses operasional.

Fungsi kepegawaian yang tersistem

Melalui sistem AI, perusahaan tidak lagi perlu khawatir akan terjadinya kekurangan
sumber daya manusia. Sistem akan mendeteksi kekurangan dalam struktur, memproses
informasi kemudian menghasilkan rekonomendasi untuk sumber daya manusia.

Proses kepegawaian juga dijalankan sepenuhnya oleh sistem yang dikendalikan oleh
manajemen perusahaan industri. Berdasarkan rekomendasi yang menjadi keputusan
manajemen perusahaan, sistem akan melakukan proses kepegawaian sesuai keinginan
perusahaan.

Namun sistem tidak bisa menggantikan fungsi motivasi dan inspirasi serta fungsi
remunerasi dalam kepegawaian. Dua fungsi tersebut akan tetap menjadi tugas manajemen,
sebab hal itu berbicara tentang kemanusian.

Koordinasi dan pengawasan terintegrasi

Revolusi industri tidak lagi perlu khawatir untuk menjalankan fungsi koordinasi dan
fungsi pengawasan. Semuanya terintegrasi dalam satu sistem bersamaan dengan fungsi
manajemen lainnya. Manajemen perusahaan memegang penuh kendali sehingga fungsi
koordinasi dan fungsi pengawasan menjadi lebih efisien.

Pemanfaatan sistem AI dalam menjalankan fungsi manajemen kini menjadi tren


dalam dunia industri. Bukan hanya dimanfaatkan untuk keperluan operasional saja, sistem AI
akan diterapkan sampai pada proses hilir industri yaitu menggapai konsumen.

Revolusi indsutri 4.0 memberikan kita jawaban untuk masalah efisiensi namun juga
memberikan tantangan dari segi sumber daya manusia. Ketika industri sudah menerapkan
revolusi industri 4.0 secara total, maka sumber daya manusia yang dibutuhkan industri adalah
yang menguasai sistem juga menguasai manajemen.

17
18
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen
yangdihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling
sesuai untuk menghadapi situasi tertentu.Disamping itu seorang manajer dapat saja
menggabungkan danmemanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok
ataupendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks
danPendekatan-pendekatan ini yang menggambarkan kedudukan dan
perananmanajemen saat ini dan di masa datang.Ada beberapa alasan untuk
mengetahui dan mempelajari perkembangan ilmu manajemen yang akan diuraikan di
bawah ini yaitu antara lain:

1) .Membentuk pandangan kita mengenai organisasi.


Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita di mana kita
mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.

2) Membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.


Mempelajari berbagai teori manajemen berdasarkanperkembangannya,
kitadapat memahami bahwa setiap teori adalah karena berdasarkan
lingkungannyayaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh teknologi yang
dirasakan pada waktudan tempat terjadinya peristiwa tertentu. pengetahuan ini
membantu setiaporang untuk memahami apa sebabnya teori tertentu cocok
terhadap keadaanyang berbeda.

3) Mengarahkan terhadap keputusan manajemen.


Mempelajari evolusi manajemen membantu memahami proses dasar
sehinggadapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakekatnya suatu
teori merupakan asumsi-asumsi yang koheren/logis, untuk menjelaskan
beberapa fakta yang diobservasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa
yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan adanya pengetahuan ini, kita
bias rnenerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.

4) Merupakan sumber ide baru.


Mempelajari perkembangan teori manajemen memungkinkan kita pada
suatukesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari

19
DAFTAR PUSTAKA

 Sabardi, Agus, Dasar-dasar Manajemen,Jakarta, STIE, 1992

 Julitriarsa, Djati, Drs. Dan Suprihanto, John, Drs., M.I.M., Manajemen Umum,
Edisi Pertama,Yogyakarta, BPFE,1988

 Mukhyi, Muhammad Abdul., Imam Hadi Saputro ,Pengantar Manajemen


Umum
(Untuk STIE). Jakarta: Universitas Gunadarma.1995

 http://ophiiciiduduth.blogspot.com/2013/04/makalah-sejarah-perkembangan-
manajemen.html
 https://ekavidiaz.wordpress.com/2012/10/20/teori-manajemen-neo-klasik-aliran-
hubungan-manusiawi
 https://www.studimanajemen.com/

20

Anda mungkin juga menyukai