Anda di halaman 1dari 1

Penatalaksanaan Klien Resiko bunuh diri d.

d
gangguan psikologis Manajemen Mood
Pencegahan Bunuh Diri

Kontrol Diri Meningkat


Nn. X 20 Tahun

Pandangan Islam Mendiskusikan cara mengtasi keinginan bunuh diri


Dampak dari penggunaan heroin: QS. Al-Fajr Ayat 27-28 Meningkatkan harga diri klien
- Dampak jangka pendek: mulut kering, anggota Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
tubuh terasa berat, merasa mengantuk, UGD Jiwa Mencoba lompat dari gedung
- Nn. X mengatakan merasa sedih, marah, tidak dan berhasil digagalkan Resiko Bunuh Diri
mengalami gangguan mental singkat, mual, kulit
berguna dan ingin mati
- Nn. X mengatakan semenjak orangtua bercerai 8
gatal, pernapasan lambat, konstipasi Golongan obat opioid yang digunakan tahun yang lalu, mulai mencoba heroin selama 5
- Kekebalan tubuh menurun untuk mengatasi nyeri hebat
tahun dan sudah berhenti, sering berpindah sekolah
- Gangguan hati
dan sering dibully
- Masalah pencernaan Hasil
- Nn. X mengatakan kalau muncul rasa sedih yang
- Gangguan hormon pengkajian
memuncak biasanya melakukan Growth Promoting
- Gangguan saraf TD 110/80 mmHg, N 90 x/menit, BB 38 kg, TB 165 cm, tampak
Risk Taking dengan teman Klasifikasi Tanda Gejala Rentang Respon Pencegahan Alat Deteksi Sumber Koping Mekanisme Koping
- Pasien dekat dengan kakak ke 2 yang pernah
mengalami depresi dan penggunaan morfin
- Penyelesaian masalah dalam keluarga dengan cara Hasil verbigerasi, terkadang mood depresif, dan fatigue.
sendiri-sendiri dan komunikasi tertutup Hasil gula darah 258 mg/dL
pemeriksaan
Hasil pemeriksaan neurotransmitters dan hormon: dopamine,
Isyarat bunuh diri
serotinin & adrenalin menurun serta melatonin meningkat Menurut Santrock (2014) tanda
Ancaman bunuh diri
awal bunuh diri pada remaja
Percobaan bunuh diri 1. Kemampuan personal 1. Penyangkalan
Peningkatan diri Pencegahan primer: memodifikasi kondisi sosial,
Alkaloida yang terdapat dalam opium, Penumbuhan peningkatan berisiko Ask Suicide Screening (ASQ) 2. Dukungan sosial 2. Rasionalisasi
ekonomi dan biologis, seperti menurunkan angka
Diberikan intervensi Risk For Suicide Quessionare (RSQ) 3. Intelektualisasi
berupa serbuk putih. Morfin adalah Faktor Risiko Penatalaksanaan Perilaku destruktif diri tak langsung kemiskinan, kekerasan, perceraian dan promosi
manajemen mood dan terapi The Mood And Feeling Quessionare (MFQ) Dukungan emosional 4. Regresi
bahan analgesik Keperawatan Pencederaan diri pola hidup sehat
dukungan kelompok Treatment Emergen Activation And Suicidality Esteem
Bunuh diri Pencegahan sekunder: merujuk pada deteksi dini
Mengancam akan bunuh diri Assessment Profile (TEASAP) Dukungan instrumental
dan memberi penanganan yang tepat
Sudah pernah mencoba bunuh diri Columbia Suicide Severity Ratting Scale (C-SSRS) Dukungan informasi
Hubungan perasaan yang terjalin antara keluarga
sebelumnya Spirtualitas dan merasakan tujuan hidup Suicide Behaviour Quessionaire (SBQ-R) Dukungan network
Tersirat unsur kematian dalam musik, seni Suicidal Ideation Quessionaire (SIQ)
Faktor Predisposisi Psikofarmaka Penatalaksanaan Medis Meyakinkan bahwa bunuh diri adalah tindakan 1. Asset material
Mekanisme Koping Faktor Koping dan tulisan pribadi
Faktor Pretisipasi (Fluozetin 1x10 mg dan (Selective Serotonine salah 2. Keyakinan positif
Kehilangan anggota keluarga/teman
Benzoiazepine Merlopan 2x5 mg) Memiliki orang yang berarti
Reuptake Inhibitor) terdekat
Dampak psikis penggunaan morfin: Gejala fisik yang timbul akibat penggunaan morfin: Ketahanan dan kemampuan menyelesaikan
Gangguan dalam keluarga
- Menimbulkan rasa gembira berlebihan - Pupil mata menyempit masalah
Gangguan tidur
- Dampak anti depresan - Denyut urat nadi makin lambat Melindungi Tidak memiliki akses untuk bunuh diri
Peroral Menurunnya nilai dan hilang minat terhadap
- Tekanan darah menurun Meningkatkan harga diri Kesehatan mental dan fisik
- Merasa rilex pendidikan
- Suhu badan menurun Diagnostik psikiatrik Identifikasi dini dan perawatan penyakit kejiwaan
- Mengantuk, tertidur, dan mimpi indah Menguatkan koping yang Perubahan pola tingkah laku yang dramatis
- Otot menjadi lemah Sifat kepribadian konstruktif atau sehat
- Menjelang tidur, kesadaran menjadi kabur Mekanisme kerja neurotransmitter Perasaan murung
- Bila sudah mencampai tingkat keracnan, terjadi Lingkungan psikososial Menggali perasaan
- Menimbulkan gangguan khususnya norepinephrine dan Menarik diri dari anggota dan teman
kejang otot Riwayat keluarga Menggerakkan dukungan sosial
kosentrasi pikiran, sulit berpikir setorinin yang dilepas ke otak dan
- Dampak fisik pengunaan morfin Faktor biokimia
- Apatis/tidak acuh membantu mengatur keinginan,
- Kejang lambung kewaspadaan, perhatian, mood,
- Muka merah proses
Isolasi sosial b.d perubahan status mental d.d merasa ingin sendirian, merasa tidak aman ditempat umum/lingkungan, menarik diri, tidak berminat berinteraksi sensori
dengan dan nafsu makan
oranglain
- Gatal sekitar hidung
- Meningkatkan produksi antidiuretik hormone
sehingga produksi air seni berkurang
- Menghambat produksi hormone gonadotropin yang
Peran Keluarga
menimbulkan gangguan mentruasi serta gangguan
Keluarga hendaknya memantau dan
impotensi
menfasilitasi ODGJ dalam minum obat
- Merasa mulut kering, seluruh badan
dan mengurangi pencetus kekambuhan
panas, anggota badan terasa berat
serta libatkan keluarga atau teman dan
Promosi Sosialisasi Terapi Aktivitas melakukan perawatan ODGJ

Anda mungkin juga menyukai